Você está na página 1de 5

A.

PENJELASAN UMUM
Pada Bab II laporan penelitian berjudul "Kajian Pustaka", bukan "Kajian
Teori" karena yang diacu oleh peneliti untuk mencari pendukung bagi
penelitiannya bukan hanya buku teori saja, melainkan juga sumber- sumber lain
seperti majalah, surat kabar, internet, dan lain-lain, yang semuanya itu dapat
dikategorikan sebagai bahan pustaka. Dalam kajian pustaka penelitian yang bukan
PTK, biasanya mengemukakan teori atau ketentuan yang terkait dengan variabel
penelitiannya. Dalam penelitian tindakan, termasuk PTK, kajian pustaka tersebut
selain mencarikan dukungan untuk setiap variabel, yang dalam hal ini objek
penelitian atau objek tindakan (what), subjek tindakan (who) dan model tindakan
(how), peneliti juga harus mengkaitkan antara objek penelitian atau objek
tindakan (what) dengan subjek tindakan (who), objek penelitian atau objek
tindakan (what) dengan model tindakan (how), dan subjek tindakan (who) dengan
model tindakannya (how). Dengan demikian, apa yang menjadi kajian pustaka ini
sudah lebih terarah dibandingkarn dengan penelitian jenis lain.
Untuk menjelaskan kajian pustaka dalam bab ini, kita akan meng- penelitian
yang sudah dicontohkan pada bab sebelumnya yaitu "Metode Mencongak
Berhadiah untuk Meningkatkan Aktivitas Motivasi, Suasana Menyenangkan, dan
Hasil Belajar Operasi Hitung I sampai dengan 100 Siswa Kelas V Sekolah Dasar".
Kajian pustaka untuk apa itu teori dan studi tentang bagaimana mengaktifkan
siswa, dan bagaimana meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Teori dan
evaluasi itu dapat dicari di buku-buku psikologi. Di buku-buku itu banyak hal
tentang hal-hal yang berhubungan dengan belajar dan pembelajaran. Selain itu,
dapat juga dicari buku-buku Pendidikan yang menjelaskan tentang bagaimana
kegiatan-kegiatan pendidikan diterangkan.
Kajian pustaka untuk siapa, yaitu tentang siswa yang sedang belajar, dicari
dalam buku psikologi perkembangan. Di buku-buku tersebut yaitu teori
perkembangan, siswa-siswi kelas V Sekolah Dasar (SD) itu sifatnya bagaimana,
apa yang disenangi, dan lain sebagainya Mungkin saja di situ, yaitu bahwa anak-
anak seusia itu senang dengan lomba. Metode mencongak berhadiah yang tepat
untuk mereka. Tulisan di majalah atau surat kabar, mungkin juga memuat tentang
karakteristik sswa kelas V Sekolah Dasar, dan dianggap sebagai tam- bahan.
Kajian pustaka untuk bagaimana bisa dicari di buku-buku yang dijelaskan
dengan metode mengajar. Dahulu teori mengajar itu dibedakan menjadi dua, yaitu
didaktik dan metodik, tetapi sekarang istilah-istilah itu tidak muncul lagi. Banyak
buku yang berisi cara mengajar, mungkin juga cara mengajar inovatif. Buku-buku
lain yang menjelaskan tentang pelajaran banyak yang dapat kita jumpai di toko
buku. Sering sekali kita baca di surat kabar tentang guru berprestasi yang ikut
lomba ba gaimana mengajar inovatif. Di internet uraian tentang metode atau
teknik mengajar juga dapat diakses dengan mudah.

B. KAITAN ANTARA WHAT DENGAN WHO


Kajian pustaka tentang kaitan antara what dengan who hanya dicari
bagaimana hubungannya.
Teori tentang what yang dapat dicari di sumber yang menjelaskan tentang
objek yang di teliti, dipilih mana yang tepat dan dapat dikaitkan dengan who.
Untuk kajian ini, peneliti harus cermat karena menghubungkan antara siswa
dengan karakteristik tertentu itu perlu kecermatan dari peneliti.
Dalam buku Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai bagiannya,
banyak mengemukakan teori tentang anak SD, SMP, dan SMA. Anak usia kelas
bawah, yaitu siswa kelas I sampai dengan kelas III, masih sangat suka dengan
permainan.
Dalam buku psikologi perkembangan, disebutkan bahwa anak-anak seusia
antara 6-7 tahun msih senang bermain, menciret-coret untuk menggambar dan
menulis di kertas dan dinding. Oleh guru anak tersebut diminta untuk menmbuat
huruf, jadi mereka belajar menulis sekalian membaca.
Pada awalnya, kartu itu dibuat oleh guru, kemudian melalui main-main, anak
diminta untuk membuat kartu, dan setelah selesai, diajak membaca. Akhirnya,
kartu-kartu itu disambung menyambung menjiadi kata. Dengan melihat sifat-sifat
siswa seperti ini sehingga aspek yang ditingkatkan adalah kemampuan untuk
memecahkan masalah yang ada di masyarakat.
C. KAITAN ANTARA WHAT DENGAN HOW
Pada waktu kita mengaitkan antara what dengan who, apalagi sudah
diwujudkan dalam judul penelitian, who sering kali tersebut sekaligus sudah
menunjukkan kaitan dengan how. Apa yang disebutkan dalam how adalah cara,
tepatnya model tindakan yang dilakukan oleh peneliti.
Kaitan antara what dengan how yang sedang dibicarakan dalam bagian ini
menunjukkan kaitan antara hal yang oleh peneliti akan ditingkatkan dengan cara,
teknik, metode atau pendekatan yang tepat. Suatu hal yang tidak dapat diabaikan
dalam pembahasan ini adalah unsur who. Dengan kata lain, memang unsur who,
yaitu subjek yang dikenai tindakan, yang harus dipikirkan dengan serius. Hal lain
yang harus dipertimbangkan adalah materi pelajaran, alokasi waktu, dan ruang
tempat pembelajaran dilaksanakan.

D. KAITAN ANTARA WHO DENGAN HOW


Dalam buku PAIKEM dijelaskan bahwa salah satu prinsip paling penting
dalam psikologi pendidikan adalah guru tidak boleh menjadi petugas “tranfer ilmu
pengetahuan” , seperti pendapat lama, tetapi siswa harus doaktifkan untuk
membangunpengetahuan dalam benaknya. Guru sekurang-kurangnya
mengusahakan agar siswa dapat mengituti pembelajaran dengan gembira sehingga
prinsip-prinsip pembelajaran yang menyenangkan dapat tercapai.
Walau kelihatannya hanya ada dua hal yang dikaitkan, namun
sudahdisinggung sedikit tentang hal-hal yang tidak dapat dilipakan, yaitu materi
pelajaran, waktu yang disediakan, dan fasilitas yang tersidia.

E. CARA MEMBUAT KUTIPAN


Pada waktu menulis kajian pustaka, tentu peneliti dihadapkan pada masalah
yang penting untuk diikuti, yaitu bagimana cara membuat kutipan. Menurut
pedoman tesis dan disertasi pro2gram prasarjana Universitas Negri Yogyakarta,
ketentuannya sebagai berikut.
1. Penyajian Tabel dan Gambar
a. Tulisan ‘Tabel”. Nomor tabel dan judul tabel di atas tabel, di tengah-
tengah antara tepi kanan dan tepi kiri; judul tabel di tulis dibawah
nomor tabel dengan jarak satu spasi; nomor tabel di dalam teks
menggunakan angka arab. Tabel yang melebihi satu halaman diletakan
dalam lampiran.
b. Gambar meliputi foto, grafik, diagram, peta, bagan, skema dan obyek
lain yang sejenis.
2. Kutipan
a. Cara menulis kutipan langsung yang terteradi buku minimal 4 baris, di
tulis sama persis dengan yang di kutip,ditulis masuk ke dalam mulai
dari ketukan keenam. Nama asing di tulis nama keluarga,sedang nama
orang Indonesia di tulis sesuai dengan nama aslinya-tidak dibalik.
b. Cara mengutip tidak langsung, dibuat kalimat narasi – parafrase ditulis
sama dengan spasi teks. Sumber kutipan, sama dengan kutipan
langsung.

F. PERTANYAAN
1. Jika di bandingkan dengan penelitian yang bukan PTK, kajian pustaka
untuk PTK justru lebih mudah karena sudah jelas ada pedomannya,
yaitu mengaitkan antara tiga unsur yang terdapat dalam judul.
Bagaimanakah maksud mengaitkan tiga unsur tersebut?
2. a. Apakah jenis buku yang banyak memuat teori tentang what ?
b. Apakah jenis buku yang banyak memuat teori tentang who ?
c. Apakah jenis buku yang banyak memuat teori tentang how ?
3. a. Bagaimanakah menulis aturan kutipan langsung?
b. Bagaimanakah menulis aturan kutipan tidak langsung ?
c. Bagaimanakah menulis aturan kutipan langsung yang minimal 4
baris ?
d. Bagaimanakah menulis aturan kutipan langsung kurang 4 baris ?
KESIMPULAN

Peranan kajian pustaka dalam penelitian, khususnya penelitian pada


bidang pendidikanadalah untuk menyusun hipotesis. Di samping itu kajian
pustaka juga diperlukan oleh penelitiuntuk menemukan permasalahan penelitian
yang tertera secara jelas. Secara garis besar,materi kepustakaan dapat dibagi atas
sumber acuan primer dan sumber acuan sekunder. Akantetapi, sebaiknya
penelitian itu harus bersumber atau bersandar pada acuan sumber primer.Sebab
dari sejumlah acuan sumber primer yang sering dijadikan rujukan adalah jurnal .

Você também pode gostar