Você está na página 1de 9

KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN

KARDIOVASKULER
Resume Konsep Perspektif Kegawatdaruratan Kardiovaskuler dan
Pengkajian

Oleh:
Siti Yunia Wulandari
NIM : 163110184

Dosen Pembimbing:
Ns. Hendri Budi, S.Kep, M.Kep, Sp. KMB

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PADANG


JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2019
KONSEP KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULER

Gawat adalah cedera atau yang mengancam jiwa


Darurat adalah secepatnya atau sesegeranya / pertolongan segera
Kegawatan adalah pertolongan tepat, cermat dan cepat.
A. Trauma
1. Tension pneumotoraks: Kondisi dimana udara yang terkumpul pada
rongga pleura tidak dapat keluar, tetapi udara dari dinding dada dan paru-
paru terus masuk ke rongga tersebut sehingga akan menekan bukan hanya
paru-paru, melainkan juga jantung.
Trauma dada  open pneumothoraks  masuk udara lebih banyak 
paru-paru besar sebelah  sehingga menekan paru-paru yang
disebelahnya  trakea miring  tension pneumotoraks.
2. Trauma dada ( cth : hantam )  penumpukan darah dalam paru 
hematoraks
3. Trauma dada (cth: hantam)  patah tulang iga  fail chest
4. Tamponade jantung : pengumpulan cairan di selaput pembungkus jantung
(lapisan pericardium).
2 dan 3  masuk darah  otot tak bisa kontraksi dengan baik 
gangguan kontraksi ventrikel akibat penumpukan cairan (tamponade
jantung)  kardiak arrest (henti jantung, dimana ventrikel tidak bisa
memompa darah .

B. Non Trauma : Penyakit Jantung dan Pembuluh darah


Penyakit Jantung dan Pembuluh darah: Krisis Hipertensi  Angina
Pectoris Stable (APS)  Angina Pectoris Tidak Stable (APTS)  N Stemi 
Stemi  Aritmia  Aritmia mengancam jiwa  Kardiac Arest

1. Hipertensi ( Tekanan darah tinggi)


Krisis Hipertensi: suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang
mendadak (systole 180 mmHg/ diastole  120 mmHg, pada penderita
hipertensi, yang membutuhkan penanggulangan segera.

Page 2
Tekanan darah naik disebabkan makanan berlemak  penumpukan lemak
di pembuluh darah  ateroskerosis (penebalan)  lubang pembuluh
darah mengecil  aliran darah menuju jantung sedikit  tekanan dan
peningkatan kerja jantung meningkat  Hipertensi  Krisis Hipertensi 
Pecahnya Pembuluh Darah  Stroke maupun Kardiac Arest

2. Aterosklerosis: (di arteri koronaria / Penyakit Jantung Koroner)


Aterosklerosis adalah penyempitan dan penebalan arteri koronaria karena
penumpukan plak pada dinding arteri. Plak yang menyebabkan
aterosklerosis terdiri dari kolesterol, zat lemak, kalsium, dan fibrin (zat
dalam darah).
ateroskerosis (penebalan)  lubang pembuluh darah mengecil  aliran
darah menuju jantung sedikit  suplai darah dan O2 berkurang 
metabolism anaerob  asam laktat  nyeri dada  iskemik (Angina
Pectoris Stable)  Injury ( Angina Pectoris Tidak Stable/ APTS / UAP) 
Infark (kematian otot jantung): Stemi dan Non Stemi

3. Acute Coronary Syndrom (ACS) Mengancam Jiwa


Sifat Nyeri dada:
(1) Rasa ditusuk-tusuk
(2) Rasa terbakar dan perih
(3) Rasa dihimpit beban berat
(4) Rasa kesentrum
a. UAP (Unstable Angina Pectoris/ Angina Pectoris Tidak Stable)
UAP/ APTS adalah nyeri dada yang dirasakan akibat aliran darah dan
O2 menuju oto jantung terganggu, tanpa penyebab awal yang jelas dan
biasanya tidak kunjung membaik/ memburuk.
Terjadi perburukan angina misalnya: aktivitas yang dulu ringan
sekarang terasa berat, nyeri dada biasanya kurun waktu  10 menit
sekarang + 10 menit (makin memburuk).

Page 3
b. NSTEMI ( Non-ST segment Elevation Myocardial Infarction )
Nstemi merupakan serangan jantung yang ditandai dengan penyumbatan
sebagian pada arteri koroner, akibatnya aliran darah ke jantung sangat
terbatas yang bisa menyebabkan kerusakan permanen pada jantung.
Ciri khas : nyeri dada ditambah faktor keluhan lain, sesak nafas, keringat
dingin, pusing, mual dan muntah.
c. STEMI: (ST segment Elevation Myocardial Infarction )
Stemi merupakan serangan jatung yang disebabkan arteri koroner yang
tersumbat sepenuhnya sehingga darah tidak masuk ke jantung, sehingga
sebagian besar otot jantung tidak menerima pasokan darah hingga
akhirnya berhenti berfungsi.
Ciri khas : nyeri dada ditambah faktor keluhan lain, sesak nafas, keringat
dingin, mual dan muntah serta pingsan disertai nyeri yang menjalar ke
leher, punggung, hingga ketangan sebelah kiri.

4. Kegawatdaruratan pada Jantung


a. CHF (Congestive Heart Failure / gagal jantung kongestif)
CHF merupakan kegagalan jantung dalam memompa pasokan darah
yang dibutuhkan tubuh, dikarenakan terjadi kelainan pada otot-otot
jantung sehingga jantung tidak bisa bekerja secara normal.
Gejala:
1) Pembengkakan kaki dan pergelangan kaki,
2) Mudah lelah terutama setelah melakukan aktivitas fisik
3) Berat badan naik
4) Denyut jantung tidak teratur
5) Nafas sesak dan berbunyi mengi
6) Tarikan nafas pendek dan cepat
7) Nyeri dada
8) Kulit menjadi kebiru-biruan
9) Pingsan hingga penurunan kesadaran

Page 4
b. Kelainan Jantung Bawaan
(1) Atrial Septal Defect / ASD
ASD adalah kelainan jantung bawaan dimana terdapat sebuah lubang
diseptum yang abnormal sehingga menghasilkan darah kekiri dan
kanan bercampur di kedua sisi jantung.
Ciri khas: Sesak nafas, Mudah lelah, pembengkakan kaki dan perut,
sering terjadi infeksi
(2) Ventricular Septal Defect / VSD
VSD adalah kelainan jantung bawaan berupa lubang antara ventrikel
kiri dan kanan, biasanya muncul dibagian bawah katup aorta. Katup
aorta berfungsi mengontrol aliran darah dari ventrikel kiri ke
pembuluh aorta, namun lubang abnormal tersebut menyebabkan
darah yang kaya oksigen tidak dipompa ke seluruh tubh, melainkan
masuk kembali ke paru-paru menyebabkan darah bercampur dan
kinerja jantung menjadi berat.
Gejala: Sesak nafas, mudah lelah, kehilangan nafsu makan,
pertambahan berat badan terhambat/terganggu, berkeringat banyak,
kulit pucat bahkan membiru, infeksi pernafasan, detak jantung cepat
dan berarturan.
(3) Tetralogi of Fallot / TOF
TOF adalah gangguan pada bayi yang disebabkan oleh kombinasi
empat penyakit jantung bawaan saat lahir. TOF memengaruhi
struktur jantung, sehingga menyebabkan darah yang dipompa jantung
ke seluruh tubuh tidak mengandung cukup oksigen.
Kombinasi empat kelainan jantung bawaan tersebut adalah:
a) Ventricular septal defect (VSD). Munculnya lubang abnormal
yang terbentuk di dinding yang memisahkan ventrikel kanan
dan kiri.
b) Pulmonary valve stenosis. Kondisi ketika katup pulmonal
menyempit, sehingga darah yang menuju paru-paru
berkurang.

Page 5
c) Posisi aorta yang abnormal, yaitu bergeser ke kanan
mengikuti VSD yang terbentuk.
d) Right ventricular hypertrophy atau penebalan abnormal pada
ventrikel kanan. Kondisi ini terjadi akibat kerja jantung yang
terlalu berat. Jika kondisi ini terus berlangsung, jantung bisa
melemah dan terjadi gagal jantung.
Gejala: sesak napas, terutama saat beraktivitas, misalnya pada saat
bayi menyusu, kulit dan bibir membiru (sianosis) akibat peredaran
darah yang kekurangan kadar oksigen. kondisi sianosis ini bisa
memburuk saat bayi menangis, kuku tangan dan kaki berbentuk bulat
dan cembung (clubbing fingers) akibat pembesaran tulang atau kulit di
sekitar kuku, mudah lelah, rewel, berat badan tidak bertambah dan
gangguan tumbuh kembang.

(4) PDA
Patent ductus arteriosus (PDA) adalah kelainan jantung bawaan yang
biasanya dialami oleh bayi dengan kelahiran prematur. Kondisi ini
terjadi ketika ductus arteriosus tetap terbuka setelah bayi lahir. Gejala
PDA tergantung pada ukuran ductus arteriosus yang terbuka. PDA
dengan bukaan kecil kadang tidak menimbulkan gejala apa pun,
bahkan sampai dewasa. Sedangkan PDA dengan terbuka lebar dapat
menyebabkan gagal jantung pada bayi, tidak lama setelah bayi lahir.

Sejumlah gejala pada PDA yang terbuka besar, antara lain: sesak
napas, napas tersengal-sengal, jantung berdetak cepat, mudah lelah,
tidak nafsu makan, berkeringat saat makan atau menangis, gangguan
pertumbuhan.

c. Kelainan Sirkulasi
Sirkulasi: aliran
Sirkulasi Darah Besar : Jantung  Seluruh Tubuh  Jantung
Sirkulasi Darah Kecil : Jantung  Paru-paru  Jantung

Page 6
Kelainan pada sirkulasi : syok ( berkurangnya volume sirkulasi darah
sehingga O2 tubuh berkurang
(1) Syok Hemoragik
Syok hipovolemik adalah kondisi darurat di mana jantung tidak
mampu memasok darah yang cukup ke seluruh tubuh akibat
volume darah yang kurang. Kurangnya pasokan darah ini
umumnya dipicu oleh perdarahan. Perdarahan dapat terjadi
akibat cedera atau luka (perdarahan luar) dan perdarahan dalam,
misalnya akibat perdarahan saluran pencernaan.

(2) Syok Hipovolemik


Syok hipovolemik adalah kondisi dimana seseorang kehilangan
darah atau cairan, menyebabkan jantung tidak dapat memompa
cukup darah ke tubuh. Syok ini dapat menyebabkan berbagai
organ berhenti bekerja dan berakhir dengan kematian.Selain itu,
penurunan pasokan darah juga dapat terjadi saat tubuh
kekurangan banyak cairan, misalnya akibat dehidrasi atau luka
bakar.

(3) Syok Kardiogenic


Syok Kardiogenic adalah kondisi di mana jantung mengalami
gangguan secara mendadak, sehingga tidak mampu mencukupi
pasokan darah yang dibutuhkan oleh tubuh.

(4) Syok Sepsis


Shock sepsis adalah suatu sindroma klinik yang umumnya terjadi
dirumah sakit sebagai komplikasi serius dari penyakit yang
sudah ada pada pasien tersebut. Infeksi nasokomial ini adalah
penyebab tingginya kejadian sepsis.

Page 7
(5) Syok Anafilatik
Syok anafilaktik adalah suatu reaksi alergi yang dapat
menyebabkan kehilangan kesadaran atau bahkan kematian.
Kondisi ini terjadi apabila pasien alergi terhadap makanan, obat-
obatan, bisa serangga, dan lateks.

KONSEP PENGKAJIAN KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULER


A. Survey Primer
1. Airway : Cek Respon (bisa bicara atau tidak), perhatikan jejas atau trauma
pada kepala dan leher. Look (pergerakan dada); Listen (bunyi nafas
mendengkur/snoring, gurgling, stridor/ benda asing; Feel (hembusan nafas)
2. Breathing: beri O2 dengan binasal (3-5 lt/i), simple mask (6-10 lt/i)
3. Circulation: Look (pendarahan); Listen (bunyi jantung); Feel (denyut nadi).
4. Disablity: Kesadaran (GCS), Sistem Saraf, Pupil Anisokor
5. Exposure: Hipertermi  Menguap cairan otak  O2 kurang  Gawat
Hipotermi
B. Survey Sekunder
Riwayat Kesehatan :
Keluhan Utama : keluhan yang dirasakan pasien
Riwayat Kesehatan Sekarang: dengan menggunakan PQRST, P: Penyebab
(apa yang terjadi); Q: Kualitas (bagaimana keluhan yang dirasakan dan
seberapa sakit keluhan yang dirasakan); R: Region/lokasi ( dimana
keluhan/sakit tsb dirasakan); S: keluhan lain/penyerta; T: Time/waktu (berapa
lama keluhan / sakit timbul).
Riwayat Kesehatan Dahulu: Pernah atau tidak menderita keluahan yang sama
Pemeriksaan Fisik : head to toe
Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Darah Lengkap
Pada kegawatdaruratan kardiovaskuler yang dilihat:
a) Enzim Jantung : CKMB, Troponin T
b) Profil Lipid: Kolesterol darah, LDL, HDL, PLDL, Trigliserida

Page 8
2. Pemeriksaan Diagnostik
a) EKG : ST Elevasi (Stemi), ST Depresi (N Stemi dan UAP), Q melebar
(patologis), T terbalik (serangan jantung).
b) Rontgen Thoraks : Pembesaran Jantung (Kardiomegali)

Page 9

Você também pode gostar