Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
M DENGAN SALAH
SATU ANGGOTA KELUARGA YANG TERDIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI DI
DUSUN III DESA TUNGGULO KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN
GORONTALO
Oleh:
FRISKAWATY R. HINELO
NIM: 751440116093
Mengetahui,
(CI) (CT)
2018
HIPERTENSI
A. Konsep Medis
1. Definisi
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140
mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertsensi tidak hanya
beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain
seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah,
makin besar resikonya (Sylvia A. price).
Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan pada
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi, yang dibawa oleh
darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan(Lanny S dkk
2004).
2. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan :
1) Hipertensi primer (esensial)
Hipertensi primer disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui
penyebabnya. Faktor yang mempengaruhi yaitu : genetik, lingkungan.
2) Hipertensi sekunder
Penyebab yaitu : penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom cushing
dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas :
1) Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg
dan / atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg.
2) Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160
mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya
perubahan-perubahan pada :
- Elastisitas dinding aorta menurun
- Katub jantung menebal dan menjadi kaku
- Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah
berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
- Kehilangan elastisitas pembuluh darah Hal ini terjadi karena kurangnya
efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
- Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
4. Manifestasi Klinik
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
a) Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa.
Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan
arteri tidak terukur.
b) Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi
nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala
terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.
5. Komplikasi
Efek pada organ :
a. Otak
- Pemekaran pembuluh darah
- Perdarahan
- Kematian sel otak : stroke
b. Ginjal
- Malam banyak kencing
- Kerusakan sel ginjal
- Gagal ginjal
c. Jantung
- Membesar
- Sesak nafas (dyspnoe)
- Cepat lelah
- Gagal jantung
6. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang sebagai berikut :
1) Pemeriksaan Laboratorium
- Hb/Ht : Untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan
(viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor resiko seperti:
hipokoagulabilitas, anemia.
- BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi/fungsi ginjal.
- Glucosa : hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi ) dapat diakibatkan
oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
- Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisyaratkan disfungsi ginjal dan
ada DM.
2) CT Scan : mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
3) EKG : dapat menunjukan pola regangan, dimana luas peninggian gelombang P
adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
4) IUP : mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal, perbaikan
ginjal
5) Photo dada : menunjukan destruksi klasifikasi pada area katup, pembesaran
jantung.
I. IDENTITAS UMUM
A. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn.A.M
Umur : 51 tahun
Agama : Islam
Suku : Gorontalo
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Dusun III Desa Tunggulo Kec. Limboto Barat Kab. Gorontalo
B. Komposisi Keluarga
No Nama L/P Umur Hub. Keluarga Pekerjaan Pendidikan
C. Genogram
Keterangan :
= Laki-laki = Klien
Tn. A.M menikah dengan Ny. M, dan Tn.A.M tinggal serumah bersama
istri dan ibu dari Tn. A,M menderita penyakit hipertensi. Anak-anak Tn.A sudah
menikah dan sudah tinggal bersama suami mereka.
E. Suku Bangsa
Keluarga Tn. A.M merupakan penduduk asli Gorontalo, kebudayaan yang
dianut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan. Bahasa yang digunakan
sehari-hari adalah bahasa Indonesia dan bahasa gorontalo.
KAMAR IV KAMAR II
KAMAR III
RUANG TAMU
KAMAR I
V. FUNGSI KELUARGA
A. Fungsi afektif
Kasih saying antar anggota keluarga berjalan baik, saling menyayangi,
mengasihi, dan saling menghargai layaknya suami istri dan anak.
B. Fungsi sosialisasi
Keluarga mempunyai hubungan baik dengan tetangga, antara keluarga saling
berinteraksi deengan baik sesuai dengan norma dan budaya yang berlaku di
masyarakat.
C. Strategi koping
Bila terdapat masalah keluarga Tn.A akan memecahkannya bersama, begitu pula
dengan pengembalian keputusan secara bersama-sama.
KLASIFIKASI DATA
DO :
- Klien tampak sedikit pucat
- Terdapat sedikit kantung
mata
- Klien tampak sedikit cemas
- TTV :
TD : 160/100 mmHg
N : 82 x/m
R : 22 xm
SB : 37 OC
DO :
- Klien tampak berhati-hati
saat melakukan aktivitas
- TTV :
TD : 160/100 mmHg
N : 82 x/m
R : 22 xm
SB : 37 OC
P:
- Kaji aktivitas
sehari-hari
- Kaji gejala-gejala
fisik yang timbul
- Observasi tanda-
tanda vital
- Lakukan
pendekatan dengan
keluarga Tn.K.K
secara terus-
menerus.
A:
Masalah defisiensi
pengetahuan belum
teratasi
P:
- Pogramkan bersama
keluarga untuk
kunjungan ulang .
- Pantau tanda-tanda
vital pada setiap
kunjungan
P:
- Pogramkan bersama
keluarga untuk
kunjungan ulang .
- Pantau tanda-tanda
vital pada setiap
kunjungan
- Gambarkan setiap
proses dan gejala
khususnya.
- Diskusikan pilihan
O:
- Ny.R.L banyak
bertanya dengan
kondisinya
- Ny.R.L tampak
antusias bertanya
tentang
hipertensi
A:
Masalah defisiensi
pengetahuan belum
teratasi
A:
Masalah defisiensi
pengetahuan teratasi.
P:
Pertahankan intervensi
Nurarif, Amin Huda. Kusuma, Hardhi, (2015), Aplikasi Asuhan Keperawatan NANDA NIC-
NOC, Jogjakarta, Medi Action Publishing.
Price, Sylvoa Anderson, Wilson, Lorraine Mc Carty, 2006. Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-proses Penyakit, Ed.6, volume 1&2,EGC, Jakarta
Nurarif, Amin Huda. Kusuma, Hardhi, (2013), Aplikasi Asuhan Keperawatan NANDA NIC-
NOC, Jogjakarta, Medi Action Publishing.
Achjar, Komang Ayu Henny.2010. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga (Bagi
Mahasiswa Keperawatan & Praktisi Perawat Perkesmas). CV Sagung Seto, Jakarta (Hal: 2,
4-9).