Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
terintegrasi, yang dihubungkan secara on-line pada fungsi pelayanan rumah sakit, mulai dari
transaksi pendaftaran, perawatan, sampai dengan chek-out pasien.
Sistem informasi keperawatan ini dapat dimanfaatkan oleh unit kerja sebagai berikut:
Disamping menggunakan Three Tier Technology dalam pembangunan aplikasi SIKep ini juga
dipakai user interaction analysis. Disadari bahwa interaksi user merupakan hal yang sangat
diperlukan untuk mewujudkan aplikasi yang mudah digunakan dan tepat guna. Keunggulanuser
interaction analysis diantaranya :
1. Rancangan user interface mudah dan ramah digunakan oleh user (pemakai). Rancangan ini
dibuat dengan meminimalkan cara akses user ke menu-menu yang disediakan.
2. Bahasa yang digunakan adalah bahasa standar yang baku dan dipakai sebagai standar untuk
semua bagian.
3. Rancangan grafis dibuat seragam sesuai standar yang berlaku dan disesuaikan perpaduannya
untuk tetap menjaga kemudahan penggunaan aplikasi oleh user.
4. Pedoman aplikasi dibuat untuk setiap form aplikasi yang berisi cara menggunakan fungsi-fungsi
yang terdapat pada form untuk memberikan panduan penggunaan kepada user. Cara ini akan
sangat membantu user untuk mengoperasikan tiap formdalam aplikasi.
Sistem Informasi Keperawatan (SIKep) terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. ASUHAN KEPERAWATAN
Asuhan Keperawatan telah menggunakan standar asuhan keperawatan dengan pendekatan
respon pasien, bukan masalah medis. Konsep ini telah diajukan dua kali
kepada Surveyor Akreditasi Rumah Sakit dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dan telah
dibenarkan oleh KARS. Modul ini berisi proses keperawatan dari pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi dan evaluasi.
3. SOP PERAWATAN
Standar Operating Procedure (SOP) Perawatan jumlahnya sangat banyak. SIKep mengefisienkan
penggunaan kertas karena SOP Perawatan sudah tercantum di dalam system (soft copy) yang
dapat dibuka dan dipelajari oleh user.
4. RESUME PERAWATAN
Resume perawatan dihasilkan dari aktifitas perawatan yang dilakukan untuk pasien selama
dirawat. Resume perawatan dalam system ini, akan muncul secara otomatis saat pasien akan
pulang.
7. LAPORAN IMPLEMENTASI
Laporan ini digunakan untuk melakukan audit tindakan keperawatan. Laporan implementasi
menjadi bukti catatan perawat (BCP) sehingga manajemen keperawatan dapat melakukan
kontrol dan evaluasi terhadap tindakan perawatan karena dalam menu ini mencantumkan nama
tindakan, pelaksana, waktu dilakukan, nama pasien dan ruang rawat dimana tindakan tersebut
dilakukan. Alat bukti ini diperlukan sebagai acuan penilaian kinerja perawat atau penilaian angka
kredit. Lebih jauh lagi dapat digunakan untuk menghitung insentif bagi perawat.