Você está na página 1de 6

1.

Resume Jurnal
Judul Jurnal : Airway Management of Trauma Patient of Pediatrics Age Group
Author : Dr Shiv Shanker Tripathi1, Dr Jitendra Kumar Pal, Dr Rajiv Ratan
Singh, Dr Sachin Awasthi , Dr S P Mishra
Tahun : 2016

Manajemen trauma pediatrik berbeda dari orang dewasa. Tantangan utama adalah
bentuk dan ukuran dan lokasi anatomi saluran udara yang bervariasi. Manajemen saluran
napas pada anak-anak dengan trauma membutuhkan banyak latihan / pelatihan,
pemahaman menyeluruh anatomi dan Fisiologi, pengetahuan dan praktik berbagai
metode dan peralatan manajemen saluran napas, penilaian cedera yang lengkap dan
cepat. Manajemen jalan nafas yang tidak efektif akan menyebabkan kegagalan
pernafasan yang dapat menyebabkan kegagalan resusitasi. Dalam berbagai literatur,
ditekankan bahwa sebagian besar serangan jantung pada pasien anak-anak diawali
dengan kegagalan pernapasan.
Aspek-aspek penting yang perlu diketahui dalam management airway pada anak-anak
adalah (1) mengetahui perbedaan anatomi anak-anak. Anak-anak memiliki lidah besar
dan kelenjar gondok dengan rongga mulut kecil, hal tersebut menyebabkan anak-anak
mudah mengalami obstruksi saluran napas dan laringoskopi yang sulit dan stabilisasi
lidah. (2) Aspek fisiologi, dimana pada anak-anak hipoksia dapat menyebabkan
bradikardia dan hipotensi yang berpotensi mengalami henti jantung, oleh karena itu
penting untuk dicegah sedini mungkin dengan mencegah terjadinya hipoksia. (3)
Penilaian (asessment) klinis dan evaluasi yang tepat untuk menentukan rencana tindakan
yang sesuai dan segera. (4) Peralatan yang memadai dan sesuai dengan usia anak-anak.
Pasien anak-anak memiliki berbagai bentuk dan ukuran berbeda berdasarkan kelompok
usia. Setiap usia berkembang menghadapi perubahan cepat dalam anatomi, sehingga
menjadi hal penting untuk diketahui bahwa satu ukuran peralatan tidak dapat
disamaratakan. Ketersediaan segera ukuran peralatan yang tepat adalah yang paling
penting untuk kelancaran proses resusitasi jalan napas (misalnya, Suction, Oxygen,
Airway, Pharmaceuticals, Monitor Equipment (SOAP, ME). Sangat penting untuk
memasang monitor untuk penilaian semua parameter vital dan mengamankan garis IV
yang baik. (5) Airway Management Dasar. Manuver dasar dan utama adalah untuk
memperbaiki posisi pasien untuk membersihkan jalan napas. Jalan nafas yang terhambat
bisa segera dibuka dengan melakukan manuver tiga (head tilt, chin lift dan dorong
rahang). (6) Penggunaan alat bantu Oropharyngeal Airway (OPA) and nasopharyngeal
Airway (NPA). (7) Melakukan penilaian ulang (Reasessment). Setelah manajemen jalan
napas dasar, penting untuk mengkaji ulang kondisi klinis pasien dan tanda-tanda vital
untuk mengevaluasi keberhasilan resusitasi jalan napas yang dilakukan. (8) Penggunaan
Bag dan Masker oksigen (BMV). BMV diindikasikan ketika upaya pernafasan spontan
pasien tidak memadai meskipun ada paten jalan nafas. (9) Manajemen saluran napas
definitif. Beberapa kejadian klinis pada trauma anak-anak yang mungkin memerlukan
intubasi dan ventilasi mekanik segera diperlukan untuk memulihkan jalan napas. (10)
Pemilihan ETT yang tepat dan sesuai ukuran anak. (11) Tindakan pembedahan untuk
membuka jalan napas. (12) Penggunaan Terapi farmakologi untuk membantu proses
intubasi (Entimidate 0.1-0.3mg/kg, Midazolam 0.1 mg/kg, Succinylcholine 1.5mg/kg,
Vecuronium 0.1mg/kg, Rocuronium 0.6mg/kg). Kemampuan tim penolong dan respons
yang akurat adalah hal yang perlu ditekankan karena waktu adalah faktor yang paling
penting. Instrumen dan peralatan berbagai dimensi yang sesuai dengan berbagai
kelompok usia pasien terbukti sangat berguna dalam menghadapi situasi darurat pada
pasien anak-anak.

2. Analisis SWOT

“Airway Management of Trauma Patient of Pediatrics Age Group”


FAKTOR INTERNAL
Strength Bobot Rating Bobot x
Rating
Peneliti menjelaskan secara detail hal-hal yang perlu 0.4 4 1.6
diperhatikan dalam melakukan management airway
seperti ukuran yang sesuai anatomi, fisilogis pasien
anak, penilaian untuk menentukan tindakan,
penggunaan alat bantu, hingga obat yang diperlukan
untuk membantu proses intubasi dalam resusitasi jalan
napas
Airway management yang dijelaskan peneliti 0.3 3 0.9
menekankan adanya perbedaan yang unik antara pasien
dewasa dan anak-anak
Peneliti menjelaskan beberapa aspek penting yang 0,3 3 0.9
perlu diketahui dalam melakukan management airway
pada pasien anak-anak beserta rasional dari aspek yang
disebutkan
Total 3.4
Weakness Bobot Rating Bobot x
Rating
Airway management yang dijelaskan tidak terfokus 0.4 3 1.2
dalam satu kasus penyakit pada anak, sehingga
kemungkinan terdapat tindakan yang perlu
dimodifikasi pada kasus-kasus tertentu
Total 1.2
FAKTOR EKSTERNAL
Opportunity Bobot Rating Bobot x
Rating
Management Airway merupakan bagian dari tindakan 0.4 4 1.6
RJP (resusitasi jantung paru) yang merupakan tindakan
pertolongan pertama pada orang yang mengalami
henti napas
Anak-anak merupakan kelompok usia yang rentan, 0.3 4 1.2
berdasarkan jurnal diketahui bahwa sebagian besar
serangan jantung pada pasien anak-anak diawali
dengan kegagalan pernapasan.
Total 2.8
Threat Bobot Rating Bobot x
Rating
Faktor usia, penyakit penyerta dan tingkat trauma 0.3 3 0.9
inhalasi yang dialami anak-anak mempengaruhi
keberhasilan tindakan, terdapatnya komplikasi post
resusitasi dapat terjadi pada anak-anak
Total 0.9

Diagram Cartesius

Kuadran III Kuadran I

(1.9)

(2.2)
W S

Kuadran IV Kuadran II

T
Berdasarkan diagram diatas, posisi kuadran jurnal trategi jurnal yang berjudul Airway
Management of Trauma Patient of Pediatrics Age Group, berada pada kuadran I, yang berarti
menerapkan strategi SO, dimana memanfaatkan kekuatan internal jurnal untuk menarik
keuntungan dari peluang eksternal

3.1 Implikasi Keperawatan


Manajemen trauma pediatrik dengan orang dewasa sangat berbeda. Tantangan utama datang
dari variasi bentuk dan ukuran dan lokasi anatomi saluran udara. Ketersediaan peralatan,
tenaga medis yang terlatih termasuk Perawat adalah kunci untuk manajemen saluran napas
yang efektif. Kolaborasi antar tim kesehatan terlatih dan kompeten di rumah sakit sangat
berperan penting untuk menangani kegawatan kasus-kasus trauma pediatri. Ini juga
membutuhkan kemampuan respons/ waktu yang akurat dan karena waktu adalah faktor yang
paling penting selama proses resusitasi untuk memonitoring dan mempertahankan kondisi
jalan napas anak tetap paten
Dapus:

Tripathi, S.S., Pal, J.K., Singh, R. R., Awasthi, S., Mishra, S, P.(2016). Airway Management of
Trauma Patient of Pediatrics Age Group. International Journal of Life-Sciences
Scientific Research. 2(6): 644-650

Você também pode gostar