Você está na página 1de 2

A.

Sebab – Sebab Hijrah Ke Habsyah


Nabi Muhammad saw. Pada bulan Rajab tahun ke -5 Kenabian ( 615 M )
memerintahkan kaum muslimin untuk berhijrah ke Habasyah ( sekarang bernama Etiopia )
yang terletak di Afrika Timur. Penduduk Habasyah sebagian besar adalah penganut agama
Nasrani. Habasyah dipimpin seorang raja bernama Najasyi Ashama Bin Bahr. Raja Najasyi
merupakan penganut agama Nasrani yang taat. Ia terkenal dengan sifat yang adil, bijaksana,
dan suka menerima tamuu. Nabi Muhammad saw. Merasa yakin bahwa hijrah kaum
muslimin akan diterima dengan tangan terbuka oleh Raja Najasyi. Beberapa alasan
Rasulullah saw. Merintahkan kaum muslimin hijrah ke Habasyah, antara lain :
1. Kehidupan kaum muslimin di Mekah sangat menderita akibat kekejaman kaum kafir
Qoraisy
2. Turunnya wahyu Surah Az – Zumar ayat 10, sebagai isyarat diizinkan hijrah keluar
Mekah
3. Rasulullah saw. Khawatir kaum kafir Qoraisy akan terus memaksa kaum muslimin
keluar dari agama Islam
4. Raja Habasyah terkenal adil dan bijaksana. Ia tidak akan mebiarkan kezaliman terjadi
di negerinya
B. Kaum Muslimin Hijrah Ke Habasyah
Rombongan kaum muslimin berangkat hijrah ke Habasyah untuk pertama kalinya
pada bulan Rajab tahun kelima kenabian ( 615 M ). Mereka keluar kota Meka menuju
Pelabuhan Shaibah pada malam hari degan mengedap – endap agar tidak diketahui kaum
kafir Qoraisy. Dari pelabuhan, mereka kemudia berlayar menuju Habasyah dengan
menggunakan dua kapal yang disewa dari Yaman.
Rombongan hijrah ini terdiri dari 12 laki –laki dan 4 perempuan dengan dipimpin oleh
Usman Bin Affan. Kaum laki – laki yaitu Usman Bin Affan , Usman Bin Mazh’un, Abu
Salamah, Abdurrahman Bin Auf, Amr Bin Rabi’ah, Sahal Bin Baida, Abu Hudzaifah, dan
Mush’ab Bin Umar. Adapun kaum wanita yaitu Ruqayyah binti Muhammad (istri Usman ),
Ummi Kultsum binti Muhammad, Laila , Ummu Salamah, dan Sahla Binti Suhali.
Setibanya di Habasyah, rombongan ini mendapatkan sambutan yang baik dari Raja Najasyi,
kaum muslimin diberi kebebasan untuk tinggal di Habasyah dan melaksanakan ibadah
dengan tenang. Rombongan kaum muslimin ini tinggal di Habasyah selama kurang lebih 3
bulan.
Nabi Muhammad saw. Dan kaum muslimin yang tinggal di Mekah terus melaukan dakwah
Islam. Tantangan yang di hadapin Nabi Muhammad saw. Makin berat, tetapi beliu terus –
menerus menyeru kaumnya agar masuk Islam. Usaha Nabi Muhammad saw. Tidak sia – sia
karena beberapa tokoh kaum kafir Qoraisy yang masuk Islam, di antaranya Hamzah bin
Abdul Muttalib dan Umar bin Khattab.
Hijrah kedua terjadi tahun ke -7 kenabian atau tahun 616 M. Rombongan hijrah ini dipimpin
oleh Ja’far bin Abu Thalib. Mereka berjumlah 101 orang yang terdiri dari 83 laki –laki dan 18
orang perempuan. Di antaranya mereka adalah Abdullah bin Mas’ud, Al – Miqdad bin Al –
Aswad, Asma’binti Umar, Ubaidillah bin Jahsyin, dan Habibah binti Abu Sufyan.

C. Kaum Kafir Qoraisy membujuk Raja Najasyi


Kaum Qoraisy sangat tidak senang mengetahui bahwa kaum muslimin berhijrah ke
Habasyah. Mereka kemudian mengirim Amr bin Ash untuk membujuk Raja Najasyi agar
mengembalikan kaum muslimin ke Mekah. Mendengar permintaan tersebut, Raja Najasyi
bertanya kepada kaum muslimin tentang maksud sebenarnya mereka datang ke negeri
Habasyah. Ja’far Abi Talib kemudian menjelaskan, kaum muslimin datang ke Habasyah
dengan maksud yang baik. Mereka adala pemeluk agam Islam dengan kesadaran mereka
sendiri. Mereka selalu melakukan perbuatan baik seperti yang telah diajarkan dalam agama
Islam. Mereka juga meninggalkan penyembahan berhala yang sebelumnya mereka anggap
sebagai Tuhan. Ja’far bin Abi Talib lalu membacakan Al – Qur’an Surah Maryam Ayat 16 –
40 yang menceritakan tentang mukzijat Nabi Isa a.s.
Mendengar ayat yang dibacakan oleh Ja’far bin Abi talib, raja Najasyi beserta penganut
agama Nasrani lainnya menjadi terharu. Raja Najasyi memutuskan tidak menuruti permintaan
orang kafir Qoraisy dan membiarkan kaum muslimin tinggal di Habasyah. Demikianlah,
kaum muslimin akhiranya tinggal di Habasyah dengan damai hingga datang seruan untuk
hijrah ke Madinah.

D. Hikmah Hijrah Kau m Muslimin Ke Habasyah


Peristiwa hijrah ke Habasyah memiliki banyak hikmah yang dapat diambil sebagai
pelajaran bagi kaum muslimin saat ini. Adapun hikmah yang dapat dipetik dari peristiwa
hijrah kaum muslimin ke Habasyah antara lain :
1. Selalu berusaha mempertahankan akidah Islam dari berbagai godaan dan ancaman
2. Berusaha mencari tempat tinggal yang aman dan terhindar gangguan untuk
mendapatkan menjalankan agama Islam
3. Sabar dan tabah dalam menghadapi tekanan dan ancaman dari kaum kafir
4. Membuat rencana dalam pelaksanaan dakwah sehingga dapat berjalan dengan baik
5. Mencari tahu kabar tentang peristiwa yang sesungguhnya sehingga tidak tertipu pada
berita palsu
6. Selalu berpegangan kepada ajaran Islam ketika menghadapi perdebatan dengan kaum
kafir

Você também pode gostar