Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Perkembangan teknologi informasi sangat pesat di berbagai bidang, seperti dalam bidang
industri pertambangan, perikanan, manufaktur. Tujuan pengembangan teknologi informasi
diantaranya untuk meningkatkan profit perusahaan, memudahkan perusahaan untuk membuat
keputusan terkait dengan usaha inti perusahaan tersebut.
Dalam bidang pertambangan kebutuhan akan teknologi informasi sangat pesat, khususnya
dalam dunia pertambangan minyak dibutuhkan peran teknologi informasi sangat sangat krusial
diantaranya untuk study lapangan minyak untuk mengetahui cadangan hidrokarbon yang
terkandung di dalam perut bumi.
Dalam satu dekade terakhir kebutuhan akan teknologi informasi dalam bidang pertambangan
minyak semakin banyak dibutuhkan. Kebutuhan teknologi informasi itu berkaitan dengan
pengolahan data atas data-data seismic untuk kemudian diolah menjadi grafis yang mudah untuk
dianalisa dan diinterpretasikan. Dengan data-data seismic 2D maupun 3D yang diambil dilapangan
dan diolah oleh software akan didapatkan hasil berupa grafik dalam bentuk 2D yang akan dianalisa
dan diinterpretasikan. Hasil dari interpretasi tersebut akan disimpulkan bahwa di lapisan-lapisan
tertentu kemungkinan terdapat cadangan hidrokarbon berupa minyak atau gas.
Pengelolaan SIG
Sumber informasi geografi bersifat fleksibel dari waktu ke waktu sejalan dengan perubahan
gejala alam dan gejala sosial. Dalam geografi, informasi yang diperlukan harus memiliki ciri-ciri
yang dimiliki ilmu lain, yaitu:
Selain memiliki keempat ciri tersebut, geografi juga harus menunjuk kan ciri spasial
(keruangan) dan regional (kewilayahan). Aspek spasial dan regional merupakan karakteristik
khas geografi yang menjadi pembeda dengan ilmu-ilmu lain. Mengingat geografi merupakan
studi mengenai gejala alam dan sosial dari sudut pandang spasial dan regional, informasi
geografi bersumber dari objek material geografi itu sendiri (geosfer).
a. Gejala-Gejala Litosfer
Litosfer meliputi gejala-gejala relief dan topografi, jenis tanah dan batuan, serta sistem
pelapisan batuan.
b. Gejala-Gejala Hidrosfer
Gejala-gejala ini berkaitan dengan dinamika kawasan perairan, baik wilayah perairan darat
maupun perairan laut yang menyangkut bentuk, pola, sifat, serta fenomena lainnya tentang
perairan. Contoh informasi geografis yang menyajikan gejala hidrosfer dapat dilihat pada
Peta di bawah ini.
c. Gejala-Gejala Atmosfer
Gejala ini berkaitan dengan dinamika atmosfer baik dalam waktu singkat maupun waktu yang
lama. Dinamika atmosfer terdiri atas kondisi cuaca dan iklim, unsur-unsurnya, serta faktor
yang memengaruhinya, seperti suhu, kelembapan, tekanan udara, gerakan angin, curah hujan,
dan perubahan musim. Contoh informasi geografis yang menyajikan gejala atmosfer dapat
dilihat pada Peta di bawah ini.
d. Gejala-Gejala Biosfer
Gejala biosfer berkaitan dengan makhluk hidup dan habitatnya. Makhluk hidup di permukaan
bumi yang menjadi kajian geografi meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia yang
keberadaanya tidak dapat dilepaskan dari unsur-unsur litosfer, hidrosfer, dan atmosfer.
Sebagai contoh, persebaran dan kepadatan penduduk.
Gejala sosial budaya berkaitan dengan aktifitas dan produk hasil rekayasa manusia. Beberapa
contoh gejala sosial budaya buatan manusia antara lain bangunan, persebaran daerah wisata
non alamiah, persebaran rumpun bahasa yang digunakan penduduk, dan jaringan transportasi.
Gejala-gejala sosial budaya merupakan fenomena di permukaan bumi sebagai produk buatan
manusia. Untuk mendapatkan informasi, dilakukan penelitian langsung maupun tidak
langsung. Penelitian langsung maksudnya dilakukan secara primer di lapangan dan tidak
langsung dengan cara memanfaatkan data hasil penelitian pihak lain.
Komponen SIG
Pada dasarnya SIG merupakan kegiatan manusia dengan basis komputer dalam mengumpulkan,
mengolah, menyimpan, dan menayangkan data keruangan berbagai wilayah di muka bumi. Dalam
praktiknya, kegiatan SIG berupaya memanfaatkan perangkat lunak atau software kartografi
komputer dengan sistem pengelolaan data dasar. Oleh karena itu, secara umum SIG terdiri atas
tiga subsistem utama, yaitu sebagai berikut.
Sistem masukan, memungkinkan untuk pengumpulan data sehingga dapat digunakan dan
dianalisis untuk berbagai kepentingan.
Sistem software dan hardware komputer, sebagai penyimpan data, dialokasikan untuk manajemen
dan analisis data, serta dapat digunakan untuk menyajikan manipulasi data pada monitor komputer.
Sumber-sumber data geospatial, seperti peta digital, foto udara, citra satelit, tabel data statistik,
dan dokumen lain yang relevan.
1) Google Earth
Google earth merupakan sebuah aplikasi virtual globe yang aslinya disebut dengan Earth Viewer
(pemetaan bumi) dan dibuat oleh KeyHole, Inc aplikasi ini merupakan pengolahan citra digital
dari hasil pemantauan satelit. Pada tahun 2004 Google membeli aplikasi ini dari KeyHole, Inc
untuk diterapkan dalam aplikasi berbasis web. Google memasukan semua data gambar pemetaan
bumi yang diperoleh dari satelit untuk kemudian dapat diakses melalui web secara online.
3) Chameleon
Chameleon dibuat pada MapServer sebagai pusat mesin pengolahan pemetaan dan bekerja dengan
semua MapServer yang mendukung data format tersebut. Chameleon merupakan sebuah aplikasi
pengembangan pemetaan bumi melalui web yang open source dan dapat dikonfigurasi dengan
mudah. Aplikasi ini juga dapat bekerja dengan baik dengan OpenGIS Consortium Standard untuk
Web Mapping Service (WMS).
- Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara,
emas, besi dan barang tambang lainnya.
- Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya: Kawasan lahan potensial dan lahan
kritis; Kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak; Kawasan lahan pertanian dan
perkebunan;
- Pemanfaatan perubahan penggunaan lahan;
- Rehabilitasi dan konservasi lahan.
Penggunaan Sistem Informasi Geografis (GIS) merupakan momentum dalam industri minyak dan
minyak bumi sebagai alat yang ampuh untuk menganalisis dan menampilkan data.
Layanan SIG dapat diterapkan dalam berbagai tahap selama pengembangan proyek-proyek,
termasuk: Petroleum Exploration, Produksi, Mengelola Fasilitas & Pipeline Manajemen.
Eksplorasi Minyak:
GIS memfasilitasi analisis dan integrasi banyak berbagai jenis data seperti citra satelit, survei
seismik, digital mosaik foto udara, studi geologi permukaan, bawah permukaan dan interpretasi
penampang dan gambar, baik lokasi, dan infrastruktur yang ada information.Combined
Pengolahan Citra dapat mengungkapkan bawah tanah. deteksi penginderaan jauh dari minyak
bumi didasarkan pada analogi karakteristik dan analisa informasi penginderaan jauh dari ladang
minyak yang dikenal. Cara berpikir adalah sebagai berikut: mikro-merembes dari hidrokarbon->
deteksi tanah efek-> penginderaan jauh ini tentu menguntungkan. perangkat lunak Eksplorasi dan
GIS sangat penting untuk mencari cadangan minyak bumi dan mineral.
Satu aplikasi eksplorasi spesifik melibatkan penciptaan peta pengintaian. Penggunaan GIS dalam
proyek-proyek eksploitasi yang mungkin lebih bervariasi karena evaluasi eksploitasi biasanya
berhubungan dengan lebih set data yang luas daripada yang biasanya digunakan dalam pengaturan
eksplorasi. Eksploitasi pendekatan umumnya diterapkan untuk dewasa daerah sentra produksi di
mana kontrol juga padat, sedangkan untuk proyek eksplorasi mungkin tidak melibatkan sumur
sama sekali. GIS adalah sebuah teknologi yang efektif yang memungkinkan tim eksplorasi dan
eksploitasi untuk berbagi informasi, menganalisis data dengan cara baru, dan mengintegrasikan
proses evaluasi.
- Asset Utilization (penggunaan modal) yang dapat menekan biaya-biaya operasional yang
berkaitan dalam pembuatan produk.
- Access to grater Expertise and More advanced Technology, yaitu dengan kemajuan teknologi,
termasuk sistem informasi, maka permasalahan organisasi yang kompleks dan dapat
memberikan manfaat khusus bagi organisasi itu sendiri, seperti peningkatan pelayanan,
pengembangan staf dalam bisnis sehingga mereka mampu menjalankan tugas dan tanggung
jawab dengan baik.
- Lower Cost, yaitu outsorcing mampu menekan biaya produksi yang dikeluarkan oleh
perusahaan atau organisasi khususnya dalam bidang efisiensi.
- Improved Development Time, yaitu bila suatu proyek bagian dari proses produksi dilimpahkan
kepada pihak luar, maka pihak internal organisasi akan memperoleh pengalaman mengenai
metode kerja yang lebih baik dan cepat dalam hal efisinsi biaya.
Ada peluang sistem informasi yang dikembangkan tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan
dikarenakan vendor tidak memahami kebutuhan sistem dalam perusahaan tersebut.
Transfer knowledge terbatas karena pengembangan sistem informasi sepenuhnya dilakukan oleh
vendor.
Relatif sulit melakukan perbaikan dan pengembangan sistem informasi karena pengembangan
perangkat lunak dilakukan oleh vendor, sedangkan perusahaan umumnya hanya terlibat sampai
rancangan kebutuhan sistem.
Manajemen perusahaan membutuhkan proses pembelajaran yang cukup lama dan perusahaan
harus membayar lisensi program yang dibeli sehingga ada konsekuensi biaya tambahan yang
dibayarkan.
Sumber :
1. http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/01/sistem-informasi-geografis-sig-manfaat-
konsep
kegunaan.html
2. http://nurhakimramdani.blogspot.com/2013/07/manfaat-sistem-informasi-geografi-sig.html
3. https://apiboxrockinfo-a.akamaihd.net/
4. Artikel I KETUT PURNA IPB(INSTITUT PERTANIAN BOGOR)