Você está na página 1de 3

Perencanaan sumber daya manusia ini, terdiri dari 4 (empat) tahapan perencanaan.

Dalam tiap tahapan perencanaan


beberapa hanya melakukan proses adopsi terhadap peraturan rumah sakit percontohan, sedangkan yang lainnya akan
disesuaikan dengan kondisi rumah sakit saat ini.
1. a. Penyusunan Struktur Organisasi.
Struktur organisasi disusun berdasarkan keperluan manajemen rumah sakit didasarkan pada Permenkes no. 147 tahun
2010 tentang Perizinan Rumah Sakit pasal 6 ayat (1) jo. Permenkes no. 340 tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit
pasal 5. Menurut kedua peraturan ini menyebutkan bahwa manajemen rumah sakit setidaknya harus terdiri dari:
1) Kepala Rumah Sakit atau Direktur;
2) Unsur Pelayanan Medis;
3) Unsur Keperawatan;
4) Unsur Penunjang Medis;
5) Komite Medis;
6) Satuan Pemeriksaan Internal;
7) Administrasi Umum dan Keuangan.
Dari persyaratan yang ada, didapatkan gambaran mengenai struktur organisasi yang dapat dijadikan acuan untuk analisa
kebutuhan sumber daya manusia. Struktur organisasi yang ditawarkan bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

Strukur ini diharapkan bisa memenuhi tuntutan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan juga nantinya
diharapkan bisa memenuhi kebutuhan rumah sakit dalam menghadapi kendala internal. Dari struktur ini diharapkan bahwa
pada saat rumah sakit sudah mulai beroperasi terhadap rantai komando yang cukup jelas dan memiliki mekanisme
pemecahan masalah yang lebih teroganisir.
1. b. Spesifikasi Jabatan yang Dibutuhkan.
Spesifikasi jabatan yang dibutuhkan secara lebih detail akan mengacu pada spesifikasi jabatan yang telah ada pada
peraturan rumah sakit yang akan diadopsi. Spesifikasi secara umum dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

No. Jabatan Spesifikasi

1. Wa. Dir Dokter Umum

2. Ka. Bid. Pel Medis Dokter Umum

Perawat / S-1 Akuntansi /S-1


3. Ka. Bid. Umum
Administrasi

4. Ka. Bag. Pel Med Dokter Umum

5. Ka. Bag. Penj. Med Dokter Umum/Dokter Gigi

6. Ka. Bag Keperawatan Perawat

Ka. Bag. Admin & Perawat / S-1 Akuntansi /S-1


7.
Keuangan Administrasi

Perawat / S-1 Akuntansi /S-1


8. Ka. Bag. Umum
Administrasi

9. Ka. Sie. Perawatan Intensif Dokter Umum

Ka. Sie. Asuhan


10. Perawat
Keperawatan

11. Ka. Sie. Asuhan Kebidanan Bidan

12. Ka. Sie. Pelayanan Medik Perawat

13. Ka. Sie. Perawat Perawat

14. Ka. Sie. Bidan Bidan


15. Ka. Sie. Apotik Apoteker

16. Ka. Sie. Laboratorium D-3 Analis Medis

17. Gizi (Tata Boga) SMK Tata Boga

18. Ka. Sie. Keuangan (Kasir) Perawat/S-1 Segala Jurusan

Ka. Sie. Admin


19. Perawat/S-1 Segala Jurusan
(Pendaftaran)

20. Ka. Sie. Rekam Medik D-3 Rekam Medis/S-1 Administrasi

Pengelolaan Limbah &


21. SMK
Penampungan Air Bersih

Teknik dan Pemeliharaan,


22. D-3 Teknik Elektro
Gudang, dan Komunikasi

23. Laundry SMU

Kamar Jenazah &


24. SMU & SIM A
Ambulance

25. Pengelolaan Gas Medik SMU

1. c. Deskripsi Jabatan.
Deskripsi jabatan akan mengadopsi dari peraturan rumah sakit percontohan. Adopsi ini tidak dilakukan secara menyeluruh
sebagaimana duplikasi, tetapi akan terdapat penyesuaian dengan posisi jabatan yang telah dipersiapkan dalam struktur
organisasi.
1. d. Analisa Kebutuhan Sumber Daya Manusia.
Analisa kebutuhan sumber daya manusia akan disesuaikan persyaratan yang diberikan pada Permenkes no. 340 tahun
2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit dan kebutuhan rumah sakit disesuaikan dengan struktur organisasi.
Menurut analisa kebutuhan sesuai dengan Permenkes no.340 tahun 2010, rumah sakit kelas D membutuhkan 4 (empat)
dokter umum dan 1 (satu) dokter gigi yang menjadi pekerja tetap di rumah sakit. Jika dikaitkan dengan UU no. 29 tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran jo. UU no. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, maka dokter umum dan dokter gigi yang
dijadikan tenaga tetap di rumah sakit harus memiliki STR dan SIP di rumah sakit.
Selain kebutuhan dokter umum, menurut Permenkes no.340 tahun 2010, rumah sakit kelas D harus memiliki 2 dokter
spesialis dari 4 spesialis dasar yang memiliki STR dan SIP di rumah sakit. Spesialis dasar yang dimaksud antara lain:
1) Spesialis Penyakit Dalam;
2) Spesialis Anak;
3) Spesialis Bedah;
4) Spesialis Obstetri dan Ginekologi.
Kebutuhan ini masih harus ditambah dengan adanya asuhan keperawatan. Banyaknya jumlah perawat dan bidan yang
dibutuhkan untuk penetapan klasifikasi adalah 2:3 dari jumlah tempat tidur yang dimiliki. Jika dihitung, total perawat dan
bidan yang harus dimiliki kurang lebih 34 orang.
Kebutuhan sumber daya lain selain medis dan paramedis berjumlah 25 orang. Rincian tenaga non-medis dan non-
paramedis ini bisa dilihat pada tabel di bawah ini.

No. Jabatan Jumlah

1. Ka. Bid. Umum 1

2. Ka. Bag. Admin & Keu. 1

3. Ka. Bag. Umum 1

4. Satuan Pengawas Internal 1


5. Apoteker 1

6. Laboran 1

7. Rekam Medis 1

8. Gizi 1

9. Pengelolaan Limbah & Penampungan Air Bersih 1

Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas, Gudang &


10. 1
Komunikasi

11. Kamar Jenazah & Ambulan 1

12. Laundry 1

13. Pengelolaan Gas Medik 1

14. Penunjang Medis Lain 6

15. Admin Lain 6

Total 25

Você também pode gostar