Você está na página 1de 7

FENOMENA ALAM GUNUNG MELETUS

Gunung merupakan salah satu sumber


daya alam yang ada di dunia. Gunung adalah
salah satu tonjolan yang ada di permukaan
bumi. Di dalam tonjolan gunung terdapat
saluran lurus berbentuk vertikal semacam pipa
alami. Pipa ini menghubungkan antara perut
bumi dengan permukaan Bumi atau kerak
bumi. Perut bumi berisi bermacam- macam
cairan panas, seperti bataun cair dan juga
magma. Suatu saat magma dan material yang
ada di perut bumi akan mengalami kejenuhan.
Atau diakibatkan oleh getaran bumi (gempa
bumi tektonik), magma yang ada di dalam perut bumi ini akan keluar ke permukaan bumi
(baca: bentuk permukaan bumi) secara berkala. Magma ini keluar ke permukaan bumi melalui
pipa alami yang menjulang tinggi di dalam gunung. Ketika magma keluar melalui pipa alami
tersebut, maka inilah yang dinamakan gunung meletus. Sehingga seolah- olah gunung meletus
mengeluarkan berbagai material dari dalam bumi.

Penyebab Gunung Meletus


Peristiwa gunung meletus merupakan peristiwa besar. Gunung meletus juga
dikategorikan sebagai salah satu bencana alam, maka dari itulah sangat perlu untuk diperhatikan.
Karena jika tidak maka bisa menimbulkan hal yang sangat fatal dan menimbulkan banyak
korban jiwa. Gunung meletus, kedatangannya disebabkan karena berbagai hal. Gunung meletus
tidak akan meletus dengan sendirinya tanpa ada suatu penyebab apapun. Penyebab gunung
meletus bisa berasal dari dalam bumi. Beberapa hal yang menyebabkan gunung meletus
atau penyebab gunung meletus antara lain adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan terjadinya gempa vulkanik
Salah satu penyebab gunung meletus adalah peningkatan frekuensi terjadinya gempa
vulkanik. Peningkatan gempa vulkanik ini ditandai dengan terjadinya aktivitas- aktivitas
yang tidak biasa pada gunung berapi. Peningkatan terjadinya gempa vulkanik ini misalnya
dengan terjadinya gempa puluhan kali yang tercatat dalam Seismograf yakni alat pengukur
getaran gempa bumi. Selain itu terjadinya peningkatan aktivitas seismik dan peristiwa
vulkanis lainnya disebabkan oleh pergerakan magma yang ada di dalam bumi, hidrotermal
yang berlangsung di dalam perut bumi. Jika terjadinya gempa dan aktivitas seismik lainnya
ini mengalami peningkatan selama beberapa hari, maka status gunung api tersebut harus
ditingkatkan ke level waspada. Dan ketika memasuki level waspada, maka masyarakat
segera diberikan penyuluhan, melakukan penilaian bahaya dan juga potensi untuk naik
tingkat ke level selanjutnya, agar lebih siap dan waspada apabila sewaktu- waktu terjadi
kondisi yang tidak diinginkan. Pengecekan kembali sarana serta pelaksanaan shift
pemantauan juga harus selalu dilakukan.
2. Pergerakan tektonik pada lapisan bumi
Penyebab gunung meletus yang lainnya adalah pergerakan lempeng tektonik yang terjadi
pada lapisan bumi. Pergerakan tektonik yang terjadi pada struktur lapisan bumi di bawah
gunung, misalnya gerakan lempeng dapat menyebabkan meningkatnya tekanan pada dapur
magma dan pada akhirnya akan membuat magma tersebut terdorong ke atas hingga berada
tepat di bawah kawah. Ketika terjadi kondisi ini, maka tanda yang terjadi di atas bumi
adalah banyak binatang yang berada di sekitar gunung tersebut bermigrasi dan juga terlihat
gelisah. Selain itu, suhu di kawah juga meningkat sehingga membuat air tanah di sekitar
gunung menjadi kering.
3. Terjadinya deformasi badan gunung
Penyebab dari gunung meletus yang selanjutnya adalah karena adanya deformasi di badan
gunung. Hal ini disebabkan oleh peningkatan gelombang magnet dan juga listrik sehingga
dapat menyebabkan perubahan pada struktur lapisan batuan gunung yang dapat
mempengaruhi bagian dalam, misalnya dapur magma yang volumenya mengecil, atau bisa
pula saluran yang menghubungkan kawah dengan dapur magma.
4. Lempeng- lempeng Bumi yang saling berdesakan
Gunung meletus juga dapat terjadi karena adanya lempeng- lempeng Bumi yang saling
berdesakan antara satu sama lain. Hal ini menyebabkan tekanan besar menekan dan juga
mendorong permukaan bumi sehingga menimbulkan berbagai macam gejala tektonik
lainnya, vulkanik serta meningkatkan aktivitas geologi dari gunung. Lempeng merupakan
salah satu bagian dari kerak bumi yang terus bergerak setiap saat. Pegunungan atau gunung
merupakan zona dimana kedua lempeng tersebut saling bertemu, desakan lempeng bisa juga
dapt menjadi penyebab dalam perubahan struktur dalam gunung berapi.
5. Adanya tekanan yang sangat tinggi
Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya letusan gunung berapi, seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya. Berbagai penyebab gunung meletus seperti yang telah dijelaskan di
atas mendorong cairan magma untuk bergerak ke atas dan masuk ke saluran kawah dan
keluar. Apabila di sepanjang perjalanan magma dalam menyusiri saluran kawah tersebut
mengalami sumbatan, maka bisa menimbulkan ledakan yang besar yang dikenal dengan
ledakan gunung berapi. Semakin besar tekanan dan juga volume magma nya, maka semakin
kuat ledakan yang ada terjadi.

Tanda- tanda Gunung akan Meletus


Gunung meletus dicantumkan sebagai salah satu bencana alam di bumi ini, karena dapat
menyebabkan berbagai macam kerugian dan juga kerusakan. Namun sebagai salah satu jenis
bencana alam, gunung meletus diketegorikan sebagai bencana alam yang masih dapat
diantisipasi. Hal ini karena gunung meletus datangnya selalu disertai oleh tanda- tanda tertentu
sehingga semuanya bisa diantisipasi dari awal agar tidak terdapat korban jiwa dan kerugian
material bisa diantisipasi serendah mungkin. Ketika tanda- tanda tersebut datang, maka sebagai
masyarakat (khususnya yang berada di sekitar gunung berapi) harus waspada dan segera
melakukan tindakan.
Selain memiliki tanda- tanda tertentu akan kedatangannya, gunung yang akan meletus
pun mempunyai statusnya masing- masing. Dengan demikian sebelum gunung masuk ke dalam
status awas, lingkungan yang ada di sekitar gunung tersebut segera dikosongkan, supaya tidak
menimbulkan satu pun korban jiwa. Karena sangat penting kehadiran tanda- tanda sebagai
sinyal, maka kita sangat perlu untuk mengetahui beberapa tanda- tanda atau ciri- ciri gunung
meletus. Beberapa tanda- tanda gunung meletus antara lain adalah sebagai berikut:
1. Suhu di sekitar gunung tersebut meningkat
Tanda atau ciri dari gunung api akan meletus yang pertama adalah meningkatnya suhu udara
yang ada di sekitar gunung berapi tersebut. Peningkatan suhu ini terutama dirasakan oleh
masyarakat yang berada di sekitar lereng gunung tersebut ataupun kaki gunung. Naiknya
suhu disekitar gunung berapi disebabkan oleh aktivitas magma yang semakin banyak atau
semakin meningkat sehingga akan berkumpul di dekat permukaan bumi. Dengan demikian,
suhu panas yang dimiliki olehmagma tersebut akan merambat hingga mempengaruhi lapisan
tanah yang ada atau yang menyusun badan gunung tersebut. Untuk penjelasan yang lebih
sederhana mengenai naiknya suhu disekitar gunung ini adalah karena magma naik
mendekati permukaan bumi, sehingga jaraknya lebih dekat dengan permukaan bumi dan
suhunya terasa semakin panas.
2. Mata air di seitar gunung mongering
Tanda atau ciri gunung akan meletus selanjutnya adalah mata air yang ada di sekitar gunung
tersebut telah mengering. Mengenai mata air yang mengering ini, pada dasarnya alasannya
adalah sama, yakni semkain meningkatnya suhu di sekitaran gunung berapi. Apabila magma
yang ada di perut bumi mengalami kenaikan hingga mendekati permukaan bumi, maka suhu
yang kita rasakan pun semakin panas. Akibatnya sumber air atau mata air yang berada di
sekitar gunung tersebut akan kepanasan pula. Seperti sifat air yang kepanasan, mata air
tersebut akan menguap menjadi gas- gas dan terbang ke atas. Akibatnya jumlah air manjadi
semakin sedikit karena banyak yang telah menguap, lalu mata air tersebut akan mengering.
Alasan mengapa air yang ada di dalam tanah ini menguap karena ketika magma naik ke atas,
pada lapisan tanah tertentu akan terasa sangat panas, hingga dapat mengeringkan sumber air
yang ada di dalam tanah tersebut.
3. Tumbuhan yang berada di sekitar gunung layu
Tanda atau ciri- ciri gunung berapi akan mengalami erupsi atau meletus yang selanjutnya
adalah tumbuhan yang berada di sekitar gunung tersbeut menjadi layu. Masih sama seperti
alasan sebelumnya, bahwa sumber dari kekeringan dan kelayuan tanaman adalah suhu panas
yang datang dari magma yang naik ke atas. Suhu panas yang ada di dalam panas dapat
membuat tanaman- tanaman menjadi layu, terlebih panasnya ini meningkat secara
signifikan. Efeknya akan lebih parah daripada layu akibat musim kemarau. Karena ketika
magma terkumpul tepat di balik gunung, ada salah satu lokasi dimana magma dapat
bergerak ke atas dekat dengan lapisan tanah. Hal inilah yang menyebabka tumbuhan layu,
bahkan mati seketika.
4. Hewan- hewan liar yang tinggal di gunung lari ke bawah atau turun gunung
Tanda lainnya yang juga mencolok dan dapat dilihat oleh manusia yang berada di kaki
gunung adalah, banyak binatang liar yang tinggal di lereng gunung berbondong- bondong
turun ke bawah. Hal ini sudah dapat dipastikan karena binatang- binatang tersebut merasa
tidak nyaman berada di atas akibat suhu yang bertambah panas, bahkan sangat panas.
Binatang- binatang tersebut turun gunung untuk menjauhi panas yang menyengat dan
menuju ke kaki gunung, bahkan ke pemukiman warga. Binatang- binatang yang turun ini
merupakan bianatang liar yang habitatnya berada di gunung tersebut, sehingga diantara dari
mereka mungkin terlihat asing. Ketika hal ini sudah terjadi, maka manusia harus waspada,
bukan hanya terhadap turunnya binatang liar, namun juga terhadap status dari gunung berapi
tersebut.
5. Sering terdengar suara gemuruh gunung adalah
Tanda selanjutnya adalah sering terdengarnya suara gemuruh. Suara gemuruh ini berasal
dari dalam gunung. Suara gemurung ini terjadi karena peningkatan aktivitas dari magma
yang berada di perut bumi. Biasanya, suara gemuruh ini terjadi pada waktu malam hari.
maka dari itulah rata- rata pada gunung berapi yang akan mengalami erupsi, mereka
mengeluarkan suara gemuruh yang semakin lama semakin sering. Bahkan frekuensi
keluarnya suara gemuruh tersebut bisa puluhan kali terjadi dalam satu malam. Suara
gemuruh ini semacam menandakan adanya tanda- tanda gunung tersebut seolah- olah akan
longsor.
6. Sering terjadinya gempa vulkanik
Tanda gunung akan meletus yang selanjutnya adalah sering terjadinya gempa vulkanik.
Gempa vulkanik merupakan gempa yang berasal dari aktivitas gunung berapi. Aktivitas
gunung berapi ketika akan meletus yang paling banyak adalah berupa aktivitas magma di
dalam perut bumi. Magma yang semakin aktif di dalam perut bumi selain menimbulkan
suara yang gemuruh juga akan menimbulkan getaran- getaran. Getaran- getaran inilah yang
pada akhirnya sampai hingga ke permukaan bumi dan kita menyebutnya sebagai gempa.
Gempa yang ditimbulkan karena aktivitas gunung berapi ini memanglah tidak terlalu besar.
Gempa vulkanik umumnya lebih kecil daripada gempa tektonik. Gempa vulkanik ini akan
sering kita rasakan, terlebih oleh masyarakat yang ada di sekitar gunung tersebut. Semakin
mendekati gunung akan meletus maka intensitas terjadinya gempa akan semakin tinggi.
gempa vulkanik akan sering terjadi, baik yang berkekuatan sangat rendah maupun yang
besar. Semua aktivitas kegempaan vulkanik akan dicatat oleh alat pengukur gempa bumi,
yakni seismograf yang dimiliki oleh Badan Meteorologi dan Geofisika di sekitar wilayah
gunung tersebut. Gempa vulkanik ini akan semakin kita rasakan terlebih pada malam hari,
karena mungkin aktivitas kita juga lebih tenang. Pada satu malam saja kita bisa merasakan
hingga puluhan kali gempa yang terjadi.
7. Keluarnya awan panas
Selain suara gemuruh dan gempa vulkanik, tanda dari gunung akan meletus selanjutnya
adalah terdapat awan panas. Awan panas merupakan asap yang dikeluarkan oleh gunung
berapi sebagai tanda bahwa gunung tersebut mempunyai aktivitas magma yang tinggo dan
siap untuk erupsi. Awan panas dari gunung berapi ini berupa kepulan asap berwarna
terkadang putih dan terkadang coklat yang mana keluarnya bisa dalam jumlah sangat besar,
ataupun jumlah yang biasa. Awan panas ini mempunyai sifat yang sangat panas. Awan
panas berasal dari dalam perut gunung atau berut bumi yang bersumber dari magma yang
mempunyai suhu yang sangat panas. Awan panas mempunyai sifat seperti asap, yakni
mudah terbawa angin sehingga awan panas pun bisa berpindah tempat hingga membumbung
tinggi ke angkasa atau terbang ke wilayah lain. Kecepatan perpindahan awan panas ini juga
sangat tinggi lho, maka dari itulah kita harus waspada. Awan panas ini sifatnya merusak,
terlebih jika melewati tumbuhan, binatang atau bahkan manusia. Apabila jumlah kepulan
besar awan panas ini menerjang hutan, maka pohon- pohon yang ada di hutan tersebut bisa
mati. Apabila awan panas menerjang kandang ternak, maka terna- ternak yang ada di
kandang juga bisa mati. Tidak lain apabila awan panas menerjang pemukiman manusia,
pastilah juga terdapat banyak korban jiwa. Selain bersifat panas, awan panas juga
mengandung gas- gas yang sifatnya tidak baik bagi pernafasan. Awan panas oleh
masyarakat yang berada di sekitar gunung Merapi (Yogyakarta) dijuluki sebagai “Wedhus
Gembel” yang berarti biri- biri. Dijuluki demikian karena awan panas ini mempunyai bentuk
yang menggulung-gulung layaknya bulu kambing biri- biri.
8. Terjadinya hujan abu
Tanda yang paling ekstrim dari tanda- tanda atau ciri- ciri gunung api akan meletus adalah
terjadinya hujan abu. Apabila kita biasanya hujan air, maka lain halnya ketika gunung berapi
disekitar kita akan meletus. Hujan yang turun biasanya adalah abu. Hujan abu menandakan
bahwa bahwa gunung sudah mengalami erupsi atau akan mengalami erupsi lebih besar lagi.
Hujan abu ini layaknya awan panas, jadi bisa terbawa oleh angin. Abu yang turun berasal
dari dalam perut bumi. Oleh karena massa nya yang ringan, maka abu ini terbawa
kemanapun angin berhembus. Jadi tidak harus area yang dekat dengan gunung saja yang
harus terkena hujan abu ini. misalnya ketika gunung Merapi di Yogyakarta yang tengah
mengalami erupsi dan menyemburkan abu vulkanik. Pada saat itu angin yang bertiup lebih
banyak menuju ke arah barat. Maka hujan abu yang terjadi adalah di wilayah yang berada di
barat gunung Merapi. Pada waktu itu, hujan abu bahkan sampai mengguyur Kota Bandung.
Sementara di daerah yang berada di timur gunung Merapi (bahkan yang dekat sekalipun,
seperti Kabupaten Klaten) tidak terkena hujan abu dari gunung Merapi.

Dampak Letusan Gunung Berapi


Bencana alam yang terjadi di dunia ini memanglah bermacam- macam. Salah satu
bencana alam yang terjadi di bumi ini adalah meletusnya gunung berapi. Sebenarnya meletusnya
gunung berapi ini bisa diantisipasi (perihal korban jiwa), karena kedatangannya pasti
menyertakan tanda- tanda. Namun untuk kerugian berupa material mungkin akan sulit untuk
dihindari, mengingat gunung meletus tidak akan bisa dicegah. Yang ada, kita harus
mengupayakan penyelamatan bagi diri sendiri. adapun beberapa akibat gunung meletus antara
lain sebagai berikut:
1. Dampak Negatif
 Kerugian materiil
Yang paling mencolok mengenai dampak dari bencana alam adalah kerugian material atau
kekayaan berupa harta. Gunung meletus dapat menyebabkan masyarakat kehilangan banyak
harta bendanya. Memang benar kekayaan seperti uang, ternah, dan perabotan rumah tangga
bisa ikut diungsikan. Namun untuk rumah misalnya, benda tetap seperti itu tidak dapat
dipindahkan sehingga tetap akan menjadi korban ketika lahar panas melewatinya.
 Banyak lahan pertanian dan perkebunan rusak
Selain rumah dan juga gedung, yang juga akan rusak adalah lahan pertanian dan perkebunan
masyarakat. Mayoritas masyarakat yang ada di kawasan gunung berprofesi sebagai petani,
baim di sawah maupun di kebun. Ketika lahan pertanian atau perkebunan mereka terterjang
lahar gunung berapi, maka otomatis akan rata dengan material perut bumi baik pasir maupun
bebatuan. Dengan demikian sulit untul melakukan penanaman sebelum membersihkan
material- material tersebut.
 Banyak rumah yang hancur
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwasannya beberapa harta kekayaan masyarakat
tidak dapat dipindahkan, yakni meliputi bangunan dan tanah. Ketika lahar panas menerjang
maka rela tidak rela, masyarakat harus merelakan rumah mereka rusak karena terkena
terjangan lahar panas tersebut.
 Banyak binatang dan tumbuhan yang mati
Kerugian tidak hanya dialami oleh manusia saja, namun juga binatang dan juga tumbuh-
tumbuhan. Memang benar bahwa sebelum gunung meletus, binatang yang ada di gunung
akan turun untuk menyelamatkan diri meteka. Namun tidak semua binatang. Bagi binatang
yang merasa terlalu berbahaya apabila turun ke bawah, mereka akan mati akibat suhu panas
yang terjadi. Apalagi tumbuhan sebagai makhluk pasif, banyak dari pepohonan yang akan
mati.

2. Dampak Positif
Selain dampak negatif, ternyata gunung meletus juga memiliki dampak positif. Apa
dampak positif gunung meletus? Yakni kesuburan tanah menjadi semakin meningkat. Material
yang dikeluarkan gunung berapi mempunyai sifat sangat subur, sehingga ketika mterial tersebut
menutupi permukaan bumi, maka tanahnya juga subur (baca: ciri tanah subur dan tidak subur).
Nah, itulah beberapa dampak yang dapat ditimbulkan oleh gunung meletus. Lebih banyak
dampak negaif daripada positif, maka dari itulah kita harus waspada ketika melihat tada- tanda
gunung meletus.

Persiapan Dalam Menghadapi Sebelum Letusan Gunung Berapi


 Mengenali daerah setempat yang aman untuk mengungsi.
 Membuat perencanaan penanganan bencana.
 Mempersiapkan tempat untuk mengungsi.
 Mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan dasar.

Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi


 Menjauh dari daerah yang rawan bencana seperti lembah, lereng gunung dan daerah yang
dialiri oleh lahar.
 Berlindung saat berada di tempat terbuka, lindungi diri dari abu hasil letusan dan awan
panas.
 Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh.
 Jangan memakai kacamata atau lensa kontak lainnya.
 Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung agar debu tidak terhirup.
 Saat awan panas turun usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.

Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi


 Jauhi wilayah yang terkena hujan abu
 Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena timbunan abu yang berat bisa merusak dan
meruntuhkan atap bangunan.
 Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin
FENOMENA ALAM BANJIR

Banjir ialah bencana alam yang sering


terjadi di banyak kota dalam skala yang berbeda
dimana air dengan jumlah yang berlebih berada di
daratan yang biasanya kering. Menurut KBBI atau
Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian banjir
adalah berair banyak dan juga deras, kadang-
kadang meluap. Hal itu dapat terjadi sebab jumlah
air yang ada di danau, sungai, ataupun daerah
aliran air lainnya yang melebihi kapasitas normal
akibat adanya akumulasi air hujan atau
pemampatan sehingga menjadi meluber.
Di mata masyarakat, pada umumnya pengertian banjir merupakan hal yang negatif. Hal
ini karena banjir selalu berkaitan dengan hal-hal yang merugikan sehingga dapat disebut juga
bencana alam. Banjir dapat menyebabkan kerusakan parah, khususnya pada daerah yang padat
penduduk yang berada di bantaran sungai atau daerah-daerah yang terkena banjir periodik.

Penyebab Banjir
Saat bencana banjir terjadi, banyak orang yang kehilangan harta benda. Bahkan hingga
menimbulkan korban jiwa. Oleh sebab itu, alangkah baiknya untuk mengetahui penyebab banjir
supaya dapat mengambil langkah tepat guna mencegah bencana banjir tersebut. Berikut
penyebab banjir yang harus Anda ketahui.
1. Penebangan hutan liar
Penebangan hutan secara liar yang membuat hutan menjadi gundul merupakan salah satu
penyebab banjir. Hal ini karena, akar pohon memiliki fungsi untuk menyerap air. Oleh sebab
itu, jika banyak pohon yang hilang maka akan dengan mudah terjadi bencana banjir.
2. Buang sampah sembarangan
Penyebab banjir yang satu ini sudah tidak asing lagi. Sampah yang dibuang sembarang
khususnya apabila dibuang di sungai atau aliran air lainnya dapat menyumbat aliran air
tersebut sehingga dapat meluap dan menyebabkan terjadinya banjir.
3. Pemukiman di bantaran sungai atau aliran air
Pemukiman yang didirikan di bantaran sungai mengakibatkan sungai tersebut rentan terjadi
pendangkalan. Pendangkalan yang terjadi di sungai karena kebiasaan untuk membuang
sampah ke sungai serta keadaan tanah di kiri kanan bangunan tersebut dapat saja ambles dan
kemudian menutup sisi sungai. Sehingga sungai menjadi menyempit dan rawan banjir.
4. Dataran rendah
Daerah-daerah yang berada di dataran rendah dapat menyebabkan banjir, hal ini karena
luapan air yang mengalir dari tempat di dataran tinggi ke rendah sehingga dapat beresiko
terkena banjir.
5. Curah hujan yang tinggi
Penyebab banjir ini disebabkan karena faktor cuaca. Apabila terdapat daerah yang memiliki
curah hujan tinggi dan terjadi berlarut-larut dalam jangka waktu lama, memiliki resiko yang
besar untuk terjadi banjir terlebih jika berada di dataran rendah.
6. Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan Amdal
Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan amdal yang terlebih di lingkungan
perkotaan. Daerah hutan ataupun rawa yang dapat membantu untuk mencegah atau
mengurangi banjir, namun dipakai untuk membangun mall atau bangunan lainnya sehingga
merusak lapisan atmosfer dan akan mudah beresiko terjadinya banjir.
7. Bendungan yang jebol
Bendungan yang jebol adalah salah satu penyebab banjir disekitar lingkungan yang daerah
tersebut kurang terawat serta mudah dirusak kelestariannya, dengan memanfaatkan sesuatu
yang tidak pada tempatnya dan juga hasilnya dapat berakibat banjir bandang yang sangat
merugikan.
8. Salah sistem kelola tata ruang
Penyebab banjir yang satu ini dapat mengakibatkan air sulit untuk menyerap serta alirannya
lambat. Sementara air yang datang ke wilayah tersebut jumlahnya akan lebih banyak dari
yang biasanya dialirkan sehingga dapat dengan cepat terjadi banjir.
9. Tsunami
Merupakan jenis banjir air laut yang sangat besar. Tsunami merupakan penyebab banjir
yang sangat merugikan. Tsunami pada umumnya dapat terjadi dikarenakan pergeseran
lapisan lempeng bumi. Tingginya gelombang tsunami dapat dengan mudah menyapu
daerah-daerah yang ada di sekitarnya hingga dapat menimbulkan banyak kerugian dan
korban jiwa.
10. Tanah yang sudah tidak dapat menyerap air
Tanah yang sudah tidak dapat untuk menyerap air dapat dikarenakan beberapa faktor, salah
satunya karena tanah tersebut sudah jarang ditemukan lahan hijau ataupun lahan kosong.
Sehingga air tidak terserap ke dalam tanah melainkan langsung masuk ke sungai, danau,
selokan, atau saluran air yang lainnya. Air yang ada dalam jumlah banyak apabila sudah
tidak dapat tertampung oleh saluran air tersebut dapat menggenang serta menyebabkan
banjir.

Akibat Banjir
a. Setiap bencana alam pasti menimbulkan kerugian dan dampak di wilayah yang terkena
bencana tersebut, begitu pula dengan banjir. Berikut beberapa akibat banjir dan cara
mengurangi banjir. Akibat Banjir, antara lain :
b. Menyebarnya berbagai bibit-bibir penyakit.
c. Kehilangan harta benda dan Pertanian, tanaman, atau ladang yang rusak.
d. Menimbulkan banyak korban apabila terjadi banjir bandang.
e. Fasilitas umum, sarana dan prasarana yang menjadi rusak.
f. Jarang air karena sebelumnya sudah terkontaminasi dengan banjir.
g. Pohon-pohon yang lama terendam banjir akan mati.
h. Dampaknya dalam jangka panjang, jumlah wisatawan yang datang ke daerah tersebut akan
menurun.
i. Pemulihan kembali wilayah bencana membutuhkan waktu yang lama.
j. Mahalnya biaya untuk membangun sarana dan prasarana yang rusak akibat banjir.
k. Terjadi kenaikan harga, hal ini karena bahan makanan yang menjadi langka.

Cara mengatasi banjir :


1) Menata daerah aliran-aliran air seperti sungai, danau, dan lain sebagainya sesuai dengan
fungsinya.
2) Tidak membuang sampah sembarangan ke danau, sungai, selokan.
3) Tidak membangun rumah ataupun bangunan dibantaran sungai.
4) Lakukan pengerukan sungai.
5) Perlu dilakukan reboisasi atau penghijauan hutan.
6) Sistem pemantau dan peringatan apabila terjadi bencana harus dibangun di daerah yang
rawan banjir.

Keuntungan Datangnya Banjir


Banyak yang berpikir bahwa banjir hanya mendatangkan kerugian dan dampak
negatifnya, namun ada juga keuntungan datangnya banjir, antara lain :
1) Air tanah yang terisi kembali.
2) Di daerah yang kering, kebutuhan air dapat untuk tercukupi.
3) Banjir menambah kandungan pada tanah.
4) Ikan sangat cocok untuk berkembang biak di air banjir.
5) Tambahan kandungan ke danau atau sungai yang pada akhirnya berpengaruh positif pada
industri perikanan.
6) Penyeimbang ekosistem sungai.
7) Air banjir yang melimpah dapat dimanfaatkan oleh berbagai jenis ikan guna mencari tempat
hidup baru.
8) Burung memiliki cadangan makanan melimpah.

Você também pode gostar