Você está na página 1de 43

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGAN GANGGUAN RASA AMAN “CEMAS” DI RUANG TULIP


RSUD PAMBALAH BATUNG AMUNTAI KALIMANTAN SELATAN

Oleh:
RIZKA SARI HANRYANITA,S.Kep
17.31.1126

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


STIKES CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
TAHUN 2018-2019

1
A. Pengertian

Keamanan adalah kondisi bebas dari cidera fisik dan psikologis atau bisa juga keadaan

aman dan tenteram yang merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus

dipenuhi. Lingkungan pelayanan kesehatan dan komunitas yang aman merupakan hal

yang penting untuk kelangsungan hidup klien (Potter & Perry edisi 4 volume 2, 2006).

Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari ancaman

bahaya/kecelakaan. Pemenuhan kebutuhan rasa aman dan keselamatan dilakukan untuk

menjaga tubuh bebas dari kecelakaan baik pada pasien, perawat atau petugas lainnya

yang bekerja untuk pemenuhan kebutuhan tersebut (Potter & Perry, 2006).

Ansietas adalah keadaan individu/kelompok mengalami perasaan gelisah (penilaian atau

opini) dan ativasi sistem saraf otonom dalam merespon terhadap ancaman yang tidak

jelas non spesifik (Linda Juall Carpenito, Edisi 8).

Ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas menyebar di alam dan terakit dengan

perasaan ketidakpastian dan ketidakberdayaan perasaan isolasi, keterasingan dan ketidak

nyamanan juga hadir (Stuart dan Laraia, 2005).

B. Etiologi

Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh orang yang mengalami ansietas

(Hawari, 2008), sebagai berikut:

1. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung.

2. Merasa tegang, tidak senang, gelisah, mudah terkejut

3. Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang

2
4. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan

5. Gangguan konsentrasi dan daya ingat

6. Keluhan-keluhan somatic

Tingkatan kecemasan:

1. Ansietas ringan

Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-

hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan lahan persepsinya meningkat.

Kecemasan dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas.

2. Ansietas sedang

Ansietas sedang memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang penting

dan mengesampingkan yang lain. Sehingga seseorang mengalami tidak perhatian

yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih banyak jika diberi arahan.

3. Ansietas berat

Pada ansietas berat lapangan persepsi menjadi sangat menurun. Individu cenderung

memikirkan hal yang sangat kecil saja dan mengabaikan hal yang lain. Individu tidak

mampu berfikir realistis dan membutuhkan banyak pengarahn, untuk dapat

memusatkan pada daerah lain.

4. Tingkat Panik

Tingkat panic dari ansietas berhubungan dengan terpengarah, ketakutan dan terror.

Karena mengalami kehilangan kendali, individu yang mengalami panic tidak mampu

melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Terjadi peningkatan aktivitas

motorik, menurunnya kemampuan berhubungan dengan orang lain. Persepsi yang

menyimpang dan kehilangan pemikiran yang rasional. Tingkat ansietas ini tidak

3
sejalan dengan kehidupan, jika berlangsung terus dalam waktu yang lama dapat

terjadi kelelahan bahkan kematian.

Pengukuran kecemasan:

Mengetahui derajat kecemasan ringan, sedang, berat dan panic dikenal dengan Hamilton

Rating Scale For Anxiety (HRSA). Terdiri dari 10 kelompok gejala yang masing-masing

kelompok gejala diberi penilaian angka, yaitu:

Nilai 0 (tidak ada gejala yang muncul) = tidak ada gejala

Nilai 1 (hanya 1 gejala yang muncul) = gejala ringan

Nilai 2 (sebagian gejala yang muncul = gejala sedang

Nilai 3 (lebih dari sebagian gejala yang muncul) = gejala berat

Nilai 4 (seluruh gejala yang muncul) = gejala berat sekali/panic

Menurut (Stuart dan Laraia 1998) terdapat beberapa teori yang dapat menjelaskan

ansietas, diantaranya:

1. Factor biologis

Otak mengandung reseptor untuk benzodiazepine, membantu mengatur ansietas.

Penghambat GABA berperan utama dalam mekanisme biologis berhubungan dengan

ansietas sebagaimana halnya endorphin.

2. Factor Psikologis

 Pandangan Psikoanalitik,

konflik emosional antara 2 elemen yaitu: id (dorongan insting atau impuls

primitive) dan superego (hati nurani). Ego berfungsi menengahi tuntutan dari 2

elemen yang bertentangan dan fungsi ansietas mengingatkan ego bahwa ada

bahaya.

4
 Pandangan interpersonal

Perasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal.

 Pandangan perilaku

Merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan

seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3. Sosial budaya

Merupakan hal yang biasa ditemui dalam keluarga. Factor ekonomi, latar belakang

pendidikan berpengaruh terhadap terjadinya ansietas.

4. Factor presipitasi

Factor presipitasi dibedakan menjadi:

a. Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidakmampuan fisiologis yang

akan datang dan menurunnya kapasitas untuk melakukan aktifitas hidup sehari-

hari.

b. Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan identitas, harga

diri, dan fungsi social.

5. Mekanisme koping

Mekanisme koping adalah distorsi kognitif yang digunakan oleh seseorang untuk

mempertahankan rasa kendali terhadap situasi, mengurangi rasa tidak nyaman dan

menghadapi situasi yang menimbulkan stress (Videbeck, 2008).

Mekanisme koping berdasarkan penggolongannya dibagi menjadi 2 (Stuart dan

Sundeen, 2002), yaitu:

a. Mekanisme koping adaptif

Mekanisme koping yang mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan, belajar dan

mencapai tujuan.

5
b. Mekanisme koping maladaptive

Mekanisme koping yang menghambat fungsi integrasi, memecah pertumbuhan,

menurunkan otonomi dan cenderung menguasai lingkungan.

Ada 2 sistem koping yang digunakan pada seseorang yang mengalami kecemasan

(Stuart, 2006), yaitu:

a. Reaksi orientasi tugas (Task Oriented Reaction)

Ada 3 reaksi yang berorientasi pada tugas, yaitu:

1) Perilaku menyerang

Digunakan untuk menghilangkan atau mengatasi rintangan untuk memuaskan

kebutuhan.

2) Perilaku menarik diri

Digunakan untuk menghilangkan sumber-sumber ancaman baik secara fisik

maupun psikologis

3) Perilaku kompromi

Digunakan untuk merubah cara melakukan, merubah tujuan atau memuaskan

aspek kebutuhan pribadi seseorang.

b. Mekanisme pertahanan ego (Ego Oriented Reaction)

Reaksi ini berguna untuk melindungi diri yang merupakan garis pertahanan jiwa

pertama.

C. Tanda dan Gejala

Gejala utamanya adalah kecemasan, ketegangan motoric, hiperaktivitas otonom, dan

kewaspadaan kognitif.

6
- Ketegangan motoric sering dimanifestasikan dengan gemetar, gelisah, dan nyeri

kepala.

- Hiperaktivitas dimanifestasikan oleh sesak napas, keringat berlebihan, palpitasi dan

gejala gastrointestinal. Gejala lain adalah mudah tersinggung.

- Kewaspadaan pasien sering datang ke dokter umum atau penyakit dalam dengan

keluhan somatic yang spesifik.

D. Patofisiologi

1. Faktor predisposisi (pendukung). Ketenangan dalam kehidupan dapat berupa hal-hal

sebagai berikut:

a. Peristiwa traumatic

b. Konflik emosional

c. Gangguan konsep diri

d. Frustasi

e. Gangguan fisik

f. Pola mekanisme koping keluarga

g. Riwayat gangguan kecemasan

h. Medikasi

2. Faktor Presipitasi

a. Ancaman terhadap integritas fisik

- Sumber internal

Meliputi kegagalan mekanisme fisiologis sistem imun, regulasi suhu tubuh,

perubahan biologis normal (misalnya: hamil)

- Sumber eksternal

7
Meliputi paparan terhadap infeksi virus dan bakteri, polutan lingkungan,

kecelakaan, kekurangan nutrisi, tidak adekuatnya tempat tinggal.

b. Ancaman terhadap harga diri

- Sumber internal

Kesulitan dalam berhubungan interpersonal di rumah dan tempat kerja,

penyesuaian terhadap peran baru. Berbagai ancaman terhadap integritas fisik

juga dapat mengancam harga diri.

- Sumber eksternal

Kehilangan orang yang dicintai, perceraian, perubahan status pekerjaan,

tekanan kelompok dan social budaya.

E. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan tanda-tanda vital dan keluhan fisik seperti: reflex, terkejut, mata berkedip-

kedip, insomnia, tremor, kaku, gelisah, wajah tegang, kelemahan umum, gerakan lambat,

kakik goyah.

F. Pemeriksaan Penunjang

1. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan fungsi adrenal, peningkatan

glukosa dan menurunnya fungsi paratiroid, tingkat oksigen dan kalsium.

2. Uji Psikologis

G. Penatalaksanaan

Menurut Hawari, (2008) penatalaksanaan ansietas pada tahap pencegahan dan terapi

memerlukan suatu metode pendekatan yang bersifat holistic, yaitu mencangkup fisik

(somatic), psikologik atau psikiatrik, psikososial dan psikoreligius.

8
a. Upaya meningkatkan kekebalan terhadap stress, dengan cara:

1. Makan makanan yang bergizi dan seimbang

2. Tidur yang cukup

3. Cukup olahraga

4. Tidak merokok

5. Tidak meminum minuman keras

6. Terapi psikofarmaka (merupakan pengobatan untuk cemas dengan memakai obat-

obatan yang berkhasiat memulihkan fungsi gangguan neuron transmitter (sinyal

penghantar saraf) di susunan saraf pusat otak (limbik sistem).

H. Analisa Data

a. Data subyektif

 Klien menyatakan merasa cemas dengan keadaannya sekarang

 Klien menyatakan bingung

 Klien menyatakan mengalami penurunan nafsu makan

 Klien mengatakan tidak mengerti tentang penyakitnya

 Klien menyatakan kelelahan akan penyakitnya

b. Data Obyektif

 Wajah klien pucat

 Klien menolak makan

 Klien tampak bingung

 Klien tampak kelelahan dan lesu

9
I. Diagnosa Keperawatan

1. Ansietas berhubungan dengan ketidakmampuan pemasukan atau mencerna

makanan dan mengabsorbsi zat-zat gizi berhubungan dengan factor biologis,

psikologis atau ekonomi.

2. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan Interpretasi terhadap informasi

yang salah

3. Kelelahan berhubungan dengan status penyakit

J. Nursing Care (NCP)


Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Ansietas berhubungan Setelah dilakukan tindakan  Gunakan pendekatan
dengan keperawatan selama 1 shift menenangkan
ketidakmampuan diharapkan klien tidak  Nyatakan dengan
pemasukan atau mengalami ansietas. jelas harapan
mencerna makanan dan Kriteria Hasil terhadap pelaku
mengabsorbsi zat-zat Indikator IR ER pasien
gizi berhubungan  Monitor intensitas  Jelaskan semua
dengan factor biologis, kecemasan prosedur dan apa
psikologis atau  Menyingkirkan yang dirasakan
ekonomi. tanda kecemasan
selama prosedur
 Mempertahanka
 Pahami perspektif
n hubungan
pasien terhadap
social
situasi stress
 Mempertahanka
 Dorong keluarga
n konsentrasi
untuk menemani
 Melaporkan
anak
pemenuhan
 Dengarkan dengan
kebutuhan tidur
penuh perhatian
adekuat
 Identifikasi tingkat
kecemasan

10
Keterangan:  Bantu pasien
1. Tidak pernah mengenal situasi
menunjukkan yang menimbulkan
2. Jarang menunjukkan kecemasan
3. Kadang-kadang  Dorong pasien untuk
menunjukkan mengungkapkan
4. Sering menunjukkan perasaan, ketakutan,
5. Selalu menunjukkan persepsi
Kurangnya Setelah dilakukan tindakan  Berikan penilaian
pengetahuan keperawatan selama 1 shift tentang tingkat
berhubungan dengan diharapkan pengetahuan pengetahuan pasien
Interpretasi terhadap meningkat. tentang proses
informasi yang salah. Kriteria Hasil: penyakit yang
Indikator IR ER spesifik
 Familiar dengan  Jelaskan
nama penyakit patofisiologi dan
 Mendiskripsikan penyakit dan
proses penyakit bagaimana hal ini
 Mendiskripsikan
berhubungan dengan
factor penyebab
anatomi dan
 Mendiskripsikan
fisiologi, dengan
factor resiko
cara yang tepat
 Mendiskripsikan
 Gambarkan tanda
efek penyakit
dan gejala yang
 Mendiskripsikan
tanda dan gejala biasa muncul pada

 Mendiskripsikan penyakit, dengan


perjalanan cara yang tepat
penyakit  Gambarkan proses
 Mendiskripsikan penyakit dengan
tindakan untuk cara yang tepat
menurunkan
 Identifikasi
progresifitas
kemungkinan
penyakit
penyebab, dengan

11
 Mendiskripsikan cara yang tepat
komplikasi tanda  Sediakan informasi
dan gejala dari pada pasien tentang
komplikasi
kondisi dengan cara
 Mendiskripsikan
yang tepat
tindakan
 Diskusikan
pencegahan
perubahan gaya
untuk mencegah
hidup yang mungkin
komplikasi
diperlukan untuk
Keterangan:
mencegah
1. Tidak ada
komplikasi di masa
2. Sedikit
yang akan dating dan
3. Sedang
atau proses
4. Berat
pengontrolan
5. Penuh
penyakit
 Instruksikan pasien
mengenai tanda dan
gejala untuk
melaporkan pada
pemberi perawatan
kesehatan, dengan
cara yang tepat
Kelelahan berhubungan Setelah dilakukan tindakan  Kaji kemampuan
dengan status penyakit keperawatan selama 1 shift klien dalam
diharapka klien menggunakan beraktivitas
energinya dengan baik.  Monitor intake nutrisi
Kriteria Hasil: untuk memastikan
Indikator IR ER kecukupan sumber
 Saturasi energy
oksigen dalam  Monitor ttv sebelum,
rentang yang selama dan sesudah
diharapkan saat melakukan aktivitas

12
beraktivitas
 HR dalam
rentang yang
diharapkan saat
beraktivitas
 RR dalam
rentang yang
diharapkan saat
beraktivitas
 Tekanan darah
sistol dalam
rentang yang
diharapkan saat
beraktivitas
 Tekanan darah
diastole dalam
rentang yang
diharapkan saat
beraktivitas
Keterangan:
1. Keluhan
ekstrim
2. Keluhan
berat
3. Keluhan
sedang
4. Keluhan
ringan
5. Tidak ada
keluhan

13
DAFTAR PUSTAKA

Carman, Linda Copel. 2007, Kesehatan Jiwa & Psikiatri: Pedoman Klinis Perawat,
Jakarta: EGC.

Carpenito,L.J.1998. Buku saku diagnosis keperawatan. Edisi 6. Alih Bahasa: Yasmin


Asih. Jakarta: EGC

Rasmun, 2001. Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi Dengan


Keluarga. Edisi Pertama, Jakarta: CV. Sagung Seto

14
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn. M DENGAN KEBUTUHAN RASA


AMAN “CEMAS” DI RUANG TULIP RSUD PAMBALAH BATUNG
AMUNTAI KALIMANTAN SELATAN
TANGGAL 14 MEI S/D 26 MEI 2018

OLEH:
RIZKA SARI HANRYANITA,S.Kep
NIM: 17.31.1126

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


STIKES CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
TAHUN 2018-2019

15
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn. M DENGAN KEBUTUHAN RASA


AMAN “CEMAS” DI RUANG TULIP RSUD PAMBALAH BATUNG
AMUNTAI KALIMANTAN SELATAN
TANGGAL 14 MEI S/D 26 MEI 2018

OLEH:
RIZKA SARI HANRYANITA,S.Kep
NIM: 17.31.1126

Amuntai,
Mengetahui,

Preseptor Akademik
Preseptor Klinik

( ) ( Ns.Hj.ERNI ERLIANA,S.Kep)

16
I. Pengkajian

A. Identitas Klien

Nama : Tn. M

Umur : 27 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Belum Kawin

Pendidikan : Sarjana

Pekerjaan : PNS

Agama : Islam

Alamat : Jl. Brihjen H. Hasan Basri RT. 003 Desa Pasar Senin

Kec. Amuntai Tengah

No. MR : 13 – 82 – 51

Tanggal Masuk : 13 Mei 2018

Tanggal Pengkajian : 14 Mei 2018

Diagnosa Medis : TB Paru

B. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny. A

Umur : 60 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Petani

Hubungan dengan Klien : Anak

Alamat : Jl. Brihjen H. Hasan Basri RT. 003 Desa Pasar Senin

Kec. Amuntai Tengah

17
C. Riwayat Penyakit

1. Keluhan Utama

Klien mengatakan batuk, tidak nafsu makan, mual, nyeri pada dada meningkat

saat batuk, dan badan terasa lemah serta sesak napas.

2. Riwayat penyakit sekarang (PQRST)

Pada tanggal 13 Mei 2018 jam 12.00 WIT klien mengalami sesak, batuk dan

tidak mau makan sehingga oleh keluarga langsung dibawa ke UGD RSUD

Pambalah Batung Amuntai, klien langsung mendapatkan perawatan dan

pengobatan. Klien mendapatkan/dipasang infuse RL dengan 20 tetes/menit.

Karena klien tidak ada perubahan/perbaikan, akhirnya klien langsung dibawa ke

Ruang Perawatan Paru (Tulip) RSUD Pambalah Batung.

3. Riwayat penyakit dahulu

Sebelumnya klien pernah mengalami sakit yang sama, yaitu tuntas menjalani

pengobatan TB Paru selama 6 bulan.

4. Riwayat penyakit keluarga

Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit

TB Paru, DM dan Hipertensi.

5. Genogram

18
Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Anggota keluarga yang sedang sakit

: Anggota keluarga yang sudah Meninggal

D. Riwayat Aktivitas Sehari-hari

Aktivitas sehari-hari pasien selama di rumah

1. Kebiasaan Istirahat dan Tidur

Di rumah : klien biasa tidur malam ± 6-8 jam dan tidur siang bila ada waktu.

Di RS : selama di RS klien merasa kurang tidur karena sesak batuk. Nyeri

dada semakin meningkat saat batuk.

2. Kebiasaan Nutrisi

Di rumah : klien biasa makan 3x sehari atau kapan mau makan, klien makan

dengan lauk yang bervariasi, nafsu makan klien sangat baik dank lien minum 7-

8 gelas lebih/hari.

Di RS : pola makan klien teratur, tetapi klien hanya bisa menghabiskan

3. Personal Hygiene

Di rumah : klien mandi 2-3 kali sehari, dengan menggunakan sabun, gosok gigi

2x sehari sehari menggunakan pasta gigi. Ganti pakaian 2x sehari atau bila

kotor. Rambut dikeramas 2-3x seminggu, memotong kuku bila panjang,

mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, memakai alas kaki bila keluar

rumah.

19
Di RS : klien tidak bisa mandi sendiri, hanya bisa diseka 1x sehari oleh Ibu

klien, menggosok gigi hanya 1x sehari dang anti pakaian 1x sehari dan semua

ativitas dibantu sepenuhnya oleh Ibu Klien dan semua aktivitas dilakukan di

tempat tidur.

4. Pola Eliminasi

Di rumah : klien BAB 1x sehari, warna kuning dengan konsistensi lembek dan

BAK 4-5x sehari.

Di RS : klien belum ada BAB selama 3 hari dan jarang BAK yaitu hanya 3-

4 x sehari.

5. Pola Seksualitas

Klien berjenis kelamin laki-laki dan klien belum menikah.

E. Data Psikologis

Klien tampak cemas dan mengeluh dengan keadaan penyakitnya sekarang.

F. Data social

Pertanyaan perawat dapat dijawab dengan baik, hubungan dengan keluarga

harmonis, begitu juga dengan perawat serta petugas kesehatan lainnya.

G. Data Spiritual

Klien beragama Islam, sebelum masuk rumah sakit klien selalu menunaikan shalat

lima waktu dan ketika masuk rumah sakit klien tidak bisa melaksanakan shalat lima

waktu dank klien selalu berdoa untuk kesembuhan penyakitnya.

20
H. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum Klien

Klien mengalami sakit sedang

2. Tanda Vital Klien

a. T : 37oC

b. N : 26x/menit

c. R : 27x/menit

d. TD : 85/54 mmHg

3. Kesadaran

a. Kualitatif

Kesadaran klien compos mentis

b. Kuantitatif

GCS : E=5, V=5, M=6

4. Sistem pernapasan

a. Inspeksi : bentuk dada simetris, pola napas teratur dan jenis pernapasan

dada

b. Palpasi : pergerakan dada simetris,

c. Perkusi : irama napas teratur

d. Auskultasi : tidak ada suara napas tambahan

5. Sistem kardiovaskuler

a. Inspeksi : klien tampak berkeringat, klien tampak ada nyeri dada saat

batuk

b. Palpasi : denyut nadi teratur

c. Perkusi : tidak dilakukan

d. Auskultasi : tidak ada suara tambahan jantung

21
6. Sistem persarafan

Tingkat kesadaran klien compos mentis, penglihatan normal tanpa alat bantu

penglihatan, pendengaran normal tanpa alat bantu pendengaran, bicara

(artikulasi) jelas, sensorik tidak ada kelainan, motorik normal dan kemampuan

bergerak klien lemah.

7. Sistem pencernaan

a. Inspeksi : abdomen simetris

b. Auskultasi : bunyi usus normal

c. Perkusi : tidak kembung

d. Palpasi : lemas, ada nyeri tekan, tidak ada massa

8. Sistem Muskuloskeletal

Klien mengalami kelemahan dalam gerak, nyeri pada dada meningkat saat

batuk, penurunan kemampuan mobilitas, aktivitas sepenuhnya dibantu.

9. Sistem Integumen

Warna kulit pucat, kering, tidak ada lesi, tidak ada alergi dan tidak ada oedema.

10. Sistem endokrin

Rambut berwarna coklat tua lurus, dan tipis.

11. Sistem Genitourinaria

Alat kelamin normal dan tidak ada keluhan nyeri.

22
I. Data Penunjang

1. Laboratorium

Jenis Hasil Normal

Hb 5,7 g/dl 13-17 g/dl


Eritrosit 2,03 uL 4,20-5,40 uL
Leukosit 7400 uL 5.000-10.000uL
Trombosit 230.000uL 150.000-450.000uL
GDS 67 mg/dl 110-160 mg/dl
Ureum 31 mg/dl 10-50 mg/dl
Creatinin 1,1 mg/dl 0,6-1,1 mg/dl
Asam Urat 8,5 mg/dl 2,4-7,0 mg/dl
Protein Total 7,6 mg/dl 6,6-8,3 mg/dl
Albumin 2,2 mg/dl 3,7-5,3 mg/dl

2. Pemeriksaan Rontgen
Hasil: Tampak TB Paru

3. Terapi

Tgl 14 Mei 2018

IVFD RL 20gtt/menit

Cefixime 2x100 mg tab

Ranitidine 2x1 amp inj

Codein 3x20gr tab

Rifampisin 150mg 1x3 tab

INH 750mg 1x3 tab

PZA 400mg 1x3 tab

Etambutol 275 mg 1x3 tab

B6 1x1 tab

23
II. Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah

1. DS: Factor biologis, Ansietas


- Klien mengatakan merasa cemas psikologis dan
- Klien mengatakan ia tidak tahu ekonomi
tentang penyakitnya
- DO:
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak sering bertanya
tentang penyakitnya
- Klien adalah lulusan sarjana
- Klien bekerja di dinas pertanian
- Klien tampak kebingungan
- Klien tampak didampingi orang
tuanya (Ibunya)
2. DS: Tidak banyak Kurangnya
- Klien mengatakan kurang mengetahui tentang Pengetahuan
mengetahui tentang penyakitnya penyakitnya
- Klien mengatakan sebelumnya
hanya ada benjolan dan di
operasi, baru kali ini sakit seperti
ini.
DO:
- Klien tampak bingung
- Klien tampak bertanya pada
perawat tentang kondisinya
sekarang
- Klien tampak duduk termangu
3. DS: Kelelahan akibat Kelelahan
- Klien mengatakan badannya cemas yang
terasa lemas dan kelelahan berlebihan
DO:

24
- Klien tampak kelelahan
- Klien tampak berbaring ditempat
tidur
- Klien tampak dibantu saat
beraktivitas
- Klien tampak melakukan semua
aktivitas dibantu

III. Diagnosa Keperawatan

4. Ansietas berhubungan dengan ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan

dan mengabsorbsi zat-zat gizi berhubungan dengan factor biologis, psikologis atau

ekonomi.

5. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan Interpretasi terhadap informasi yang

salah

6. Kelelahan berhubungan dengan status penyakit

IV. Nursing Care Planing (NCP)

No. Diagnosa Keperawatan NOC NIC

1. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan tindakan  Gunakan


dengan ketidakmampuan keperawatan selama 1 shift pendekatan
pemasukan atau mencerna diharapkan klien tidak menenangkan
makanan dan mengalami ansietas lagi.  Nyatakan dengan
mengabsorbsi zat-zat gizi Kriteria Hasil: jelas harapan
berhubungan dengan Indikator IR ER terhadap pelaku
factor biologis, psikologis  Monitor 4 klien
atau ekonomi. intensitas  Jelaskan semua
kecemasan prosedur dan apa
DS:  Menyingkirkan 4 yang dirasakan
- Klien mengatakan selama prosedur

25
merasa cemas tanda  Pahami perspektif
- Klien mengatakan ia kecemasan pasien terhadap
tidak tahu tentang  Mempertahanka 5 situasi stress
penyakitnya n hubungan  Dorong keluarga
- DO: social untuk menemani
- Klien tampak gelisah  Mempertahanka 4 anak
- Klien tampak sering n konsentrasi  Dengarkan dengan
bertanya tentang  Melaporkan 5 penuh perhatian
penyakitnya pemenuhan  Identifikasi tingkat
- Klien adalah lulusan kebutuhan tidur kecemasan
sarjana adekuat  Bantu klien
- Klien bekerja di dinas mengenal situasi
pertanian Keterangan: yang menimbulkan
- Klien tampak 6. Tidak pernah kecemasan
kebingungan menunjukkan  Dorong klien untuk
- Klien tampak 7. Jarang menunjukkan mengungkapkan
didampingi orang 8. Kadang-kadang perasaan,
tuanya (Ibunya) menunjukkan ketakutan, persepsi
9. Sering menunjukkan
10. Selalu menunjukkan
2. Kurangnya pengetahuan Setelah dilakukan tindakan  Berikan penilaian
berhubungan dengan keperawatan selama 1 shift tentang tingkat
Interpretasi terhadap diharapkan pengetahuan pengetahuan
informasi yang salah. meningkat. klien tentang
DS: Kriteria Hasil: proses penyakit
- Klien mengatakan Indikator IR ER yang spesifik
kurang mengetahui  Familiar dengan 3  Jelaskan
tentang penyakitnya nama penyakit patofisiologi dan
- Klien mengatakan  Mendiskripsika 3 penyakit dan
sebelumnya hanya ada n proses bagaimana hal ini
benjolan dan di penyakit berhubungan
operasi, baru kali ini  Mendiskripsika 3 dengan anatomi
sakit seperti ini. dan fisiologi,

26
DO: n factor dengan cara yang
- Klien tampak bingung penyebab tepat
- Klien tampak bertanya  Mendiskripsika 3  Gambarkan tanda
pada perawat tentang n factor resiko dan gejala yang
kondisinya sekarang  Mendiskripsika 3
biasa muncul
- Klien tampak duduk n efek penyakit pada penyakit,
termangu  Mendiskripsika 3
dengan cara yang
n tanda dan tepat
gejala  Gambarkan
 Mendiskripsika 3 proses penyakit
n perjalanan dengan cara yang
penyakit tepat
 Mendiskripsika 3  Identifikasi
n tindakan kemungkinan
untuk penyebab,
menurunkan dengan cara yang
progresifitas tepat
penyakit  Sediakan
 Mendiskripsika 3 informasi pada
n komplikasi klien tentang
tanda dan gejala kondisi dengan
dari komplikasi cara yang tepat
 Mendiskripsika 3  Diskusikan
n tindakan perubahan gaya
pencegahan hidup yang
untuk mungkin
mencegah diperlukan untuk
komplikasi mencegah
Keterangan: komplikasi di
6. Tidak ada masa yang akan
7. Sedikit datang dan atau
8. Sedang proses
pengontrolan

27
9. Berat penyakit
10. Penuh  Instruksikan klien
mengenai tanda
dan gejala untuk
melaporkan pada
pemberi
perawatan
kesehatan,
dengan cara yang
tepat.
3. Kelelahan berhubungan Setelah dilakukan tindakan  Kaji kemampuan
dengan status penyakit. keperawatan selama 1 shift klien dalam
DS: diharapkan klien beraktivitas
- Klien mengatakan menggunakan energinya  Monitor intake
badannya terasa lemas dengan baik. nutrisi untuk
dan kelelahan Kriteria Hasil: memastikan
DO: Indikator IR ER kecukupan sumber
- Klien tampak  Saturasi 5 energy
kelelahan oksigen dalam  Monitor ttv
- Klien tampak rentang yang sebelum, selama
berbaring ditempat diharapkan saat dan sesudah
tidur beraktivitas melakukan
- Klien tampak dibantu  HR dalam 5 aktivitas
saat beraktivitas rentang yang
- Klien tampak diharapkan saat
melakukan semua beraktivitas
aktivitas dibantu  RR dalam 5
rentang yang
diharapkan saat
beraktivitas
 Tekanan darah 4

sistol dalam

28
rentang yang
diharapkan saat
beraktivitas
 Tekanan darah 4
diastole dalam
rentang yang
diharapkan saat
beraktivitas
Keterangan:
6. Keluhan
ekstrim
7. Keluhan
berat
8. Keluhan
sedang
9. Keluhan
ringan
10. Tidak ada
keluhan

V. Implementasi Keperawatan

No. Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
1. Ansietas berhubungan  Menggunakan S:
dengan pendekatan - Klien mengatakan merasa
ketidakmampuan menenangkan cemas dengan keadaannya
pemasukan atau  Menyatakan dengan sekarang
mencerna makanan jelas harapan - Klien mengatakan tidak
dan mengabsorbsi zat- terhadap pelaku tahu tentang penyakitnya
zat gizi berhubungan pasien
dengan factor  Menjelaskan semua O:
biologis, psikologis prosedur dan apa - Klien tampak gelisah

29
atau ekonomi. yang dirasakan - Klien tampak sering
selama prosedur bertanya tentang
DS:  Memahami perspektif penyakitnya
- Klien mengatakan pasien terhadap - Klien adalah lulusan
merasa cemas situasi stress sarjana
- Klien mengatakan  Mendorong keluarga - Klien bekerja di dinas
ia tidak tahu untuk menemani pertanian
tentang anak - Klien tampak kebingungan
penyakitnya  Mendengarkan TTV:
dengan penuh TD : 85/54 mmHg
- DO: perhatian T : 37oC
- Klien tampak  Mengidentifikasi N : 142x/menit
gelisah tingkat kecemasan R : 27x/menit
- Klien tampak  Membantu pasien
sering bertanya mengenal situasi A: Masalah belum teratasi
tentang yang menimbulkan Indikator IR ER
penyakitnya kecemasan  Monitor 4
- Klien adalah  Mendorong pasien intensitas
lulusan sarjana untuk kecemasan
- Klien bekerja di mengungkapkan  Menyingkirkan 4
dinas pertanian perasaan, ketakutan, tanda
- Klien tampak persepsi kecemasan
kebingungan  Mempertahanka 5
- Klien tampak n hubungan
didampingi orang social
tuanya (Ibunya)  Mempertahanka 4

n konsentrasi
 Melaporkan 5

pemenuhan
kebutuhan tidur
adekuat

30
P: Intervensi dilanjutkan
2. Kurangnya  Memberikan S:
pengetahuan penilaian tentang - Klien mengatakan kurang
berhubungan dengan tingkat pengetahuan mengetahui tentang
Interpretasi terhadap pasien tentang proses penyakitnya
informasi yang salah. penyakit yang - Klien mengatakan
spesifik sebelumnya hanya ada
DS:  Menjelaskan benjolan dan di operasi,
- Klien mengatakan patofisiologi dan baru kali ini sakit seperti
kurang mengetahui penyakit dan ini.
tentang bagaimana hal ini
penyakitnya berhubungan dengan O:
- Klien mengatakan anatomi dan - Klien tampak bingung
sebelumnya hanya fisiologi, dengan - Klien tampak bertanya
ada benjolan dan di cara yang tepat pada perawat tentang
operasi, baru kali  Menggambarkan kondisinya sekarang
ini sakit seperti ini. tanda dan gejala - Klien tampak duduk
yang biasa muncul termangu
DO: pada penyakit, TTV:
- Klien tampak dengan cara yang TD : 85/54 mmHg
bingung tepat T : 37oC
- Klien tampak  Menggambarkan N : 142x/menit
bertanya pada proses penyakit R : 27x/menit
perawat tentang dengan cara yang
kondisinya tepat A: Masalah belum teratasi
sekarang  Mengidentifikasi Indikator IR ER
- Klien tampak kemungkinan  Familiar dengan 3
duduk termangu penyebab, dengan nama penyakit
cara yang tepat  Mendiskripsika 3

 Menyediakan n proses
informasi pada penyakit
pasien tentang  Mendiskripsika 3
n factor

31
kondisi dengan cara penyebab
yang tepat  Mendiskripsika 3
 Mendiskusikan n factor resiko
perubahan gaya  Mendiskripsika 3
hidup yang mungkin n efek penyakit
diperlukan untuk  Mendiskripsika 3
mencegah n tanda dan
komplikasi di masa gejala
yang akan dating dan  Mendiskripsika 3
atau proses n perjalanan
pengontrolan penyakit
penyakit  Mendiskripsika 3
 Menginstruksikan n tindakan
pasien mengenai untuk
tanda dan gejala menurunkan
untuk melaporkan progresifitas
pada pemberi penyakit
perawatan kesehatan,  Mendiskripsika 3
dengan cara yang n komplikasi
tepat. tanda dan gejala
dari komplikasi
 Mendiskripsika 3
n tindakan
pencegahan
untuk
mencegah
komplikasi

P: Intervensi dilanjutkan
3. Kelelahan  Mengkaji kemampuan S:
berhubungan dengan klien dalam - Klien mengatakan
status penyakit. beraktivitas badannya terasa lemas dan

32
 Memonitor intake kelelahan
nutrisi untuk
DS: memastikan O:
- Klien mengatakan kecukupan sumber - Klien tampak kelelahan
badannya terasa energy - Klien tampak berbaring
lemas dan  Memonitor ttv ditempat tidur
kelelahan sebelum, selama dan - Klien tampak dibantu saat
sesudah melakukan beraktivitas
DO: aktivitas - Klien tampak melakukan
- Klien tampak semua aktivitas dibantu
kelelahan TTV:
- Klien tampak TD : 85/54 mmHg
berbaring ditempat T : 37oC
tidur N : 142x/menit
- Klien tampak R : 27x/menit
dibantu saat
beraktivitas A: Masalah belum teratasi
- Klien tampak
Indikator IR ER
melakukan semua
 Saturasi 5
aktivitas dibantu
oksigen dalam
rentang yang
diharapkan saat
beraktivitas
 HR dalam 5
rentang yang
diharapkan saat
beraktivitas
 RR dalam 5
rentang yang
diharapkan saat
beraktivitas
 Tekanan darah 4

33
sistol dalam
rentang yang
diharapkan saat
beraktivitas
 Tekanan darah 4
diastole dalam
rentang yang
diharapkan saat
beraktivitas

P: Intervensi dilanjutkan

VI. Catatan Perkembangan


No. Diagnosa Waktu Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
1. I 18.05.2018 S:
Jam 10.00 - Klien mengatakan perasaan cemas
WITA
dengan keadaannya sekarang mulai
berkurang.

O:
- Klien tampak sudah tidak gelisah lagi
- Klien tampak tidak banyak bertanya lagi
tentang penyakitnya
- Klien tampak tidak kebingungan lagi
- Observasi TTV:
TD: 85/60 mmHg
T : 36oC
R : 27x/menit
N : 142x/menit

34
A:Masalah sebagian teratasi
Indikator IR ER
 Monitor intensitas kecemasan 4
 Menyingkirkan tanda 4
kecemasan
 Mempertahankan hubungan 5
social
 Mempertahankan konsentrasi 4

 Melaporkan pemenuhan 5

kebutuhan tidur adekuat

P: Intervensi dilanjutkan

2. II 18.05.2018 S:
Jam 13.00 - Klien mengatakan sudah mengetahui
WITA sebagian tentang penyakitnya.
- Klien mengatakan rasa sakit bekas
operasi di benjolan sudah mulai
berkurang.

O:
- Klien tampak tidak bingung lagi
- Klien tampak tidak bertanya lagi tentang
kondisinya
- Klien tampak tidak termangu lagi
Observasi TTV:
TD: 85/60
T : 36oC
R : 27x/menit
N : 142x/menit

35
A: Masalah sebagian teratasi
Indikator IR ER
 Familiar dengan nama 3 4
penyakit
 Mendiskripsikan proses 3 3
penyakit
 Mendiskripsikan factor 3 3
penyebab
 Mendiskripsikan factor resiko 3 3

 Mendiskripsikan efek
penyakit 3 3
 Mendiskripsikan tanda dan
gejala 3 3
 Mendiskripsikan perjalanan
penyakit 3 3
 Mendiskripsikan tindakan
untuk menurunkan 3 3
progresifitas penyakit
 Mendiskripsikan komplikasi 3 3
tanda dan gejala dari
komplikasi
 Mendiskripsikan tindakan 3 3
pencegahan untuk mencegah
komplikasi

P: Intervensi dilanjutkan
3. III 18.05.2018 S:
Jam 16.00 - Klien mengatakan masih merasa lemas
WITA - Klien mengatakan aktivitas masih
dilakukan di atas tempat tidur

36
O:
- Klien tampak masih kelelahan
- Klien tampak duduk di tempat tidur
- Klien masih tampak beraktivitas dibantu
sebagian
- Observasi TTV:
TD: 85/60
T : 36oC
R : 28x/menit
N : 142x/menit

A: Masalah belum teratasi


Indikator IR ER
 Saturasi oksigen dalam 4 4
rentang yang diharapkan saat
beraktivitas
 HR dalam rentang yang 5 5
diharapkan saat beraktivitas
 RR dalam rentang yang 5 5
diharapkan saat beraktivitas
 Tekanan darah sistol dalam 4 4

rentang yang diharapkan saat


beraktivitas
 Tekanan darah diastole 4 4

dalam rentang yang


diharapkan saat beraktivitas

P: Intervensi dilanjutkan

37
No. Diagnosa Waktu Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
1. I 19.05.2018 S:
Jam 10.00 - Klien mengatakan sudah tidak cemas lagi
WITA
dengan keadaannya sekarang.

O:
- Klien tampak sudah tidak gelisah lagi
- Klien tampak tidak banyak bertanya lagi
tentang penyakitnya
- Klien tampak tidak kebingungan lagi
- Observasi TTV:
TD: 85/60 mmHg
T : 36oC
R : 26x/menit
N : 142x/menit

A: Masalah teratasi
Indikator IR ER
 Monitor intensitas kecemasan 4 4
 Menyingkirkan tanda 4 5
kecemasan
 Mempertahankan hubungan 5 5
social
 Mempertahankan konsentrasi 4 4

 Melaporkan pemenuhan 5 5

kebutuhan tidur adekuat

P: Intervensi dihentikan

2. II 19.05.2018 S:
Jam 13.00 - Klien mengatakan sudah mengetahui

38
WITA semua tentang penyakitnya.
- Klien mengatakan rasa sakit bekas
operasi di benjolan sudah mulai tidak
ada lagi.

O:
- Klien tampak tidak bingung lagi
- Klien tampak tidak bertanya lagi tentang
kondisinya
- Klien tampak tidak termangu lagi
- Observasi TTV:
TD: 85/60
T : 36oC
R : 26x/menit
N : 142x/menit

A: Masalah teratasi
Indikator IR ER
 Familiar dengan nama 3 4
penyakit
 Mendiskripsikan proses 3 3
penyakit
 Mendiskripsikan factor 3 3
penyebab
 Mendiskripsikan factor resiko 3 3

 Mendiskripsikan efek
penyakit 3 3
 Mendiskripsikan tanda dan
gejala 3 3
 Mendiskripsikan perjalanan
penyakit 3 3
 Mendiskripsikan tindakan

39
untuk menurunkan 3 3
progresifitas penyakit
 Mendiskripsikan komplikasi 3 3
tanda dan gejala dari
komplikasi
 Mendiskripsikan tindakan 3 3
pencegahan untuk mencegah
komplikasi

P: Intervensi dihentikan
3. III 19.05.2018 S:
Jam 16.00 - Klien mengatakan masih merasa lemas
WITA - Klien mengatakan aktivitas masih
dilakukan di atas tempat tidur

O:
- Klien tampak masih kelelahan
- Klien tampak duduk di tempat tidur
- Klien masih tampak beraktivitas dibantu
sebagian
- Observasi TTV:
TD: 85/60
T : 36oC
R : 26x/menit
N : 142x/menit

A: Masalah sebagian teratasi


Indikator IR ER
 Saturasi oksigen dalam 4 4
rentang yang diharapkan saat
beraktivitas
 HR dalam rentang yang 5 4

40
diharapkan saat beraktivitas 5 4
 RR dalam rentang yang
diharapkan saat beraktivitas
 Tekanan darah sistol dalam 4 3
rentang yang diharapkan saat
beraktivitas
 Tekanan darah diastole 4 3
dalam rentang yang
diharapkan saat beraktivitas

P: Intervensi dilanjutkan

41
No. Diagnosa Waktu Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
1. III 24.05.2018 S:
Jam 16.00 - Klien mengatakan rasa lemas dan
WITA kelelahan sudah mulai berkurang
- Klien mengatakan beraktivitas tidak
dilakukan di tempat tidur lagi

O:
- Klien tampak lebih segar dan bugar
- Klien tampak bersantai dan berjalan di
sekitar ruangan kamarnya
- Klien tampak melakukan aktivitas sendiri
- Observasi TTV:
TD: 90/60
T : 36oC
R : 26x/menit
N : 140x/menit

A: Masalah teratasi
Indikator IR ER
 Saturasi oksigen dalam 4 4
rentang yang diharapkan saat
beraktivitas
 HR dalam rentang yang 5 5
diharapkan saat beraktivitas
 RR dalam rentang yang 5 5
diharapkan saat beraktivitas

42
 Tekanan darah sistol dalam 4 5
rentang yang diharapkan saat
beraktivitas
 Tekanan darah diastole 4 5
dalam rentang yang
diharapkan saat beraktivitas

P: Intervensi dihentikan

43

Você também pode gostar