Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. PENGERTIAN TRIAGE
Triage berasal dari bahasa Perancis yaitu trier dan bahasa Inggris yaitu
Triage, diturukan dalam bahasa Indonesia yaitu Triage yang berarti sortir. Kini
istilah tersebut lazim digunakan untuk menggambarkan suatu konsep pengkajian
yang cepat dan berfokus dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan
sumber daya manusia, peralatan serta fasilitas yang paling efisien terhadap orang
yang memerlukan perawatan di IGD.
Triage adalah suatu proses yang mana pasien digolongkan menurut tipe
dan tingkat kegawatan kondisinya. Triage terdiri dari upaya klasifikasi kasus
cedera secara cepat berdasarkan keparahan cedera mereka dan peluang
kelangsungan hidup mereka melalui intervensi medis yang segera. Sistem Triage
tersebut harus disesuaikan dengan keahlian setempat. Prioritas yang lebih tinggi
diberikan pada korban yang prognosis jangka pendek atau jangka panjangnya
dapat dipengaruhi secara dramatis oleh perawatan sederhana yang intensif. Sistem
Triage ini digunakan untuk menentukan prioritas penanganan kegawat daruratan.
Sehingga tenaga medis benar-benar memberikan pertolongan pada pasien yang
sangat membutuhkan dengan penanganan secara cepat dan tepat, dapat
menyelamatkan hidup pasien tersebut.
2. TUJUAN TRIAGE
a. Tujuan Utama Triage
Non disaster (non bencana) : Untuk menyediakan perawatan sebaik
mungkin bagi setiap individu pasien
Disaster (bencana) : Untuk menyediakan perawatan yg lebih efektif untuk
pasien dalam jumlah banyak
b. Tujuan Khusus Triage
Untuk memastikan bahwa korban ditolong sesuai dengan urutan skala
prioritas berdasarkan urutan kegawat daruratannya.
Untuk memastikan pengobatan terhadap korban tepat guna dan tepat
waktu
A. KATEGORI TRIAGE
Tingkat kegawatan pasien dibagi dalam 5 level sesuai Canadian Triage
and Acuity Scale (CTAS) national guidelines yaitu :
1. Level I ( resusitasi ) response time segera
2. Level II ( emergensi ) response time ≤ 15 menit
3. Level III ( urgensi ) response time ≤ 30 menit
4. Level IV ( less urgent ) response time ≤ 60 menit
5. Level V ( non-urgent) response time ≤ 120 menit
B. PENENTUAN PRIORITAS
Dalam triage dikenal system / tingkat prioritas untuk menentukan pasien
yang harus didahulukan penanganan atau pemindahannya, terutama
keadaan bencana / disaster, dengan menggunakan pelabelan yaitu :
1. Label merah (segera/immediate) prioritas pertama ( untuk triage
level I dan II)
2. Label kuning (tunda/delayed) prioritas kedua ( untuk triage level
III )
3. Label hijau prioritas ketiga ( untuk level IV )
4. Label Hitam prioritas terakhir ( pasien yang
sudah meninggal )
C. ALUR DAN PROSES TRIAGE
Kriteria pasien yang dilayani di IGD berdasarkan system triage, meliputi :
1. Pasien level I, II, III ( true emergency ) dan
2. Pasien level IV dan V ( false emergency )
Penilaian dalam triage meliputi :
1. Primasry survey (Circulation, Airway, Breathing/ C-A-B) untuk
menghasilkan prioritas I dan seterusnya.
2. Secondary survey (Head to Toe) untuk menghasilkan prioritas I, II, III
dan selanjutnya.
A. PRINSIP TRIAGE
Prinsip dasar triage adalah mendahulukan kebutuhan darurat, mendesak
untuk segera mendapatkan pertolongan dengan dititikberatkan pada pasien
atau korban dengan kondisi medis yang paling gawat – darurat dan paling
besar kemungkinannya untuk diselamatkan. Pasien harus distabilkan
terlebih dahulu sebelum dirujuk, bila rumah sakit tidak dapat menyediakan
kebutuhan layanan pasien dengan kondisi emergency atau pasien
memerlukan rujukan ke pelayanan yang kemampuannya lebih tinggi.
Dalam prinsip triage perlu memperhatikan :
1. Meneyelksi pasien dan menyusun prioritas berdasarkan beratnya
penyakit.
2. Alokasi dan rasionalisasi sumber daya yang ada di rumah sakit.
B. KATEGORI TRIAGE
Tingkat kegawatan pasien dikategorikan dalam 5 level sesuai Canadian
Triage and Acuity Scale (CTAS) National Guidelines :
1. Level I ( resusitasi )
Pasien berada dalam keadaan kritis dan mengancam nyawa atau
anggota badannya akan menjadi cacat bila tidak segera mendapatkan
pertolongan atau tindakan darurat, penanganan pasien oleh petugas
triage segera atau kesempatan pertama.
Contoh :
a. Henti napas / jantung ( cardiac/respiratory arrest )
b. Trauma mayor
c. Keadaan syok
d. Pasien tidak sadar ( dengan GCS 3-9 )
e. Distress pernapasan berat ( server respiratory distress )
5. Level V ( non-urgent )
Pasien datang dengan keadaan stabil, tidak mengancam nyawa, tidak
memerlukan tindakan segera dan tidak berpotensi menyebabkan
perburukan atau komplikasi, penanganan pasien oleh petugas dalam
waktu ≤ 120 menit.
Contoh :
a. Nyeri tenggorokan
b. Infeksi saluran napas atas
C. PENENTUAN PRIORITAS
Menurut Brooker ( 2008 ), dalam prinsip triage diberlakukan system
prioritas. Prioritas adalah penentuan mana yang harus didahulukan
penanganan dan pemindahan pasien yang mengacu pada tingkat ancaman
jiwa yang timbul, yaitu :
1. Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit
2. Dapat meinggal dalam hitungan jam
3. Trauma ringan
4. Sudah meninggal
1. Dokumen Regulasi :
a. Panduan Triage Pasien
b. Panduan Transfer Pasien
2. Dokumen Implementasi :
a. Rekam Medis
b. Sertifikasi pelatihan Triage
Demikian buku panduan ini dibuat untuk pedoman pelayanan Triage Pasien,
sehingga didalam pelayanan Triage Pasien dapat berjalan baik dan sesuai standar
yang telah ditetapkan oleh undang – undang kesehatan yang berlaku, dengan
terbitnya Buku Panduan Triage Pasien di RS. Royal Prima ini maka segala
pelayanan Triage pasien wajib berlandaskan buku Panduan ini terhitung setelah
ditandatangani oleh Direktur RS. Royal Prima.