Você está na página 1de 16

PANDUAN TRIAGE PASIEN

RS. ROYAL PRIMA

RS. ROYAL PRIMA


Jln. Ayahanda No. 68 A Medan 20118
Tlp. 061–88813182 – 88813183 (Hunting) Fax. 061-80013181
Website : www.royalprima.com Email : contact@royalprima.com
BAB I
DEFINISI

1. PENGERTIAN TRIAGE
Triage berasal dari bahasa Perancis yaitu trier dan bahasa Inggris yaitu
Triage, diturukan dalam bahasa Indonesia yaitu Triage yang berarti sortir. Kini
istilah tersebut lazim digunakan untuk menggambarkan suatu konsep pengkajian
yang cepat dan berfokus dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan
sumber daya manusia, peralatan serta fasilitas yang paling efisien terhadap orang
yang memerlukan perawatan di IGD.
Triage adalah suatu proses yang mana pasien digolongkan menurut tipe
dan tingkat kegawatan kondisinya. Triage terdiri dari upaya klasifikasi kasus
cedera secara cepat berdasarkan keparahan cedera mereka dan peluang
kelangsungan hidup mereka melalui intervensi medis yang segera. Sistem Triage
tersebut harus disesuaikan dengan keahlian setempat. Prioritas yang lebih tinggi
diberikan pada korban yang prognosis jangka pendek atau jangka panjangnya
dapat dipengaruhi secara dramatis oleh perawatan sederhana yang intensif. Sistem
Triage ini digunakan untuk menentukan prioritas penanganan kegawat daruratan.
Sehingga tenaga medis benar-benar memberikan pertolongan pada pasien yang
sangat membutuhkan dengan penanganan secara cepat dan tepat, dapat
menyelamatkan hidup pasien tersebut.

2. TUJUAN TRIAGE
a. Tujuan Utama Triage
 Non disaster (non bencana) : Untuk menyediakan perawatan sebaik
mungkin bagi setiap individu pasien
 Disaster (bencana) : Untuk menyediakan perawatan yg lebih efektif untuk
pasien dalam jumlah banyak
b. Tujuan Khusus Triage
 Untuk memastikan bahwa korban ditolong sesuai dengan urutan skala
prioritas berdasarkan urutan kegawat daruratannya.
 Untuk memastikan pengobatan terhadap korban tepat guna dan tepat
waktu

Panduan Triage Pasien RSRP 1


 Untuk memindahkan pasien ke lokasi yang lebih aman dan ke lokasi
pengobatan (Rumah Sakit)
 Untuk mengumpulkan informasi dalam penanggulangan pasien multi
kasus

Panduan Triage Pasien RSRP 2


BAB II
RUANG LINGKUP

A. KATEGORI TRIAGE
Tingkat kegawatan pasien dibagi dalam 5 level sesuai Canadian Triage
and Acuity Scale (CTAS) national guidelines yaitu :
1. Level I ( resusitasi )  response time segera
2. Level II ( emergensi )  response time ≤ 15 menit
3. Level III ( urgensi )  response time ≤ 30 menit
4. Level IV ( less urgent )  response time ≤ 60 menit
5. Level V ( non-urgent)  response time ≤ 120 menit
B. PENENTUAN PRIORITAS
Dalam triage dikenal system / tingkat prioritas untuk menentukan pasien
yang harus didahulukan penanganan atau pemindahannya, terutama
keadaan bencana / disaster, dengan menggunakan pelabelan yaitu :
1. Label merah (segera/immediate)  prioritas pertama ( untuk triage
level I dan II)
2. Label kuning (tunda/delayed)  prioritas kedua ( untuk triage level
III )
3. Label hijau  prioritas ketiga ( untuk level IV )
4. Label Hitam  prioritas terakhir ( pasien yang
sudah meninggal )
C. ALUR DAN PROSES TRIAGE
Kriteria pasien yang dilayani di IGD berdasarkan system triage, meliputi :
1. Pasien level I, II, III ( true emergency ) dan
2. Pasien level IV dan V ( false emergency )
Penilaian dalam triage meliputi :
1. Primasry survey (Circulation, Airway, Breathing/ C-A-B) untuk
menghasilkan prioritas I dan seterusnya.
2. Secondary survey (Head to Toe) untuk menghasilkan prioritas I, II, III
dan selanjutnya.

Panduan Triage Pasien RSRP 3


3. Monitoring korban akan kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan
pada C,A,B, derajat kesadaran dan tanda vital lainnya.
4. Perubahan prioritas karena perubahan kondisi korban.
D. SISTEM TRIAGE
a. START (Simple Triage And Rapid Treatment)
Adalah suatu sistem yang dikembangkan untuk memungkinkan
paramedik memilah korban dalam waktu yang singkat kira-kira 30 detik.
Meliputi tahap pre-hospital/lapangan dan hospital atau pusat pelayanan
kesehatan lainnya.
Triage lapangan harus dilakukan oleh petugas pertama yang tiba
ditempat kejadian dan tindakan ini harus dinilai ulang terus menerus
karena status Triage pasien dapat berubah.
b. MENTAG (Triage tangging system)
Adalah sistem Triage penuntun lapangan sebagai berikut :
1) Simple Triage / Triage Sederhana / Triage Inisial.
Dalam memilah pasien, petugas melakukan penilaian kesadaran, ventilasi
dan perfusi selama kurang dari 60 detik lalu memberikan tanda dengan
menggunakan berbagai alat berwarna, seperti labeling pada lantai ruang
IGD.
Adapun tanda tersebut mengartikan :
a) Hitam
Tanda untuk pasien meninggal atau cedera fatal yang tidak memungkinkan
untuk resusitasi, tidak memerlukan perhatian. Kelompok pasien dengan
cedera berat yang dapat meninggal karena cederanya, mungkin dalam
beberapa jam atau hari selanjutnya (luka bakar luas, trauma berat, radiasi
dosis letal), atau kemungkinan tidak dapat bertahan hidup karena dalam
krisis yang mengancam jiwa walaupun diberikan penanganan medis
(cardiac arrest, syok berat, cedera berat kepala atau dada). Pasien ini
sebaiknya dimasukkan keruangan rawat dengan pemberian analgetik untuk
mengurangi penderitaan.

Panduan Triage Pasien RSRP 4


b) Merah (Gawat Darurat)
Tanda untuk pasien cedera berat atau mengancam jiwa dan memerlukan
memerlukan evaluasi dan intervensi segera misalnya :
- Gagal nafas
- Cedera Torako-abdominal
- Cedera kepala atau maksilo-fasial berat
- Syok atau perdarahan berat
- Luka bakar berat
c) Kuning ( Pasien Gawat Tidak Darurat )
Kelompok pasien dengan kondisi yang stabil sementara waktu tetapi
memerlukan pengawasan dari tenaga medis terlatih dan perawatan rumah
sakit. Tanda untuk pasien cedera yang dipastikan tidak mengancam jiwa
dalam waktu dekat, dapat ditunda hingga beberapa jam. misalnya :
- Cedera abdomen tanpa shok
- Cedera dada tanpa gangguan respirasi
- Fraktur mayor tanpa shok
- Cedera kepala atau tulang belakang tanpa gangguan kesadaran
- Luka bakar ringan
d) Hijau ( Tidak Gawat Tidak Darurat )
Kelompok pasien memerlukan perhatian dalam beberapa jam atau hari
kemudian namun tidak darurat, menunggu hingga beberapa jam atau
dianjurkan untuk pulang dan kembali kerumah sakit keesokan harinya.
Tanda untuk pasien cedera yang tidak memerlukan stabilisasi segera,
misalnya :
- Cedera jaringan lunak
- Fraktur dan dislokasi ekstremitas
- Cedera maksilo-fasial tanpa gangguan jalan nafas
- Gawat darurat psikologis

Panduan Triage Pasien RSRP 5


2) ADVANCED TRIAGE / TRIAGE LANJUTAN
Pasien dengan harapan hidup yang kecil dengan tersedianya peralatan
dan tenaga medis yang lebih lengkap diharapkan dapat ditingkatkan harapan
hidupnya. Namun apabila tenaga medis dan perlengkapan tidak dapat
memenuhi kebutuhan dari pasien, misalnya pada bencana yang melibatkan
banyak korban, tenaga medis dapat memutuskan untuk lebih memberikan
perhatian pada pasien dengan cedera berat yang harapan hidupnya lebih besar
sesuai dengan etika profesional. Hal inilah yang menjadi tujuan dari Triage
lanjutan.
Pemantauan pada Triage lanjutan dapat menggunakan Revised Trauma
Score (RVT) sebagai berikut :
1) Resived Trauma Score (RVT)
Mengunakan parameter kesadaran (GCS), tekanan darah sistolik (dapat
menggunakan per palpasi untuk mempercepat pantauan) dan frekuensi
pernafasan sebagai berikut :
- Skor 12 : delayed
- Skor 11 : urgent, dapat ditunda
- Skor 4-10 : Immediate, memerlukan penatalaksanaan sesegera
mungkin.
- Skor 0 3 : Morgue, cedera serius yang tidak lagi memerlukan
tindakan darurat.
2) Panduan Skor RVT
GLASGOW COMA RESPIRATORY
SCALE SYSTOLIC RATE
PRESSURE

GCS POINT SBP POINT RR POINT


15-13 4 >89 4 10-30 4
12-9 3 76-89 3 >30 3
8-6 2 50-75 2 6-9 2
5-4 1 1-49 1 1-5 1
3 0 0 0 0 0

Panduan Triage Pasien RSRP 6


3. KODE WARNA INTERNASIONAL DALAM TRIAGE
a. Warna Merah
adalah Kasus Berat dan Prioritas Pertama atau Emergensi.
Pasien dengan kondisi mengancam nyawa, memerlukan evaluasi dan
intervensi segera, perdarahan berat, pasien dibawa keruang resusitasi, waktu
tunggu 0 (nol) contoh kasus :
- Asfiksia, cedera cervical, cedera pada maxilla.
- Trauma kepala dengan koma dan proses syok yang cepat.
- Fraktur terbuka dan fraktur compound.
- Luka bakar > 30% (Extensive Burn)
- Syok tipe apapun (syok kardiogenik, syok neurogenik, syok anafilatik,
syok septic, syok hipovolemik
b. Warna Kuning
adalah Kasus Sedang dan Prioritas kedua.
Pasien dengan penyakit yang akut, mungkin membutuhkan brankar, kursi
roda dan atau jalan kaki, waktu tunggu 30 menit, area critical care contoh
kasus :
- Trauma thorax non asfiksia
- Fraktur tertutup pada tulang panjang
- Luka bakar terbatas (<30% dari TBW)
- Cedera pada bagian/jaringan lunak
c. Warna Hijau
adalah Kasus Ringan atau Non Urgen dan Prioritas ketiga.
Pasien yang biasanya dapat berjalan sendiri dengan masalah medis yang
minimal, luka lama, kondisi yang timbul sudah lama, area ambulatory contoh
kasus :
- Minor Injuries
- Seluruh kasus-kasus ambulantory
d. Warna Hitam
adalah Priorotas 0 (nol) atau kasus meninggal
- Tidak ada respon pada semua rangsangan
- Tidak ada respirasi spontan

Panduan Triage Pasien RSRP 7


- Tidak ada bukti aktivitas jantung
- Tidak ada respon pupil terhadap cahaya

Panduan Triage Pasien RSRP 8


BAB III
TATA LAKSANA

A. PRINSIP TRIAGE
Prinsip dasar triage adalah mendahulukan kebutuhan darurat, mendesak
untuk segera mendapatkan pertolongan dengan dititikberatkan pada pasien
atau korban dengan kondisi medis yang paling gawat – darurat dan paling
besar kemungkinannya untuk diselamatkan. Pasien harus distabilkan
terlebih dahulu sebelum dirujuk, bila rumah sakit tidak dapat menyediakan
kebutuhan layanan pasien dengan kondisi emergency atau pasien
memerlukan rujukan ke pelayanan yang kemampuannya lebih tinggi.
Dalam prinsip triage perlu memperhatikan :
1. Meneyelksi pasien dan menyusun prioritas berdasarkan beratnya
penyakit.
2. Alokasi dan rasionalisasi sumber daya yang ada di rumah sakit.

B. KATEGORI TRIAGE
Tingkat kegawatan pasien dikategorikan dalam 5 level sesuai Canadian
Triage and Acuity Scale (CTAS) National Guidelines :
1. Level I ( resusitasi )
Pasien berada dalam keadaan kritis dan mengancam nyawa atau
anggota badannya akan menjadi cacat bila tidak segera mendapatkan
pertolongan atau tindakan darurat, penanganan pasien oleh petugas
triage segera atau kesempatan pertama.
Contoh :
a. Henti napas / jantung ( cardiac/respiratory arrest )
b. Trauma mayor
c. Keadaan syok
d. Pasien tidak sadar ( dengan GCS 3-9 )
e. Distress pernapasan berat ( server respiratory distress )

Panduan Triage Pasien RSRP 9


2. Level II ( emergensi )
Pasien berada dalam keadaan gawat, akan menjadi kritis dan
mengancam ; nyawa / fungsi anggota badan bila tidak segera mendapat
pertolongan atau tindakan darurat, penanganan pasien oleh petugas
triage harus dalam waktu ≤ 15 menit.
Contoh :
a. Perubahan status mental ( altered mental state )
b. Cedera kepala dengan GCS 10-13
c. Trauma berat
d. Pasien Neonatus ( bayi < 7 hari berisiko hiperbilirubinemia,
kelainan jantung congenital yang tak terdiagnosisi, sepsis dan
biasanya gejala klinis tidak jelas )
e. Trauma kimia pada mata
f. Nyeri dada akut
g. Overdosisi
h. Nyeri abdomen akut yang hebat
i. Pendarahan saluran cerna massif
j. Stroke
k. Gangguan pernafasan berat dengan PO2 < 85% ( sesak atau
serangan asama berat )
l. Dehidrasi berat
m. Demam  38 OC (pada pasien immunocopromised, sepsis, anak usia
kurang dari 3 bulan)
n. Nyeri hebat
o. Psikosis akut / gangguan psikiatri berat

3. Level III ( urgensi )


Pasien berada dalam keadaan tidak stabil, dapat berpotensi
menimbulkan masalah serius, tetapi belum memerlukan tindakan
darurat dan tidak mengancam nyawa, penanganan pasien oleh petugas
triage harus dalam waktu ≤ 30 menit.
Contoh :

Panduan Triage Pasien RSRP 10


a. Cedera kepala ( GCS 14-15, dapat disertai mual, muntah, nyeri
ringan )
b. Trauma sedang ( moderate trauma )
c. Serangan asma ringan-sedang
d. Sesak derajat ringan sedang
e. Perdarahan non massif
f. Psikosis akut atau usaha bunuh diri
g. Nyeri akut

4. Level IV ( less urgent )


Pasien datang dengan keadaan stabil, tidak mengancam nyawa, dan
tidak memerlukan tindakan segera tetapi masih berpotensi
menyebabkan perburukan atau komplikasi apabila tidak ditangani
dalam waktu 1-2 jam, penanganan pasien oleh petugas triage dalam
waktu ≤ 60 menit.
Contoh :
a. Cedera kepala ringan ( tanpa muntah dan tanda-tanda vital normal )
b. Trauma minor / ringan
c. Nyeri abdomen ringan
d. Nyeri kepala ringan
e. Nyeri telinga ( otitis media dan eksterna )
f. Benda asing di korenea ( tanpa perubahan ketajaman visual )
g. Chronic bach pain, sakit ringan

5. Level V ( non-urgent )
Pasien datang dengan keadaan stabil, tidak mengancam nyawa, tidak
memerlukan tindakan segera dan tidak berpotensi menyebabkan
perburukan atau komplikasi, penanganan pasien oleh petugas dalam
waktu ≤ 120 menit.
Contoh :
a. Nyeri tenggorokan
b. Infeksi saluran napas atas

Panduan Triage Pasien RSRP 11


c. Nyeri abdomen ringan yang kronik dan berulang
d. Ganti verban
e. Permintaan rujukan
f. Kontrol ulang
g. Medical check up

C. PENENTUAN PRIORITAS
Menurut Brooker ( 2008 ), dalam prinsip triage diberlakukan system
prioritas. Prioritas adalah penentuan mana yang harus didahulukan
penanganan dan pemindahan pasien yang mengacu pada tingkat ancaman
jiwa yang timbul, yaitu :
1. Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit
2. Dapat meinggal dalam hitungan jam
3. Trauma ringan
4. Sudah meninggal

Pada keadaan disaster / bencana pasien dikelompokkan dengan diberikan


label yaitu :
1. Label Merah ( segera / immediate )
Diberikan pada pasien level I yang merupakan prioritas pertama pada
pengananan. Pertolongan diberikan segera pada saat ditemukan atau
saat pertama pasien diterima.
2. Label Kuning ( tunda / delayed )
Diberikan pada pasien level II yang merupakan prioritas kedua pada
penanganan. Pasien kemungkinan memerlukan tindakan definitive
dalam 4-6 jam tetapi tidak ada ancaman jiwa segera.
3. Label Hijau
Diberikan pada pasien level III yang merupakakn prioritas ketiga pada
penanganan. Pasien hanya mendapat cedera minimal, dapat berjalan
dan menolong diri sendiri atau mencari pertolongan.

Panduan Triage Pasien RSRP 12


4. Label Hitam
Diberikan pada pasien yang sudah meninggal, merupakan prioritas
terakhir yang dilakukan pada penanggulangan pasien gawat darurat.

D. ALUR PROSES TRIAGE


Proses triage dimulai sejak pasien masuk ke IGD, petugas triage akan
melakukan skrining medis untuk menentukan pategori triage berdasarkan
level sampai pasien dipindahkan atau dirujuk, dengan tahapan sebagai
berikut :
1. Setiap pasien datang ke IGD harus dilakukan pemilahan (Triase) oleh
Dokter dan Perawat Jaga IGD dengan cara walk in Triase.
2. Dokter Jaga dan Perawat Jaga IGD melakukan pemilahan pasien
dengan melakukan skrining awal Triase dilakukan pemeriksaan
berupa kesadaran (AVPU), jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi,
kemudian diberi kategori sesuai dengan line Triase.
3. Pasien dengan kategori Merah mendapatkan prioritas tertinggi,
dibawa langsung ke ruang resusitasi dan segera dilakukan tindakan
life-saving dengan respon time ≤ 5 menit.
4. Pasien kategori kuning langsung dibawa ke ruang periksa dengan
mengikuti arah warna tanda panah Triase sesuai dengan respon time
≤ 15 menit.
5. Pasien kategori hijau, pasien dibawa ke ruang periksa dengan
mengikuti arah warna tanda panah Triase sesuai. Pasien dapat
menunggu untuk ditangani oleh dokter jaga dalam waktu ≤ 30 Menit.
6. Pasien kategori hitam langsung dibawa ke ruang jenazah dalam
waktu maximal 120 menit.
7. Seluruh proses Triase tiap pasien berlangsung ≤ 5 menit pada
keadaan bencana dan kurang dari 3 menit dalam keadaan non
bencana.
8. Apabila ditemukan pasien dalam keadaan bencana dijelaskan kemana
alur pasien.

Panduan Triage Pasien RSRP 13


E. SKEMA TRIAGE DI INSTALASI GAWAT DARURAT
Skema triage disesuaikan dengan layout IGD di setiap rumah sakit.
Penggunaan label sesuai dengan ruang / area IGD yaitu :
1) Label merah menuju area resusitasi
2) Label kuning menuju area tindakan
3) Label hijau menuju area observasi atau poliklinik umum
4) Label hitam menuju kamar jenazah

Panduan Triage Pasien RSRP 14


BAB IV
DOKUMEN

RS.Royal Prima didalam penanganan Pelayanan Triage Pasien wajib


menyiapkan dokumen dokumen disetiap unit kerja terkait sebagai berikut :

1. Dokumen Regulasi :
a. Panduan Triage Pasien
b. Panduan Transfer Pasien
2. Dokumen Implementasi :
a. Rekam Medis
b. Sertifikasi pelatihan Triage
Demikian buku panduan ini dibuat untuk pedoman pelayanan Triage Pasien,
sehingga didalam pelayanan Triage Pasien dapat berjalan baik dan sesuai standar
yang telah ditetapkan oleh undang – undang kesehatan yang berlaku, dengan
terbitnya Buku Panduan Triage Pasien di RS. Royal Prima ini maka segala
pelayanan Triage pasien wajib berlandaskan buku Panduan ini terhitung setelah
ditandatangani oleh Direktur RS. Royal Prima.

Panduan Triage Pasien RSRP 15

Você também pode gostar