Você está na página 1de 2

Menghitung TRIR (Total Recordable Incident Rate)

Incident rates atau tingkat terjadinya kecelakaan adalah sebuah indikator untuk
menunjukkan seberapa sering kecelakaan itu terjadi atau seberapa parah kecelakaan
tersebut. Selain itu, incident rates juga bisa dipakai untuk mengukur kinerja, terutama
kinerja kesehatan dan keselamatan kerja sebuah perusahaan.
Recordable incidents atau kecelakaan yang terekam/ tercatat adalah kecelakaan yang
ditimbulkan dari kejadian di tempat kerja dan membutuhkan beberapa jenis tindakan
medis. Hal ini termasuk kejadian yang berhubungan dengan pekerjaan yang
menimbulkan kematian, kesakitan, cedera, pelarangan karyawan untuk bekerja.
Untuk menghitung TRIR, ada hal-hal harus kita ketahui sebelumnya. Beberapa lembaga
menerbitkan cara menghitung TRIR dengan standar masing-masing, diantaranya adalah
OSHA (Occupational Safety and Health Administration), OGP (International Association
of Oil and Gas Producer) dan IADC (International Association of Drilling Contractor).
Selain itu, tempat (Negara) kita bekerja pasti juga mengeluarkan kebijakan tersendiri.
Oleh karena itu, selain mengikuti standar-standar diatas (optional) kita juga harus
memperhatikan Undang-Undang/ Peraturan tempat kita bekerja.
Untuk mendefinisikan TRIR, OSHA menggunakan istilah Total Recordable Incident
(injury and illnesses) Rate. OGP menggunakan Injury Frequency Rate, sedangkan IADC
ada Frequency Rate dan Incident Rate. Apabila kita melihat rumusnya OSHA
menggunakan konstanta perkalian pada denominator 200.000, OGP 1.000.0000, IADC
lain lagi, untuk TRFR (Total Recordable Frequency Rate) menggunakan konstanta
perkalian pada denominator 1.000.000, sedangkan untuk TRIR menggunakan konstanta
200.000.
Angka 1.000.000 dipakai untuk menggambarkan jumlah tenaga kerja sebanyak 500
orang yang bekerja selama satu tahun (2000 jam kerja), sehingga didapatkan 2000
dikali 500 menjadi 1.000.000. Sehingga dapat dikatakan angka denominator 1.000.000
sama artinya angka kecelakaan per 500 (lima ratus) pekerja. Begitu juga untuk
denominator 200.000, menggambarkan untuk 100 pekerja yang bekerja selama 2000
jam kerja. Jadi dengan kata lain adalah angka kecelakaan per 100 pekerja.

1. OSHA

TRIR = Jumlah Kecelakaan (Recordable) x 200.000


Jumlah jam kerja karyawan

2. OGP

IFR = Jumlah Kecelakaan (Recordable) x 1.000.000


Jumlah Jam Kerja Karyawan

3. IADC

a. TRFR = (MTO+RWTC+LTI+FTL) x 1.000.000


Jumlah Jam Kerja Karyawan
b. TRIR = (MTO+RWTC+LTI+FTL) x 200.000
Jumlah Jam Karyawan

MTO: Medical Treatment Only


RWTC: Restricted Work/ Transfer Case
LTI: Lost Time Incidents
FTL: Fatality
(Diolah dari berbagai sumber)

Survei area kerja

• Pastikan supervisor telah melakukan pengamatan dan inspeksi area kerja


• Komunikasikan rencana pekerjaan kepada seluruh personil yang terlibat pada pekerjaan
tersebut
• Menunjuk seorang spotter untuk membantu operator apabila pandangan terbatas atau
terhalang saat mengoperasikan alat. Spotter adalah orang yang bertugas memandu kegiatan/
pengoperasian alat berat. Spotter harus mendapatkan pelatihan sebelum memulai pekerjaan.
• Pastikan izin kerja (work permit) untuk melakukan pekerjaan di area kerja tertentu sudah
didapatkan
• Pastikan area kerja sudah aman dari kemungkinan adanya material atau kondisi lingkungan
kerja yang dapat menimbulkan bahaya.

OSHA mewajibkan perusahaan untuk menyimpan catatan kecelakaan dan penyakit


pegawainya. catatan tersebut menjadi dasar untuk menentukan kecenderungan
jangka panjang, termasuk peningkatan atau penurunan kesehatan pegawai

Você também pode gostar