(ancaman)) dimana SWOT dijadikan sebagai suatu modrl dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dan non profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi secara lebih konprehensif. 2. Analisis SWOT dan manajemen pengembalian keputusan, secara umum ada beberapa kegunaan dengan dipergunakannya analisis SWOT dalam mendukung manajemen pengambilan keputusan, antara lain: mampu memberikan gambaran suatu organisasi dalam empat sudut dimensi (SWOT), dapat dijadikan seabagai rujukan pembuatan rencana keputusan jangka panjang, mampu memberikan pemahaman kepada para stakeholders yang berkeinginan menaruh simpati bahkan bergabung dengan perusahaan dalam suatu ikatan kerjasama yang saling menguntungkan, dapat dijadikan penilai secara rutin dalam melihat progress report dari setiap keputusan yang dibuat selama ini. 3. Tujuan penerapan SWOT di perusahaan adalah dimana setiap produk yang beredar dipasaran pasti akan mengalami pasang surut dalam penjualan atau dengan istilah daur ulang produk (life cycle product) 4. Solusi keputusan dalam mengatasi penurunan nilai produk yaitu perspektif untuk membangun kekuatan dan memperkecil kelemahan, serta memperbesar peluang dan memperkecil ancaman. Solusi keputusan yang dapat diberikan: a. Melakukan kebijakan evaluasi secara menyeluruh terhadap beberapa produk yang telah diluncurkan ke pasaran. b. Menarik kembali produk yang diperkirakan akan terus mengalami penurunan jual. c. Menciptakan pencitaan produk baru (new product) dengan model dan gaya yang berbeda. d. Mengantisipasi pasar dengan melakukan pembenahan manajemen secara lebih modern dan aspiratif guna menampung keluhan-keluhan. e. Menerapkan konsep baru (new coccept) dalam bidang setruktur modal seperti memperkecil utang dan menegaskan suatu kebijakan dalam utang bahwa utang hanya boleh diambil setelah dianalisis secara mendalam dan sanggup dibayar secara setiap waktu. f. Melakukan training and education secara lebih professional dengan maksud agar para karyawan menjadi lebih disiplin dan berdedikasi dalam bekerja, dengan tujuan utama mencapai visi dan misi perusahaan. g. Pimpinan perusahaan dalam menyelesaikan setiap masalah adalah selalu menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme dan sportifitas serta membangun hubungan dengan para manajemen perusahaan dalam bentuk kekeluargaan, bukan hanya sekedar hubungan kerja antara atasan dan bawahan. 5. Peranan SWOT sebagai bagian analisis manajemen resiko dan hubungan dengan manajemen pengambilan keputusan, SWOT memungkinkan untuk dipergunakan sebagai model analisis, sebagaimana dikatakan oleh Nuranisak Sugesti S. dan Achmad Holil Noor bahwa, “ Analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi; kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal, peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko”. Identifikasi masalah menempati urutan pertama dalam proses pengambilan keputusan, selanjutnya menempatkan ukuran-ukuran resiko, menempatkan alternatif-alternatif, menganalisis setiap alternatif, memutuskan satu alternatif, melaksanakan alternatif yang dipilih, mengontrol a;ternatif yang dipilih tersebut, dan mengevaluasi jalannya alternatif yang dipilih. Untuk membuat analisis menggunakan SWOT dengan harapan memilih nilai kelayakan yang tinggi maka penempatan alat analisis tidak hanya dilakukan dengan melihat kondisi mikro dan makro dalam negeri saja tetapi namun juga luar negeri. Saat ini Indonesia menganut sistem moneter yang mengambang yang terkendali (manage floating eschange rate), dan menerapkan prinsip perdagangan internasional sebagai salah satu pendukung pertumbuhan ekonomi nasional, serta berusaha kuat untuk mengundang investor asing khususnya dalam bentuk direct investment, dan lain-lainnya. Suatu perusahaan tidak akan membuat keputusan jika tidak didasarkan atas keberadaan potensi-potensi, dimana potensi yang dilihat secara umum ada 2 yaitu: a. Memiliki dan mampu memberikan nilai profitable (bias memberikan sisi profit dimasa yang akan dating) b. Sektor yang dimasuki memiliki kondisi continuity (keberlanjutan usaha). Jika kedua potensi umum ini tidak diperoleh dalam rekomendasi akhir SWOT tersebut, maka kemungkinan besar keputusan tidak akan dilaksanakan, Karena memang salah satu alasn dipergunakannya SWOT adalah untuk melihat besarnya besarnya strength (kekuatan), dibandingkan weakness (kelemahan), dan besarnya opportunity (peluang), dibandingkan threat (ancaman) itu sendiri. 6. Faktor eksternal dan internal dalam perspektif SWOT a. Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threat (O and T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi diluar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri (industry environtment) dan lingkungan bisnis makro (macro environtment), ekonomi politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan social budaya. b. Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strength weakness (S and W). Dimana dimana faktor ini mrnyangkut yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ikut turut mempengaruhi terbentuknya pengambilan keputusan perusahaan. Meliputi ancaman manajemen fungsional: pemasaran, keuangan, operasi, sumber manusoa, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen, dan budaya perusahaan. 7. Model analisis SWOT maka diperlukan dibuat suatu model analisis SWOT yang representative penafsiran representative disini adalah bagaimana suatu kasus yang akan dikaji dilihat berdasarkan ruang lingkup dari aktifitas kegiatannya, atau dengan kata lain kita melakukan penyesuaian analisa berdasarkan kondisi yang ada.