Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kelainan Metabolik
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Dosen :
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas Rahmatnya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini yang membahas tentang Kelainan Metabolik.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Fisika Biologi sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Makalah ini merupakan hasil diskusi kelompok kami
dengan materi Kelainan Metabolik. Pembahasan di dalamnya kami dapatkan dari buku, diskusi
anggota, dll. Kami sadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaannya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi kami yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran bagi teman-teman
kami khususnya.
Bandar Lampung
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Manfaat..........................................................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..................................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keseluruhan reaksi kimia dalam organisme disebut metabolisme (metabolism,
dari kata Yunani metabole, berubah). Metabolisme adalah sifat emergen kehidupan yang
muncul dari interaksi antara molekul-molekul dalam lingkungan sel yang teratur.
Metabolisme secara keseluruhan mengelola sumber daya materi dan energi bagi sel.
Metabolisme terdiri dari dua jalur metabolik, yaitu jalur katabolik dan jalur anabolik.
Jalur katabolik. Jalur katabolik melepaskan energi melalui penguraian molekul kompleks
menjadi senyawa yang lebih sederhana. Sedangkan jalur anabolik mengonsumsi energi
untuk membangun molekul kompleks dari molekuk-molekul yang lebih sederhana
(Campbell, 2008).
Proses metabolisme sendiri memiliki 3 proses utama yang terjadi di dalam tubuh,
yaitu metabolisme protein, metabolisme karbohidrat, dan metabolisme lemak.
Metabolisme memiliki peran penting bagi proses yang terjadi dalam tubuh makhluk
hidup. Dalam proses metabolisme diperlukan enzim yang dapat merangsang proses
metabolisme itu sendiri. Lantas bagaimana jika enzim tersebut tidak ada atau hilang?
Maka akan terjadi kelainan metabolik. Apa itu kelainan metabolik? Oleh karena
pertanyaan tersebut, di dalam makalah ini akan dibahas mengenai kelainan metabolik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kelainan metabolik?
2. Apa penyebab dari kelainan metabolik?
3. Apa saja klasifikasi kelainan metabolik?
4. Apa saja contoh – contoh dari kelainan metabolik?
5. Bagaimana cara pencegahan kelainan metabolik?
C. Manfaat
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian dari kelainan metabolik.
2. Mahasiswa dapat mengetahui penyebab dari kelainan metabolik.
3. Mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi dari kelainan metabolik.
4. Mahasiswa dapat mengetahui contoh-contoh kelainan metabolik.
5. Mahasiswa dapat memahami cara mencegah kelainan metabolik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Galaktosemia
Galaktosemia (kadar galaktosa yang tinggi dalam darah) biasanya disebabkan oleh
kekurangan enzimgalaktose 1-fosfat uridil transferase. Kelainan ini merupakan
kelainan bawaan.
Sekitar 1 dari 50.000-70.000 bayi terlahir tanpa enzim tersebut. Pada awalnya
mereka tampak normal, tetapi beberapa hari atau beberapa minggu kemudian, nafsu
makannya akan berkurang, muntah, tampak kuning (jaundice) dan pertumbuhannya
yang normal terhenti.
2
Hati membesar, di dalam air kemihnya ditemukan sejumlah besar protein dan asam
amino, terjadi pembengkakan jaringan dan penimbunan cairan dalam tubuh.
b. Glikogenosis
Glikogenosis (Penyakit penimbunan glikogen) adalah sekumpulan penyakit
keturunan yang disebabkan oleh tidak adanya 1 atau beberapa enzim yang
diperlukan untuk mengubah gula menjadi glikogen atau mengubah glikogen
menjadi glukosa (untuk digunakan sebagai energi).
Pada glikogenosis, sejenis atau sejumlah glikogen yang abnormal diendapkan di
dalam jaringan tubuh, terutama di hati.
Gejalanya timbul sebagai akibat dari penimbunan glikogen atau hasil pemecahan
glikogen atau akibat dari ketidakmampuan untuk menghasilkan glukosa yang
diperlukan oleh tubuh.
Usia ketika timbulnya gejala dan beratnya gejala bervariasi, tergantung kepada
enzim apa yang tidak ditemukan.
d. Fruktosuria
Fruktosuria merupakan suatu keadaan yang tidak berbahaya, dimana fruktosa
dibuang ke dalam air kemih. Fruktosuria disebabkan oleh kekurangan
enzim fruktokinase yang sifatnya diturunkan. 1 dari 130.000 penduduk menderita
3
fruktosuria. Fruktosuria tidak menimbulkan gejala, tetapi kadar fruktosa yang
tinggi di dalam darah dan air kemih dapat menyebabkan kekeliruan diagnosis
dengan diabetes mellitus. Tidak perlu dilakukan pengobatan khusus.
e. Pentosuria
Pentosuria adalah suatu keadaan yang tidak berbahaya, yang ditandai dengan
ditemukannya gula xylulosa di dalam air kemih karena tubuh tidak memiliki enzim
yang diperlukan untuk mengolah xylulosa. Pentosuria hampir selalu hanya
ditemukan pada orang Yahudi. Pentosuria tidak menimbulkan masalah kesehatan,
tetapi adanya xylulosa dalam air kemih bisa menyebabkan kekeliruan diagnosis
dengan diabetes mellitus.
Tidak perlu dilakukan pengobatan khusus.
a. Fenilketonuria
Fenilketonuria adalah suatu penyakit metabolisme dari salah satu jenis asam
amino pembentuk protein yaitu, fenilalanin yang menyebabkan gangguan
pertumbuhan dan retardasi mental. Fenilketonuria merupakan penyakit dimana
penderita tidak dapat memetabolisme fenilalanin secara baik karena tubuh tidak
mempunyai enzim yang mengoksidasi fenilalanin menjadi tirosin dan bisa terjadi
kerusakan pada otak anak. Oleh karena itu orang tersebut perlu mengontrol asupan
fenilalanin ke dalam tubuhnya. Penyakit ini tidak pernah ditemukan di Indonesia,
tetapi pada orang kulit putih, itupun hanya terjadi satu banding 15,000 ribu orang.
b. Tirosinosis
Tirosinosis merupakan suatu kondisi langka akibat cacat dalam metabolisme asam
amino dan ditransmisikan sebagai sifat autosom-resesif. Hal ini ditandai dengan
ekskresi jumlah berlebihan asam parahydroxyphenylpyruvic, produk setengah dari
tirosin, dalam urin.
c. Tirosinemia
Tyrosinemia atau tirosinose adalah kesalahan metabolisme bawaan , biasanya dari
lahir, yang dihasilkan dari kekurangan dari enzim oksidase asam p-
hidroksifenilfiruvat, yang mengubah asam homogentisat ini, mengakibatkan
akumulasi tirosin dalam tubuh. Penyakit ini secara genetik heterogen, dan
4
setidaknya ada tiga jenis ditentukan oleh gen terletak pada kromosom 15q (tipe I),
16 (tipe II) dan 12q (tipe III).
d. Alkaptonuria
Alkaptonuria adalah kondisi yang langka di mana urin yang dikeluarkan
seseorang berwarna gelap ketika bersentuhan dengan udara. penyakit ini bersifat
menurun.
Penyebabnya kerusakan pada gen HGD. Gen HGD berfungsi sebagai pengendali
untuk membuat enzim yang disebut homogentisate oksedase. Enzim ini membantu
memecah asam amini fenilalanin dan tirosin, yang merupakan pembentuk protein
yang.penting. Penderita alkaptonuria biasanya juga mengalami radang sendi,
terutama di tulang belakang.
e. Histidinemia
Histidinemia merupakan kondisi yang diwariskan ditandai dengan darah tinggi
tingkat asam amino histidin, sebuah blok bangunan protein paling. Histidinemia
disebabkan oleh kekurangan (defisiensi) dari enzim yang memecah histidin.
Histidinemia biasanya tidak menyebabkan masalah kesehatan, dan kebanyakan
orang dengan kadar tinggi histidin tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi
ini. Kombinasi histidinemia dan komplikasi medis selama atau segera setelah lahir
(seperti kurangnya sementara oksigen) mungkin meningkatkan kesempatan
seseorang mengembangkan cacat intelektual, masalah perilaku, atau gangguan
belajar.
5
peritoneum, omentum, pericardium, pankreas. Obesitas akan memperberat
hipertensi, diabetes, penyakit jantung.
b. Defisiensi Lemak
Terjadi pada kelaparan (starvation) dan gangguan penyerapan ( malabsorption),
pada keadaan ini tubuh terpaksa mengambil kalori dari simpanan lemak karena
intake yang kurang, yang dimobilisasi selain lemak adalah karbohidrat. Sedangkan
pada gizi buruk yang keras akhirnya diambil protein dari jaringan lemak sehingga
vakuola yang ditempati oleh lemak menjadi keriput, sel menjadi longgar dan diisi
oleh transudat., makin banyak lemak yang hilang makin banyak cairan interstitium.
C. Pencegahan
Pada dasarnya mencegah penyakit datang menyerang lebih baik daripada mengobati tubuh
kita yang sudah terjangkit penyakit. Dari prosesnya sendiri memkan banyak waktu, tenaga
dan materi daripada mencegahnya. Berikut cara bagaimana mencegah penyakit datang:
Pola makan sehat
Berhenti merokok
Hindari Stres
Hindari Hipertensi
Hindari Obesitas
Olahraga secara teratur
Konsumsi antioksidan
Perbanyak tersenyum
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
7
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., J.B. Reece. 2008. Biologi. Edisi ke-8. Terj. Dari : Biology. 8th ed. Oleh
Wulandari, Damaring Tyas. Jakarta : Erlangga.