Você está na página 1de 3

ANGINA PEKTORIS

Okt 5

Posted by dr.Rozi Abdullah

Kompetensi : 3A
Laporan Penyakit : 85 ICD X : I.20

Definisi
Angina pektoris adalah keadaan klinik yang ditandai dengan rasa tidak enak atau nyeri di
dada akibat iskemia jaringan otot jantung.
Secara klinik bentuk angina dibedakan atas dua bentuk, yaitu angina stabil dan tidak stabil.
Angina tidak stabil merupakan bentuk yang lebih berat yang dapat berkembang menjadi
dan/atau merupakan bentuk awal infark miokard sehingga penderita perlu diperiksa dan
diobservasi lebih lanjut di rumah sakit.
About these ads

Penyebab
Iskemia ini terjadi karena suplai oksigen yang dibawa oleh aliran darah koroner tidak
mencukupi kebutuhan oksigen miokardium. Hal ini terjadi bila kebutuhan oksigen
miokardium meningkat (misalnya karena kerja fisik, emosi, tirotoksikosis, hipertensi), atau
bila aliran darah koroner berkurang (misalnya pada spasme atau trombus koroner) atau bila
terjadi keduanya.

Gambaran Klinis

 Penderita mengeluh nyeri dada yang beragam bentuk dan lokasinya.


 Nyeri berawal sebagai rasa terhimpit, rasa terjepit atau rasa terbakar yang menyebar
ke lengan kiri bagian dalam dan kadang sampai ke pundak, bahu dan leher kiri,
bahkan dapat sampai ke kelingking kiri.
 Perasaan ini dapat pula menyebar ke pinggang, tenggorokan rahang gigi dan ada juga
yang sampaikan ke lengan kanan
 Rasa tidak enak dapat juga dirasakan di ulu hati, tetapi jarang terasa di daerah apeks
kordis.
 Rasa nyeri dapat disertai beberapan atau salah satu gejala berikut ini : berkeringat
dingin, mual dan muntah, rasa lemas, berdebar dan rasa akan pingsan (fainting).
 Biasanya angina timbul saat melakukan kegiatan fisik (angina stabil).
 Serangan ini akan hilang bila penderita menghentikan kegiatan fisik tersebut dan
beristirahat.
 Serangan berlangsung hanya beberapa menit (1 – 5 menit) tetapi bisa sampai lebih
dari 20 menit.
 Nyeri angina sifatnya konstan. Bila terjadi perubahan misalnya lama serangan
bertambah, nyeri lebih hebat, ambang timbulnya serangan menurun atau serangan
datang saat bangun tidur, maka gangguan ini perlu diwaspadai. Perubahan ini
mungkin merupakan tanda prainfark (angina tidak stabil).
 Suatu bentuk ubahan (variant) yang disebut angina Prinzmetal biasanya timbul saat
penderita sedang istirahat.
 Angina dikatakan bertambah berat apabila serangan berikutnya terjadi sesudah kerja
fisik yang lebih ringan, misalnya sesudah makan. Ini tergolong juga angina tidak
stabil.
 Pemeriksaan fisik diluar serangan umumnya tidak menunjukkan kelainan yang
berarti. Pada waktu serangan, denyut jantung bertambah, tekanan darah meningkat
dan di daerah prekordium pukulan jantung terasa keras.
 Pada auskultasi, suara jantung terdengar jauh, bising sistolik terdengar pada
pertengahan atau akhir sistol dan terdengar bunyi keempat.
 Biasanya didapatkan faktor risiko: hipertensi, obesitas atau diabetes melitus.

Diagnosis

 Nyeri dada retrosternal


 Pemeriksaan EKG

Penatalaksanaan

 Kelainan yang melatarbelakangi angina pektoris harus dicari, kemudian dikurangi


atau diobati. Faktor yang memperberat seperti merokok, berat badan berlebihan, dan
kebiasaan minum kopi sebaiknya dihindari.
 Tekanan darah tinggi diobati.
 Stress dikendalikan
 Angina tidak stabil sebaiknya ditangani di rumah sakit.

Pengobatan serangan akut

 Serangan akut diatasi dengan istirahat agar aktivitas jantung berkurang. Vasodilator
berfungsi memperbaiki penyediaan oksigen dan mengurangi konsumsi oksigen
jantung.
 Nitrogliserin sublingual 0,15 – 0,6 mg sangat efektif. Tablet ini dapat digunakan
beberapa kali tiap hari tanpa efek samping kecuali sakit kepala. Bila 1 tablet belum
menolong boleh diulang, tetapi bila setelah diulang 3 kali gejala tak berkurang maka
kemungkinan telah terjadi infark.
 Isosorbid dinitrat (ISDN) sublingual 2,5 – 5 mg yang juga dapat diulang atau tablet
oral 5 – 30 mg

Pencegahan serangan
 Propranolol efektif untuk angina pektoris karena dapat mengurangi kerja otot jantung
sehingga mengurangi kebutuhan oksigen jantung. Efek klinik propranolol tercapai
bila denyut jantung dalam keadaan istirahat 60 – 70 kali/menit.
Dosis awal : 20 mg 2 x sehari.
Dosis maksimal : 120 mg sehari.
Obat ini tidak boleh digunakan pada angina Prinzmetal.
 Nitrat kerja lama : ISDN tablet oral 10 – 20 mg 2 x sehari.
 Nifedipin 10 – 20 mg 4 x sehari, atau diltiazem 30 – 60mg 3 x sehari, atau verapamil
40 – 80mg 3 x sehari.
 Angina tidak stabil : perlu perawatan khusus.
 Angina varian : dilator kuat : nitrat, calcium antagonis, prazosin 0,5 – 1mg 3 x sehari
dengan titrasi.

Sumber : PEDOMAN PENGOBATAN DASAR DI PUSKESMAS, DEPKES RI

Você também pode gostar