Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A. SejarahTerbentuknya MTBS
1996. Pada tahun 1997 Depkes RI bekerjasama dengan WHO dan Ikatan Dokter
Anak Indonesia (IDAI) melakukan adaptasi modul MTBS WHO. Modul tersebut
digunakan dalam pelatihan pada bulan November 1997 dengan pelatih dari
SEARO.
kesehatan di Depkes dan ilmu kesehatan anak melalui IDAI. Hingga akhir tahun
kesehatan terlatih tetapi sarana dan prasarana belum siap, belum adanya
komitmen dari Pimpinan Puskesmas, dll. Menurut data laporan rutin yang
keterpaduan dalam tatalaksana bayi dan balita sakit yang dating berobat
A dan konseling pemberian ASI atau makan. MTBS digunakan sebagai standar
pelayanan bayi dan balita sakit sekaligus sebagai pedoman bagi tenaga
dasar.
C. Tujuan MTBS
kasus balita sakit (selain dokter, petugas kesehatan non-dokter dapat pula
/ kota).3.
1. Menilai anak usia 2-5 bulan atau bayi muda usia 1 minggu sampai 2 bulan
3. Mengobati dengan memberikan resep, cara member obat dan tindakan lain
F. Pelayanan MTBS
1. Anamnesa : wawancara terhadap orang tua bayi dan balita mengenai keluhan
utama, lamanya sakit, pengobatan yang telah diberikan dan riwayat penyakit
lainnya.
2. Pemeriksaan :
1. Pendaftaran bayi / balita menuju ruang KIA dan lanjut pelayanan MTBS
memberikan penyuluhan
H. Penerapan MTBS
1. Terapi A
2. Terapi B
3. Terapi C
J. Konseling MTBS
Merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada klien sebagai
upaya membantu orang lain agar mampu memecahkan masalah yang dihadapi.
Bertujuan agar ibu mengetahui dan dapat menilai keadaan anak secara dini.
Penilaian berupa :
jawaban ibu dengan anjuran pemberian makan yang sesuai umur anak.
berapa kali?
makanan/minuman apa?
bagaimana caranya?
sendok/hari
12-24 bulan : beri ASI sesuai keinginan anak, beri nasi lunak
selingan 2x/hari.
Jika anak diare, beri ASI lebih sering dan lebih lama jangan
Tingkatkan pemberian cairan ex: beri kuah sayur dan air putih
b. Untuk anak diare :
Nasehati ibu untuk kunjungan ulang sesuai waktu paling awal untuk
permasalahan anaknya.