Você está na página 1de 4

TUGAS ORAL MEDICINE

Oleh:

RAMA DIA DARA, S.KG

04074881517023

Dosen Pembimbing:

Drg. Tyas Hestiningsih

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2019
Tugas Oral Medicine

Ada beberapa kasus lesi yang sering terajadi pada rongga mulut yang yang dianggap
sebagai kelainan maupun sebuah variasi normal. Berikut beberapa contoh kasus lesi yang
diambil dari ebook The ADA Practicial Guide to Soft Tissue Oral Disease. (Halaman 39-42
kasus no.4-6)

Lesi jaringan lunak rongga mulut yang umum

1. Thermal burn / Luka bakar termal


 Lokasi : Pada palatum atau pada bagian posterior dari mukosa bukal
 Morfologi : Gambaran makula berwarna merah (eritema) disertai dengan
ulserasi dan sering meninggalkan bekas jaringan epitelium pada tepinya.
 Warna : Putih
 Tanda dan gejala : Biasanya akibat dari kesalahan prosedur perawatan gigi
atau akibat makanan dan minuman yang panas, lapisan putih pada permukaan
lesi dapat seka/hapus untuk melihat kerusakan jaringan nekrosis
 Perawatan : Dapat sembuh tanpa perawatan.

Keterangan : Gambar (a) menunjukan luka bakar termal pada bagian lateral anterior palatum
keras akibat makan panas, gambar (b) menunjukan luka bakar termal pada lateral
dari posterior palatum keras.
2. Chemical burn / Luka bakar kimia (Aspirin burn)
 Lokasi : Semua lokasi pada mukosa oral
 Morfologi :
- Waktu paparan yang pendek : Plak dengan permukaan yang
mengkerut.
- Waktu paparan yang panjang : Permukaan epitelium menjadi terpisah
dari jaringan yang melapisinya dan dengan mudah jaringan
deskuamasi menjadi erosi / terkelupas.
 Warna :
- Pada waktu paparan yang pendek berwarna putih
- Pada waktu paparan yang panjang, ketika permukaan jaringan nekrotik
di hapus akan berwarna merah dengan perdarahan pada jaringan
ikatnya.
 Tanda dan gejala : Riwayat berkontaknya mukosa mulut dengan agen
kaustik seperti aspirin, hydrogen peroksida, perak nitrat, fenol dan
material endodontik. Terlalu sering menggunakan obat kumur yang
mengandung alkohol juga dapat menyebabkan permukaan superficial
menjadi putih. Jika waktu paparan panjang ketika permukaan jaringan
dihapus akan meninggalkan bekas kemerahan, terjadi perdarahan
kemudian jaringan ikat membentuk membran fibrinopurulen yang
berwarna kuning-abuabu yang dapat diseka/hapus
Keterangan : Gambar (a) merupakan gambaran luka bakar kimia/chemical
burn-aspirin burn ( akibat paparan langusng dari aplikasi
obat analgesik pada mukosa oral untuk menghilangkan rasa
sakit (nyeri odontogenik). (b) merupakan gambaran luka
bakar kimia/chemical burn-aspirin burn akibat aplikasi dari
obat analgesik pada mukosa oral untuk terapi perikoronitis.

 Perawatan : pencegahan pejanan atau kontak langsung dengan agen


akustik, kerusakan jaringan superficial tanpa melibatkan jaringan parut sembuh
dalam 10-24 hari, selama itu diaplikasikan lapisan pelindung emollient atau
hydroxypropyl dcellulose. Untuk kerusakan yang lebih besar dan dalam dilakukan
pembedahan debridemen dan pemberian antibiotik.

3. Linea alba
 Lokasi : Mukosa bukal, permukaan oklusal, unilateral atau bilateral
dengan penyebaran merata.
 Morfologi : Plak linear yang tipis
 Warna : Putih
 Tanda dan gejala: Asimtomstik, iritasi disebabkan karena gesekan, tekanan dan
kebiasaan menghisap mukosa pipi dan lesi ini tidak dapat di hapus.
 Perawatan : Tidak ada, ini dianggap sebagai variasi normal.

Keterangan: Gambar, linea alba, berupa jaringan keratosis akibat gesekan ringan pada
mukosa bukal setinggi permukan oklusal .

Você também pode gostar