Você está na página 1de 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis Penelitian ini menggunakan Praeksperimen design dengan pendekatan

One Grop pretest posttest (Notoadmodjo, 2012). Desain penelitian yang melakukan

observasi (pengukuran) sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada satu

kelompok (dilakukan pengukuran tingkat kelelahan mata pada pekerja sebelum dan

sesudah dilakukan senam yoga mata).

Rancangan penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Rancangan Penelitian

Pretest Perlakuan Postest

01 X 02

Keterangan :

01 : Pengukuran tingkat kelelahan mata sebelum dilakukan perlakuan.

02 :Pengukuran tingkat kelelahan mata sesudah dilakukan perlakuan.

X : Perlakuan (Senam Yoga Mata)

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan Di PT. Angkasa Pura II Padang.

Pelaksanaan penelitian dimulai dari pengumpulan data sampai penelitian pada


bulan Desember 2018 – Juni tahun 2019. Penelitian ini akan dilaksanakan pada

tanggal 1 – 30 Juni tahun 2019.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti

(Notoadmojo,2010). Populasi dalam penelitian ini adalah semua pekerja pengguna

komputer dibagian administrasi PT.Angkasa Pura II Padang dengan jumlah

populasi sebanyak 50 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi. Sampel pada penelitian ini diambil dengan

teknik purposif sampling. Purposif sampling adalah pengambilan sampel

didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu dengan cara memilih sampel diantara

populasi sesuai yang dikehendaki peneliti atau memenuhi kriteri inklusi

(Notoadmojo, 2010). Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 16 orang

pekerja yang mengalami kelelahan mata.

Menurut Supranto (2007), besarnya sampel dihitung dengan rumus federer,

dengan perhitungan sebagai berikut :

Rumus : (n-1)(t-1) ≥ 15

Ket n = Besar sampel

T = Jumlah Perlakuan

(n-1)(t-1) ≥ 15

(n-1)(1-1) ≥ 15
(n-1) ≥15

n ≥15+1

n ≥ 16

Pada kelompok perlakuan minimal 16 orang responden yang sesuai kriteria

inklusi. Peneliti memilih untuk menggunakan 16 orang responden yang tidak

memiliki gangguan atau kelainan refraksi mata yang sesuai dengan kriteria inklusi

pada suatu kelompok perlakuan sehingga jumlah sampel penelitian sebanyak 16

orang dan cadangan untuk penelitian yaitu 10 % = 2 orang responden cadangan.

Teknik sampling yang digunakan adalah Purposif Sampling yaitu pemilihan

yang dilakukan dengan memilih semua populasi yang ditemui dan memenuhi

semua kriteria pemilihan, sampai jumlah sampel yang diinginkan terpenuhi atau

memenuhi kriteri inklusi (Notoadmodjo, 2012).

a. Kriteria inklusi

1) Pekerja yang mengalami kelelahan mata

2) Pekerja yang tidak menggunakan kacamata

3) Pekerja yang tidak mengalami masalah gangguan reftraksi

4) Pekerja yang saat ini tidak dalam menggunakan obat tetes mata atau

sejenisnya

b. Kriteria Ekslusi

1) Pekerja mengundurkan diri menjadi responden

2) Memiliki penyakit pada mata

3) Ada riwayat penggunaan obat mata


D. Etika Penelitian

Etika Penelitian adalah sebagi berikut :

1. Informed Consent

Pada saat penelitian peneliti memberikan informed consent kepada responden

sebelum penelitian. Menjelaskan maksud dari penelitian. Setelah responden

mengerti maksud dan tujuan penelitian, maka responden diminta untuk

menandatangani informed consent.

2. Anonim (Tanpa Nama)

Untukmenjaga kerahasiaan responden, maka dalam lembar pengumpulan data

peneltian tidak mencantumkan nama tetapi inisial nama responden, ini berguna

untuk menjaga privacy responden.

3. Kerahasiaan ( Confidentiality)

Peneliti menjaga informasi yang didapatkan dari responden dan tidak

menyebarluaskan biodata responden yang nantinya merugikan responden. Peneliti

tidak dibenarkan untuk menyampaikan kepada orang lain tentang apapun yang

diketahui oleh peneliti.

4. Menghormati keadilan dan inklusivitas ( Respect for justice inclusivness)

Penelitian ini dilakukan secara jujur , tepat dan hati-hati. Penelitian ini juga

memberikan keuntungan dan bebabn merata sesuai dengan kemampuan dan

kebutuhan subjek.

5. Balancing harms and benefits

Peneliti memperhitungkan manfaat dan keruigian yang ditimbulkan dalam

melakukan penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data Primer merupakan data yang didapat dari pengumpulan data yang

dilakukan secara langsung (Observasi) dengan mengukur tingkat kelelahan mata

pada pekerja pengguna komputer/ responden sebelum dan sesudah dilakukan senam

yoga mata sebanyak 3 kali dalam satu minggu selama 4 minggu.

2. Data skunder

Data Sekunder merupakan data yang didapat dari arsip perusahaan yaitu

data jumlah pekerja pengguna komputer di PT. PLN Persero Singkarak dan seluruh

dokumentasi perusahaan yang berhubungan dengan bahan penelitian, termasuk

gambaran profil PT. PLN Persero Singkarak.

3. Langkah-langkah Pengumpulan Data

a) Mengurus surat izin penelitian dari kampus untuk melakukan penelitian di

PT.PLN Persero Singkarak

b) Peneliti menemui responden dengan datang ke kantor PT.PLN

c) Memberikan penjelasan pada responden tujuan penelitian tentang pengaruh

Senam Yoga Mata terhadap penurunan tingkat kelelahan mata pada pekerja

pengguna komputer

d) Menentukan reseponden dan memberikan informed consent kepada

responden yang dipilih, dan membuat kontrak waktu dengan responden

e) Mengukur tingkat kelelahan mata sebelum dan sesudah dilakukan senam

yoga mata pada pekerja pengguna komputer yang mengalami kelelahan

mata
f) Responden diajak melakukan senam yoga mata selama 30 menit, dua kali

dalam satu minggu selama 6 minggu

g) Dibantu oleh enumerator sebanyak 2 orang

h) Mengukur dan mencatat tingkat kelelahan mata sebelum dan sesudah

dilakukan senam yoga mata.

F. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer dengan tahap sebagai

berikut :

a) Menyunting data (Editing)

Peneliti melakukan editing dengan cara menilai kelengkapan, kejelasan dan

tingkat kelelahan mata sebelum dan sesudah dalam lembar observasi.

b) Memasukan Data (Entry)

Setelah semua informasi yang terkumpul sudah duberi kode, selanjutnya

peneliti memasukkan data kedalam master tabel untuk dianalisa.

c) Membersihkan Data (Cleaning)

Data yang telah dientri maka peneliti memeriksa kembali untuk

meamastikan bahwa data bersih dari kesalahan dalam pengkodean atau

membaca kode.

d) Tabulasi Data (Tabulating)

Setelah dilakukan entry data, kemudian data disajikan dalam bentuk tabel

distribusi dari variabel independen dan dependen.


G. Analisa Data

1. Analisa univariat

Analisa univariat dilakukan melalui rata-rata ( Mean) tingkat kelelahan mata

sebelum dan sesudah dilakukan senam yoga mata.

2. Analisis bivariat

Peneliti melakukan analis bivariat dengan menggunakan uji T –dependen.

Adapun kesimpulan analisis bivariat digunakan peneliti adalah p ≤ 0,05 berarti

ada pengaruh pemberian senam yoga mata terhadap penuruana tingkat kelelahan

mata pada pekerja pengguna komputer dan sebaliknya apabila nilai p ≥ 0,05 berarti

tidak ada pengaruh pemberian senam yoga mata terhadap penurunan tingkat

kelelahan mata pada pekerja pengguna komputer.

H. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau

kaitan dengan konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang

satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti. (

Notoatmodjo,2010).

Kerangka konsep penelitian ini adalah :

Variabel Independen Variabel Dependen

Pemberian Senam Yoga


Tingkat Kelelahan Mata
Mata
I. Hipotesis Penelitian

Ho : Tidak ada pengaruh pemberian senam yoga mata terhadap keluhan kelelahan

mata pada pekerja pengguna komputer di PT.PLN Persero Singkarak.

Ha : Ada pengaruh pemberian senam yoga mata terhadap keluhan kelelahan mata

pada pekerja pengguna komputer di PT.PLN Persero Singkarak.


J. Defenisi Operasional

Tabel 3.2
Defenisi operasional Pengaruh Pemberian Senam Yoga Mata
Terhadap Kelelahan Mata pada Pekerja Pengguna Komputer di PT.
PLN Persero Singkarak Tahun 2019

No Variabel Defenisi Cara Ukur Alat Hasil Skala


Operasional Ukur ukur
1. Variabel Kelelahan Kelelahan mata dapat Kuisioner Tidak Ordinal
dependen: mata adalah diketahui dengan mengalami
Kelelahan keluhan yang menanyakan langsung kelelahan
Mata dirasakan keluhan kelelahan yang mata,
berupa sakit dialami pekerja melalui Mengalam
kepala, nyeri kuisioner. Pengkuran i kelelahan
disekitar kelelahan mata dilakukan mata
mata, mata saat memasuki pola jam ringan dan
terasa perih, istirahat pekerja di mengalami
mata merah, perusahaan tersebut kelelahan
suli fokus karena berdasarkan mata berat.
dalam pendapat para ahli bahwa
melihat, keluhan-keluhan yang
penglihatan dialami pekerja ketika
ganda, menggunakan komputer
penglihatan selama lebih dari 4 jam
kabur, dan yang menyebabkan mata
pusing menjadi lelah. Penilaian
disertai mual kelelahan mata
setelah didasarkan pada jawaban
menggunaka yang diisi pekerja,
n komputer. meliputi checlist di salah
satu kolom YA atau
TIDAK.

2. Variabel Independen

Pemberian Senam Yoga Mata : Yaitu Terapi non Farmakologis yang dapat

menghilangkan atau menurunkan tingkat kelelahan mata dengan diberikan senam


yoga mata selama 15 menit dan dilakukan tiga kali dalam seminggu selama 2

minggu.

Alat dan bahan :

1) Lembar Kuisioner

2) Bulpoin/pena

3) Kursi ( sebagai tempat duduk)

Você também pode gostar