Você está na página 1de 12

1

Judul: “Analisis Kesiapan Siswa SMK dalam Menghadapi Persaingan Dunia

Kerja di SMK Negeri 1 Sinabang”

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan dalam memasuki dunia kerja di Indonesia mengharuskan para

calon tenaga kerja untuk memiliki mental kuat, pengetahuan dan keterampilan yang

memadai dan sesuai dengan tuntutan dunia kerja, terlebih lagi Indonesia saat ini

sudah menjadi anggota Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang membuat

persaingan dunia kerja lebih sulit dikarenakan para calon tenaga kerja harus bersaing

dengan calon tenaga kerja dari negara-negara asing yang tergabung dalam

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Setiap perusahaan menginginkan tenaga kerja

yang benar-benar profesional, memiliki pengetahuan yang luas, mental yang kuat dan

keterampilan serta penguasaan terhadap bahasa asing terutama bahasa Inggris.

Keadaan ini merupakan tantangan bagi dunia pendidikan khususnya dalam

menyiapkan peserta didiknya agar siap berkompetisi dalam memasuki dunia kerja.

Berbagai macam usaha dilakukan oleh dunia pendidikan untuk menghasilkan

Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kemampuan profesional, pengetahuan,

keterampilan serta wawasan yang luas. Salah satu cara yang dilakukan untuk

menciptakan para tenaga kerja yang sesuai dengan tuntutan tersebut yaitu dengan

membekali pengetahuan dan keterampilan yang didapat dalam proses pembelajaran

di sekolah.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang perubahan atas

peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang guru pasal 1 ayat 22 disebutkan

“bahwa Sekolah Menengah Kejuruan yang selanjutnya disingkat SMK adalah salah
2

satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan

pada jenjang Pendidikan Menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain

yang sederajat atau lanjutan dan hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau

MTs”. Pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan menuntut siswa agar memiliki

daya adaptasi dan daya saing yang tinggi untuk memasuki lapangan kerja agar

mampu bertahan dengan kondisi dunia kerja tersebut. Menurut UU Sisdiknas Tahun

2003 Pasal 15, “pendidikan kejuruan merupakan jenis pendidikan menengah yang

mempunyai tugas mengembangkan SDM dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga

kerja untuk menyukseskan pembangunan nasional”.

Namun harapan untuk menghasilkan tamatan SMK yang siap bersaing di

dunia kerja ternyata belum dapat sepenuhnya berjalan sesuai dengan harapan karena

masih banyaknya lulusan-lulusan SMK yang bekerja tidak sesuai dengan bidang

serta keahliannya yang disebabkan oleh masih kurangnya relevansi antara lulusan

dan kebutuhan dunia kerja. Ditambah lagi dengan beberapa anggapan masyarakat

yang menilai lulusan SMK level pekerjaannya dianggap kurang bergengsi untuk

kaum muda saat ini dan jika dibandingkan dengan minat pelajar yang melanjutkan

pendidikan untuk menengah ke atas lebih banyak memilih untuk masuk ke SMA

daripada SMK. Seperti yang terjadi di SMK Negeri 1 Sinabang yang mana lulusan di

sekolah tersebut hanya sebagian kecil saja yang melanjutkan ke dunia kerja sesuai

dengan bidang keahlian masing-masing, sedangkan sebagian besar lulusannya tidak

mampu untuk bersaing di dunia kerja itu sendiri dan lebih banyak diantara lulusan

SMK Negeri 1 Sinabang yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi atau pun

menjadi pengangguran setelah lulus dari SMK tersebut, ditambah lagi dengan
3

sulitnya persaingan dunia kerja saat ini di mana untuk tingkat S1 saja sangat sulit

memasuki dunia kerja, dan tentunya hal tersebut sangat berbeda dengan tujuan dari

Sekolah Menengah Kejuruan yang mana bertujuan untuk membentuk lulusan yang

siap langsung memasuki dunia kerja. Maka dari itu penulis ingin melakukan

penelitian lebih mendalam dengan judul “Analisis Kesiapan Siswa SMK dalam

Menghadapi Persaingan Dunia Kerja di SMK Negeri 1 Sinabang”.

B. Rumusan Masalah

Beranjak dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kesiapan siswa SMK Negeri 1 Sinabang dalam menghadapi

persaingan di dunia kerja?

2. Usaha apakah yang dilakukan SMK Negeri 1 Sinabang untuk mempersiapkan

siswa dalam menghadapi persaingan dunia kerja?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui bagaimana kesiapan siswa SMK Negeri 1 Sinabang

dalam menghadapi persaingan di dunia kerja.

b. Untuk mengetahui bagaimana usaha yang dilakukan SMK Negeri 1

Sinabang dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi persaingan di

dunia kerja.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:


4

a. Secara Teoritis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan dalam

pengembangan pembelajaran dunia pendidikan agar dapat

mempersiapkan siswa SMK untuk mampu bersaing dalam dunia kerja.

b. Secara Praktis

Untuk peneliti diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi

penelitian untuk peneliti selanjutnya. Untuk sekolah dan guru, hasil dari

penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajar

mengajar yang dilakukan agar dapat melahirkan lulusan yang memiliki

keterampilan dan keahlian dibidangnya masing-masing.

D. Kajian Teori

a. Pengertian Kesiapan Kerja

Kesiapan menurut kamus psikologi adalah “Tingkat perkembangan dari

kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktikkan sesuatu”

(Chaplin, 2006: 419). Dikemukakan juga bahwa “kesiapan meliputi kemampuan

untuk menempatkan dirinya jika akan memulai serangkaian gerakan yang berkaitan

dengan kesiapan mental dan jasmani”.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Slameto (2010: 113) yang

mendefinisikan kesiapan sebagai berikut: Kesiapan adalah keseluruhan kondisi yang

membuatnya siap untuk memberi respons atau jawaban di dalam cara tertentu

terhadap suatu kecenderungan untuk memberi respon. Kondisi mencakup setidaknya

tiga aspek yaitu: (1) kondisi fisik, mental dan emosional, (2) kebutuhan-kebutuhan,
5

motif dan tujuan, (3) keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah

dipelajari.

Sedangkan pengertian kerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:

554), “kerja diartikan sebagai kegiatan untuk melakukan sesuatu yang dilakukan atau

diperbuat dan sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah, mata pencaharian”.

Menurut B. Renita (2006: 125) kerja dipandang dari sudut sosial merupakan kegiatan

yang dilakukan dalam upaya untuk mewujudkan kesejahteraan umum, terutama bagi

orang-orang terdekat (keluarga) dan masyarakat, untuk mempertahankan dan

mengembangkan kehidupan, sedangkan dari sudut rohani atau religius, kerja adalah

suatu upaya untuk mengatur dunia sesuai dengan kehendak Sang Pencipta, dalam hal

ini, bekerja merupakan suatu komitmen hidup yang harus dipertanggungjawabkan

kepada Tuhan.

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa Kesiapan

Kerja adalah keseluruhan kondisi individu yang meliputi kematangan fisik, mental

dan pengalaman serta adanya kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan suatu

pekerjaan atau kegiatan. Kesiapan Kerja meliputi keinginan dan kemampuan untuk

melakukan suatu pekerjaan dan mengusahakan suatu kegiatan tertentu, dalam hal ini

bergantung pada tingkat kematangan, pengalaman masa lalu, keadaan mental dan

emosi seseorang. Sebelum melewati kematangan dan tingkah laku, Kesiapan Kerja

tidak dapat dimiliki walaupun melalui latihan yang intensif dan bermutu.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persaingan Dunia Kerja

Persaingan dunia kerja di Indonesia cukup ketat, hal ini dibuktikan dengan

masih banyaknya jumlah pengangguran lulusan perguruan tinggi dan banyaknya


6

pekerja asing yang masuk ke wilayah Indonesia. Hal ini membuat lulusan perguruan

tinggi Indonesia tidak hanya bersaing dengan lulusan lokal namun juga lulusan

Internasional.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi persaingan dunia kerja, antara lain:

1. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri calon tenaga

kerja. Faktor ini terbagi ke dalam dua bentuk yaitu Attitude dan Skill. Attitude adalah

sikap yang ditampilkan seseorang sebagai bentuk dari penyatuan atau penolakan

suatu keadaan. Menjaga sikap sangatlah penting bahkan di dalam dunia kerja. Sikap

akan menentukan tingkat keberhasilan seseorang. Attitude sangat penting dalam

dunia kerja sebab ia dinilai memiliki peran penting bagi kemajuan suatu perusahaan

atau institusi. Sikap yang harus dimiliki setiap pekerja atau calon pekerja adalah

sikap profesionalisme, dapat menerima perbedaan pandangan, jujur, dapat bekerja

sama dalam sebuah tim , rendah hati, dan lain sebagainya.

Sedangkan skill merupakan kemampuan untuk menggunakan akal, pikiran,

ide serta kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah maupun membuat sesuatu

menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan

tersebut. Kemampuan yang harus dimiliki seorang calon pekerja tidak hanya

kemampuan yang bersifat teknis, namun juga kemampuan berkomunikasi,

kepemimpinan, fleksibilitas, motivasi, kesabaran, sikap persuasif, kerja sama, dan

etika bekerja yang disebut dengan soft skill. Soft skill terbagi menjadi dua bagian,

yaitu interpersonal skill yang merupakan keterampilan seseorang dalam


7

berhubungan dengan orang lain dan intrapersonal skill yang berarti keterampilan

dalam mengatur diri sendiri.

2. Faktor Eksternal

Beberapa contoh faktor eksternal dalam persaingan dunia kerja adalah:

1) Kondisi ekonomi makro dan mikro

2) Kesenjangan antara kesediaan lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja

jauh lebih banyak dibandingkan dengan lapangan kerja.

3) Perusahaan pencari tenaga kerja menetapkan persyaratan yang relatif tinggi

untuk karyawannya.

4) Ketidakcocokan spesifikasi keahlian, antara permintaan dunia kerja dngan

lulusan lembaga pendidikan.

5) Adanya budaya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang belum

sepenuhnya bersih dalam birokrasi swasta maupun pemerintah dalam hal

perekrutan tenaga kerja baru.

6) Kompetisi yang tidak sehat antar pelamar pekerjaan.

7) Kurangnya kepedulian pihak pemilik perusahaan atau industri untuk

membantu para pencari kerja.

c. Kesiapan Kerja Siswa SMK

Pendidikan kejuruan merupakan salah satu jenis pendidikan yang secara

khusus bertujuan membekali peserta didik dengan suatu keterampilan tertentu


8

sehingga siap memasuki lapangan kerja. Sekolah menengah kejuruan merupakan

jalur pendidikan formal pada jenjang menengah yang melaksanakan pendidikan

kejuruan untuk menyiapkan peserta didik siap kerja, baik secara mandiri maupun

mengisi lowongan pekerjaan yang ada.

Tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan, antara lain:

1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja

mandiri, dan mengisi lowongan pekerjaan sesuai dengan bidang keahliannya.

2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet, dan gigih dalam

berkompetensi, beradaptasi dengan lingkungan kerja, dan mengembangkan

sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan

keahlian yang dipilih.

E. Metode Penelitian

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam Penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif. Metode penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja pada

siswa SMK Negeri 1 Sinabang ini menggunakan jenis penelitian deskriptif

eksploratif. Dengan menggunakan gabungan metode deskriptif dan eksploratif

tersebut, selain mendapatkan informasi tentang kondisi kesiapan kerja pada siswa

SMK secara aktual. Penelitian ini bertujuan mencari, menggali, dan menemukan
9

faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja pada siswa SMK Negeri 1

Sinabang.

b. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Sinabang. Peneliti akan

mengadakan survey terlebih dahulu di SMK Negeri 1 Sinabang pada bulan Januari

2018 sebelum dilakukan penelitian dan penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-

Mei 2018.

c. Variabel Penelitian

Dalam Penelitian menggunakan dua variabel yaitu:

1. Variabel bebas, yaitu merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,

2009:39). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah persaingan dunia

kerja (X)

2. Variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:39). Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah kesiapan siswa (Y)

d. Defenisi Oprasional Variabel Penelitian

Defenisi Oprasional Variabel Penelitian adalah sebagai berikut:

1. Kesiapan Siswa (Y)


10

Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap

untuk memberi respons atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap

sesuatu situasi. Kesiapan siswa merupakan kemampuan siswa dalam hal

kesiapan mental dan skill dalam memasuki dunia kerja.

2. Persaingan dunia kerja (X)

Persaingan dunia kerja merupakan persaingan yang tidak hanya

membutuhkan pendidikan dan gelar saja, namun juga kecakapan,

keterampilan dan kepribadian. Persaingan dunia kerja di era globalisasi

tidak hanya dengan sumber daya manusia setempat namun juga bersaing

dengan sumber daya manusia luar negeri.

e. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:80). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Sinabang.

Penelitian ini merupakan penelitian populasi, maka dalam penelitian ini tidak

menggunakan sampel, melainkan populasi akan digunakan dalam penelitian, dari

jumlah keseluruhan kelas XII tersebut diambil sebagai responden penelitian.

f. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode angket (kuesioner) dimana teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan

cara memberikan seperangkat pernyataan positif-negatif secara tertulis kepada

responden. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yaitu setiap


11

pernyataan telah disertai sejumlah pilihan jawaban yang kemudian responden hanya

memilih jawaban yang paling sesuai. Penskoran menggunakan skala likert yang

sudah dimodifikasi dengan empat alternatif jawaban.

g. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam peneltian adalah angket tertutup, yaitu

angket yang telah dilengkapi dengan alternatif jawaban, sehingga responden tinggal

memilih salah satu jawaban yang telah disediakan. Instrumen angket ini digunakan

untuk memperoleh data mengenai Persaingan Dunia Kerja (X) dan Kesiapan Siswa

(Y). Pertanyaan yang disusun sebagai instrumen penelitian menggunakan empat

alternatif jawaban, yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju atau selalu,

sering, jarang, tidak pernah.


12

Daftar Pustaka

Hermansyah. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Menuju Dunia Kerja.

https://bksmkn5yogyakarta.wordpress.com/2010/08/09/faktor-yang-

mempengaruhi-proses-menuju-dunia-kerja/. Diakses pada 19 Desember

2018.

Ihsan, Muhammad. 2017. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan

Kerja pada Siswa SMK Negeri 1 Sinjai [Tesis]. Makassar: Program

Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta..

Sulistyarini, Emi Prabawati Dwi. 2012. Pengaruh Motivasi Memasuki Dunia Kerja

dan Pengalaman Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja Peserta

Didik Kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Tempel Tahun

Pelajaran 2011/2012 [Skripsi]. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Você também pode gostar