Você está na página 1de 28

Anggota Kabinet Kerja

Sesuai dengan program dan prioritas dari pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil
Presiden Jusuf Kalla, maka posisi anggota kabinet juga mengalami beberapa perubahan,
diantaranya Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang tidak lagi berada di bawah Menko
Perekonomian namun langsung di bawah Presiden.[7] Pada periode sebelumnya Kepala
Bappenas berada di bawah koordinasi Menko Perekonomian. Berikut adalah menteri Kabinet
Kerja.[8]

Wakil
Mulai Selesai
No. Jabatan Pejabat dari
menjabat menjabat
Partai

Menteri koordinator

Tedjo Edhy 27 Oktober 12 Agustus


NasDem
Purdijatno 2014 2015

Menteri Koordinator Luhut Binsar 12 Agustus 27 Juli


1 Bidang Politik, Hukum, Golkar
Panjaitan 2015 2016
dan Keamanan

27 Juli
Wiranto Petahana Hanura
2016
27 Oktober 12 Agustus Non
Sofyan Djalil
2014 2015 Partai

Menteri Koordinator
2
Bidang Perekonomian

Darmin 12 Agustus Non


Petahana
Nasution 2015 Partai

Indroyono 27 Oktober 12 Agustus Non


Soesilo 2014 2015 Partai

Menteri Koordinator
12 Agustus 27 Juli Non
3 Bidang Kemaritiman dan Rizal Ramli
2015 2016 Partai
Sumber Daya

Luhut Binsar 27 Juli


Petahana Golkar
Panjaitan 2016

Menteri Koordinator
27 Oktober
4 Bidang Pembangunan Puan Maharani Petahana PDIP
2014
Manusia dan Kebudayaan

Menteri
27 Oktober Non
5 Menteri Sekretaris Negara Pratikno Petahana
2014 Partai

Tjahjo 27 Oktober
6 Menteri Dalam Negeri Petahana PDIP
Kumolo 2014

Retno Lestari
27 Oktober Non
7 Menteri Luar Negeri Priansari Petahana
2014 Partai
Marsudi

Ryamizard 27 Oktober Non


8 Menteri Pertahanan Petahana
Ryacudu 2014 Partai

Menteri Hukum dan Hak Yasonna 27 Oktober


9 Petahana PDIP
Asasi Manusia Laoly 2014

10 Menteri Keuangan Bambang 27 Oktober 27 Juli Non


Brodjonegor 2014 2016 Partai
o
Sri Mulyani 27 Juli Non
Petahana
Indrawati 2016 Partai

Sudirman 27 Oktober 27 Juli Non


Said 2014 2016 Partai

Arcandra 27 Juli 15 Agustus Non


Tahar 2016 2016 Partai

Menteri Energi dan


11
Sumber Daya Mineral

Luhut Binsar
Panjaitan 15 Agustus 14 Oktober
Golkar
(Pelaksana 2016 2016
Tugas)

Ignasius 14 Oktober Non


Petahana
Jonan[9] 2016 Partai

12 Menteri Perindustrian Saleh Husin 27 Oktober 27 Juli Hanura


2014 2016
Airlangga 27 Juli
Petahana Golkar
Hartarto 2016

Rachmat 27 Oktober 12 Agustus Non


Gobel 2014 2015 Partai

Thomas
12 Agustus 27 Juli Non
13 Menteri Perdagangan Trikasih
2015 2016 Partai
Lembong

Enggartiasto 27 Juli
Petahana NasDem
Lukita 2016

Amran 27 Oktober Non


14 Menteri Pertanian Petahana
Sulaiman 2014 Partai

Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya 27 Oktober


15 petahana NasDem
dan Kehutanan Bakar 2014
Ignasius 27 Oktober 27 Juli Non
Jonan 2014 2016 Partai

16 Menteri Perhubungan

Budi Karya 27 Juli Non


Petahana
Sumadi 2016 Partai

Menteri Kelautan dan Susi 27 Oktober Non


17 Petahana
Perikanan Pudjiastuti 2014 Partai

Hanif 27 Oktober
18 Menteri Ketenagakerjaan Petahana PKB
Dhakiri 2014

Marwan 27 Oktober 27 Juli


PKB
Ja'far 2014 2016

Menteri Desa,
Pembangunan Daerah
19
Tertinggal dan
Transmigrasi

Eko Putro 27 Juli


Petahana PKB
Sandjojo 2016
Menteri Pekerjaan Umum Basuki 27 Oktober Non
20 Petahana
dan Perumahan Rakyat Hadimuljono 2014 Partai

Nila Djuwita
27 Oktober Non
21 Menteri Kesehatan Anfasa Petahana
2014 Partai
Moeloek

Anies Rasyid 27 Oktober 27 Juli Non


Baswedan 2014 2016 Partai

Menteri Pendidikan dan


22
Kebudayaan

Muhadjir 27 Juli Non


Petahana
Effendy 2016 Partai

Menteri Riset, Teknologi Muhammad 27 Oktober Non


23 Petahana
dan Pendidikan Tinggi Nasir 2014 Partai

24 Menteri Sosial Khofifah 27 Oktober 17 Januari PKB


Indar 2014 2018
Parawansa
Idrus 17 Januari 24 Agustus
Golkar
Marham 2018 2018

Agus
24 Agustus
Gumiwang Petahana Golkar
2018
Kartasasmita

Lukman
27 Oktober
25 Menteri Agama Hakim Petahana PPP
2014
Saifuddin

27 Oktober Non
26 Menteri Pariwisata Arief Yahya Petahana
2014 Partai

Menteri Komunikasi dan 27 Oktober Non


27 Rudiantara Petahana
Informatika 2014 Partai

Menteri Koperasi dan Anak Agung


27 Oktober
28 Usaha Kecil dan Gede Ngurah Petahana PDIP
2014
Menengah Puspayoga
Menteri Pemberdayaan
Yohana 27 Oktober Non
29 Perempuan dan Petahana
Yembise 2014 Partai
Perlindungan Anak

Yuddy 27 Oktober 27 Juli


Hanura
Chrisnandi 2014 2016

Menteri Pendayagunaan
30 Aparatur Negara dan Asman 27 Juli 15 Agustus
PAN
Reformasi Birokrasi Abnur 2016 2018

15 Agustus Non
Syafruddin[10] Petahana
2018 Partai

31 Menteri Perencanaan
Pembangunan
Nasional/Kepala Badan
Andrinof 27 Oktober 12 Agustus Non
Perencanaan Pembangunan
Chaniago 2014 2015 Partai
Nasional

Sofyan Djalil 12 Agustus 27 Juli Non


2015 2016 Partai
Bambang
27 Juli Non
Brodjonegor Petahana
2016 Partai
o

Ferry
27 Oktober 27 Juli
Mursyidan NasDem
2014 2016
Baldan

Menteri Agraria dan Tata


32 Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional

27 Juli Non
Sofyan Djalil Petahana
2016 Partai

Menteri Badan Usaha Rini 27 Oktober Non


33 Petahana
Milik Negara Soemarno 2014 Partai

Menteri Pemuda dan Imam 27 Oktober


34 Petahana PKB
Olahraga Nahrawi 2014
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

Kementerian Kelautan
dan Perikanan
Republik Indonesia
Gedung Mina Bahari II, Kompleks Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan RI

Gambaran umum

Dibentuk 26 Oktober 1999; 19 tahun lalu

Nomenklatur sebelumnya

Departemen Kelautan dan Perikanan

Susunan organisasi

Menteri Susi Pudjiastuti

Sekretaris Jenderal Sjarief Widjaja

Inspektur Jenderal Andha Fauzie


Direktur Jenderal

Ditjen Perikanan Tangkap (DJPT) R. Narmoko Prasmaji

Ditjen Perikanan Budidaya (DJPB) Slamet Soebjakto

Ditjen Pengelolaan Ruang Laut Brahmantya Setyamurti Poerwadi

Ditjen Penguatan Daya Saing Produk R. Nilanto Perbowo


Kelautan dan Perikanan

Ditjen Pengawasan Sumber Daya -


Kelautan dan Perikanan

Kepala Badan

Badan Penelitian dan Pengembangan M. Zulfichar Mochtar


Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP)

Badan Pengembangan SDM Kelautan Rifky Effendy Hardijanto


dan Perikanan (BPSDMKP)

Badan Karantina Ikan, Pengendalian Rina


Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan
(BKIPM)

Staf Ahli
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Suseno
Hubungan Antar Lembaga

Staf Ahli Bidang Ekologi dan Sumber Aryo Hanggono


Daya Laut

Staf Ahli Bidang Kebijakan Publik Achmad Poernomo

Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial, dan Saut Parulian Hutagalung


Budaya

Alamat

Kantor pusat Gedung Mina Bahari, Jln Medan Merdeka


Timur No. 16 Jakarta10041, Indonesia

Situs web www.kkp.go.id

Kementerian Kelautan, dan Perikanan (disingkat KKP)


adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi
urusan kelautan dan perikanan. Kementerian Kelautan, dan Perikanan dipimpin oleh
seorang Menteri Kelautan dan Perikanan yang pertama kali dijabat oleh Sarwono
Kusumaatmadja dan sejak 27 Oktober 2014 dijabat oleh Susi Pudjiastuti.

Sejarah

Sejak era reformasi bergulir di tengah percaturan politik Indonesia, sejak itu pula perubahan
kehidupan mendasar berkembang di hampir seluruh kehidupan berbangsa, dan bernegara.
Seperti merebaknya beragam krisis yang melanda Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Salah satunya adalah berkaitan dengan Orientasi Pembangunan. Dimasa Orde Baru, orientasi
pembangunan masih terkonsentrasi pada wilayah daratan.[1]

Sektor kelautan dapat dikatakan hampir tak tersentuh, meski kenyataannya sumber daya
kelautan, dan perikanan yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam, baik jenis, dan
potensinya. Potensi sumberdaya tersebut terdiri dari sumberdaya yang dapat diperbaharui,
seperti sumberdaya perikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya laut, dan pantai,
energi non konvensional, dan energi serta sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui seperti
sumberdaya minyak, dan gas bumi, dan berbagai jenis mineral. Selain dua jenis sumberdaya
tersebut, juga terdapat berbagai macam jasa lingkungan lautan yang dapat dikembangkan
untuk pembangunan kelautan, dan perikanan seperti pariwisata bahari, industri maritim, jasa
angkutan, dan sebagainya. Tentunya inilah yang mendasari Presiden Abdurrahman Wahid
dengan Keputusan Presiden No.355/M Tahun 1999 tanggal 26 Oktober 1999 dalam Kabinet
Periode 1999-2004 mengangkat Ir. Sarwono Kusumaatmadja sebagai Menteri Eksplorasi
Laut.[1]

Selanjutnya pengangkatan tersebut diikuti dengan pembentukan Departemen Eksplorasi Laut


(DEL) beserta rincian tugas, dan fungsinya melalui Keputusan Presiden Nomor 136 Tahun
1999 tanggal 10 November 1999 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi,
dan Tata Kerja Departemen. Ternyata penggunaan nomenklatur DEL tidak berlangsung lama
karena berdasarkan usulan DPR dan berbagai pihak, telah dilakukan perubahan penyebutan
dari Menteri Eksplorasi Laut menjadi Menteri Eksplorasi Laut, dan Perikanan berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 145 Tahun 1999 tanggal 1 Desember 1999. Perubahan ini
ditindaklanjuti dengan penggantian nomenklatur DEL menjadi Departemen Eksplorasi Laut,
dan Perikanan (DELP) melalui Keputusan Presiden Nomor 147 Tahun 1999 tanggal 1
Desember 1999.[1]

Dalam perkembangan selanjutnya, telah terjadi perombakan susunan kabinet setelah Sidang
Tahunan MPR tahun 2000, dan terjadi perubahan nomenklatur DELP menjadi Departemen
Kelautan, dan Perikanan (DKP) sesuai Keputusan Presiden Nomor 165 Tahun 2000 tanggal
23 November 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Wewenang, Susunan Organisasi, dan
Tata Kerja Departemen.[1]

Kemudian berubah menjadi Kementerian Kelautan, dan Perikanan sesuai dengan Peraturan
Presiden No. 47 tahun 2009 tentang Pembentukan, dan Organisasi Kementerian Negara,
maka Nomenklatur Departemen Kelautan, dan Perikanan menjadi Kementerian Kelautan, dan
Perikanan.[1]

Tugas dan fungsi

Kementerian Kelautan, dan Perikanan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang


kelautan, dan perikanan dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Kelautan,
dan Perikanan menyelenggarakan fungsi:

1. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kelautan, dan perikanan

2. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab


Kementerian Kelautan, dan Perikanan

3. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Kelautan, dan


Perikanan

4. pelaksanaan bimbingan teknis, dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian


Kelautan, dan Perikanan di daerah
5. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional

Struktur organisasi

Berikut ini adalah struktur organisasi Kementerian Kelautan, dan Perikanan berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010[2] :

1. Sekretariat Jenderal

2. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap

3. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

4. Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan

5. Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil

6. Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

7. Inspektorat Jenderal

8. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

9. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

10. Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan

11. Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya

12. Staf Ahli Bidang Kebijakan Publik

13. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan, dan Hubungan Antar Lembaga

14. Staf Ahli Bidang Ekologi, dan Sumber Daya Laut


SUSI PUDJIASTUTI

Dr. (HC)
Susi Pudjiastuti

Menteri Kelautan dan Perikanan 6

Petahana

Mulai menjabat
27 Oktober 2014

Presiden Joko Widodo


Pendahulu Sharif Cicip Sutarjo

Informasi pribadi

Lahir 15 Januari 1965 (umur 54)


Pangandaran, Jawa Barat, Indonesia

Kewarganegaraan Indonesia

Pasangan Yoyok Yudi Suharyo (?-1986)


Daniel Kaiser (?-2000) [1]
Christian von Strombeck [2]

Anak Panji Hilmansyah (1984-17 Januari 2016)


Nadine Kaiser
Alvy Xavier

Tempat tinggal Indonesia

Pekerjaan Pengusaha

Dr. (HC) Susi Pudjiastuti (lahir di Pangandaran, 15 Januari 1965; umur 54 tahun)[3] adalah
seorang Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019 yang
juga pengusaha pemilik dan Presdir PT ASI Pudjiastuti Marine Product, eksportir hasil-hasil
perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation atau penerbangan Susi Air dari Jawa Barat[3] .
Hingga awal tahun 2012, Susi Air mengoperasikan 50 pesawat dengan berbagai tipe seperti
32 Cessna Grand Caravan, 9 Pilatus PC-6 Porter dan 3 Piaggio P180 Avanti. Susi Air
mempekerjakan 185 pilot, dengan 175 di antaranya merupakan pilot asing. Tahun 2012 Susi
Air menerima pendapatan Rp300 miliar dan melayani 200 penerbangan perintis.[4][3]

Saat ia menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, ia dikenal akan kebijakannya yang
tegas terhadap penangkapan ikan ilegal. Namanya bahkan dikaitkan dengan kata
"tenggelamkan" yang mengacu kepada hukuman penenggelaman kapal-kapal asing ilegal di
perairan Indonesia.[5] Upaya ini pada akhirnya membuahkan hasil; penelitian yang diterbitkan
di jurnal Nature menunjukkan bahwa kebijakan agresif Susi terhadap penangkapan ikan
ilegal telah mengurangi upaya tangkap sebesar 25% dan berpotensi menambah jumlah
tangkapan sebesar 14% dan keuntungan sebesar 12%.[6]
Masa kecil dan pendidikan

Susi lahir pada 15 Januari 1965 di Pangandaran.[3] Ayahnya bernama Haji Ahmad Karlan dan
ibunya bernama Hajjah Suwuh Lasminah, keduanya berasal dari Jawa Tengah, namun sudah
lima generasi hidup di Pangandaran.[3] Keluarga Susi memiliki usaha ternak,
memperjualbelikan ratusan ternak dari Jawa Tengah untuk diperdagangkan di Jawa Barat.
[3]
Kakek buyutnya adalah Haji Ireng, yang dikenal sebagai tuan tanah di daerahnya.[3] Setelah
mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP, Susi melanjutkan pendidikannya ke SMA
Negeri 1 Yogyakarta, namun berhenti di kelas 2 karena dikeluarkan dari sekolah akibat
keaktifannya dalam gerakan Golput.[3]

Setelah menjadi menteri, Susi mendaftar untuk mengikuti Paket C di PKBM Bina Pandu
Mandiri Kabupaten Ciamis pada 2015. Setelah melewatkan ujian pada tahun 2017, Susi lulus
dari ujian susulan pada bulan Mei 2018.[7]

Bisnis

Seputus sekolah, Susi menjual perhiasannya dan mengumpulkan modal Rp.750.000 untuk
menjadi pengepul ikan di Pangandaran pada tahun 1983.[3] Bisnisnya berkembang hingga
pada tahun 1996 Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product
dengan produk unggulan berupa lobster yang diberi merek "Susi Brand."[3] Bisnis pengolahan
ikan ini pun meluas dengan pasar hingga ke Asia dan Amerika.[3] Karena hal ini, susi
memerlukan sarana transportasi udara yang dapat dengan cepat mengangkut produk hasil
lautnya dalam keadaan masih segar.[3]

Pada 2004, Susi memutuskan membeli sebuah Cessna Caravan seharga Rp20 miliar
menggunakan pinjaman bank. Melalui PT ASI Pudjiastuti Aviation yang ia dirikan kemudian,
satu-satunya pesawat yang ia miliki itu ia gunakan untuk mengangkut lobster dan ikan segar
tangkapan nelayan di berbagai pantai di Indonesia ke pasar Jakarta dan Jepang. Call sign
yang digunakan Cessna itu adalah Susi Air.

Sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di Kabinet Kerja (2014)

Penunjukan dan pelantikan

Susi Pudjiastuti ditunjuk sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Kerja Joko
Widodo dan Jusuf Kalla, yang ditetapkan secara resmi pada 26 Oktober 2014.[3] Sebelum
dilantik, Susi melepas semua posisinya di perusahaan penerbangan Susi Air dan beberapa
posisi lainnya, termasuk Presiden Direktur PT. ASI Pudjiastuti yang bergerak di bidang
perikanan serta PT ASI Pudjiastuti Aviation yang bergerak di bidang penerbangan untuk
menghindari konflik kepentingan antara dirinya sebagai menteri dan sebagai pemimpin
bisnis.[8] Selain itu, alasan lain Susi melepas semua jabatannya adalah agar dapat bekerja
maksimal menjalankan pemerintahan, khususnya di bidang kelautan dan perikanan.[8]

Saat pelantikan, Susi menuai kontroversi karena kedapatan menghisap sebatang rokok dan
memiliki tato, sesuatu yang tidak lazim dimiliki oleh menteri Indonesia.[9][10][11] Atas
tindakannya ini, Susi mendapatkan baik pujian dan kritikan di media sosial.[11]
Penghargaan

 Purwa citra Priangan Award untuk Peningkatan Kehidupan Nelayan dari Pikiran
Rakyat. Tahun 2004

 Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004

 Pelopor Ekspor Ikan Laut dari Gubernur Jawa Barat 2005

 Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005

 Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden
Republik Indonesia. Tahun 2006

 Metro TV Award for Economics-2006,

 Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award 2006 dari Metro TV, Indonesia

 Tokoh Wanita Inspiratif Penggerak Pembangunan, dari Gubernur Jawa Barat, 2008

 Saudagar Tatar Sunda dari Kamar Dagang dan Industri Jawa Barat. Tahun 2008

 Berprestasi Award dari PT Exelcomindo tahun 2009

 Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Tahun 2009

 Indonesian Small & Medium Business Entrepreneur Award dari Kementrian Koperasi
dan UKM Republik Indonesia. Tahun 2010

 Ganesha Widyajasa Aditama Award dari ITB. Tahun 2011

 Award for Innovative Achievements, Extraordinary Leadership and Significant


Contributions to the Economy, APEC. Tahun 2011

 People of The Year 2013 dari Koran Sindo. Tahun 2014

 Person of The Year 2014 dari Warga Kota Solo. Tahun 2015

 Kanjeng Ratu Ayu (KRAY) Susi Pudjiastutiningrat, dari Keraton Surakarta


Hadiningrat. Tahun 2015

 Perempuan Pertama yang Menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan, dari Museum
Rekor Indonesia (MURI). Tahun 2015

 Penghargaan Perempuan Jawa Barat, dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI
Jawa Barat). Tahun 2015

 Penghargaan 10 Nopember dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS


Surabaya). Tahun 2015
 Tokoh Publik Inspirasional Tahun Ini, Public Relation Award and Summit, dari
Serikat Perusahaan Pers. tahun 2016

 Leaders for a Living Planet Award dari WWF, 16 September 2016, sebagai
penghargaan atas perannya dalam memajukan pembangunan sektor perikanan yang
berkelanjutan, pelestarian alam laut, dan pemberantasan pencurian ikan.[12]

 Doktor Honoris Causa oleh Universitas Diponegoro pada 3 Desember 2016.[13]

 Peter Benchley Ocean Awards. Tahun 2017

 Seafood Champion Award dalam acara Seaweb Seafood Summit yang


diselenggarakan di Seattle, Washington, Amerika Serikat 5 Juni 2017.[14]

 The BBC 100 Women. Tahun 2017

 Doktor Honoris Causa bidang keilmuan management dan konservasi sumberdaya


kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS Surabaya). November
Tahun 2017

 Srikandi Nekat Award dari Yayasan Retno Sekar Budoyo pada 25 Februari 2018

 Creative & Innovative Person of the Year; Indonesian Choice Awards NET. 5.0. 29
April 2018

Pada tahun 2008, ia mengembangkan bisnis aviasinya dengan membuka sekolah pilot Susi
Flying School melalui PT ASI Pudjiastuti Flying School. Pada Minggu, 26 Oktober 2014,
dalam pengumuman Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-JK Ibu Susi Pudjiastuti ditetapkan
oleh Presiden RI Joko Widodo menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.

Kehidupan pribadi

Ia sempat dua kali bercerai dan kemudian menikah dengan Christian von Strombeck.[15] Ia
memiliki tiga orang anak, Panji Hilmansyah (dari pernikahannya dengan Yoyok Yudi
Suharyo), Nadine Kaiser (dari pernikahannya dengan Daniel Kaiser),[16] dan Alvy Xavier.[17]
CONTOH FOTO TUGAS YANG SEDANG DILAKSANAKAN

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali menenggelamkan kapal ilegal yang
berlayar di perairan Indonesia pada Senin (20/8). Kapal-kapal ilegal tersebut berasal dari
Vietnam, Malaysia, Filipina dan Indonesia.

Sebanyak 125 kapal pelaku ilegal fishing tersebut ditenggelamkan secara serentak di 11 titik
di perairan Indonesia. Bersama Satgas 115, Menteri Susi pemimpin langsung proses
menenggelamkan kapal-kapal tersebut di perairan Bitung, Sulawesi Utara.

Selain ingin menguatkan komitmen Indonesia dalam melindungi kedaulatan laut Tanah Air,
penenggelaman kapal-kapal ilegal tersebut juga dilakukan dalam rangka Hari Kemerdekaan
RI ke-73. Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (21/8), berikut enam momen
Menteri Susi tenggelamkan 125 kapal pencuri ikan di perairan Indonesia.

1. Ini momen Menteri Susi berikan komando untuk menenggelamkan 15 kapal ilegal di
perairan Bitung.

2. Dengan pakain serba hitam, Menteri Susi memberikan komando Satgas 115 kapal.
3. Menteri Susi didampingi pihak kepolisian melihat langsung proses penenggelaman
kapal ilegal fishing di atas kapal.

4. Ini dia tiga dari 15 kapal ilegal di perairan Bitung yang tertangkap sedang
beroperasi.
5. Selain 15 kapal di Bitun. 40 kapal di Natuna, 23 kapal di Tarempat Anambas, 18
kapal di Pontianak, 9 kapal di Batam, 7 kapal di Belawan, 6 kapal di Cirebon, 3 kapal
di Aceh, 2 kapal di Tarakan, 1 kapal di Ambon dan 1 kapal di Merauke juga
ditenggelamkan.
6. Selain merupakan kapal ilegal, 125 kapal tersebut juga melakukan pelanggaran
IUUF (Illegal, Unreported and Unregulated Fishing).

Menteri Susi Terima Penghargaan Maritim Dunia

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyapa nelayan peserta lomba hias kapal
di kawasan Pelabuhan Kali Adem, Jakarta, 7 Mei 2017. Lomba hias kapal untuk
menyemarakan kegiatan bakti sosial yang diadakan oleh Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI). ANTARA/Aprillio Akbar
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menerima
penghargaan Peter Benchley Ocean Awards kategori kepemimpinan. Penghargaan ini
merupakan penghargaan bidang maritim tertinggi dunia. Susi mendapatkannya atas visi dan
kebijakan pembangunan ekonomi dan konservasi laut di Indonesia.

Susi menerima penghargaan itu di Smithsonian, Washington DC, Amerika Serikat, Kamis, 11
Mei 2017. "Saya yakin apa yang kami lakukan sudah benar, apa lagi secara parameter
ekonomi kan juga sangat luar biasa," kata Susi Pudjiastuti dalam siaran persnya, Jumat, 12
Mei 2017.

Dalam sambutannya, Susi mengatakan penganugerahan ini tak terlepas dari peran kunci yang
diembannya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Dia menilai penghargaan ini
merupakan anugerah yang semakin meyakinkan dirinya bahwa Indonesia selama ini sudah
melakukan hal benar. "

Susi menuturkan kebijakan yang diterbitkan telah ditelaah secara mendalam dan perhitungan
secara matang dan telah memberi dampak yang baik bagi sektor kelautan dan perikanan.
Misalnya kebijakan pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal dan kebijakan yang
melarang penggunaan alat penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.

Kebijakan-kebijakan tersebut dinilai telah berhasil memulihkan kondisi perikanan Indonesia


menjadi lebih baik. "Perang melawan illegal fishing adalah perang yang menguntungkan,"
ujar Susi.

Meski sempat merasakan tekanan dalam memutuskan sebuah kebijakan, namun Susi
mengaku tetap tegas dan konsisten untuk menjadikan laut sebagai masa depan bangsa.
"Terkadang tekanan mengharuskan orang berkompromi. Tapi saya harap ini takkan pernah
terjadi. Pak Jokowi sangat mengerti kebijakan ini sangat baik," ucapnya.

Peter Benchley Ocean Awards merupakan penghargaan maritim tertinggi di dunia yang
bersifat unik. Hal ini dikarenakan tidak saja mengakui pembuat kebijakan publik dan prestasi
yang dicapai, tetapi juga warga masyarakat dalam menyelamatkan laut.

Tak heran jika penerima penghargaan ini sebelumnya cukup bervariasi mulai dari presiden
dan menteri, hingga aktivis, penjelajah, penyelam, jurnalis foto hingga sutradara film dan
media.

Beberapa nama yang juga turut masuk sebagai penerima penghargaan ialah Dr. Ben Halpern
dan Dr. Ussif Rashid Sumaila untuk kategori sains, Joshua S. Reichert dan Pew Charitable
Trusts’ Ocean Group untuk kategori kinerja kelautan berkelanjutan, Senator Richard
Blumenthal dan Senator Brian Schatz untuk kategori kebijakan publik.

Lalu penerima penghargaan lainnya adalah One World One Ocean untuk kategori media,
Rhode Island Ocean Special Area Management Planning Team dan Mid-Atlantic and
Northeast Regional Planning Bodies untuk kategori solusi, Carter dan Olivia Ries untuk
kategori remaja, dan Robin Alden untuk kategori pahlawan kelautan.
Sikap Dari Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, Susi Pudjiastuti Yang Bagus
Untuk Ditiru

Tahukah kamu kalau hari ini adalah hari nelayan di Indonesia? Tapi kalau Menteri Kelautan
dan Perikanan di Indonesia, sudah tahu kan? Ya, Ibu Susi Pudjiastuti memang semakin
dikenal masyarakat. Sudahkah kamu tahu mengapa Ibu Susi bisa terkenal ? Kalau belum,
berikut sifat yang dimiliknya hingga bisa sukses sampai saat ini

1. Berani

Walaupun seorang wanita, namun keberanian Ibu Susi sudah tidak diragukan lagi. Terbukti
dari tindakannya menenggelamkan kapal-kapal illegal yang berada di perairan Indonesia.
Tindakan yang sebenarnya sensitif bagi hubungan bilateral negara. Namun Ibu Susi berani
untuk menegakan kebenaran.
2. Tegas

Selain berani, Ibu Susi juga terkenal tegas. Beliau tidak pandang bulu dalam memberikan
hukuman bagi para pelanggar hukum. Karena memang sudah seharusnya hukum di Indonesia
ditegakkan. Ketegasannya bisa dilhat dari keputusan-keputusan yang dibuatnya untuk
menjaga kelestarian laut Indonesia.

3. Kerja Keras

Berawal dari seorang gadis yang tumbuh di pesisir laut, kehidupannya tidaklah mudah. Sedari
muda harus bekerja keras menghidupi dirinya sendiri dan juga keluarganya. Hasil kerja
kerasnya bisa dilihat dari berbagai macam usaha yang dirintisnya mulai dari eksportir hasil
perikanan hingga penerbangan

4. Membantu orang lain

Kesuksesan serta kekayaan yang dimilikinya tidak membuat Ibu Susi melupakan orang lain.
Justru posisinya sebagai menteri digunakan untuk menolong para nelayan tradisional agar
bisa mencari nafkah dengan lebih mudah

Você também pode gostar