Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pembimbing :
dr. Ira Savitri Tanjung, Sp.KJ (K)
Disusun Oleh :
Dennis Aditya (406162132)
Dilakukan autoanamnesa kepada pasien dan alloanamnesa kepada perawat RS Khusus Jiwa
Dharma Graha,
Tanggal dan Jam Pemeriksaan :
Autoanamnesa
- Tanggal 7 Desember 2018 di pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha, pukul 09.30
- Tanggal 10 Desember 2018 di pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha, pukul 09.00
- Tanggal 11 Desember 2018 di pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha, pukul 11.00
- Tanggal 12 Desember 2018 di pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha, pukul 14.00
- Tanggal 13 Desember 2018 di pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha, pukul 10.30
- Tanggal 14 Desember 2018 di pendopo RS Khusus Jiwa Dharma Graha, pukul 08.30
1. Keluhan Utama:
Autooanamnesa
Pasien mengaku masuk ke RSKJ DG karena memiliki penyakit skizofrenia.
Alloanamnesa
Menurut keterangan perawat dan rekam medis, pasien diantar oleh keluarganya ke
Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha pada tanggal 23 November 2014 dengan kondisi
bicara sendiri, meracau, susah tidur dan makan, jarang mandi, dan baru saja membakar
rumahnya. Sebelumnya pasien belum pernah dirawat di RSKJ DG.
Pasien memiliki mood disforik pada awal perawatan, berbicara hanya sekitar 1 – 2
kata, asosiasi longgar hingga inkoheren, sering melamun, memiliki perilaku patologis seperti
pernah bermain pasta gigi lalu dimasukkan ke dalam kuping serta memakan sabun.
Berdasarkan perawat saat ini dalam kesehariannya pasien sering berbicara sendiri dan berlaku
seperti orang yang sedang menelepon. Pasien juga berbicara dengan volume suara yang kecil
dan suara seperti anak – anak. Kontak mata pasien tidak adekuat.
4. Riwayat pengobatan :
Alloanamnesa
Berdasarkan rekam medis, pasien pernah menderita tinea korporis pada bulan Juni 2015 dan
pernah menderita abses di ektremitas atas sinistra pada bulan November 2015. Tidak
ditemukan penyakit sistemik seperti kencing manis, hipertensi, kejang – kejang maupun
riwayat adanya trauma kepala.
5. Riwayat Kebiasaan :
Autoanamnesa: Pasien mengaku sudah merokok sejak SMP kira-kira kurang lebih 1
bungkus sehari.
Alloanamnesa: Tidak diketahui
b. Riwayat Pekerjaan
Autoanamnesa: Pasien belum bekerja, terakhir sebagai mahasiswa
c. Riwayat Perkawinan
Autoanamnesa: Pasien belum pernah menikah dan tidak mempunyai anak.
d. Riwayat Keluarga
Autoanamnesa
Alloanamnesa
Riwayat penyakit keluarga didapatkan ayah pasien mengidap penyakit jantung dan
telah meninggal pada bulan Mei tahun 2016, sedangkan ibu pasien mengidap penyakit
darah tinggi. Ayah dan ibu pasien telah bercerai tetapi tidak diketahui mengapa dan
kapan kejadiannya. Selama dirawat di Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha
pasien dikunjungi oleh tante, ibu dan adik pasien kurang lebih 2 sampai 3 kali dalam
sebulan.
GENOGRAM
f. Pelanggaran Hukum
Autoanamnesa: Pasien mengatakan pernah mengunakan obat – obat terlarang dan
tidak pernah membuat kejahatan.
g. Psikoseksual
Autoanamnesa: Pasien mengatakan pernah berpacaran dengan perempuan sebanyak
2 kali dan mengaku sering mengajak wanita ke di club malam.
STATUS MENTAL
1. Deskrisi Umum
- Kesadaran
Kesadaran compos mentis dan kesiagaan pasien cukup baik. Pasien dapat
memusatkan dan mempertahankan perhatian dengan cukup baik selama
wawancara, namun terkadang pasien tersenyum, cekikikan dan berbicara
sendiri sehingga terkadang tidak menghiraukan ketika diajak bicara. Saat
dipertengahan wawancara, terkadang pasien pergi untuk duduk bersama
pasien lain.
- Penampilan
Pasien seorang laki-laki yang berusia 39 tahun dimana berpenampilan sesuai
dengan usianya, perawakan tinggi dengan postur agak membungkuk, rambut
pendek berwarna hitam yang tersebar merata, hampir semua gigi karies, tidak
3. Bicara
Selama wawancara, pasien harus diberikan pertanyaan terlebih dahulu, cukup banyak
tersenyum dan terkadang tertawa. Volume suara pasien kecil dan bernada seperti anak
kecil. Saat berbicara volume kecil seperti suara anak – anak, kecepatan berbicara
normal, kuantitas kurang, pengucapan cukup jelas dan intonasi kurang. Ketika
menjawab pertanyaan, terkadang pasien menjawab pertanyaan dengan baik, namun
terkadang seperti menggumam atau bahkan tidak sama sekali mau menjawab.
4. Gangguan Persepsi
Halusinasi auditorik :
5. Pikiran
Proses Pikir
a. Produktivitas : Cukup
b. Kontinuitas pikiran : Cukup
c. Hendaya bahasa : Tidak ada
Bentuk Pikir
a. Asosiasi longgar : Ada
b. Ambivalensi : Tidak ada
c. Ekolalia : Tidak ada
d. Flight of ideas : Tidak ada
e. Inkoherensi : Tidak Ada
f. Verbigerasi : Tidak Ada
g. Perseverasi : Tidak ada
h. Blocking : Tidak Ada
i. Neologisme : Tidak ada
j. Tangensial : Tidak ada
k. Sirkumstansial : Tidak ada
Isi Pikir
a. Waham : Ada
- Waham bizzare :
Pasien merasa bahwa ia berusia 14 tahun.
b. Daya Ingat
- Daya Ingat Segera
Baik (Pasien dapat mengulagi secara berurutan 3 benda yang tidak
berhubungan satu sama lain setelah dialihkan oleh pemeriksa)
- Daya Ingat Jangka Pendek
Baik (Pasien dapat menyebutkan menu makan pagi yang dikonsumsinya)
- Daya Ingat Jangka Sedang
e. Kemampuan Visuospasial
baik, pasien tidak dapat menggambar jam berserta angkanya dengan tepat seperti
instruksi yang diminta oleh pemeriksa.
7. Pikiran Abstrak
Baik, pasien dapat menyebutkan persamaan apel dan jeruk.
Tilikan
Tilikan atau insight pasien adalah tilikan 4 (menyadari dirinya sakit dan butuh
bantuan tetapi tidak memahami penyebab sakitnya)
12. Reliabilitas
Perkataan atau pernyataan yang diberikan pasien kadang berubah sehingga informasi
yang diberikan oleh pasien tidak sepenuhnya dapat dipercaya.
STATUS INTERNUS
Kepala :
Bentuk bulat, tidak teraba benjolan, rambut berwarna hitam, terdistribusi merata, tidak mudah
dicabut, tidak tampak kelainan pada kulit kepala.
Mata :
Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil bulat, isokor, diameter 3 mm / 3 mm,
refleks cahaya + / +
THT :
Thoraks :
- Jantung :
1. Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak terlihat
2. Palpasi : Ictus cordis teraba di MCL sinistra ICS V, kuat angkat
3. Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
4. Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, gallop (-), murmur (-)
- Paru-paru :
1. Inspeksi : Simetris dalam keadaan statis dan dinamis
2. Palpasi : Stem fremitus kiri dan kanan sama kuat
3. Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
4. Auskultasi : Vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen :
1. Inspeksi : Tampak datar
2. Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba pembesaran
3. Perkusi : Timpani pada keempat kuadran
4. Auskultasi : Bising usus dalam batas normal
Ekstremitas :
Dalam batas normal, deformitas ( - ), fraktur ( - )
Kulit :
Dalam batas normal
RESUME
Telah diperiksa seorang pasien laki – laki bernama Tn. RHW, berusia 39 tahun, beragama
Islam, suku bangsa Betawi, belum menikah, pendidikan terakhir adalah SMA dan pernah
melanjutkan pendidikan disebuah universitas hingga selesai dan tidak pernah bekerja.
Penampilan sesuai usia. Pasien masuk ke RSKJ DG tanggal 23 November 2014 diantar oleh
keluarganya. Saat itu diketahui pasien bicara sendiri, meracau, susah tidur dan makan, jarang
mandi, dan baru saja membakar rumahnya.
Dari hasil anamnesa, rekam medis dan dari perawat didapatkan:
1. Penampilan secara umum baik, sedikit membungkuk. Pada pemeriksaan psikomotor,
selama wawancara pasien terkadang tidak dapat duduk dengan tenang karena saat
sedang diwawancara terkadang tiba – tiba pergi dari tempat duduknya, kontak mata
antara pasien dengan pemeriksa kurang adekuat. Sikap pasien kooperatif, tidak
agresif, dan tidak menunjukan tanda-tanda yang membahayakan. Pasien mengaku
dirinya adalah seorang anak kecil yang berumur 14 tahun, saat berbicara volume kecil
seperti suara anak – anak, kecepatan berbicara normal, kuantitas kurang, pengucapan
cukup jelas dan intonasi kurang. Pasien juga suka berperilaku seperti sedang
menelepon menggunakan tangannya dan menekan-nekan tombol di telapak tangannya
1. Axis I
2. Axis II
Berdasarkan autoanamnesa dan alloanamnesa belum didapatkan data secara klinis
yang cukup bermakna untuk menentukan suatu gangguan kepribadian, maka tidak
ditemukan diagnosis untuk aksis II. Z03.2 Tidak ada diagnosis.
3. Axis III
Tidak didapatkan adanya data mengenai penyakit tertentu yang diderita pasien.
4. Axis IV
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan secara autoanamnesa dan
alloanamnesa, belum dapat ditemukan stressor pasti yang menyebabkan timbulnya
gejala pasien, dipikirikan kemungkinan yaitu akibat penggunaan narkoba namun tidak
ada bukti pasti.
5. Axis V
Penilaian status fungsional pasien menggunakan skala Global Assesment of
Functioning dalam 1 tahun terakhir didapatkan skor 60-51 (Gejala sedang, atau
kesulitan sedang dalam fungsi sosial, pekerjaan atau sekolah)
RENCANA PENGELOLAAN
Psikofarmaka
Farmakologi : Risperidone tablet 1 x 2 mg pc pagi hari
: Triheksifenidil tablet 2 x 2 mg pc pagi dan malam hari
(diberikan jika muncul gejala ekstrapiramidal)
Psikoterapi
o Terapi Suportif
Mengajak pasien untuk lebih aktif dalam bersosialisasi dan beraktivitas.
Mengajak pasien untuk berolahraga secara teratur, paling sedikit 150 menit per
minggu. Olahraga dapat dilakukan sesuai minat dan hobi pasien, contohnya
bermain bola, voli, senam pagi, jogging atau dalam bentuk perlombaan.
Memberikan edukasi terkait efek samping obat dan memotivasi pasien untuk
meminum obat teratur.
Menasehati untuk mengurangi merokok.
o Terapi Psikososial
Counseling Pasien :
Memberikan edukasi dan informasi mengenai penyakitnya serta rencana terapi
yang akan dilakukan.
Counseling keluarga :
Memberikan informasi dan edukasi mengenai penyakit pasien, sehingga
keluarga dapat menerima keadaan pasien dan mendukung sehingga tercipta
o Terapi Perilaku
Memberikan fakta-fakta tentang jati dirinya bahwa ia bukan berusia 14 tahun.
Hal ini bertujuan untuk mematahkan waham yang selama ini ia percayai.
Menanyakan secara detail dan berikan fakta-fakta terkait waham yang selama
ini pasien alami dan bertujuan untuk mematahkan wahamnya.
Memberitahukan pasien bahwa pencetus sakitnya dapat dikarenakan pasien
menggunakan narkoba, dan jika sembuh nanti pasien tidak boleh
mengkonsumsinya kembali.
Mendengarkan musik, bernyanyi dan bermain untuk menghilangkan beban
pikiran pasien.
Memberikan penghargaan kepada pasien terhadap perilaku yang positif yang
telah ditampilkan oleh pasien.
PROGNOSIS