Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
EMB (MERCK)
Wardha M Pratiwi Firda Nasrulia Jelita Z Aprilia Ghea D Sanora Ismi N Kartika
Jurusan Biologi-FMIPA Universitas Negeri Surabaya
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jasad renik, makhluk hidup kecil yang
diamati menggunakan alat bantu dan tekhnik khusus. Salah satu tujuan dari kegiatan yang dilakukan
adalah membuat biakan murni bakteri dan mengamatinya. Setelah melakukan rentetan percobaan
terhadap biakan bakteri murni air wc dengan menggunakan media EMB (Merck)dengan beberapa tujuan
yaitu; mengetahui dan memahami cara pembuatan media pertumbuhan, tekhnik sterilisasi, isolasi
bakteri, enumerasi bakteri, pemurnian bakteri, karakterisasi bakteri dan uji resistensi. Menggunakan
metode eksperimental, dimulai mempersiapkan alat bahan untuk beberapa rentetan kegiatan kedepan;
menyiapkan media EMB (Merck), menyeterilkan alat menggunakan sterilisasi kering(oven) dan sterilisasi
basah (autoclafe), mengisolasi bakteri dengan metode Pour Platre Method; enumerasi, menghitung
jumlah koloni pada empat kuadran; pemurnian menggunakan tekhnik Streak Plate Method pada cawan
petri lalu tabung reaksi miring; mengkatarakterisasi bakteri murni denganpewarnaan sederhana,
pewarnaan negatif dan pewarnaan gram; kegiatan terakhir adalah menguji resistensinya dengan
mengamati clear zone yang terbentuk. Pada karakterisasi diambil 3 macam bakteri yaitu bakteri SS1, SS2
dan L6 yang ketiga merupakan bakteri gram negatif. Penelitian ini juga menumukan bahwa uji resistensi
terhadap bakteri SS1 terhadap antibiotik Tetrasiklin sensitif
PENGANTAR
Bobor bayam merupakan makanan memungkinkan menjadi salah satu
olahan bayam khas Indonesia yang penyebabnya. Oleh karena itu bobor bayam
mengandung bahan utama bayam dan digunakan sebagai sampel penelitian
santan. Bayam (Spinacia oleracea) memiliki ini.Kontaminasi yang terjadi pada makanan
kandungan zat besi berupa Fe2+ atau ferro, dan minuman dapat menyebabkan
jika bayam terlalu lama berinteraksi dengan berubahnya makanan tersebut menjadi
O2 (oksigen) maka kandungan Fe2+ pada media bagi suatu bakteri. Bakteri yang
bayam akan teroksidasi menjadi Fe3+ atau sering didapatkan pada makanan basi
ferri. Meski sama-sama zat besi yang kebanyakan merupakan bakteri gram negatif
bermafaat bagimanusia, ferro lain halnya yang merupakan bakteri patogen penyebab
dengan ferri yang bersifat racun. Santan penyakit. Penyakit yang ditimbulkan oleh
memiliki kandungan kalsium, omega 3, serat makanan yang terkontaminasi disebut
dan protein. Penelitian ini dilakukan untuk penyakit bawaan makanan (food-borne
mengetahui bakteri yang terdapat pada diseases). Foodborne diseases sebagian
bobor bayam. besar disebabkan oleh konsumsi bahan
Bobor bayam dipilih sebagai sampel pangan yang tercemar oleh mikroorganisme
pada penelitian ini karena dalam kedidupan patogen yang dapat menyebabkan infeksi
sehari-hari bobor bayam diketahui mudah ataupun intoksifikasi. Infeksi makanan
basi. Basi nya bobor bayam terjadi ketika adalah masuknya bakteri kedalam tubuh
diletakkan ditempat terbuka tanpa melalui makanan yang terkontaminasi,
pemanasan maupun pendinginan. Selain itu sedangkan intoksifikasi makanan adalah
bobor bayam terdiri dari bahan bayam, adanya toksin bakteri yang terbentuk
santan dan bumbu. Tidak adanya bahan didalam makanan pada bakteri
antioksidan atau bahan sejenis seperti jahe bermultifikasi dan tubuh memberikan reaksi
terhadap bakteri tersebut. Berdasarkan jurnal karbohidrat, sumber karbon organik, sebagai
Nygren at al (2012) menyatakan bahwa sumber energi bagi mikroba.. Agar, sebagai
Shigella sp. bayak terkandung dalam sayur- bahan pemadat medium. (TC tidak memakai
sayuran, sedangkan menurut Jawetz (2007) agar). Akuades, sebagai bahan pelarut untuk
menyatakan bahwa adanya Escerichia coli menghomogenkan larutan.
sebagai indikator terkontaminasi makanan Tujuan dilakukannya penelitian ini
dan minuman. pada pengisolasian, enumerasi, pemurnian,
Bakteri dapat ditumbuhkan dan karakterisasi, uji katalase, uji motilitas dan
dikembangkan pada suatu substrat yang uji resistensi bakteri untuk memisahkan
disebut media. Media yang digunakan bakteri tertentu dari lingkungannya
tersebut harus sesuai susunannya dengan menggunakan media pada cawan petri,
kebutuhan jenis-jenis bakteri yang menghitung jumlah koloni,
bersangkutan. Media yang digunakan pada mengembangbiakkan satu koloni bakteri
pertumbuhan bakteri bobor bayam adalah menggunakan media agar miring pada
media taoge agar. Media taoge agar tabung reaksi, mengkarakterisasi suatu
digunakan karena harganya relatif murah biakan murni bakteri hasil isolasi,
dan memiliki kandungan yang cukup untuk membedakan antara bakteri yang
pertumbuhan bakteri. Tauge, berfungsi menghasilkan katalase dan tidak
sebagai sumber energi dan bahan mineral menghasilkan katalase, mengetahui bakteri
bagi mikroba, pemberi vitamin E yang motil atau non motil, dan untuk menguji
diperlukan oleh mikroba, juga sebagai tingkat resistensi suatu bakteri terhadap
sumber nitrogen.Sukrosa, sebagai sumber antibiotik tertentu.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian ini dilakukan melalui
eksperimental yang dilakukan 31 Agustus beberapa tahap yaitu, pembuatan media
2016 hingga 19 Oktober 2016. Penelitian pertumbuhan. Pembuatan media
dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi pertumbuhan menggunakan ekstrak touge
FMIPA UNESA dengan bahan touge 250 gr, aquades 1 liter,
Alat yang digunakan pada gula 60 gr dan agar batang 15 gr yang
pengamatan bakteri ini (meliputi pembuatan dipanaskan untuk dijadikan media touge cair
media pertumbuhan, sterilisasi, isolasi, dan touge agar. Media yang dihasilakan
enumerasi, pemurnian, karakterisasi serta uji berupa touge agar dan touge cair. Kemudian
resistensi) adalah pemanas (kompor), panci, disimpan pada ruang pendingin untuk
beaker glass, saringan, pengaduk, gelas digunakan kegiatan tahap percobaan
ukur(10 ml, 25ml, 100ml), timbangan, botol berikutnya.
bekas saos, kertas saring, autoclafe, Selanjutnya sterilisasi alat yang
oven,cawan petri, enlemeyer, wrap, dilakukan menggunakan sterilisasi kering
alumunium foil, lampu spirtus, spet 1 ml, (oven) dan sterilisasi basah (autoklaf). Alat-
ose, botol spray. Sasaran pada penelitian ini alat yang digunakan untuk kegiatan tahap
adalah mahasiswa biologi sebagai bahan percobaan kedepan disterilisasi semua
pembelajaran maupun wawasan penelitian kedalam autoklaf dengan suhu 121°C selama
yang berupa artikel. Populasi pada penelitian 15 menit dan oven 121°C selama 2 jam.
ini adalah semua bakteri yang terdapat pada Kemudian tahap isolasi, enumerasi
sampel kuah sayur bobor bayam. Sedangkan dan pemurnian bakteri. Isolasi bakteri
sampel yang diambil dalam penelitian ini merupakan cara untuk memisahkan
adalah bakteri murni dengan kode SS1, SS2 mikroorganisme tertentu dari lingkungan,
dan L6 yang diisolasi dari kuah sayur bobor sehingga didapat biakan murni. Sampel
bayam dan ditumbuhkan pada media touge makanan diambil kuahnya, kemudian
agar serta touge cair dilakukan pengenceran hingga 10-7,
diinkubasi dengan cawan posisi terbalik.
Pengenceran dilakuan dengan mengambil 1 Penelitian terakhir adalah uji
ml dari suspensi pengenceran 10-1 (sebelum resistensi dengan meletakkan paper disk
pengambilan terlebih dahulu dilakukan antibiotik pada bakteri uji yang telah dire-
homogensi dan dimasukkan tabung reaksi 9 kultur pada media Tauge Cair (TC) dan
ml akuades. Suspensi tersebut merupana 10-2 diinkubasi selama 24-28 jam. Selanjutnya
dan melakukan tahap tersebut hingga 10-7. mengamati zona hambat/ clear zone yang
Enumerasi (penghitungan) koloni pada terbentuk disekitar disk antibiotik,
isolasi berumur 24 jam serta. Dilanjutkan mengukur diameter zona hambat/clear zone
pemurnian bakteri dengan metode streak dan memasukkandalam tabel dan
plate method pada empat kuadran, koloni membandingkannya.
yang terpisah merupakan biakan murni
(menentukan koloni bakteri untuk masing-
masing orang). Kemudian menanam pada
media agar miring.
Selanjutnya karakterisasi bakteri
meliputi, pewarnaan bakteri (pewarnaan
sederhana, pewarnaan negatif dan
pewarnaan gram), uji katalase untuk
menentukan bakteri katalase postif atau
negatif dan uji motilitas untuk mengetahui
motilitas mikroba.
HASIL PENELITIAN
Telah diperoleh hasil isolasi bakteri foodcourt baseball Unesa. Berikut hasil
dari hitung total koloni bakteri (SPC) pada isolasi bakteri sampel makanan bobor
sayur bobor bayam yang tersedia di bayam, seperti pada tabel 1.
Tabel 1. Enumerasi jumlah koloni bakteri pada cawan petri dari berbagai konsentrasi dengan
metode SPC
A 137 32 8
1.3 x 10-7
B 121 12 0 Rata-rata dari pengenceran 10-5
Berdasarkan hasil yang telah kemudian dilakukan pengamatan bakteri dan
diperoleh pada pengamatan jumlah koloni disajikan pengamatan morfologi koloni
bakteri pada sayur bobor bayam yang sebagai berikut seperti pada tabel 2.
tersedia di foodcourt baseball Unesa,
10-5 A
10-5 B
10-6 B
10-7A
10-5A
SS2 Translucent Putih Circular Umbonate Fillamentous
10-5B
10-5A
10-5B
SS3 Opaque Putih Spindle Raised Entire
10-6A
10-6B
10-5A
SS5 Opaque Putih Irregular Convex Undulate
10-5B
10-5A
10-6A
10-6B
10-5 A
10-7A
10-5A,
L6 Opaque Putih Circular Raised Erose
10-5B
Berikut ini merupakan hasil pengamatan morfologi sel bakteri pada sayur bobor bayam yang
tersedia di foodcourt baseball Unesa dengan metode pewarnaan sederhana, negatif, dan gram.
Berikut hasil pengamatan seperti pada tabel 3.
Kode
Pewarnaan Sederhana Pewarnaan Negatif Pewarnaan Gram
Bakteri
Warna sel: Biru Warna sel: Transparan Gram (+)/(-): Gram negatif (-)
L6
Bentuk sel: Basil
Pada uji katalase dapat diketahui ada katalase (+). Untuk melihat pergerakan suatu
tidaknya enzim katalase dengan menambahkan bakteri, maka dapat diamati dengan
larutan hidrogen peroksida (H2O2) ke dalam menggunakan metode preparat basah tetes
piaraan bakteri. Jika baktei enghasilkan Oksigen gantung sehingga dapat diketahui bakteri yang
(O2) saat ditetesi hidrogen peroksida (H2O2), diuji dapat bergerak atau tidak.
maka bakteri tersebut merupakan bakteri
Gambar 4.1. Hasil Uji Katalase dengan Pemberian Hidrogen Peroksida (H2O2) pada
bakteri uji SS1, SS2, dan L6
1 A 18 mm 17 mm 15 mm -5 mm
2 B 27 mm 23 mm 20 mm -5 mm
Gambar 4.1. Hasil Uji Resistensi dengan Pemberian AntibiotikTetrasiklin pada bakteri uji
SS1
PEMBAHASAN
Isolasi Bakteri pengenceran 10-5,10-6 dan 10-7 yang
Mikroorgaisme yang dilihat pada kemudian ditumbuhkan pada media taoge
mikroskop terlihat tumbuh dalam agar (TA) di cawan petri. Bakteri yang
lingkungan alamiah sangat sulit untuk inokulasikan pada media taoge agar (TA) di
dibiakkan secara murni pada media buatan. cawan petri akan terjebak oleh agar sehingga
Suatu cara agar dapat mengisolasi mikroba sel bakteri tidak dapat bergerak. Dengan
dari tempat yang diinginkan, yaitu dengan demikian tiap sel akan tumbuh membentuk
menumbuhkan sutu jenis koloni mikroba koloni yang terpisah.
pada cawan petri yang berisi media taoge
agar (TA). Untuk penangkapan Karakterisasi dan Pewarnaan
mikroorganisme ini digunakan media taoge Umumnya dikenal tiga bentuk
agar (TA) karena media taoge agar (TA) bakteri, yaitu coccus, basil dan spiral.
merupakan media universal dan kompleks Bentuk coccus berbentuk menyerupai buah
sehingga segala macam mikroba sesuai beri kecil apabila dilihat di bawah
dengan nutrient yang ada. Dalam media mikroskop. Bakteri yang terbentuk coccus
taoge agar (TA) dapat tumbuh dan dapat dibedakan menjadi beberapa macam,
berkembang biak. Sampel mikroorganisme yaitu monococcus (satu), diplococcus
yang digunakan adalah bakteri dari jus tomat (berpasangan), sterptococcus (bergandengan
yang dibiarkan selama 6 jam. Jus tomat yang satu dengan yang lainnya), tetracoccus
sudah didiamkan selama 6 jam tersebut (mengelompok menjadi 4 buah),
kemudian diambil dan dilakukan stapilococcus (berbentuk untaian) dan
pengenceran dari 10-1 sampai 10-7. Hasil sarcina (mengelompok menyerupai kubus).
Bentuk basil berbentuk menyerupai batang Pada uji katalase diproleh hasil yang
atau silinder. Bakteri basil dapat dibedakan positif (katalase + ) yang menunjukkan
menjadi coccobasil, monobasil, diplobasil. bahwa bakteri tersebut merupakan bakteri
Ada bakteri yang berbentuk helikoidal yang aerob dan menghasilkan enzim katalase. Hal
berpilin-pilin seperti siral/ heliks dan ada tersebut diketahui dari timbulnya gelembung
yang berbentuk seperti koma, misalnya gas O2(oksigen) setelah ditetesi H2O2.
Vibrio cholera (Amar,dkk., 2002). Bakteri katalase positif (bakteri aerob) dapat
menghasilkan gelembung-gelembung gas O2
Karakterisasi mikroorganisme karena adanya pemecahana H2O2 oleh enzim
khususnya bakteri dapat dilakukan dengan katalase yang dihasilkan oleh bakteri itu
cara pewarnaan sederhana, pewarnaan sendiri. Komponen H2O2 tersebut
negatif, dan pewarnaan gram. Bertujuan merupakan salah satu hasil respirasi aerobik
untuk mengamati bentuk sel bakteri. bakteri katalase positif yang mana hasilnya
Pewarnaan sederhana menggunakan respirasi tersebut justru dapat menghambat
methylene blue, pewarnaan negatif pertumbuhan bakteri karena bersifat toksik
menggunakan tinta bag dan pewarnaan gram bagi bakteri itu sendiri. Oleh karena itu,
menggunakan crystal violet, iodine, ethyl komponen H2O2 harus dipecah agar tidak
alkohol 95% dan safranin. Pada pewarnaan bersifat toksik lagi. Dengan enzim katalase,
gram pemberian crystal sel akan membentuk H2O2 diurai dengan reaksi sebagai berikut :
kompleks CV-1yang akan berikatan dengan
Mg-RNA komponen dinding sel, 2H2O enzim katalase 2H2O O2
membentuk komplek Mg-RNA-CV-1yang
tidak larut dalam alkohol. Pemberian iodine Uji Resistensi
untuk memperkuat ikatan primer, hasil Uji resistensi bertujuan untuk
ikatan komplek crystal violet-iodine (CV-1) mengetahui resistensi bakteri terhadap suatu
akan mewarnai sel secara intensif. antibiotik. Antibiotik yang digunakan yaitu
Pemberian alkohol sebagai pelarut lemak Tetrasanbe 500 mg. Konsentrasi antibiotik
dan agen dehidrasi protein. Pemberian Tetrasiklin yang digunakan berbeda yaitu
safranin pada sel gram negatif setelah mulai dari konsentrasi 50 mg/ml, 25 mg/ml,
didekolorisasi pewarna safranin akan 5 mg/ml dan 0 mg/ml. Uji resistensi yang
deserap sehingga sel berwarna merah dilakukan ditemukan zona penghambat di
sedangkan pada sel gram positif pewarna sekitar paper disk kecuali pada konsentrasi 0
safranin tidak diserap sehingga sel akan mg/ml. Pada konsentrasi 50 mg/ml terbentuk
berwarna biru keunguan (Asri,dkk. 2016). diameter zona penghambat/zona bening
sebasar 1 mm pada cawan petri A dan 0,88
Pada pewarnaan sederhana mm pada cawan petri B, pada konsentrasi 25
ditemukan bakteri coccus dengan rangkaian mg/ml diameter zona hambat sebesar 3 mm
koloni streptococcus. Karena bentuk sel pada cawan petri A dan 1 mm pada cawan
berbentuk lingkaran dan bergandengan satu petri B, pada konsentrasi 5 mg/ml diameter
dengan yang lainnya. Pada perwarnaan zona hambat sebesar 2 mm pada cawan petri
negative ditemukan bakteri coccus dengan A dan 1,4 mm pada cawan petri B dan pada
rangkaian koloni streptococcus. Karena konsentrasi 0 mg/ml zona hambat yang
bentuk sel berbentuk lingkaran dan juga terbentuk adalah 0 mm. karena bakteri yang
bergandengan satu dengan yang lain jika digunakan sudah resisten terhadap antibiotik
dilihat dari satu lapang pandang. Begitupun Tetrasiklin 500 mg. Daya kerja antibiotik
pada pewarnaan gram ditemukan bakteri Tetrasiklin 500 mg melalui penghambatan
coccus dengan rangkaian koloni sintesis protein pada bakteri. Hal tersebut
streptococcus karena bentuk selnya menunjukkan bahwa bakteri uji yaitu bakteri
lingkaran dan berganden gan satu dengan SS1 sensitif terhadap antibiotik Tetrasiklin.
yang lainnya. Sehingga ada hubungan antara konsentrasi
antibiotik dengan tingkat resistensi bakteri.
Uji Katalase dan Uji Motilitas
Seakin tinggi konsentrasi antibiotik, maka Tetrasiklin mampu menghambat
kemampuan antibiotik untuk membunuh pertumbuhan bakteri SS1 pada cawan petri.
bakteri makin besar dan sebaliknya. Hal Pada komposisi dengan antibiotik lebih
tersebut hanya berlaku untuk bakteri yang pekat, zona hambat yang dihasilkan lebih
sensitif terhadap antibiotik yang diuji. luas.
Pada bakteri yang sensitif KEPUSTAKAAN
menunjukkan bahwa bakteri tersebut masih wetz, Melnick, dan Adelberg. 1996.
memiliki sisi pengenalan target Tetrasiklin. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta:
Adapun daya kerja Tetrasiklin ini berbeda EGC.
dengan antibiotik betalaktam yaitu Sari, Mulia. 2015. Uji Bakteriologis dan
Tetrasiklin akan menghambat proses sintesis Resistensi Antibiotik Terhadap
protein yaitu dengan menghambat ikatan Bakteri Escherichia coli dan Shigella
subunit kecil 30S ribosom dengan tRNA sp. Pada Makanan Gado-Gado di
aminoasil pada sisi (A-asam amino) unit Kantin UIN Syarif Hidayatullah
besar 50S yang terletak dikompleks ribosom Jakarta. Laporan Penelitian
mRNA. Penghambatan pergerakan tRNA Amar, Abu, Setiardi Sukotjo, Lie Suan.
untuk berikatan menyebabkan gangguan 2002. Isolasi dan Identifikasi Bakteri
pembentukkan rantai polipeptida (Istriyati, dalam Badeg Pace dari Ponorogo
2006). Jawa Timur.Bogor : PAU
Bioteknologi ITB
SIMPULAN
Hasil isolasi bakteri dari jus tomat Istriyati , Bejo Basuki. 2006. Pengaruh
Pemberian Tetrasiklin Pada Induk
didapatkan jumlah koloni makroorganisme
Mencit (Mus musculus L.) Terhadap
dengan metode SPC (Standart Plate Count)
Struktur Skeleton Fetus, Berkala
yaitu 1,3 × 107 yaitu dari pengenceran 10-5.
Ilmiah Biologi, Volume 5, Nomor 1,
Hasil pengamatan morfologi koloni pada
Juni 2006, halaman 45-50.Diakses
cawan petri di dapatkan 5 macam morfologi
pada tanggal 21 Oktober 2016
koloni yang berbeda yaitu diberi inisial
darihttp://i-
koloni bakteri SS1, SS2, SS3, SS4, dan SS5.
lib.ugm.ac.id/jurnal/detail.php?dataI
Dalam melakukan pemurnian bakteri
d=855
tersebut maka diambil 3 sampel koloni yaitu
koloni bakteri SS1, SS2 dan L6 dan
dilakukan karakterisasi. Hasil karakterisasi Asri, Mahanani Tri, dkk. 2016. Petunjuk
bakteri SS1 memiliki morfologi bentuk sel Praktikum Mikrobiologi Dasar.
basil, susunan sel streptobasil, gram negatif, Surabaya: Unesa Press
katalase positif dan tidak motil. Bakteri SS2 Kusnadi, Peristiwati, Ammi Syulasmi, Widi
memiliki morfologi bentuk sel coccus, Purwianingsih, Diana
susunan sel monococcus, gram negatif, Rochintaniawati. 2003.
katalase positif dan motil. bakteri L6 Mikrobiologi. JICA: Universitas
memiliki morfologi bentuk sel basil, Pendidikan Indonesia
susunan sel streptobasil, gram negatif,
katalase positif dan tidak motil. Dari uji
resistensi dapat diketahui bahwa antibiotik
Lampran