Você está na página 1de 4

ANALISA SUMPAH DOKTER INDONESIA

DIBANDINGKAN DENGAN HIPPOCRATIC OATH

Dosen Pembimbing:

Prof. Dr. Agnes Widanti, SH., CN.

Disusun Oleh :

Patricia Tanuwijaya Handojo [17.C2.0009]

PROGRAM PASCA SARJANA HUKUM KESEHATAN


UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
TAHUN 2018
Analisa Sumpah Dokter Indonesia

dibandingkan dengan Hipprocatic Oath

Seorang calon dokter akan mengucapkan sumpah atau diambil sumpahnya padamasa akhir
pendidikan, yakni setelah fakultas kedokteran menyatakan calon dokter tersebut layak secara
akademik mendapatkan dan menyandang gelar profesi dokter. untuk mendapatkan gelar profesi dan
melakukanpekerjaan dokter.Semua dokter di Indonesia maupun di dunia, baik lulusan pendidikan dalam
negeri maupun luar negeri, wajib mengucapkan sumpah dokter. Pengambilan sumpah dokter merupakan
saat yang sangat penting artinya bagi seorang dokter, karena pada kesempatan ini ia akan
berikrar bahwa dalam mengamalkan profesinya, ia akan selalu mendasarinya dengan
kesanggupan yang telah diucapkannya sebagai sumpah. Kemuliaan sumpah dokter dan dampak yang harus
ditanggung wajib dapat dipahami setiap calon dokter sejak dirinya menempuh pendidikan
untuk menjadi dokter.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah no. 26 tahun 1960, Sumpah Dokter Indonesia
dibuat berdasarkan Deklarasi Jenewa tahun 1948. Adapun Sumpah Dokter Indonesia yang
digunakan sekarang, telah melalui beberapa revisi, yang terakhir dilakukan di tahun 1993.
Adapun Hipprocatic Oath yang menjadi dasar pembuatan Sumpah Dokter Indonesia, baru-
baru ini, pada Rapat Umum WMA pada bulan Oktober 2017 mengalami revisi yang cukup
signifikan. Pada karya tulis ini akan dibahas lebih lanjut mengenai perbandingan Sumpah
Dokter Indonesia dengan Hippocratic Oath tersebut. Baik dalam Sumpah Dokter
Indonesia maupun Hippocratic Oath terdapat beberapa persamaan maupun perbedaan yang
dapat ditemukan. Beberapa persamaan yang adalah, baik dalam Sumpah Dokter Indonesia
maupun Hippocratic Oath, dokter disumpah untuk mengabdikan hidupnya untuk
kepentingan kemanusiaan. Kedua sumpah pun menekankan bahwa profesi dokter
dilaksanakan dengan mengutamakan kesehatan pasien. Selanjutnya kedua sumpah juga
mengharuskan dokter untuk menjalankan profesinya dengan tanpa membeda-bedakan
manusia berdasarkan hal apapun, baik usia, etnis, jenis kelamin, nasionalisme, dan segala
perbedaan yang ada, semua pasien dilayani dengan sama. Dalam kedua sumpah juga
ditekankan bahwa sebagai dokter, dalam pelayanannya harus menjaga rahasia medis.
Adapun dalam Hippocratic Oath dijelaskan lebih mendalam bahwa rahasia medis harus tetap
dijaga meskipun pasin telah meninggal. Meskipun hal ini tidak dilafakan dalam Sumpah
Dokter Indonesia, penjelasan lebij lanjut mengenai rahasia medis diatur dalam Kode Etik
Kedokteran Indonesia serta perundang-undangan yang ada di Indonesia. Dalam menjalankan
profesinya, dalam kedua sumpah dokter juga disumpah untuk menjaga martabat dan tradisi
luhur kedokteran dalam menjalankan profesinya. Persamaan lain yang ditemukan adalah
sumpah untuk tidak menggunakan ilmu kedokteran untuk melanggar kemanusiaan meskipun
diancam. Pada bagian terakhir kedua sumpah menjelaskan bahwa sumpah tersebut dilafalkan
dengan sungguh-sungguh, meskipun dalam Hippocratic Oath disebutkan bahwa sumpah
dilafalkan tanpa paksaan, dimana pada Sumpah Dokter Indonesia tidak disebutkan adanya
hal tersebut.

Selain persamaan, ditemukan juga berbagai perbedaan dalam Sumpah Dokter


Indonesia dengan Hippocratic Oath. Dalam Hippocratic Oath disebutkan bahwa sebagai
dokter, dalam menjalankan profesinya, ia akan menghormati autonomi dan harga diri
seorang pasien. Adapun hal ini dirasa penulis merupakan sebuah revisi yang baik yang
disesuaikan dengan perubahan budaya yang terjadi di masyarakat dunia dimana hubungan
dokter dengan pasien bukan lagi sebuah hubungan yang paternalistic, sehingga kebebasan
seorang pasien sebagai manusia lainnya harus dihargai. Dalam Hippocratic Oath disebutkan
bahwa seorang dokter bersumpa untuk menghormati dan memberikan rasa terima kasih
yang layak bukan hanya pada Guru, namun juga rekan sejawat hingga murid-muridnya,
sedangkan pada Sumpah Dokter Indonesia, disebutkan bahwa seorang dokter bersumpah
untuk menghormati dan memberikan rasa terima kasih yang selayaknya, kepada hanya para
Guru. Adapun hal ini yang menurut penulis menjadi salah satu miskonsepsi dalam
pelaksanaan pendidikan kedokteran di Indonesia. Seringkali ditemui bahwa para dokter tidak
menghargai dan menghormati murid-muridnya, dan justru menindas muridnya dengan
prinsip “senioritas”. Hal ini juga berhubungan dengan poin lain dari Hippocratic Oath yang
menyatakan bahwa dokter disumpah untuk membagikan ilmu kedokterannya untuk
kepentingan pasien serta kemajuan pelayanan kesehatan. Poin ini tidak terdapat di Sumpah
Dokter Indonesia dan fenomena yang terjadi di Indonesia pun cukup menyedihkan dimana
masih banyak dokter-dokter di Indonesia yang seringkali enggan membagikan ilmunya
kepada murid-muridnya. Selanjutnya, dalam Sumpah Dokter Indonesia disebutkan bahwa
teman sejawat harus diperlakukan selayaknya saudara kandung yang merupakan hal yang
baik, namun dapat menjadi suatu kalimat yang multitafsir, karena pada kenyataannya
memang sikap seorang terhadap saudara kandungnya berbeda-beda. Hal terakhir yang
merupakan salah satu poin yang dianggap penulis paling penting adalah poin dalam
Hippocratic Oath yang menyatakan bahwa setiap dokter akan menjaga kesehatannya dan
kemampuannya sendiri agar dapat melayani pasiennya dengan kompetensi yang maksimal.
Menurut penulis hal ini sangat penting untuk ditekankan, karena seringkali seorang dokter
tidak memperhatikan kesehatannya pribadi sehingga hal ini selain berdampak buruk untuk
dirinya sendiri juga berdampak buruk bagi pasien dimana dokter yang tidak sehat, dapat
cenderung melakukan kelalaian dalam menjalankan tugasnya.

Melihat dari berbagai persamaan dan perbedaan yang terdapat pada Sumpah Dokter
Indonesia dan Hippocratic Oath, penulis menyimpulkan bahwa Sumpah Dokter Indonesia
sudah cukup baik, namun perlu berbagai revisi yang dapat disesuaikan dengan revisi terbaru
dari Hippocratic Oath yang telah disesuaikan dengan berbagai perubahan yang terjadi seiring
berjalannya waktu.

Você também pode gostar