Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh :
Seorang calon dokter akan mengucapkan sumpah atau diambil sumpahnya padamasa akhir
pendidikan, yakni setelah fakultas kedokteran menyatakan calon dokter tersebut layak secara
akademik mendapatkan dan menyandang gelar profesi dokter. untuk mendapatkan gelar profesi dan
melakukanpekerjaan dokter.Semua dokter di Indonesia maupun di dunia, baik lulusan pendidikan dalam
negeri maupun luar negeri, wajib mengucapkan sumpah dokter. Pengambilan sumpah dokter merupakan
saat yang sangat penting artinya bagi seorang dokter, karena pada kesempatan ini ia akan
berikrar bahwa dalam mengamalkan profesinya, ia akan selalu mendasarinya dengan
kesanggupan yang telah diucapkannya sebagai sumpah. Kemuliaan sumpah dokter dan dampak yang harus
ditanggung wajib dapat dipahami setiap calon dokter sejak dirinya menempuh pendidikan
untuk menjadi dokter.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah no. 26 tahun 1960, Sumpah Dokter Indonesia
dibuat berdasarkan Deklarasi Jenewa tahun 1948. Adapun Sumpah Dokter Indonesia yang
digunakan sekarang, telah melalui beberapa revisi, yang terakhir dilakukan di tahun 1993.
Adapun Hipprocatic Oath yang menjadi dasar pembuatan Sumpah Dokter Indonesia, baru-
baru ini, pada Rapat Umum WMA pada bulan Oktober 2017 mengalami revisi yang cukup
signifikan. Pada karya tulis ini akan dibahas lebih lanjut mengenai perbandingan Sumpah
Dokter Indonesia dengan Hippocratic Oath tersebut. Baik dalam Sumpah Dokter
Indonesia maupun Hippocratic Oath terdapat beberapa persamaan maupun perbedaan yang
dapat ditemukan. Beberapa persamaan yang adalah, baik dalam Sumpah Dokter Indonesia
maupun Hippocratic Oath, dokter disumpah untuk mengabdikan hidupnya untuk
kepentingan kemanusiaan. Kedua sumpah pun menekankan bahwa profesi dokter
dilaksanakan dengan mengutamakan kesehatan pasien. Selanjutnya kedua sumpah juga
mengharuskan dokter untuk menjalankan profesinya dengan tanpa membeda-bedakan
manusia berdasarkan hal apapun, baik usia, etnis, jenis kelamin, nasionalisme, dan segala
perbedaan yang ada, semua pasien dilayani dengan sama. Dalam kedua sumpah juga
ditekankan bahwa sebagai dokter, dalam pelayanannya harus menjaga rahasia medis.
Adapun dalam Hippocratic Oath dijelaskan lebih mendalam bahwa rahasia medis harus tetap
dijaga meskipun pasin telah meninggal. Meskipun hal ini tidak dilafakan dalam Sumpah
Dokter Indonesia, penjelasan lebij lanjut mengenai rahasia medis diatur dalam Kode Etik
Kedokteran Indonesia serta perundang-undangan yang ada di Indonesia. Dalam menjalankan
profesinya, dalam kedua sumpah dokter juga disumpah untuk menjaga martabat dan tradisi
luhur kedokteran dalam menjalankan profesinya. Persamaan lain yang ditemukan adalah
sumpah untuk tidak menggunakan ilmu kedokteran untuk melanggar kemanusiaan meskipun
diancam. Pada bagian terakhir kedua sumpah menjelaskan bahwa sumpah tersebut dilafalkan
dengan sungguh-sungguh, meskipun dalam Hippocratic Oath disebutkan bahwa sumpah
dilafalkan tanpa paksaan, dimana pada Sumpah Dokter Indonesia tidak disebutkan adanya
hal tersebut.
Melihat dari berbagai persamaan dan perbedaan yang terdapat pada Sumpah Dokter
Indonesia dan Hippocratic Oath, penulis menyimpulkan bahwa Sumpah Dokter Indonesia
sudah cukup baik, namun perlu berbagai revisi yang dapat disesuaikan dengan revisi terbaru
dari Hippocratic Oath yang telah disesuaikan dengan berbagai perubahan yang terjadi seiring
berjalannya waktu.