Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guna menjawab dan sekaligus mengatasi permasalahan tersebut di atas, SMK Negeri 1
Mempura melaksanakan workshop mandiri dengan menggunkan Fasilitator APSI Provinsi
Riau,dan mengikuti diklat Tim Pengembang kurikulum yang diadakan dinas Pendidikan
Provinsi Riau.Dengan adanya juknis ini diharapkan satuan pendidikan dapat terbantu
dalam proses pemahaman dan pemenuhan SNP sehingga satuan pendidikan mampu
menyusun program dan melaksanakan.nya.
1
Keleluasaan sekolah dalam mengembangkan KTSP tentu harus diikuti dengan analasis
situasi sekolah untuk mencapai lingkup standar nasional pendidikan yang sudah
ditetapkan, di antaranya Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 tahun
2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53
Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil belajar Pada Pendididkan Dasar Dan Pendidikan
Menengah.
Hasil analisis tersebut merupakan dasar pijakan untuk pendalaman dan keluasan target-
target yang ditetapkan, budaya yang akan dibangun, tujuan yang ingin dicapai, serta isi
dan bahan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan bermutu di sekolah tersebut.
Pencapaian tujuan pendidikan bermutu tersebut sesuai dengan UU Sisdiknas no 20
tahun 2003 pasal 5, yaitu “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh pendidikan yang bermutu”.
B. Dasar Kebijakan
1. Pancasila.
2
7. Permendikbud Nomor. 104 tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh
pendidik pada pendidikan dan pendidikan menengah
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Menengah
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan
Menengah
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang
Peminatan Pendidikan Menengah
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014
tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Menengah
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014
tentang Penilaian Pada Pendidikan Dasar dan Menengah
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Menengah
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
18. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4678/D/ KEP/MK/2016 tentang Spektrum
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan
19. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur Kurikulum
Pendidikan Dasar dan Menengah
3
Manfaat
Melakukan analisis dan evaluasi diri (self evaluation) terhadap sekolah. Hal itu
dapat dilakukan dengan menerapkan pendekatan SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats ).
Sebagai dasar penyusunan Rencana Program Jangka Menengah(RPJM),
program sekolah
4
BAB II
5
B. KTSP memuat: Menambah jam
pelajaran muatan
1. Mata pelajaran lokal berbasis
2. Muatan lokal kearifan daerah
3. Kegiatan Pengembangan Diri yaitu Budaya
4. Pengaturan beban belajar Melayu Riau
5. Ketuntatasan belajar (BMR) untuk kelas
6. Kriteria kenaikan kelas & X dan XI
kelulusan
7. Kriteria penjurusan
8. Pendidikan kecakapan hidup
9. Pendidikan berbasis keunggulan
lokal dan global
3. Beban Beban belajar untuk Komponen Pelaksananan 1. Pelaksanaan
Belajar Muatan Nasional pada KTSP Beban belajar beban belajar untuk
SMKN 1 Mempura yaitu Kurikulum dilaksanakan mata pelajaran Muatan
Kurikulum 2013: berdasarkan jumlah Nasional dan Muatan
Kewilayahan
jam yang telah
1. Pendidikan Agama :3 berdasarkan surat
ditentukan menurut Keputusan Direktur
jam/semester UU No 20 Tahun Jenderal Pendidikan
2003 Pasal 37. Dasar dan Menengah
2. PKn :2
Kementerian
jam/semester
Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor
3. Bahasa Indonesia :4
130/D/KEP/KR/2017
jam/semester tentang Struktur
Kurikulum Pendidikan
4. Matematika :4
Dasar dan Menengah
Jam/Semester Beban belajar telah
mengacu kepada :
5. Sejarah Indonesia :3
Jam/Semester 1 jam pelajaran=45
menit
6. Bahasa Inggris :3
6
Jam/Semester 1 minggu = 46 / 48
jam
Beban belajar untuk Komponen
Muatan Kewilayahan pada KTSP: 1 tahun = 36 -38
minggu
7. Seni Budaya :3
jam/Semester
8. PJOK :2
jam/semester
7
(Kelas X) : 5 jam/Semester dialokasikan 38 minggu dalam 1 tahun.
equivalen dengan 2 Beban belajar perminggu
15. Dasar-dasar Perhitungan Survey jam/minggu di luar dilaksanakan sebanyak 48
Pemetaan (Kelas X) : 4 jam perminggu.
beban belajar
jam/Semester
- Kelas XI :11
jam/ Semester
Jam/Semester
- Kelas XI :4
Jam/Semester
- Kelas XII :5
Jam/Semester
- Kelas XI :5
Jam/Semester
8
- Kelas XII :4
Jam/Semester
Kelas XI :5
jam/semester
Kelas XII :5
jam/semester
9
maksimum 2 minggu provinsi/kota , dan
Hari Libur Keagamaan 2-4 minggu disesuaikan pada
Hari Libur umum Nasional setiap satuan
maksimum 2 minggu pendidikan
Hari Libur Khusus maksimum 1
minggu
Kegiatan khusus Sekolah maksimum
3 minggu
RENCANA
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN TINDAK LANJUT
1 Peserta Didik Memiliki minat dan bakat 60% peserta didik yang Ada beberapa peserta Menyusun rencana
dalam bidang seni dan memilih/masuk SMK didik yang diterima sosialisasi program studi
kerajinan, teknik otomotif Negeri 1 Mempura tidak sesuai dengan keahlian pada
dan komputer kurang memiliki bakat program studi keahlian masyarakat, tingkat
untuk pengembangan yang diminati, pendidikan SMP/MTs
kompetensi sesuai sehingga motivasi melalui pameran dan
dengan bidang keahlian mereka dalam KBM Media massa.
yang dipilih rendah .
10
Unit Bisnis Sekolah.
Mengoptimalkan
pembelajaran
pengembangan
kewirausahaan dan
ekonomi kreatif.
Hanya 35%
Kondisi lingkungan tempat 70% peserta didik peserta didik yang Mengusulkan kepada
tinggal dapat terjangkau bertempat tinggal jauh berdomisili dekat instansi terkait agar akses
angkutan umum dan dekat dari sekolah. dengan lingkungan jalan menuju sekolah
50% peserta didik sekolah.
dengan sekolah. dilalui oleh angkutan
berangkat ke sekolah 40 % peserta didik
dengan berjalan kaki berangkat dengan /transportasi umum
menggunakan
kendaraan roda
dua
60 % peserta didik
Mempunyai disiplin dan Terdapat 40 % peserta
mempunyai disiplin Menerapkan peraturan
motivasi belajar yang tinggi didik mempunyai
disiplin dan motivasi dan motivasi yang dan sangsi kepada
dari diri peserta didik. tinggi. peserta didik sesuai
belajar masih rendah.
dengan peraturan
akademik.
2 Pendidik dan Tenaga Untuk mata pelajaran 50 orang guru PNS sudah
Kependidikan kejuruan harus memiliki mengajar mata pelajaran
ijazah/sertifikat keahlian sesuai dengan sertifikasi
dalam mata pelajaran yang keahlian
diampu/diajarkan
Semua pendidik telah 30 Guru PNS sudah Masih 20 guru PNS Mengusulkan untuk
memperoleh sertifikasi memperoleh sertifikat yang belum
pendidik
11
pendidik memperoleh sertifikat mengikuti resertifikasi.
pendidik.
Mengusulkan daftar nama
pendidik yang belum
mendapat sertifikat
pendidik ke Dinas
Pendidikan Provinsi Riau.
Terdapat 90%
pendidik memililiki
Semua pendidik memiliki kompetensi Masih ada guru- Menyusun program
kompetensi pedagogik dan pedagogik.
guru yang masih peningkatan
profesional yang kompeten. Terdapat 79 % kurang memahami
Sebagian besar guru kompetensi pendidik
kompetensi melalui :Pengusulan
memiliki kompetensi pedagogik.
profesional. Diklat/ Workshop ke
Ada sebagian kecil P4TK terkait,
guru yang masih workshop mandiri,
kurang memahami peningkatan kwalitas
kompetensi Supervisi kelas.
profesional.
Hanya 1 orang
tenaga kependidikan
Semua tenaga yang memiliki Ijazah
kependidikan memilik Ijazah Terdapat 7 orang Menyusun program
S-1, dan 1 orang
berijazah SLTA,dan peningkatan kompetensi
minimal Kwalifikasi D3 dan yang memiliki ijazah
1 orang berijazah
sesuai dengan Latar D2. Tenaga Kependidikan.
SMP dan 1orang
Belakang Pendidikan. berijazah SD.
12
3 Sarana dan Prasarana Semua ruang belajar siswa Semua Program Ruangan labor Penambahan dan
dan labor/bengkel / keahlian sdh kelompok melengkapi sarana dan
laboratorium harus sesuai mempunyai Fisika dan prasarana melalui:
dengan standar minimal workshop sesuai Kimia belum
standarngan , berapa sesuai dengan Usulan dana APBN
sarana dan prasarana
kelompok wajib ruang standar. Usulan APBD Prov dan
pendidikan labor belum APBD Kota
memenuhi standar.
Jumlah ruang teori
sesuai dengan
Memiliki Infra struktur yang
jumlah rombongan
memenuhi standar belajar.
minimum.
4 Pembiayaan Biaya ideal yang dibutuhkan Biaya yang diterima dari Kekurangan biaya Membuat usulan anggaran
peserta didik/tahun sebesar APBN, sebesar Rp biaya dan mengajukan
Rp 4.500.000,- Rp.1.400.000,-/peserta/ta 2.771.620,-/peserta melalui komite sekolah.
hun didik/tahun
APBD Rp
328.380,-/peserta/tahun
Biaya Rutin Biaya Rutin untuk ATK
Operasional sebesar Rp Di anggarkan dari dana
Sekolah 500.000,-/peserta BOS dan dana Rombel
didik/tahun per tahun anggaran
Biaya Uji
Kompetensi Biaya Uji Kompetensi Rp Di anggarkan dari dana
750.000,-/peserta/ tahun BOS dan dana Rombel
pada tingkat XII per tahun anggaran
Biaya Prakerin
Di anggarkan dari dana
13
Biaya Prakerin Rp BOS dan inisiatif
1.615.000,-/peserta paguyuban orang tua
didik/pada tingkat XI atau siswa melalui komite
XII.
Biaya Ujian Sekolah Di anggarkan dari dana
dan Ujian Nasional Biaya US dan UN Rp BOS per tahun anggaran
100.000,-/peserta didik
pada tingkat XII
Biaya Ujian Di anggarkan dari dana
Semester dan Biaya Ujian Semester dan BOS dan dana Rombel
Kenaikan Kelas Kenaikan Kelas Rp per tahun anggaran
65.000,-/ peserta
Biaya Ekstra didik/tahun. Di anggarkan dari dana
Kurikuler BOS per tahun anggaran
Biaya Ekstra Kurikuler
Biaya Peningkatan Rp 30.000,-/peserta Di anggarkan dari dana
Kompetensi didik/tahun BOS per tahun anggaran
pendidik dan tenaga Biaya Peningkatan
kependidikan Kompetensi Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Rp
30.000,-/peserta didik
Biaya Implementasi /tahun. Di anggarkan dari dana
Sistim Manajemen BOS per tahun anggaran
Mutu Biaya Implementasi Sistim
Manajemen Mutu Rp
30.000,-/peserta
didik/tahun. Di anggarkan dari dana
Biaya Penerimaan
BOS per tahun anggaran
Peserta Didik Baru
Biaya penerimaan PPDB
Biaya Promosi Rp100.000/peserta
didik/tahun Di anggarkan dari dana
BOS per tahun anggaran
14
Biaya promosi
Rp.50.000/peserta
didik/tahun
Penyempurnaan Penyempurnaan
proses dan proses dan
mekanisme dikoordinir meknisme dilakukan
Penyempurnaan proses oleh TPK,Guru dan oleh TPK, Guru dan
1.1.3 dan mekanisme Komite Komite
15
1.1.4 Pemberian Pengalaman Pengalaman belajar Pengalaman belajar
Belajar dilakukan oleh setiap guru sudah
guru dibawah dilakukan oleh
koordinansi Waka setiap guru dibawah
Kurikulum dan TPK koordinansi Waka
bidang tugas Kurikulum dan TPK
kelompok pengelola bidang tugas
kelompok pengelola
1.1.5 Perancangan Model Perencanaan model Sebagian besar Masih adanya Menyarankan agar
Pembelajaran pembelajaran Scientific guru sudah sebagian kecil dapat merencanakan
dilakukan oleh guru merencanakan guru yang belum pembelajaran
sesama kelompok MGMP pembelajaran merencanakan Scientifif sesuai
di sekolah dan DU/DI Scientific pembelajaran dengan mata
Scienific. pelajarannya
1.1.6 Penerapan berbagai Model pembelajaran ICT 60 % guru sudah 40 % guru yang Memberikan
model pembelajaran diterapkan secara baik menerapkan belum pelatihan kepada
dan termanfaat secara pembelajaran ICT menerapkan Guru yang belum
optimal pembelajaran mempunyai
ICT pengetahuan tentang
penggunaan ICT.
1 Komite Sekolah
Organisasi/Penge Adanya tugas dan tanggung Dukungan Moril dari Terbatasnya waktu Partisipasi dan Sosialisasi melalui
lolaan jawab tertulis berdasarkan Komite sangat baik bagi pengurus keikutsertaan komite workshop
anggaran dasar dan untuk mengadakan sekolah dalam bekerjasamam
16
anggaran rumah tangga pertemuan penyusunan program dengan dewan
komite sekolah sekolah masih kurang pembinaan
mengenai tugas
Semua program belum dan fungsi komite
Program/Kegiatan Adanya keseriusan Program belum semua dapat sekolah
Adanya program kegiatan ketua untuk berjalan dengan dilaksanakan
yang dirancang bersama memberikan baik Mengadakan
oleh pengurus dengan masukan dan pertemuan
menerima masukan dari menanggapi khusus
sekolah masalah membahas
program dan
Jenis Dukungan Dukungan material dari tindak lain
Adanya dukungan moril Menilai rata-rata
Adanya dukungan wali siswa masih
maupun material tingkat alumni wali Mendata peserta
moril dan intivasi rendah
siswa relatif rendah didik secara
dari komite
simultan untuk
mendapaatkan
akurat untuk
mengusulkan
beasiswa dan
program bantuan
lainnya
2 Dewan Pendidikan
Jenis Dukungan
17
3 Asosisasi Profesi
Organisasi/Penge Memahami dan mengerti Dunia usaha/ kerja Kepedulian dunia Kurikulum pendidikan di Melakukan akad
lolaan kompetensi/ ketrampilan banyak usaha/ kerja sekolah dengan bidang kerja sama dalam
Program/Kegiatan yang diajarkan di sekolah membutuhkan mendukung kerja yang ada di pengembangan
Jenis Dukungan dan kemampuan peserta tenaga kerja program kerja industri tidak sinkron kurikulum dan
didik tentang praktik dunia terampil tingkat sekolah masih Praktik Kerja
usaha / industri menengah rendah, karena Industri
tingkat memberikan
keuntungan
Jenis Dukungan
18
D . Analisis Standar Penilaian
3 Mekanisme dan Penilaian hasil belajar pada Sekolah telah melakukan Tidak ada kesenjangan
Prosedur penilaian jenjang pendidikan dasar dan Mekanisme dan
menengah dilaksanakan oleh : prosedur penilaian
sesuai dengan peraturan
19
Pendidik yang berlaku.
Satuan Pendidikan
Pemerintah
Pendidik belum
20
Pendidik melaksanakan tes, Pendidik melaksanakan membuat deskripsi
pengamatan, penugasan tes, pengamatan, singkat tentang hasil
terhadap 3 aspek tersebut, penugasan 3 aspek penilaiannya.
dan/atau bentuk lain yang tersebut, dan/atau
diperlukan bentuk lain yang
diperlukan
Pendidik melaporkan
Pendidik mengolah hasil Pendidik mengolah hasil hasil penilaian akhlak
penilaian untuk mengetahui penilaian untuk belum secara tertulis. Mengingatkan kembali
kemajuan hasil belajar dan mengetahui kemajuan kepada pendidik melalui
kesulitan belajar peserta didik rapat dinas.
hasil belajar dan
sesuai denga ketentuan yang kesulitan belajar peserta
berlaku yang tercantum di didik
dalam dokumen satu
kurikulum.
22
kenaikan kelas
Satuan Pendidikan
Satuan Pendidikan telah
menentukan kriteria kenaikan
menentukan kriteria
kelas melalui rapat dewan
kenaikan kelas melalui
pendidik.
rapat dewan pendidik.
23
Satuan Pendidikan
menyelenggarakan Ujian Satuan Pendidikan telah
Sekolah/Madrasah dan menyelenggarakan Ujian
penentuan kelulusan peserta Sekolah/Madrasah dan
didik dari Ujian penentuan kelulusan
Sekolah/Madrasah sesuai peserta didik dari Ujian
dengan POS Ujian Sekolah/Madrasah
Sekolah/Madrasah. sesuai dengan POS
Ujian Sekolah/Madrasah.
24
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
I PERENCANAAN
Dalam pengembangan silabus yang
1. Silabus Pada Silabus harus memuat: Berdasarkan kenyataan silabus
ada pada SMK Negeri 1 Mempura.
yang ada para guru tinggal
1. Identitas mata pelajaran ,KI Para guru produktif dan non produktif
merevisi kembali tentang
KD, Kegiatan Pembelajaran, ternyata sudah berpedoman pada
kesepakatan alokasi waktu
Indikator ketercapaian, spektrum. Adapun silabus yang ada
Penilaian, Alokasi Waktu, TM.PS,PI dan menambah
membuat identitas, KI,KD,Materi
Sumber/Bahan/Alat. sumber belajar/reverensi serta
Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran,
2. Penyusunan silabus merevisi KKO.
berdasarakan hasil Penilaian, Alokasi Waktu terdiri dari TM,
pembelajaran PS,PI dan sumber belajar, ternyata
silabus tersebut dikerjakan berdasarkan
diskusi mata pelajaran yang ada di
sekolah, dan juga berdasarkan
pemetaan.
2. RPP 1. RPP memuat: Identitas MP, Para guru SMK Negeri 1 Mempura Perlu diadakan bimbingan
KI, KD Indikator Pencapaian, dalam pembuatan RPP sudah memuat pembuatan RPP,dan
tujuan ,Alokasi Waktu , Identitas Mp,KI.KD,indikator keseragaman dalam penilaian
Metode Pembelajaran, pencapaian, tujuan,alokasi waktu, (penentuan KKM)
Kegiatan Pembelajaran,
Penilaian belajar, dan metode pembelajaran, kegiatan
sumber belajar. pembelajaran, dan sumber
2. Pada tahapan kegiatan belajar.Namun pada dasarnya tingkat
pembelajaran terdiri dari keberhasilan pada siswa tidak dapat
tahapan: pendahuluan, ditampilkan ,karena KKM dari mata
kegiatan inti, dan penutup. pelajaran tersebut tidak ditampilkan
3. Mengacu pada prinsip-prinsip
didalam RPP tersebut.
penyusunan RPP.
II PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
2.1. Persyaratan
25
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
Pelaksanaan
Rombongan Jumlah maksimal peserta didik Jumlah peserta didik per rombongan Penetapan jumlah penerimaan
Belajar setiap rombongan belajar belajar 20 sampai 30 orang. siswa baru perlu disesuaikan
adalah 32 peserta didik. dengan jumlah rombongan
belajar ideal.
2.2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran tidak konsisten Dalam kegiatan pembelajaran
Pembelajaran dengan pemetaan waktu yang guru wajib membawa RPP
Pendahuluan direncanakan pada RPP. sebagai kontrol dalam
- Penyampaian tujuan
pelaksanaan pembelajaran,serta
- Motivasi
Kegiatan inti menjelaskan tujuan
- mengamati pembelajaran dan KKM pada
- Menanya siswa.
- Mengumpulkan
data/Mencoba
- Mengasosiasi/ Menalar
- Mengkomunikasikan
Penutup
- Rangkuman
- Penialaian/refleksi
- Umpan balik
- Tugas
III PENILAIAN HASIL Penilaian dilakukan oleh guru Pada hasil penilaian pembelajaran Kepala Sekolah melakukan
PEMBELAJARAN terhadap hasil pembelajaran ,masih ada guru yang tidak melakukan pemeriksaan dan pemantauan
untuk mengukur tingkat analisis sebagai bahan acuan dalam perkembangan hasil belajar
pencapaian kompetensi program perbaikan proses peserta didik dari guru sebagai
peserta didik, serta
digunakan sebagai hahan pembelajaran bagi guru. info/data ketidakberhasilan
penyusunan laporan kema- peserta didik dan melakukan
juan hasil belajar, dan supervisi terjadwal per smester.
26
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
memperbaiki proses
pembelajaran.Yakni dengan
mengadakan ulangan
harian,Remedial dan Ujian.
27
BAB III.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pengembangan Analisis konteks meliputi analisis Standar Isi, analisis Standar
Kelulusan,analisis standar proses,analisis standar pengelolaan ,dan analisis standar
Penilaian,serta analisis Satuan Pendidikan . Di samping itu, KTSP yang baik harus
dikembangkan atas dasar analisis peluang dan tantangan situasi eksternal yang
berhubungan dengan masyarakat dan lingkungan sekitar, yang meliputi: komite sekolah,
dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja,
sumber daya alam dan sosial budaya.
B. Rekomendasi
Dalam pengembangan KTSP ini agar TPK ;
1. Memberdayakan guru melalui MGMP untuk memahami SKL, bahan ajar dan
pendalaman LBM sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.
2. Meningkatkan kompetensi guru terutama kompetensi pedagogik dan propesionalitas.
3. Meningkatkan motivasi guru dalam berkreatifitas, inovasi, dan penggunaan IT serta
membudayakan bahasa Inggris dalam berkomunikasi sesama guru dan siswa.
4. Meningkatkan kepedulian masyarakat melalui sosialisasi program sekolah
5. Melakukan Revitalisasi fungsi dan peran komite sekolah
6. Melakukan analisis kebutuhan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan
7. Meningkatkan kerjasama dengan pihak Dunia Usaha dan Dunia Kerja melalui kegiatan
leaf skill
8. Hasil analisis Konteks ini digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk
mengembangkan KTSP sebagai kurikulum operasional yang harus dilaksanakan di
sekolah
9. Sekolah harus berupaya untuk memenuhi standar nasional pendidikan , meningkatkan
kekuatan dan mengurangi kelemahan komponen komponen serta memanfaatkan
peluang dan mengatasi tantangangan/ ancaman komponen/faktor-faktor yang ada di
lingkungan , sehingga dapat mewujutkan sekolah efektif yang unggul dan siap
berkompetisi secara global.
10. Kebijakan dinas pendidikan Kota dalam bidang pendidikan harus disesuaikan dengan
kebutuhan sekolah yang mengacu kepada delapan standar nasional pendidikan.
28