Você está na página 1de 2

ARTIKEL 1

Penanganan dan Pencegahan Penyakit Rabies


Bidang Keswan Dinas Peternakan Kab. Langkat

Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu, SH Anjing yang terkena penyakit rabies


sedang melakukan vaksinasi rabies.

Rabies merupakan suatu penyakit hewan menular akut yang disebabkan oleh virus
neurotropik dari ss RNA virus; genus Lyssavirus; famili Rhabdoviridae. Virus Rabies
termasuk dalam serotipe 1, serotipe 2 (Lagos bat virus), serotipe 3 (Mokola rhabdovirus), dan
serotype 4 (Duvenge rhabdovirus).

Rabies menyerang sistem syaraf pusat hewan berdarah panas dan manusia. Bersifat zoonosis
yaitu dapat menular pada manusia lewat gigitan atau cakaran. atau dapat pula lewat luka yang
terkena air liur hewan penderita rabies Hewan yang terinfeksi dapat berubah menjadi lebih
agresif/ ganas dan dapat menyerang manusia.. Rabies sangat berbahaya, bila ditemukan
gejala klinis dan penanganannya tidak benar biasanya diikuti kematian, baik pada hewan
maupun manusia.

Tanda-Tanda Penyakit Rabies Pada Hewan Dan Manusia

Pada hewan, penyakit Rabies dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu bentuk diam/tenang (Dumb
Rabies) dan bentuk ganas (Furious Rabies).

Tanda – tanda Rabies :

 Hewan menjadi tidak ramah, agresif dan tidak lagi menurut pemiliknya.

 Air liur keluar berlebihan, nafsu makan hilang, suara menjadi parau
 Menyerang dan menggigit apa saja yang dijumpai.
 Bila berdiri sikapnya kaku, ekor dilengkungkan ke bawah perut diantara kedua paha
belakangnya .
 Anak anjing menjadi lebih lincah dan suka bermain, tetapi bila dipegang akan
menggigit dan menjadi ganas dalam beberapa jam.
 Kejang-kejang kemudian lumpuh, biasanya mati setelah 4-7 hari timbul gejala atau
paling lama 12 hari setelah penggigitan.
Pada hewan pemamah biak, tanda klinis rabies ditandai hewan menjadi gelisah, gugup, liar
dan rasa gatal pada tubuh, terdapat kelumpuhan pada kaki belakang dan akhirnya hewan akan
mati.

Tanda-Tanda Rabies Pada Manusia

 Stadium permulaan rabies sulit diketahui, sehingga perlu diperhatikan riwayat gigitan
hewan penular rabies seperti anjing, kucing dan kera .
 Timbul gejala-gejala lesu, nafsu makan hilang, mual, demam tinggi, sakit kepala, dan
tidak bisa tidur.
 Rasa nyeri di tempat bekas luka gigitan dan nampak kesakitan serta menjadi gugup,
bicara tidak karuan, dan selalu ingin bergerak
 Rasa takut pada air yang berlebihan, peka suara keras dan cahaya serta udara.
 Air liur dan air mata keluar berlebihan, pupil mata membesar.
 Kejang-kejang lalu mengalami kelumpuhan dan akhirnya meninggal dunia. Biasanya
penderita meninggal 4-6 hari setelah gejala-gejala / tanda-tanda pertama timbul.

Cara Penularan

Semua hewan berdarah panas rentan terhadap rabies serta berpotensi menularkan rabies pada
manusia. Hewan-hewan yang biasa menyebarkan penyakit rabies adalah anjing, kucing,
kelelawar, kera, dan karnivora liar. Lebih dari 90% kasus rabies pada manusia ditularkan oleh
anjing.

Pada hewan penderita Rabies, virus terdapat di susunan syaraf pusat dan ditemukan dengan
jumlah banyak pada air liurnya. Virus ditularkan ke hewan lain atau ke manusia melalui luka
gigitan hewan penderita rabies dan luka yang terkena air liur hewan atau manusia penderita
rabies.

Masa inkubasi penyakit Rabies pada hewan timbul kurang lebih 2 minggu (10 hari – 8
minggu) setelah gigitan hewan rabies. Sedangkan pada manusia 2-3 minggu sampai 1 tahun,
tergantung pada lokasi luka gigitan (jauh dekatnya luka dengan susunan syaraf pusat),
banyaknya syaraf pada sekitar luka gigitan, pathogenitas dan jumlah virus yang masuk
melalui luka gigitan, jumlah luka gigitan, serta dalam dan parahnya luka bekas gigitan

Pencegahan Rabies

Kasus zoonosis yaitu penyakit menular dari hewan ke manusia, cara penanganannya dan
pencegahannya ditujukan pada hewan penularnya. Pada manusia, vaksin rutin diberikan
kepada orang-orang yang pekerja dengan resiko tinggi, seperti dokter hewan, pawang
binatang, peneliti khusus hewan dan lainnya.Selain itu pencegahan rabies pada hewan dapat
dilakukan dengan cara memelihara anjing dan hewan lainnya dengan baik dan benar. Jika
tidak dipelihara dengan baik dapat diserahkan ke Dinas Peternakan atau para pecinta hewan.
Melakukan vaksinasi secara rutin 1-2 kali setahun

Sumber : http://disnak.langkatkab.go.id/berita/berita-daerah/26-penanganan-dan-pencegahan-
kasus-penyakit-rabies.html

Você também pode gostar