Você está na página 1de 5

ANALISA KEBUTUHAN DIKLAT TENAGA KEPERAWATAN

RSUD HADJI BOEJASIN PELAIHARI


TAHUN 2013

Disusun Oleh :
BIDANG KEPERAWATAN

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT


RSUD HADJI BOEJASIN PELAIHARI
TAHUN 2013
ANALISA KEBUTUHAN DIKLAT TENAGA KEPERAWATAN
RSUD HADJI BOEJASIN PELAIHARI
TAHUN 2013

A. Pendahuluan
Salah satu peran manajemen di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari adalah melakukan
pengembangan terhadap kompetensi semua karyawan agar memenuhi dan menjadi
kekuatan organisasi untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. Secara sistematis proses
pengembangan kompetensi diawali dengan mengidentifikasi kebutuhan melalui
analisa kebutuhan pelatihan (Training Need Analysis) atau penilaian kompetensi
berdasarkan tugas dan tanggung jawab karyawan baik sekarang maupun yang akan
datang
Analisa kebutuhan pelatihan bertujuan untuk menemukan kesenjangan antara
pengetahuan dan kemampuan karyawan dengan yang seharusnya di ketahui dan
dilakukan. Analisa kebutuhan adalah menganalisis apa yang senyatanya dengan apa
yang seharusnya. Apa yang seharusnya merupakan persyaratan kompetensi yang harus
dipunyai oleh karyawan. Kesenjangan (gap) yang teridentifikasi dari pembandingan
itu merupakan ruang pengembangan kompetensi dengan pelatihan atau yang lainnya.
Idealnya pengembangan kompetensi tersebut dilakukan secara seimbang antara
dimensi mental, social, spiritual dan fisik sehingga mampu menciptakan kekuatan
sinergis
Rumah sakit merupakan organisasi dengan kompleksitas yang sangat tinggi. Sering
rumah sakit diistilahkan sebagai organisasi yang padat modal, padat SDM, padat
teknologi, padat ilmu pengetahuan dan padat regulasi. Jumlah SDM yang banyak
dengan berbagai profesi yang ada, teknologi dan ilmu pengetahuan yang selalu
berkembang serta regulasi yang berubah menuntut adanya program pengembangan
kompetensi yang selalu berjalan terus menerus agar rumah sakit bisa menjaga
eksistensinya. Selain itu, rumah sakit sebagai organisasi pelayanan jasa, SDM
mempunyai peran sangat penting dalam menentukan kualitas produk rumah sakit.
Sehingga kompetensinya harus selalu di kembangkan. Pelatihan merupakan salah satu
program pengembangan kompetensi dan agar bisa efektif dan mencapai sasaran perlu
di lakukan analisa kebutuhan pelatihan.

B. Beberapa Tipe Analisa Kebutuhan Pelatihan


Ada 3 tipe analisa kebutuhan pelatihan yaitu
1. Organizational based need analysis
Organizational based need analysis merupakan analisa yang dilakukan
berdasarkan pada kebutuhan strategis rumah sakit dalam merespon bisnis masa
depan. Kebutuhan strategis ini dirumuskan dengan mengacu pada corporate
strategy dan corporate value yang merupakan faktor kunci efektifitas dan
keberhasilan organisasi. Sebagai contoh hasil rumusan dari corporate strategy dan
corporate value yang merupakan faktor kunci keberhasilan rumah sakit adalah
Communication, Teamwork, Exelence service, Learning, Leadership,
Development. Dari faktor-faktor kunci tadi dilakukan penilaian untuk
mengidentifikasi pada faktor apa rumah sakit masih mengalami kekurangan yang
paling besar, dan karenanya perlu diprioritaskan pengembangan pelatihannya.
Misalnya dari hasil menilaian ternyata teamwork kurang dan pelayanan belum
excellence maka perlu dilakukan pelatihan tentang dua hal tersebut di bagian-
bagian yang terkait
2. Job competency based need analysis
Job competency based need analysis adalah analisa kebutuhan pelatihan yang
didasarkan pada profil kompetensi yang dipersyaratkan untuk setiap posisi/jabatan.
Dalam setiap jabatan dalam organisasi pasti ada persyaratan-persyaratan yang
menyertainya. Misalnya bagian pemasaran dipersyaratkan mampu melakukan
analisis pasar dan membuat program-program pemasaran, maka salah satu
pelatihan yang harus diikuti oleh pejabat tersebut adalah pelatihan tentang
pemasaran. Kepala bangsal dipersyaratkan mampu mengelola bangsal dengan
baik, maka perlu ada pelatihan manajemen kepala bangsal

3. Person Competency need analysis


Person Competency need analysis adalah analisa kebutuhan pelatihan yang
didasarkan pada kesenjangan ( gap) antara level kompetensi yang dipersyaratkan
dengan level kompetensi aktual karyawan/individu. Misalnya untuk perawat di
unit gawat darurat dipersyaratkan mempunyai sertifikat PPGD, maka masing-
masing individu dinilai apakah sudah memenuhi syarat tersebut atau belum. Kalau
belum, maka perlu diberikan pelatihan tersebut. Dokter yang berada di unit gawat
darurat dipersyaratkan mempunyai sertifikat ATLS dan ACLS, maka bagi dokter
yang belum memenuhi perlu diikutkan pelatihan tersebut. Selain mengidentifikasi
kemampuan skill dan knowledgenya, perlu juga di analisis kesenjangan perilaku
karyawan dari standar yang dipersyaratkan, misalnya kemampuan komunikasinya,
keberagamaannya dan lain-lain

C. Jenis Jenis Kebutuhan Diklat Tenaga Keperawatan di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari
Ada beberapa kebutuhan Diklat bagi tenaga keperawatan di Ruang Rawat Inap
RSUD Hadji Boejasin Pelaihari, antara lain :
1. Seluruh petugas perawatan di ruang perinatalogi memiliki sertifikat Pelatihan
Resusitasi Neonatus / PRN
2. Seluruh petugas perawatan di ruang perinatalogi memiliki sertifikat Pelatihan
Kegawat Daruratan Neonatus
3. Seluruh petugas bidan di ruang bersalin memiliki sertifikat Pelatihan Asuhan
Persalinan Normal & Pelatihan Penanganan Gawat darurat Obstetric & Neonatal
4. Seluruh petugas perawatan di ruang operasi (OK) memiliki sertifikat Pelatihan
Keterampilan Perawat Kamar Bedah / PKPKB
5. Seluruh petugas perawat di Unit Gawat Darurat (UGD) memiliki sertifikat
Pelatihan BTLS / BCLS / BTCLS
6. Seluruh petugas perawat di Intesive Care Unit (ICU) memiliki sertifikat Pelatihan
BCLS / BTCLS
7. Seluruh petugas perawat di Intesive Care Unit (ICU) memiliki sertifikat Pelatihan
tentang Intesive Care Unit (ICU)
8. Seluruh Kepala Ruang & CCM di Instalasi Rawat Inap memiliki sertifikat
Manajemen Bangsal
9. Seluruh Pembimbing Klinik di ruangan memiliki sertifikat Clinical Instruktur (CI)
10. Seluruh Kepala Tim diruangan pada Instalasi rawat Inap memiliki sertifikat
MPKP/SP2KP
11. Seluruh Kepala Poliklinik memiliki sertifikat Pelatihan Manajemen Rawat Jalan
12. Seluruh Tim Pengendalian Infeksi Rumah sakit memiliki sertifikat Pelatihan
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
13. Seluruh Tim Fasien Safety Rumah sakit memiliki sertifikat Pelatihan Fasien Safety
14. 50% petugas perawatan di ruang Bedah memiliki sertifikat Pelatihan Perawatan
Luka Terkini
15. 50% petugas perawatan di ruang Bedah memiliki sertifikat Pelatihan Perawatan
Luka Bakar.

D. Identifikasi Kebutuhan Diklat Tenaga Keperawatan di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari


Jenis kebutuhan diklat yang diperlukan bagi tenaga keperawatan di Ruang Rawat
Inap RSUD Hadji Boejasin Pelaihari berdasarkan kompetensi yang diperlukan bagi
masing masing Ruang Rawat inap adalah sebagai berikut :
Jumlah Jumlah
Jumlah Tenaga Yang Tenaga Yang
No Jenis Kebutuhan Diklat Tenaga Sudah Belum Ket
Saat ini Mengikuti Mengikuti
Diklat Diklat
1 2 3 4 5 6
1. Seluruh petugas perawatan di 20 2 18 -
ruang perinatalogi memiliki
sertifikat Pelatihan Resusitasi
Neonatus / PRN
2. Seluruh petugas perawatan di 20 0 20 -
ruang perinatalogi memiliki
sertifikat Pelatihan Kegawat
Daruratan Neonatus
3. Seluruh petugas bidan di ruang 25 0 25 -
bersalin memiliki sertifikat
Pelatihan Penanganan Gawat
darurat Obstetric & Neonatal
(PPGDON)
4. Seluruh petugas bidan di ruang 25 7 18 -
bersalin memiliki sertifikat
Pelatihan Asuhan Persalinan
Normal / APN
5. Seluruh petugas perawatan di 13 5 8 -
ruang operasi (OK) memiliki
sertifikat Pelatihan Keterampilan
Perawat Kamar Bedah / PKPKB
6. Seluruh petugas perawat di Unit 25 13 12 -
Gawat Darurat (UGD) memiliki
sertifikat Pelatihan BTLS / BCLS
/ BTCLS
7. Seluruh petugas perawat di 14 8 6 -
Intesive Care Unit (ICU) memiliki
sertifikat Pelatihan BCLS /
BTCLS
8. Seluruh petugas perawat di 14 3 11 -
Intesive Care Unit (ICU) memiliki
sertifikat Pelatihan tentang
Intesive Care Unit (ICU)
1 2 3 4 5 6

9. Seluruh Kepala Ruang & CCM di 10 2 8 -


Instalasi Rawat Inap memiliki
sertifikat Manajemen Bangsal
10. Seluruh Pembimbing Klinik di 21 0 21 -
ruangan memiliki sertifikat
Clinical Instruktur (CI)
11. Seluruh Kepala Tim diruangan 17 0 17 -
pada Instalasi rawat Inap memiliki
sertifikat MPKP/SP2KP

Dari identifikasi kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan bagi tenaga keperawatan di


RSUD Hadji Boejasin Pelaihari diatas dapat diketahui bahwa ketenagaan di Ruang
Rawat Inap, UGD dan Kamar Operasi (OK) RSUD Hadji Boejsin Pelaihari belum
semuanya mengikuti Diklat berdasarkan kompetensi yang diperlukan.

E. Kesimpulan
Berdasarkan data data tersebut diatas maka kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan
bagi tenaga keperawatan di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari perlu dilaksanakan dan
diharapkan program pelatihan menjadi salah satu program pengembangan karyawan
yang terintegrasi sehingga mampu meningkatkan pelayanan dan menaikkan daya saing
rumah sakit.

Pelaihari, Desember 2012


Kepala Bidang Keperawatan
RSUD Hadji Boejasin Pelaihari,

HM. Noordiansyah, SKM, M.Kes


NIP. 19671013 198803 1 004

Você também pode gostar