Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Volume 4 Nomor 3 1
Abstrak
Nyeri merupakan suatu sensori yang tidak menyenangkan dan biasanya disebabkan
oleh kerusakan jaringan sehingga menyakitkan bagian tubuh yang mengalaminya. Pada
prosesnya, kerusakan jaringan akan menghasilkan prostaglandin yang akan menstimulasi
reseptor-reseptor nosiseptif sehingga mengeluarkan mediator-mediator nyeri. Banyak
tumbuhan yang mempunyai aktivitas analgesik terutamanya tumbuhan yang mengandung
metabolit sekunder. Senyawa tersebut mempunyai aktivitas analgesik dengan menghambat
terbentuknya mediator-mediator nyeri. Namun masih banyak hal yang harus diperhatikan
yaitu efektivitas senyawa tersebut dibandingkan dengan obat analgesik yang telah ada di
pasaran serta efek samping dan toksisitas dari senyawa tersebut. Terdapat beberapa senyawa
metabolit sekunder dari golongan alkaloid berasal dari beberapa tanaman yang mempunyai
aktivitas analgesik dengan persen penghambatannya, yaitu pikrinin (55,1%), skolarisin
(60,2%), dan vallesamin (60,7%) dari tumbuhan Alstonia scholaris, teakrin (34,1%) dari
Camellia kucha, govaniadin (74,7%) dari Corydalis govaniana W., diskretamin (82,81%)
dari Dugustia moricandiana, solasodin (61,0%) dari Solanum trilobatum L., serta nitidin
(99,6%), dihidrokeleritrin (94,0%), oksavisin (92,2%), 8-metoksidihidrokeleritrin (88,8%)
dan 8-hidroksidihidrokeleritrin (96,1%) dari Zanthoxylum nitidum. Senyawa alkaloid yang
diperoleh dari tumbuhan tersebut diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai obat
analgesik dengan efektivitas yang lebih baik dan efek samping serta toksisitas yang lebih
aman.
Kata Kunci : Alkaloid, Analgesik, Tumbuhan
Abstract
Pain is an unpleasant sensories feeling that is caused by damaged tissue until the
parts of the body experiencing pain. In the process, damaged tissue will produce
prostaglandins which will stimulate the nociceptive receptors and release of the pain
mediator. Many plants that contained secondary metabolites may have analgesic activity. The
analgesic activity may be due to inhibition of the pain mediator formation. But there are still
many factors to be aware of these compounds such as effectiveness compared to the analgesic
drug's that has available in the market as well as the side effects and toxicity of alkaloid
compounds. There were a number of secondary metabolites from alkaloids compounds from
several plants that have analgesic activity with the inhibition percentage, such as picrinine
(55.1%), scholaricine (60.2%), vellasamine (60.7%) from the Alstonia scholaris plant,
theacrine (34.1%) from the Camellia kucha plant, govaniadine (74.7%) from Corydalis
govaniana W. plant, discretamine (82.81%) from Dugustia moricandiana plant, solasodine
(61.0%) from Solanum trilobatum L. plant and nitidine (99.6%), dihydrochelerythrine
(94.0%), oxyavicine (92.2%), 8-methoxydihydro-chelerythrine (88.8%), 8-
hydroxydihydrochelerythrine (96.1%) from Zanthoxylum nitidum. Thus, the expected alkaloid
compound were obtained from this plant could be further developed as analgesic drugs with
better effectiveness and safer side effects and toxicity.
tubuh dan dapat dirasakan oleh individu memperhatikan efek samping yang akan
jaringan mengalami cedera atau kerusakan, obat-obatan baru yang mempunyai efikasi
hal tersebut dapat mengakibatkan terapi yang sama dan dengan efek samping
pelepasan bahan-bahan yang dapat yang minimal, menjadi sesuatu hal yang
serotonin, histamin, ion kalium, bradikinin, Obat analgesik seperti obat anti-
prostaglandin, dan substansi P yang akan inflamasi steroidal (SAIDs) dan obat anti-
terjadi merupakan gambaran tentang besar rasa nyeri akut dan kronis serta
sangat subjektif serta nyeri dalam ini untuk jangka panjang dapat
intensitas yang sama akan terasa sangat menghasilkan efek samping yang serius 4.
berbeda pada dua orang yang berbeda. Obat OAINS dapat menimbulkan beberapa
objektif yang paling memungkinkan adalah dalam fungsi ginjal, efek pada tekanan
menggunakan respon fisiologik tubuh darah, kerusakan hati dan terjadi inhibisi
pendarahan. Namun, efek samping yang teakrin dari golongan alkaloid purin yang
paling serius adalah pada saluran mempunyai struktur yang berbeda dengan
scholaris (Apocynaceae) telah digunakan senyawa tersebut berefek pada sistem saraf
sebagai obat Cina tradisional yang tersedia terkandung dalam Camellia kucha telah
secara komersial dan digunakan untuk diisolasi dan dilakukan pengujian aktivitas
dari daun tersebut telah menunjukkan tipe alkaloid yaitu benzilisokinolinat dan
teh yang terdapat di hutan liar Yunnan. ditemukan di banyak familia tanaman
dikonsumsi dalam bentuk teh dalam waktu kodein, berberin dan sanguinarin adalah
yang lama6 dan kemudian telah diketahui merupakan senyawa yang penting
telah diuji dan dibuktikan mempunyai India Selatan, dan Srilanka terutamanya di
Genus Duguetia terdiri dari sekitar terkenal dalam sistem Ayurveda dan
18
80 spesies yang terdapat di Amerika tropis. Siddha sebagai 'Alarka' dan 'Tuduvelai' .
Selain itu, genus ini juga dapat ditemukan Laporan sebelumnya menunjukkan bahwa
Brasil dan Paraguay. Peninjauan kimia solasodin dan β-solamarin telah terisolasi
telah dilakukan pada berbagai spesies dari seluruh tanaman 19. Solasodin diisolasi
Duguetia dari Kolombia, Bolivia dan dari akar Solanum trilobatum Linn untuk
Brasil yang telah mengungkapkan senyawa pertama kalinya, yang merupakan famili
Duguetia stelichantha Diels, Duguetia salah satu obat tradisional Cina, yang
eximia Diels, Duguetia obovata R.E. Fr. dibuat dari akar kering Zanthoxylum
yang terdapat di banyak spesies bagian Tenggara Cina, dan juga dapat
Annonaceae dan telah diisolasi dan ditemui di India, Utara Queensland, dan
dilakukan pengujian aktivitas antinosiseptif Australia 21. Profil kimia sembilan alkaloid
nitidum termasuk berberubin, koptisin, manual pada daftar pustaka yang relevan.
kromatografi cair kinerja tinggi 22. Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2011
tradisional, selain terisolasi dari tanaman, Akreditasi Terbitan Berkala. Selain itu
alkaloid juga telah ditemukan pada hewan, pustaka yang diinklusi adalah pustaka yang
Pencarian menggunakan kata kunci metode yaitu metode induksi nyeri cara
“alkaloid”, “analgesik” dan “tanaman”. termik. Metode induksi nyeri cara kimiawi
menginduksi rasa nyeri yaitu asam asetat dapat dilihat dengan adanya penekanan
yang dilarutkan dalam larutan NaCl 0,9% jumlah geliat yang timbul selama 30 menit
27
dan diberikan dengan cara suntikan secara dibandingkan dengan kontrol positif .
Nyeri ditandai dengan jumlah geliat yang atas pelat yang dipanaskan sehingga suhu
ditunjukkan pada bagian abdomen yang tetap yaitu 55°C. Suhu tersebut digunakan
menyentuh dasar tempat berpijak, serta sebagai stimulus nyeri terhadap mencit
kedua pasang kaki yang ditarik ke sehingga mencit akan memberikan respon
belakang pada mencit 27. dalam bentuk menjilat kaki belakang atau
rasa sakit yaitu dengan terjadinya stimulus nyeri dan terjadinya respon
pelepasan mediator endogen yang disebut sebagai waktu reaksi. Waktu reaksi
dan interleukin-8 yang dilepaskan oleh sel yang mempunyai efek analgetik.
makrofag dan sel mast yang berada di Perpanjangan waktu reaksi ini selanjutnya
bagian peritonial. Selain itu, produk lain dapat dijadikan sebagai pengukuran dalam
prostaglandin dan lipooksigenase yang atau sesuatu senyawa yang diuji 26,31.
28,29,30
dilepaskan ke peritoneum .
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 8
Tabel 1. Beberapa Senyawa Alkaloid dari Beberapa Tumbuhan yang Telah Diuji Aktivitas Analgesik pada Mencit
Persen
Tanaman Bagian Tanaman Senyawa Alkaloid Struktur Dosis Ref
Penghambatan
10 mg/Kg
Daun Pikrinin 55,1% 6
(IP)
5 mg/Kg
Daun Vallesamin 60,7% 6
(IP)
32 mg/Kg
Camellia kucha Daun Teakrin 34,1% 32
(PO)
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 9
Persen
Tanaman Bagian Tanaman Senyawa Alkaloid Struktur Dosis Ref
Penghambatan
Duguetia 20 mg/Kg
Seluruh Tumbuhan Diskretamin 82,81% 34
moricandiana (IP)
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 10
Persen
Tanaman Bagian Tanaman Senyawa Alkaloid Struktur Dosis Ref
Penghambatan
40 mg/Kg
Akar Nitidin 99,6% 35
(IP)
(R = H)
40 mg/Kg
Akar Dihidrokeleritrin 94,0% 35
(IP)
Zanthoxylum
nitidum (R = H)
40 mg/Kg
Akar Oksiavisin 92,2% 35
(IP)
8-metoksidihidro- 40 mg/Kg
Akar 88,8% 35
keleritrin (IP)
(R = MeO)
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 11
Persen
Tanaman Bagian Tanaman Senyawa Alkaloid Struktur Dosis Ref
Penghambatan
8-hidroksdihidro- 40 mg/Kg
Akar 96,1% 35
keleritrin (IP)
(R = OH)
Keterangan : IP (Intra Peritonial), PO (Per Oral)
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 12
senyawa alkaloid tersebut memiliki potensi hambat yang diberikan oleh isolat alkaloid
yang sangat kuat sebagai obat analgesik adalah lebih kecil. Hal ini dapat terlihat
analgesik dari golongan alkaloid yang gangguan hama penyakit untuk tumbuhan
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 13
steroid, dan tanin. Pembentukan metabolit terlebih dahulu dan menjadi leukotrien
sekunder dipengaruhi beberapa hal yang oleh enzim lipoksigenase. Kemudian asam
salah satunya adalah lingkungan hidup arakidonat akan dipecah oleh enzim
sekunder adalah alkaloid yang terdapat tromboksan A2, dan prostasiklin 36.
sekunder alkaloid ini mempunyai aktifitas sensitasi reseptor nyeri terhadap stimulasi
analgesik dan anti-inflamasi. Metabolit ini mekanik dan kimiawi. Oleh karena itu,
trauma pada sel sehingga menyebabkan merangsang dan menimbulkan nyeri yang
enzim fosfolipase akan memecahkan sebagai senyawa analgetik atau calon obat
membran sel fosfolipid menjadi asam analgetik dengan aktivitas yang sangat baik
aktivitas yang kurang baik dibandingkan yang agak kecil yaitu sekitar 34,1% hingga
harus dilakukan. Hasil penelitian ini aktivitas analgesik dari senyawa yang diuji
disajikan dalam tabel 1 dengan rincian, dibandingkan dengan kontrol positif yang
yaitu nama tumbuhan asal, nama senyawa menggunakan obat analgesik tertentu.
kimia, struktur kimia, dosis dan juga Dapat dilihat bahwa ada beberapa senyawa
Dari tabel 1, hasinya dapat dilihat lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol
bahwa senyawa alkaloid yang diisolasi dari positif yaitu Skolarisin, Vallesamin,
yaitu Nitidin yang mempunyai persen tersebut diisolasi dari dua jenis tumbuhan
ini harus dilanjutkan dengan pengujian 1 Berman, Snyder, Kozier, Erb. Buku
toksisitas untuk mengetahui LD50 senyawa Ajar Keperawatan Klinis Kozier &
tersebut untuk menghindari terjadinya efek Erb. Edisi 5. Jakarta: EGC; 2009.
review ini. Oleh karena itu, penulis ingin arterial blood pressure in rats.
kepada, Ferry Ferdiansyah Sofian, M.Si., 4 Ranajit KS, Akm MR, Mesbahuddin A,
Apt. selaku dosen pembimbing, Rizky Sitesh CB, Achinto S, Samar KG.
(authorship), dan atau publikasi artikel ini. arthritis? J Fam Pract 2006;55:260-262
1937;59:1261–1263. 2013;92:60–70.
9 Ye CX, Lin YC, Su JY, Song XH, 13 Wang JB, Mantsch JR. I-
Camellia assamica var. kucha Chang et medication for the treatment of cocaine
Wang. Acta Sci Nat Univ Sunyatseni. addiction. Future Med Chem.
1999;38:82–86. 2012;42:177–186.
10 Zheng XQ, Ye CX, Kato M, Crozier A, 14 Wangchuk P, Keller PA, Pyne SG,
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 3 17
BP, Jha RN, Choudhary MI. Novel EC-18 Columns. Biochem. Syst. Ecol.
2001;6:559–562. 2006;42(2):178-183.
Vol. 1, 3rd ed. Bombay, Popular Biochemistry. Sudbury, Mass: Jones &
trilobatum Linn. J Asian Nat Prod Res. 26 Turner RA. Screening Methods in
sativum L.) sebagai analgesik pada by zymosan and acetic acid in mice.
Linn against formalin, acetic acid and Bahan Alam Phytomedica; 1993
2011;25(20):1908-1915.
Biodivers. 2006;3(9):990-995
Indonesia.; 2004.
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157