Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
id 8
digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kualitas
a. Pengertian Kualitas
definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki
banyak kriteria dan sangat bengantung pada konteksnya. Banyak pakar dibidang
yang dikembangkan oleh tiga pakar kualitas tingkat internasional, yaitu mengacu
karakteristik suatu produk (barang atau jasa) yang menunjang kemampuan untuk
8
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
atau kebutuhan.
konsumen pada umumnya tidak terlibat secara langsung dalam prosesnya. Untuk
kepada pihak konsumen bahwa produk tersebut dihasilkan oleh proses yang
berkualitas.
b. Dimensi kualitas
adalah:
dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan
dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko, atau
keragu-raguan
pelanggan
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
dan kenyataan yang mereka terima. Harapan pelanggan sama dengan keinginan
pelanggan yang ditentukan oleh informasi yang mereka dari mulut ke mulut,
kebutuhan pribadi, pengalaman masa lalu dan komunikasi eksternal melalui iklan
atau promosi. Jika kesenjangan antara harapan dan kenyataan cukup besar, hal ini
pelanggannya.
c. Corporate image, yaitu profil, reputasi, citra umum, dan daya tarik khusus
suatu perusahaan
Kualitas pelayanan yang terbaik merupakan suatu hal yang harus menjadi
diberikan oleh perusahaan itu sudah berkualitas. Untuk itu diperlukan suatu alat
a. Tangible adalah penampakan fasilitas secara fisik dan peralatan secara fisik
oleh karyawan
pelanggan
2. Kepuasan Pasien
a. Pelanggan (Pasien)
harapannya. Jadi tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja
yang dirasakan dengan harapan. Pelanggan dapat mengalami salah satu dari tiga
tingkat kepuasan yang umum. Jika kinerja yang dirasakan dibawah harapan,
pelanggan puas dan jika kinerja melebihi harapan, pelanggan sangat puas, senang
3) Tingginya biaya pelayanan dapat dianggap sebagai sumber moral bagi pasien
dan keluarganya
ruangan
Ada lima faktor utama yang menentukan tingkat kepuasan konsumen atau
1) Kualitas produk farmasi yaitu jika kualitas produk farmasi yang dibeli
mampu menyembuhkan penyakit atau tujuan dari efek terapinya akan tercapai
2) Kualitas pelayanan yaitu pasien akan merasa puas bila mereka mendapatkan
bangga
khasiat yang sama dengan produk farmasi yang lain tetapi harganya relatif
lebih murah maka konsumen lebih memilih untuk membeli dengan harga
perlu mengeluarkan biaya tambahan dan juga tidak perlu membuang waktu
Konsumen selain tertarik pada apotek yang memberikan harga yang lebih
murah dari apotek yang lain, konsumen juga akan tertarik membeli berdasarkan
pada hubungan yang terjalin baik dengan penjual. Hubungan yang terjalin dengan
dengan ramah akan membuat hubungan antara konsumen dengan pihak apotek
3. Pelayanan Obat
a. Definisi operasional
yang meliputi aspek teknis dan nonteknis yang harus dikerjakan mulai dari
penerimaan resep, peracikan obat sampai dengan penyerahan obat kepada pasien.
mengenai penulisan nama pasien pada etiket, cara penggunaan serta jenis dan
Pelayanan obat adalah penyerahan obat yang benar kepada pasien yang
benar, dalam jumlah dan dosis yang diresepkan secara rasional, dengan petunjuk
yang jelas dan dalam wadah yang dapat memelihara khasiat obat dengan disertai
baik dan sopan, mengingat pasien dalam kondisi tidak sehat mungkin emosinya
kurang stabil. Kesadaran petugas bahwa pasien dan keluarganya perlu ditolong
terlepas dari status sosial, golongan dan agama atau kepercayaannya. Pasien
baik dan benar, serta pasien berhak dilindungi terhadap penyakit. Begitu juga
hal-hal lain yang terkait dengan obat tersebut, antara lain manfaat obat, makanan
dan minuman yang harus dihindari, kemungkinan efek samping dan cara
2) Obat dalam bentuk sediaan jadi seperti tablet, kapsul, sirup, salep dan
d. Ruang peracikan
sedang dipakai dan alat bantu lain yang diperlukan, obat yang diperlukan dan
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
tempat peracikan. Ruangan ini diatur sedemikian rupa sehingga rak/lemari obat
tidak berlebihan. Permukaan meja sebaiknya terbuat dari bahan yang tahan air,
a. Skrining resep
dokter, nomor izin praktik, alamat, tanggal penulisan resep, tanda tangan
atau paraf dokter serta nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan
pasien.
pemberian obat.
1) Mencari obat
c. Formulasi
(2) Pakai sarung tangan dan gunakan spatula atau pisau untuk
b) Mengukur cairan
a) Melarutkan
(1) Periksa dan baca sekali lagi informasi pada etiket obat
(2) Untuk melarutkan sirup kering, gunakan aquadest atau air yang
sudah dimasak
b) Mengencerkan
(2) Untuk mengukur dengan cairan volume yang kecil, misalnya 5 ml,
6 bagian
diperoleh 12 bagian
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
diperoleh 15 bagian
a) Pengemasan
(1) Pengemasan
kantong dari kertas yang bersih, botol obat kosong yang bersih
(b) Cairan
yang baik
(c) Krim/salep
b) Pemberian etiket
menerima:
maupun tertulis.
memberikan informasi.
informasi pasien.
2008).
dalam sehari, apakah diwaktu pagi, siang, sore atau malam hari.
makan.
sediaan farmasi tertentu seperti obat oral, obat tetes mata, salep
Apotek, 2006).
a. Skrining resep
4) Narkotik hanya dapat diserahkan atas dasar resep asli rumah sakit,
5) Salinan resep narkotik yang baru dilayani sebagian atau yang belum
diperlukan.
b. Penyiapan resep
4) Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai dengan
5) Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali jenis dan jumlah
c. Penyerahan obat
resep.
ketempat semula.
e) Menyiapkan etiket (warna putih untuk obat dalam, warna biru untuk obat
luar, dan etiket lainnya seperti label kocok dahulu untuk sediaan cair).
g. Pemusnahan resep
kegiatan pelayanan kefarmasian di apotek atau kamar obat dan sebagai dasar
informasi dan edukasi, pengelolaan obat dan ketenagaan, dan faktor pendukung
a. Pelayanan Obat
Di apotek harus ada tatanan pembagian tugas dan tanggung jawab dalam
resep. Jadi pemeriksaan kerasionalan resep tidak selalu harus dilakukan oleh
apoteker namun harus ada pengawasan oleh apoteker. Untuk saat ini,
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
pasien dapat meningkatkan kunjungan pasien ke apotek, oleh karena itu perlu
ada panduan dan pelatihan KIE bagi apoteker dan hubungan dengan dokter
tetap dibina melalui komunikasi via telepon atau kunjungan langsung bila
dirasa perlu.
c. Pengelolaan Obat
menyediakan obat sesuai dengan apa yang sering diminta oleh konsumen/
yang tertulis dalam resep. Pembelian obat dari sumber resmi, pemeriksaan
kualitas obat secara fisik dengan sendirinya perlu dilakukan agar kualitas
d. Ketenagaan
yang diselenggaran oleh IAI (Ikatan Apoteker Indonesia), selain itu fasilitas
ini juga dapat ditujukan untuk transfer pengetahuan sehingga apoteker selalu
berat.
e. Bangunan
awal yang tersedia, selain itu bangunan sulit untuk ditingkatkan dan di ubah,
yang penting bersih, nyaman dan terawat serta mengutamakan dan selalu
fasilitas kesehatan dengan nama Medical Center. Selain bertugas melayani civitas
UNS, Medical Center juga melayani pemeriksaan kesehatan dari warga sekitar
UNS sebagai salah satu wujud pengabdian pada masyarakat. Medical Center
UNS terdiri dari 4 divisi yaitu: kesehatan umum, gigi, THT, dan mata, yang
didukung oleh dokter-dokter dan tenaga medis yang profesional yang sekaligus
Kedokteran Keluarga.
mahasiswa berasal dari luar daerah Surakarta yang sudah barang tentu
harus tinggal jauh dari keluarga, sehingga harus mengatur segala kegiatan
kebutuhan itu.
medical center.
b. Peserta
1) Mahasiswa
2) Karyawan
3) Dosen
c. Jenis Pelayanan
yaitu:
kampus Kentingan, kampus FKIP Manahan dan kampus FKIP Kleco. Jenis
b. Layanan Poliklinik Gigi dan Mulut : setiap hari pada jam kerja
1) THT
2) Mata
3) Kulit
4) Jantung
5) Penyakit dalam
6) Kesehatan jiwa
d. Treadmill
e. Senam kebugaran
f. Layanan ambulan
adalah pemeriksaan gula darah, asam urat, kolesterol, EKG, dan tes
C. Kerangka Berpikir
Kualitas Pelayanan:
- Reliability (kehandalan)
- Responsiveness (daya tanggap)
- Assurance (jaminan)
- Emphaty (empati)
- Tangible (bukti langsung)
Pelayanan Obat:
- Pelayanan obat
- Komunikasi, informasi dan edukasi
- Pengelolaan obat
- Ketenagaan
- Fasilitas penunjang