Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
i
STRATEGI NASIONAL
PENANGGULANGAN
Strategi Nasional Penanggulangan HIV/AIDS ini dimaksudkan sebagai
HIV/AIDS 2003 – 2007 pedoman bagi semua sektor pemerintah, pemerintah daerah, LSM, swasta
dan dunia kerja serta lembaga donor dalam menanggulangi HIV/AIDS di
Indonesia. Setiap pelaksana program dapat mengembangkan lebih lanjut
strategi dan kegiatan sesuai dengan tugas, fungsi dan kemampuan masing-
masing.
M. Yusuf Kalla
ii
STRATEGI NASIONAL
RINGKASAN EKSEKUTIF PENANGGULANGAN
HIV/AIDS 2003 – 2007
Prevalensi HIV pada darah donor terjadi peningkatan 8 kali sejak tahun
1995, sedangkan di beberapa daerah prevalensi HIV positif dikalangan
pekerja seks meningkat sampai mendekati 5 %.
iii
STRATEGI NASIONAL
PENANGGULANGAN
Dari kajian berbagai dokumen dan masukan dari berbagai pihak yang
HIV/AIDS 2003 – 2007 terlibat dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS selama ini, diidentifikasi tujuh
area prioritas penanggulangan HIV/AIDS untuk lima tahun mendatang yaitu:
1. Pencegahan HIV/AIDS.
2. Perawatan, Pengobatan dan Dukungan terhadap ODHA.
3. Surveilans HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual.
4. Penelitian dan Riset Operasional.
5. Lingkungan Kondusif.
6. Koordinasi Multipihak.
7. Kesinambungan Penanggulangan.
Bantuan luar negeri yang tidak mengikat dan jelas memberi manfaat
masih diperlukan, tetapi harus disadari bahwa bantuan tersebut akan semakin
berkurang, sehingga perlu meningkatkan kemampuan sendiri.
v
STRATEGI NASIONAL
PENANGGULANGAN DAFTAR ISI
HIV/AIDS 2003 – 2007
Virus HIV ditemukan dalam cairan tubuh terutama pada cairan sperma,
cairan vagina dan darah. Penularan terutama terjadi melalui hubungan seksual
yang tidak aman, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril,
transplantasi organ/jaringan dan penularan dari ibu hamil ke janin yang
dikandungnya.
Sampai akhir tahun 2002 sekitar 42 juta penduduk dunia terinfeksi HIV
dan 21,8 juta diantaranya meninggal karena AIDS. Sebagian besar yang
terinfeksi adalah kelompok usia muda, karena penyakit ini sangat berkaitan
dengan gaya hidup terutama perilaku seksual dan penyalahgunaan Napza.
Dari semua data yang telah dikumpulkan maka secara umum dapat
dikatakan bahwa laki-laki lebih banyak tertular HIV dibanding wanita.
Pada tahun 2000 ditemukan prevalensi HIV yang tinggi pada wanita
penjaja seks; di Merauke 26,5%, Tanjung Balai Karimun 8%. Dalam
16 tahun terakhir sampai dengan akhir tahun 2002 telah dilaporkan
sebanyak 1.016 kasus AIDS. Jumlah yang tercatat tersebut
sebenarnya jauh lebih kecil dari prevalensi yang sesungguhnya,
karena adanya fenomena gunung es. Pada tahun 2002 diperkirakan
jumlah orang yang terinfeksi HIV berkisar antara 90.000–130.000
2 orang.
STRATEGI NASIONAL
1.3. Kecenderungan di masa depan PENANGGULANGAN
HIV/AIDS 2003 – 2007
5
STRATEGI NASIONAL
PENANGGULANGAN BAB II STRATEGI NASIONAL PENANGGULANGAN HIV/AIDS
HIV/AIDS 2003 – 2007
7
STRATEGI NASIONAL
PENANGGULANGAN
3.2. Upaya penanggulangan HIV/AIDS diselenggarakan oleh
HIV/AIDS 2003 – 2007 masyarakat, pemerintah, dan LSM berdasarkan prinsip kemitraan.
Masyarakat dan LSM menjadi pelaku utama sedangkan pemerintah
berkewajiban mengarahkan, membimbing dan menciptakan
suasana yang mendukung terselenggaranya upaya
penanggulangan HIV/AIDS.
1. Pencegahan HIV/AIDS
2. Perawatan, Pengobatan dan Dukungan terhadap ODHA
3. Surveilans HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS)
4. Penelitian
5. Lingkungan Kondusif
6. Koordinasi Multipihak
7. Kesinambungan Penanggulangan
1. PENCEGAHAN HIV/AIDS
❆ Kelompok rentan
❆ Kelompok tertular
1.1. Tujuan
10
STRATEGI NASIONAL
1.2.3. Meningkatkan penggunaan kondom PENANGGULANGAN
HIV/AIDS 2003 – 2007
Semua darah donor harus dilakukan uji saring virus HIV karena
potensi penularan HIV melalui darah sangat tinggi, untuk itu
setiap kabupaten/kota perlu dilengkapi dengan unit transfusi
darah yang mampu memberikan pelayanan darah yang aman.
Salah satu keputusan penting dalam sidang PBB yang khusus membahas
HIV/AIDS (UNGASS) pada tahun 2001 adalah perlunya memperluas
pelayanan, perawatan dan dukungan terhadap ODHA serta melindungi
hak-hak azasi mereka (mencegah, mengurangi dan menghilangkan
stigma dan diskriminasi).
1.1. Tujuan
2.2. Kegiatan
12
STRATEGI NASIONAL
2.2.6. Meningkatkan keterjangkauan ODHA untuk mendapatkan PENANGGULANGAN
kemudahan akses terhadap pelayanan kesehatan yang HIV/AIDS 2003 – 2007
Surveilans HIV, AIDS dan IMS memerlukan laboratorium yang baik dan
dalam jumlah yang cukup tersedia di seluruh daerah, serta didukung
jaringan laboratorium diagnostik dan laboratorium rujukan. Untuk itu perlu
sistim surveilans yang baku dengan koordinasi dan arahan tingkat
Nasional oleh Departemen Kesehatan.
3.1. Tujuan
4. PENELITIAN
4.1. Tujuan
4.2. Kegiatan
5. LINGKUNGAN KONDUSIF
5.1. Tujuan
16
STRATEGI NASIONAL
5.2. Kegiatan PENANGGULANGAN
HIV/AIDS 2003 – 2007
5.2.2. Advokasi
6. KOORDINASI MULTIPIHAK
17
STRATEGI NASIONAL
PENANGGULANGAN
6.1. Tujuan
HIV/AIDS 2003 – 2007
6.2. Kegiatan
Tersedianya data yang baik dan informasi yang benar tentang berbagai
aspek HIV/AIDS diperlukan bagi semua pihak termasuk kalangan media
masa.
7.1. Tujuan
7.2. Kegiatan
7.2.1. Advokasi
20
STRATEGI NASIONAL
BAB IV KEMITRAAN, PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PENANGGULANGAN
HIV/AIDS 2003 – 2007
Secara garis besar pembagian tugas dan tanggung jawab adalah sebagai
berikut:
1. PEMERINTAH PUSAT
2. PEMERINTAH PROPINSI
3. PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
4. PEMERINTAH KECAMATAN
24
STRATEGI NASIONAL
11. TENAGA PROFESIONAL, ORGANISASI PROFESI DAN PERGURUAN PENANGGULANGAN
TINGGI HIV/AIDS 2003 – 2007
12. MASYARAKAT
25
STRATEGI NASIONAL
PENANGGULANGAN BAB V KERJASAMA INTERNASIONAL
HIV/AIDS 2003 – 2007
26
STRATEGI NASIONAL
BAB VI PELAKSANAAN STRATEGI NASIONAL PENANGGULANGAN
HIV/AIDS 2003 – 2007
27
STRATEGI NASIONAL
PENANGGULANGAN BAB VII MONITORING DAN EVALUASI
HIV/AIDS 2003 – 2007
Agar kegiatan monitoring dan evaluasi berjalan efektif dan efisien maka
perlu disusun pedoman monitoring dan evaluasi.
28
STRATEGI NASIONAL
BAB VIII PENDANAAN PENANGGULANGAN
HIV/AIDS 2003 – 2007
Bantuan luar negeri yang tidak mengikat baik bersifat bantuan bilateral
maupun multilateral tetap diharapkan dan digunakan secara proporsional
sesuai kebutuhan baik untuk pemerintah maupun LSM, dengan berpegang
pada prinsip efektif dan efisien.
29
STRATEGI NASIONAL
PENANGGULANGAN BAB IX PENUTUP
HIV/AIDS 2003 – 2007
30
Lampiran 1 Diagram Peran dan tanggung jawab Departemen dan Lembaga Pemerintah dalam Bidang HIV AIDS
❆ Koordinasi dalam ❆ Integrasi HIV/ ❆ Kebijaksanan ❆ Kerjasama antar ❆ Kebijaksanaan ❆ Koordinasi ❆ Kebijaksanaan
pengembangan AIDS ke dalam media dalam industri pariwisata desentralisasi dan kegiatan peme- penanggulangan
kebijakan perkembangan bidang HIV/AIDS dalam program alokasi pendanaan rintah tingkat HIV/AIDS di jajaran
penanggulangan program-program ❆ Penyebaran pencegahan HIV/ di tingkat pusat, nasional dan TNI/POLRI dan
HIV/AIDS perempuan, informasi HIV/ AIDS propinsi dan internasional lingkungannya
❆ Advokasi termasuk AIDS di media kabupaten/kota. ❆ Jaringan informasi
kesetaraan ❆ Pengendalian,
❆ Koordinasi dalam pemerintah dan ❆ Mendukung peran HIV/AIDS tingkat perawatan dan
gender, dan swasta baik lokal serta dalam regional dan
perencanaan, pemberdayaan pengobatan bagi
pelaksanaan dan maupun membantu internasional militer
perempuan dan internasional menangani
evaluasi remaja puteri stigmatisasi dan
❆ Koordinasi diskriminasi
pembahasan isu-
isu sentral
❆ Pusat data dan
informasi HIV/
AIDS
❆ Pembinaan
kerjasama antar
departemen
dalam
kebijaksanaan
HIV/AIDS
31
PENANGGULANGAN
HIV/AIDS 2003 – 2007
STRATEGI NASIONAL
32
PENANGGULANGAN
HIV/AIDS 2003 – 2007
STRATEGI NASIONAL
❆ Kebijakan/ ❆ Dukungan sosial ❆ Integrasi HIV/AIDS ❆ Sistem pengadaan ❆ Pemberdayaan ❆ Koordinasi ❆ Pendayagunaan
peraturan dan rehabilitasi ke dalam rencana dan pengawasan keluarga penanggulangan penyuluh pertanian
penanggulangan bagi ODHA dan program kualitas kondom, ❆ Komunikasi, dampak penularan di dalam penang-
AIDS di keluarga pembangunan reagensia, dan Informasi dan HIV/AIDS pada gulangan HIV/AIDS
lingkungan kerja ❆ Program bagi nasional Anti-retrovirus Edukasi (KIE) pengguna Napza ❆ Kebijakan untuk
❆ Menciptakan kelompok beresiko ❆ Integrasi program (ARV) mencegah dampak
❆ Kesehatan
program ❆ Program konseling penanggulangan reproduksi negatif HIV/AIDS
pengendalian di HIV/AIDS ke dalam terhadap
lingkungan kerja ❆ Dukungan sosial strategi ❆ Kesehatan kehidupan sosial
dan rehabilitas pengurangan reproduksi remaja ekonomi
❆ Peningkatan bagi populasi di
kebijakan kemiskinan
daerah konflik
populasi
berpindah-pindah
dan daerah konflik
❆ Peningkatan
kesadaran di
lingkungan kerja
33
PENANGGULANGAN
HIV/AIDS 2003 – 2007
STRATEGI NASIONAL
STRATEGI NASIONAL
PENANGGULANGAN Lampiran 2 DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH
HIV/AIDS 2003 – 2007
13. UNDP: Toward Borderless Strategies Against HIV/AIDS. South East Asia,
HIV and Development Programme. May 2002.
35
STRATEGI NASIONAL
PENANGGULANGAN TIM AD HOC
HIV/AIDS 2003 – 2007
PENYUSUN STRATEGI NASIONAL
PENANGGULANGAN HIV/ AIDS 2003-2007
I. Tim Pengarah
36
Poleng Cipta Kreasi (021 7226323)
Kerjasama antara
KOMISI PENANGGULANGAN AIDS
serta