Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh:
MOCH. ALI MA’SUM
NIM : 1016032
CIREBON
2019
UJI DAYA HAMBAT FRAKSI n-HEKSANA EKSTRAK
ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) TERHADAP
BAKTERI Staphylococcus Aureus
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh ijazah Diploma Tiga Farmasi
Oleh:
MOCH. ALI MA’SUM
NIM : 1016032
CIREBON
2019
HALAMAN PERSETUJUAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini telah Diperiksa dan Disetujui oleh Dosen
Pembimbing
Pembimbing I
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
ABSTRAK
Introduction
Salah satu tanaman yang berkhasiat obat adalah tanaman kelor (Moringa
oleifera L.) tanaman kelor telah menjadi objek penelitian karena beberapa
kegunaannya dan di kenal berpotensi sebagai bakterisida. Bakteri Staphylococcus
aureus merupakan bakteri yang bersifat patogen, infeksi yang di sebabkan oleh
bakteri ini biasanya timbul dengan tanda-tanda khas yaitu peradangan,nekrosis, dan
pembentukan abses.
Metode
Penelitian ini dilakukan dengan mengekstraksi daun kelor secara maserasi
menggunakan etanol 96%. Setelah terdapat ekstrak daun kelor di fraksinasi
menggunakan fraksi n-heksan. Fraksi n-heksan di buat pengenceran pada konsentrasi
20%, 40%, 60% dan 80%. Sebagai kontrol positif digunakan Amoxan Injeksi 0,2 %
dan kontrol negatif menggunakan n-heksan. Pengujian daya hambat dilakukan
dengan metode difusi cetak lubang. Parameter pengujian dilihat dari terbentuknya
zona bening di sekitar sumuran.
Kata kunci : Daun kelor (Moringa oleifera L.), Staphylococcus aureus, Daya hambat.
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah Swt, karena atas segala rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Proposal Karya Tulis Imiah dengan judul
“Uji Daya Fraksi n-Heksana Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera L.)
pada Bakteri Staphylococcus aureus”. Proposal ini disusun sebagai salah satu
persyaratan untuk memperoleh ijazah Diploma Tiga Farmasi Sekolah Tinggi Farmasi
Muhammadiyah Cirebon.
adalah karena karunia Allah SWT dan dorongan serta bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih
Muhammadiyah Cirebon.
2. Bapak Didi Rohadi, S.Si., M.Sc., Apt selaku Kaprodi D-III Farmasi Sekolah
4. Kedua Orang Tua bapak dan mimih tercinta serta keluarga besar yang telah
memberika dorongan dan bantuan baik moril maupun material, serta doanya
5. Rekan se Tim (Hanny, Dwi, Muslihun, Fhia, Istianah dan Mila) terimakasih atas
kerjasamanya.
akhir ini.
ii
7. Teman-teman Mahasiswa seperjuangan dan terimakasih atas kebersamaan serta
kerjasamanya
9. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak mungkin disebutkan satu
persatu.
penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini. Kritik dan saran yang bersifat
Proposal ini. Besar harapan semoga Proposal ini dapat bermanfaat untuk
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian....................................................................................................... 4
E. Ruang Lingkup .............................................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kelor (Moringa oleifera Lamk.) .................................................................................... 5
B. Staphylococcus aureus................................................................................................. 8
C. Simplisia ......................................................................... Error! Bookmark not defined.
D. Anti Bakteri ................................................................................................................ 12
E. Amoxicillin .................................................................................................................. 16
F. Ekstraksi ..................................................................................................................... 16
G. Fraksinasi.................................................................................................................... 18
H. N- Heksana ................................................................................................................. 19
I. Metode Sterilisasi ...................................................................................................... 20
J. Metode pengujian aktivitas mikroba ( Pratiwi,2008). ............................................... 20
K. Media Kultur .............................................................................................................. 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian........................................................................................................... 24
B. Populasi dan Sampel .................................................................................................. 24
C. Tempan dan Waktu Penelitian................................................................................... 24
D. Hipotesis..................................................................................................................... 25
E. Evaluasi ...................................................................................................................... 25
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................... 26
G. Prosedur Penelitian .................................................................................................... 26
iv
H. Pengolahan Data ........................................................................................................ 33
I. Analisa Data ............................................................................................................... 33
J. Penyajian Data ........................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tidak hanya sebagai tanaman hias, namun dapat di manfaatkan sebagai obat.
sebagai obat (Dima dkk., 2016). Salah satu tanaman yang berkhasiat obat
adalah tanaman kelor (Moringa oleifera L.) tanaman kelor telah menjadi
senyawa ini mudah larut dalam pelarut Etanol, Metanol, Butanol, Aseton,
(Nugraha, 2013).
patogen, infeksi yang di sebabkan oleh bakteri ini biasanya timbul dengan
1
2
dengan permukaan kulit sebagai habitat sebagai alaminya. Infeksi kulit dan
luka terbuka seperti ulkus, bekas terbakar, dan luka bekas operasi
Infeksi oleh bakteri menimbulkan peradangan di sertai rasa sakit dan terjadi
suatu ekstrak dengan menggunakan dua macam pelarut yang tidak saling
70% menunjukan bahwa kandungan kimia ekstrak etanol 70% daun kelor
dengan konsentrasi 25%, 50%, dan 75%. Hasil penelitian di dapat diameter
daya hambat ekstrak daun kelor yaitu 15.5 mm pada konsentrasi 25%, 18.5
aureus.
B. Rumusan Masalah
yang dapat digunakan sebagai anti bakteri alami. Namun tentunya hal ini juga
aureus?
Staphylococcus aureus ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
aureus.
4
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
E. Ruang Lingkup
daun kelor konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80% terhadap pertumbuhan
lubang. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2018 sampai juni 2019
Muhammadiya Cirebon.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Brassicales
Famili : Moringaceae
Genus : Moringa
5
6
2. Morfologi tanaman
Moringa oleifera L. dapat berupa semak atau dapat pula berupa pohon
kayu lunak dan memiliki kualitas rendah. Daun tanaman kelor memiliki
jari. Helaian anak daun memiliki warna hijau sampai hijau kecoklatan,
bentuk bundar telur atau bundar telur terbalik, panjang 1-3 cm, lebar 4
mm sampai 1 cm, ujung daun tumpul, pangkal daun membulat, tepi daun
rata. Kulit akar berasa dan berbau tajam dan pedas, dari dalam berwarna
kuning pucat, bergaris halus, tetapi terang dan melintang. Tidak keras,
bentuk tidak beraturan, permukaan luar kulit agak licin, permukaan dalam
agak berserabut, bagian kayu warna cokelat muda, atau krem berserabut,
3. Kandungan kimia
Karoten 11300 ui
Vitamin C 220 mg
4. Khasiat
sembuhkan .
B. Staphylococcus aureus
Domain : Bacteria
Kingdom : Eubacteria
Phlum : Firmicutes
Class : Bacilli
Order : Bacillales
Genus : Staphylococcaceae
(Sudirman,2014).
Bentuknya bulat atau lonjong (0,8 sampai 0,9 μ), jenis yang tidak
terjadi karena pembelahan sel terjadi dalam tiga bidang dan sel-sel
biasa pada suhu 37oC. Kisaran suhu untuk pertumbuhannya ialah 15oC-
(Radji,2011).
5. Daya Tahan
organisme penyakit tak ber spora. Tahan dipanaskan pada 60oC selama 30
dengan violet kristal (kadar 1:500.000) dan hijau brilian (1:10 juta)
(Gupte,1982).
10
6. Patogenesis
pada kulit seperti bisul, atau infeksi yang lebih serius seperti pneumonia,
C.
belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dikatakan lain , berupa
hewani dan simplisia pelikan (mineral). Simplisia nabati adalah simplisia yang
tumbuhan ialah isi sel yang secara spontan keluar dari tumbuhan atau isi sel
yang dengan cara tertentu dikeluaran dari selnya, atau senyawa nabati lainnya
yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tumbuhannya dan belum berupa
1. Sortasi Basah
Sortasi basah perlu dilakukan karena bahan baku simplisia harus benar
dan murni artinya berasal dari tanaman yang merupakan bahan baku
lainnya yang terikut. Bahan baku simplisia juga harus bersih, artinya tidak
2. Pencucian
dari mata air, sumur, atau air ledeng (PAM). Setelah bahan baku simplisia
3. Perajangan
4. Pengeringan
tahan lama dan tidak terurai kandungan kimianya karena pengaruh enzim.
jika sudah kering tidak terbawa oleh angin. Agar pengeringan berlangsung
tidak singkat bahan harus dibuat rata dan tidak bertumpuk. Pengeringan
5. Sortasi Kering
kotoran, bahan organik langsung dan simplisia yang rusak karena sebagai
D. Anti Bakteri
1. Definisi
bersifat toksisitas selektif artinya obat atau zat tersebut harus bersifat
2011).
13
2. Sifat antibakteri
a. Bakteriostatik
b. Bakteriosida
a. Denaturasi protein
protein, asam nukleat, nukleotida, dan lain-lain keluar dari sel dan sel
Nurhayati, 2011).
Nurhayati, 2008).
peptidoglikan pada tahap akhir sintesis dinding sel, yaitu dengan cara
dalam membran plasma sel bakteri yang secara normal terlibat dalam
2008).
16
sel. Hal ini berarti bahwa gangguan apapun yang terjadi pada
E. Amoxicillin
yang stabil dalam suasana asam, kerja bakterisida, atau membunuh bakterinya
organisme gram positif dan gram negatif ( Junaedi dalam Legiawati, 2018).
F. Ekstraksi
ekstrasi yang digunakan tergantung pada jenis,sifat fisik, dan sifat kimia
17
senyawa aktif dari simplisia dari simplisia nabati atau hewani menggunakan
pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan
1. Maserasi
dilakukan pada suhu yang lebih tinggi dari suhu kamar, yaitu 40-60oC
(Hanani, 2014).
2. Perkolasi
senyawa tersari sempurna. Cara ini memerlukan waktu lebih lama dan
spesifik.
3. Soxhletasi
suhu didih dengan alat soxhlet. Pada soxhletasi, simplisia dan ekstrak
dan uap masuk dalam labu pendingin. Hasil kondensasi jatuh bagian
4. Refluks
Refluks adalah cara ekstraksi dengan pelarut pada suhu titik didihnya
selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan
dengan adanya pendingin balik. Agar hasil penyaringan lebih baik atau
residu pertama.
G. Fraksinasi
suatu ekstrak dengan menggunakan dua macam pelarut yang tidak saling
19
heksan, etil asetat untuk menarik senyawa semi polar, sedangkan metanol
Dari proses ini dapat diduga sifat kepolaran dari senyawa yang akan
non polar akan larut dalam pelarut yang non polar sedangkan senyawa-
senyawa yang bersifat polar akan larut dalam pelarut yang polar juga (Rasab,
2016).
H. N- Heksana
kimia C6H14. Awalan heks- merujuk pada enam karbon atom yang terdapat
pada heksana dan akhiran -ana berasal dari alkana, yang merujuk pada ikatan
standar senyawa ini merupakan cairan tak berwarna yang tidak larut dalam
air.
I. Metode Sterilisasi
benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik dengan
Metode ini dapat dilakukan dengan cara panas baik kering maupun
yang efektif dan efesien. Metode pengujian aktivitas mikroba sebagai berikut:
1. Metode difusi
b. E-test
pertumbuhan mikroorganisme.
c. Ditch-plate technique
diletakkan pada parit yang dibuat dengan cara memotong media agar
dalam cawan petri pada bagian tengah secara membujur dan mikroba
antimikroba.
d. Cup-plate technique
e. Gradient-plate technique
kedalam cawan petri dan diletakkan pada posisi miring. Nutrisi kedua
Bila :
μm/mL .
didapatkan dari lingkingan padat dan cair, faktor difusi agen antimikroba
K. Media Kultur
macam yaitu media cair (liquid media) dan media padat (solid media). Apakah
media cair merupakan ekstrak komleks material biologis, maka media tersebut
dinamakan rich media atau broth. Media padat menggunakan bahan pembeku
dibekukan. Media agar ini tidak akan mencair lagi kecuali pada suhu 80-90oC.
Agar merupakan agen pengeras yang bagus sekali karena tidak dapat di
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
mengetahui daya hambat fraksi n-heksan ekstrak etanol daun kelor pada
Populasi dan sampel yaitu fraksi n-heksan ekstrak etanol daun kelor
Muhammadiyah Cirebon.
24
25
D. Hipotesis
1. Hipotesis Nol
2. Hipotesis Alternatif
E. Evaluasi
1. Variable Bebas
Fraksi n-heksan ekstrak etanol daun kelor konsentrasi 20%, 40%, 60%
dan 80%.
2. Variabel Terikat
disekitar lubang.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi literatur dari
G. Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan
a. ALAT
b. BAHAN
Air.
2. Tahap pengerjaan
pada suhu 40°C. setelah diperoleh daun kelor kering, dilakukan sortasi
menggunakan waterbath.
cawan.
sebanyak 4 kali.
karet.
g. Hitung rendemen.
29
4. Sterilisasi Alat
sampai larut.
7. Peremajaan Bakteri
flambir
standar Mc.Farland.
32
10. Pembanding
negatif n-heksan
memadat.
e. Masukkan zat yang akan diuji kedalam lubang uji dengan masing-
H. Pengolahan Data
I. Analisa Data
J. Penyajian Data
Legiawati, D.P. Uji Daya Hambat Ekstrak etanol Daun Sirih Merah (Piper
Crocatum Ruiz & Pav) Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Stapyhlococcus aureus. Karya Tulis Akademi Farmasi
Muhammadiyah Cirebon.
Lukman, A. 2016. Uji Aktivitas Anti Bakteri Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum
sanctum L.) Terhaadap Bakteri Patogen Dengan Metode KLT-
Bioautografi Skripsi Pakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan.
Universitas Islam Negara Allaudin Makassar. 26.
Luthfiana. 2013. Uji Aktivitas anti inflamasi Ekstrak daun kelor dengan
Metode Stabilitas Membran sel Darah Merah Secara In Vitro.
Jakarta. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah.
Munawaroh, S. Handayani, P.A. 2010. Ekstraksi Minyak Daun Jeruk Purut
(Citrus hystrix D.C.) Dengan Pelarut Etanol dan N-Heksana. Jurnal
Kompetensi Teknik. Vol. 2, No.1.
Nugraha, A. 2013. Bioaktivitas Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera)
Terhadap Eschericia Coli Penyebab Kolibasilosis Pada Babi, Bali.
Universitas Udaayana Denpasar.
Nurhayati. 2011. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak etanol Daun Ubi Jalar
(Ipomoea batatas L.) Culvitar Umbi Putih Terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Sripsi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Negri Islam alauddin Makassar.
13-15.
Pratiwi, A. T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Yogyakarta : Erlangga.
Radji, Maksum. 2011. Buku Ajar Mikro Biologi Panduan Mahasiswa Farmasi
dan Kedokteran. Jakarta EFG.
Rasab, S. 2016. Uji Aktivitas Antimikroba Fraksi Daun Belimbing Wuluh
(Averrhoabilimbi L.) Terhadap Beberapa Mikroba Uji. Tugas Akhir.
Tidak di terbitkan. Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Alauddin : Makasar.
Vieria, G. H. F., J. A. Mourao, A. M. Angelo, R. A. Costa, dan R. H. Silva.
2010. Antibakterial effect (in vitro) of Moringa oleifera and annona
muricata against gram positive and gram negative bacteria. Rev.
Inst. Med. Trop. 3(52):129-132.
Widya, A. 2013. Uji aktivitas anti bakteri ekstrak maserasi daun kelor
(Moringa oleifera lamk.) terhadap baakteri Staphylococcus aureus.
Surakarta. Universitas Setiaa Budi.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Skema pembuatan fraksi n-Heksan
Tambahkan 10 ml n-heksan.
Kocok sampai 10 menit, diamkan sampai terjadi
pemisahaan.
Fraksi n-heksan
(1,2,3)
Pembuatan medium
nutrient agar
perlakuan
Desinfeksi alat
Analisis data