Você está na página 1de 1

Analisis dampak lingkungan akibat sistem penyaliran pada tambang timah

Rofikul Umam
12114026

Sitem penyaliran merupakan sistem yang berkaitan dengan air. Baik itu untuk mencegah aliran
air masuk ke tambang maupun mengeluarkan air dari dalam tambang. Mineral pengotor pada
tambang timah mayoritas adalah logam berat dan beracun. Berikut analisis dampak lingkungan
akibat sistem penyaliran tambang timah:
1. Air yang keluar dari sistem penyaliran tambang timah banyak mengandung unsur
Stannum (Sn) dan Timbal (Pb). Saat air tesebut keluar dari tambang dan bergabung
dengan air di pemukiman temapat masyarakat beraktivitas, khususnya MCK maka hal ini
sangat berbahaya. Karena logam berat tersebut dapat berpengaruh dan mengakibatkan
berbagai gangguan fungsi jaringan dan metabolisme. Gangguan mulai dari sintesis
haemoglobin darah, gangguan pada ginjal, system reproduksi, penyakit akut atau kronik
sistem syaraf serta gangguan fungsi paru-paru. Pengaruh lain yang sangat
mengkawatirkan kita, bahwa seorang anak kecil dapat menurun dua point tingkat
kecedasannya jika terdapat 10– 20 µg/dl Sn dan Pb dalam dalam darahnya
(http://www.indonesian-publichealth.com, 2017).
2. Selain pada manusia, saat air yang keluar dari tambang timah yang mengandung Sn dan
Pb masuk ke suangai juga dapat menyebabkan ikan-ikan yang ada di sungai tersebut
mati, bahkan telur dan benih calon ikan juga mati. Hal ini sangat berbahaya tentunya
karena dapat menyebabkan keseimbangan lingkungan terganggu.
3. Ketika air dari tambang timah yang mengandung logam dan lumpur masuk ke laut dapat
mengakibatkan ekosistem laut terganggu karena ikan-ikan dan mahluk hidup banyak
yang mati, dan lumpur tersebut dapat terjadi proses sedimentasi dan mengakibatkan biota
dasar laut tetimbun oleh lumpur yang keluar berama air dari sistem penyaliran tambang
timah.

Você também pode gostar