Você está na página 1de 12

Anatomi tubuh manusia

1. Sistem rangka

Tubuh manusia didukung oleh sistem rangka, yang terdiri dari 206 tulang yang dihubungkan
oleh tendon, ligamen, dan tulang rawan. Tulang ini disusun oleh kerangka aksial dan
kerangka apendikular.
Kerangka aksial terdiri dari 80 tulang yang terletak di sepanjang sumbu tubuh manusia.
Kerangka aksial terdiri dari tengkorak, tulang telinga tengah, tulang hyoid, tulang rusuk, dan
tulang belakang.
Kerangka apendikular terdiri dari 126 tulang yang merupakan tulang-tulang pelengkap yang
menghubungkan kerangka aksial. Kerangka apendikular terletak di daerah tungkai atas,
tungkai bawah, panggul, dan bahu.
Fungsi sistem rangka untuk bergerak, menopang dan memberikan bentuk tubuh, melindungi
organ-organ dalam, serta sebagai tempat melekatnya otot-otot.

2. Sistem otot

Sistem otot terdiri dari sekitar 650 otot yang membantu pergerakan, aliran darah, dan fungsi
tubuh lainnya.
Ada tiga jenis otot yaitu otot rangka yang terhubung dengan tulang, otot polos yang
ditemukan di dalam organ pencernaan, dan otot jantung yang ditemukan di jantung dan
membantu memompa darah.
3. Sistem peredaran darah

Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan sekitar 5 liter darah yang
dibawa oleh pembuluh darah. Sistem peredaran darah didukung oleh jantung, yang hanya
seukuran kepalan tangan tertutup. Bahkan pada saat istirahat, rata-rata jantung dengan
mudah memompa lebih dari 5 liter darah ke seluruh tubuh setiap menitnya.
Sistem peredaran darah memiliki tiga fungsi utama yaitu:
 Mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Darah memberikan nutrisi penting dan
oksigen dan menghilangkan limbah dan karbon dioksida untuk dikeluarkan dari
tubuh. Hormon diangkut ke seluruh tubuh melalui cairan plasma darah.
 Melindungi tubuh melalui sel darah putih dengan melawan patogen (kuman)
yang telah masuk ke dalam tubuh. Trombosit berfungsi untuk menghentikan
perdarahan saat luka dan mencegah patogen memasuki tubuh. Darah juga
membawa antibodi yang memberi kekebalan spesifik pada patogen yang
sebelumnya telah terpapar tubuh atau telah divaksinasi.
 Mempertahankan homeostasis (keseimbangan kondisi tubuh) pada beberapa
kondisi internal. Pembuluh darah membantu menjaga suhu tubuh yang stabil
dengan mengendalikan aliran darah ke permukaan kulit.

4. Sistem pencernaan

Sistem pencernaan adalah sekelompok organ yang bekerja untuk menerima makanan,
mengubah dan memproses makanan menjadi energi, menyerap zat gizi yang terdapat pada
makanan ke aliran darah, serta membuang sisa makanan yang tersisa atau tidak dapat
dicerna oleh tubuh.
Makanan melewati saluran pencernaan yang terdiri dari rongga mulut, faring (tenggorokan),
laring (kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir di anus.
Selain saluran pencernaan, ada beberapa organ aksesori penting dalam anatomi tubuh
manusia yang membantu mencerna makanan. Organ aksesori dari sistem pencernaan
meliputi gigi, lidah, kelenjar ludah, hati, kantong empedu, dan pankreas.

5. Sistem endokrin
Sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar yang mengeluarkan hormon ke dalam darah.
Kelenjar-kelenjar ini termasuk hipotalamus, kelenjar pituitari, kelenjar pineal, kelenjar tiroid,
kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, pankreas, dan kelenjar kelamin (gonad).
Kelenjar dikendalikan secara langsung oleh rangsangan dari sistem saraf dan juga oleh
reseptor kimiawi dalam darah dan hormon yang diproduksi oleh kelenjar lain.
Dengan mengatur fungsi organ dalam tubuh, kelenjar ini membantu menjaga homeostasis
tubuh. Metabolisme seluler, reproduksi, perkembangan seksual, homeostasis gula dan
mineral, denyut jantung, dan pencernaan merupakan salah satu dari banyak proses yang
diatur oleh hormon.

6. Sistem saraf

Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ sensorik, dan semua saraf
yang menghubungkan organ-organ ini dengan bagian tubuh lainnya. Organ-organ ini
bertanggung jawab atas kendali tubuh dan komunikasi di antara bagian-bagiannya.
Otak dan sumsum tulang belakang membentuk pusat kontrol yang dikenal sebagai sistem
saraf pusat. Saraf sensorik dan organ indra dari sistem saraf perifer memantau kondisi di
dalam dan di luar tubuh dan mengirimkan informasi sistem saraf pusat. Saraf eferen di
sistem saraf perifer membawa sinyal dari pusat kendali ke otot, kelenjar, dan organ untuk
mengatur fungsinya.

7. Sistem pernapasan

Sel-sel tubuh manusia membutuhkan aliran oksigen untuk tetap hidup. Sistem pernapasan
menyediakan oksigen ke sel tubuh sambil mengeluarkan karbon dioksida dan produk limbah
yang bisa mematikan jika dibiarkan menumpuk.
Ada tiga bagian utama dari sistem pernapasan: saluran napas, paru-paru, dan otot-otot
respirasi. Saluran napas meliputi hidung, mulut, faring, laring, trakea, bronkus, dan
bronkiolus. Saluran ini membawa udara melewati hidung menuju paru-paru.
Paru-paru berfungsi sebagai organ utama sistem pernapasan dengan pertukaran oksigen ke
dalam tubuh dan karbon dioksida keluar dari tubuh.
Otot respirasi, termasuk diafragma dan otot interkostal, bekerja sama untuk memompa,
mendorong udara masuk dan keluar dari paru-paru saat bernapas.
8. Sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh adalah pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus, dan patogen
lainnya yang mungkin berbahaya, dengan menjaga dan menyerang dari patogen-patogen
tersebut.
Ini termasuk kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, limfosit (termasuk sel B dan sel
T), timus, dan leukosit, yang merupakan sel darah putih.

9. Sistem limfatik

Dalam anatomi tubuh mansia, sistem limfatik mencakup kelenjar getah bening, saluran
getah bening, dan pembuluh getah bening, dan juga berperan dalam pertahanan tubuh.
Tugas utamanya adalah membuat dan memindahkan getah bening, cairan bening yang
mengandung sel darah putih, yang membantu tubuh melawan infeksi.
Sistem limfatik juga menghilangkan kelebihan cairan getah bening dari jaringan tubuh, dan
mengembalikannya ke darah.

10. Sistem ekskresi dan urinaria


Sistem ekskresi mengeluarkan zat sisa yang tidak dibutuhkan lagi oleh manusia. Pada
anatomi tubuh manusia, organ-organ ekskresi terdiri dari ginjal, hati, kulit, dan paru-paru.
Sistem urinaria atau perkemihan termasuk ke dalam sistem eksresi yang terdiri dari ginjal,
ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal menyaring darah untuk membuang limbah dan
menghasilkan urine. Ureter, kandung kemih, dan uretra bersama-sama membentuk saluran
kemih, yang berfungsi sebagai sistem untuk mengalirkan urine dari ginjal, menyimpannya,
dan kemudian melepaskannya saat buang air kecil.
Selain menyaring dan menghilangkan limbah dari tubuh, sistem urinaria juga
mempertahankan homeostasis air, ion, pH, tekanan darah, kalsium, dan sel darah merah.
Organ hati berfungsi mengeluarkan empedu, kulit berfungsi mengeluarkan keringat,
sedangkan paru-paru berfungsi dalam mengeluarkan uap air dan karbon dioksida.

11. Sistem reproduksi

Sistem reproduksi pria


Sistem reproduksi memungkinkan manusia untuk bereproduksi. Sistem reproduksi pria
mencakup penis dan testis, yang menghasilkan sperma.
Sistem reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanita terdiri dari vagina, rahim dan ovarium, yang menghasilkan ovum
(sel telur). Selama pembuahan, sel sperma bertemu dengan sel telur di tuba falopi. Kedua
sel tersebut kemudian melakukan pembuahan yang ditanamkan dan tumbuh di dinding
rahim. Bila tidak dibuahi, dinding rahim yang telah menebal untuk mempersiapkan
kehamilan akan luruh menjadi menstruasi.

12. Sistem integumen


Kulit atau sistem integumen adalah organ terbesar dalam anatomi tubuh manusia. Sistem ini
melindungi dari dunia luar, dan merupakan pertahanan pertama tubuh melawan bakteri,
virus dan patogen lainnya. Kulit juga membantu mengatur suhu tubuh dan menghilangkan
limbah zat sisa melalui keringat. Selain kulit, sistem integumen meliputi rambut dan kuku.
Organ-Organ pada Tumbuhan

Tumbuhan juga makhluk hidup yang mempunyai beberapa organ yang digunakan untuk
menunjang keberlangsungan hidupnya. Berikut adalah organ yang menyusun sebuah
tumbuhan :

1. Akar

Akar dapat dikatakan sebagai organ pada tumbuhan yang terbentuk dari beberapa jaringan
yang berbeda. Pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu dikotil dan monokotil akarnya sudah
merupaka akar sejati. Hal ini karena adanya perbedaan antara struktur akar yang terdapat
pada tumbuhan tingkat rendah dengan tumbuhan tingkat tinggi.

Fungsi akar pada tumbuhan antara lain:

 Sebagai alat pernapasan bagi tumbuhan

 Menyerap air dan garam-garam mineral

 Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk umbi

 Mengikat tubuh tumbuhan pada tanah

Akar memiliki struktur yang sangat kuat karena kemampuannya yang mampu menerobos
beberapa lapisan tanah yang keras. Akar pada tumbuhan dikotil dapat menjalar cukup jauh
dari tempat tumbuhnya. Bahkan seperti pada tumbuhan karet, akarnya mampu menembus
tembok hingga beberapa meter dari tempat tumbuhnya. Kemampuan penjalaran akar ini
yang memungkinkan tumbuhan dapat mengambil berbagai jenis unsur hara dari sekitar
tempat tumbuhnya. Kemampuan akar yang dapat menerobos lapisan tanah ini adalah
karena akar memiliki lapisan pelindung yang biasa disebut kaliptra ( tudung akar ) yang
dapat ditemukan pada akar-akar tumbuhan monokotil maupun dikotil.

Bagian-bagian yang ada pada akar terbagi menjadi struktur luar dan struktur dalam. Pada
struktur luar akar terdapat bagian-bagian berikut:

 Tudung Akar ( Kaliptra ) Merupakan bagian yang membentuk lapisan yang


membungkus akar dan melindungi daerah meristem akar, yaitu daerah pertumbuhan yang
berada di belakangnya. Fungsi lain dari tudung akar adalah mengurangi gesekan antara
akar dan butir tanah,
 Batang Akar

 Percabangan Akar ( hanya pada dikotil )

 Bulu Akar Merupakan perluasan permukaan dari epidermis akar yang digunakan
untuk mengoptimalkan penyerapan air. Umumnya rambut akar tidak memiliki kulikula karena
untuk memudahkan pergerakan air dan mineral dari tanah ke pembuluh. Sehingga
penyerapan air dan mineral yang paling utama terjadi melalui bulu akar ini.

Pada struktur dalam akar ( anatomi akar ) terdapat bagian-bagian berikut:

 Epidermis

Merupakan jaringan yang terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat dengan dinding sel
yang tipis sehingga mudah ditembus oleh air. Pada zona diferensiasi, epidermis membentuk
bulu atau rambut akar yang berfungsi untuk memperluas permukaan penyerapan.

 Korteks

Merupakan jaringan yang tersusun dari lapisan-lapisan sel dengan dinding yang tipis dan
memiliki ruang antar sel yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas.

 Endodermis

Merupangan satu lapis sel yang rapat dengan penebalan gabus pada dinding sel. Selain itu
endodermis inilah yang memisahkan antara korteks dan stele.

 Stele/Silinder Pusat

Pada bagian ini terdapat berkas pengangkut ( xilem dan floem ). Pada tumbuhan dikotil
diantara xilem dan floem terdapat kambium vasikuler yang merupakan sebuah jaringan
meristematik. Kambiun ini tumbuh ke luar dan membentuk floem sekunder dan ke dalam
membentuk xilem sekunder. Karena pertumuhan tersebutlah akar tumbuh membesar dan
melebar di dalam tanah.

Perbedaan lain yang terdapat antara akar tumbuhan dikotil dan monokotil yaitu akar dikotil
tidak memiliki empulur, serta xilemnya terletak di pusat akar dan berselang-seling dengan
floem. Selain itu pada akar monokotil, empulurnya berada di pusat akar dan bagian tepi
sesudah lapisan endodermis, dimana xilem dan floemnya tersusun secara melingkar.

2. Batang
Merupakan salah satu organ tumbuhan berpembuluh yang memiliki fungsi sebagai
penyangga yang tersusun oleh beberapa macam jaringan sehingga ada beberapa tipe
batang seperti batang berkayu, batang lembut dan lunak ( herbaseus ), serta batang tipe
rumput ( kalmus ).

Fungsi batang pada tumbuhan antara lain:

 Tempat menyimpan cadangan makanan

 Tempat melekatnya daun, bunga dan buah

 Menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun serta menyalurkan zat
makanan dari daun ke seluruh tubuh

 Mengarahkan tumbuhan agar mendapatkan cahaya matahari yang cukup

Struktur anatomi pada batang tak jauh berbeda dengan akar, hanya pada ada tidaknya
endodermis. Pada akar terdapat lapisan endodermis, sedangkan pada batang tidak terdapat
lapisan endodermis. Berikut struktur batang secara umum:

 Epidermis
Bagian ini tersusun rapat oleh selapis sel, dimana pada dinding luarnya terdapat kutikula.
Epidermis berfungsi untuk melindugi jaringan yang ada dibawahnya.
 Korteks
Bagian ini tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang berdinding tipis dan terdapat
banyak ruang antar sel.
 Stele ( Silinder Pusat )
Merupakan lapisan terdalam dari batang yang didalamnya terdapat sel parenkim dan berkas
pengangkut. Lapisan terluarnya adalah prisikel ( perikambium ).
Perbedaan struktur antara batang monokotil dan dikotil:
 Batang pada monokotil tidak bercabang-cabang. Sedangkan pada dikotil batangnya
bercabang-cabang.
 Hipodermis pada monokotil berupa sklerenkim. Sedangkan pada dikotil berupa
kolenkim.
 Pada monokotil pembuluh angkutnya tersebar. Sedangkan pada dikotil pembuluh
angkutnya teratur.
 Monokotil tidak memiliki jari-jari empulur. Sedangkan dikotil memiliki jari-jari empulur
yang berupa deretan parenkim di antara berkas pengangkut. (Baca Juga : Molalitas)
 Monokotil tidak mempunyai kambium vaskular, sehingga tidak dapat tumbuh besar
sedangkan dikotil mempunyai kambium vaskular.
 Terdapat kambium diantara xilem dan floem pada dikotil sedangkan pada monokotil
tidak ada.

3. Daun

Organ-Organ pada Tumbuhan selanjutnya adalah daun. Daun merupakan salah satu organ
tumbuhan yang memiliki fungsi utama yaitu membuat makanan melalui proses fotosintesis.
Proses ini dapat berlangsung karena daun memiliki jaringan parenkim yang mengandung
klorofil. Selain itu, daun juga berfungsi sebagai tempat pengeluaran air dengan cara
peguapan dan respirasi.

Struktur umum pada daun antara lain:

 Epidermis

Merupakan lapisan pertama yang melindungi lapisan lainnya dengan hanya memiliki satu
sel pada bagian atas dan bawah daun. Di dalam epidermis terdapat stomata yang berperan
dalam pertukaran gas. Pada tumbuhan umumnya, stomata ini terdapat pada bagian bawah
daun, sedangkan pada tumbuhan yang mengapung seperti teratai, stomata berada di
bagian atas daun.

 Mesofil ( Jaringan Dasar )

Merupakan susunan dari sel-sel parenkim yang renggang dan banyak ruang antar sel. Pada
tumbuhan dikotil umumnya mesofil ini terdiferensiasi menjadi parenkim palisade ( jaringan
tiang ) dan parenkim spons ( jaringan bunga karang ).

 Berkas Pengangkut

Memiliki fungsi sebagai alat transportasi dan sebagai penguat daun.

 Jaringan Tambahan

Meliputi sel-sel khusus yang secara umum terdapat pada mesofil daun seperti sel-sel kristal
dan kelenjar.

Perbedaan antara daun pada tumbuhan dikotil dan monokotil umumnya terdapat pada
susunan tulangnya. Dimana pada tumbuhan dikotil susunan tulang daunnya menyirip dan
menjari, sedangkan pada monokotil susunan tulangnya sejajar atau melengkung.
4. Bunga

Pada tumbuhan, bunga hanya muncul pada fase reproduksi dimana pada fase ini tumbuhan
akan mulai berkembang biak. Bunga dapat dikatakan sebagai organ tambahan, karena
merupakan hasil dari modifikasi batang. Selain itu, bunga tidak terbentuk pada semua
tumbuhan, namun hanya tumbuhan tertentu saja yang memiliki bunga. Dimana dari bunga
inilah nantinya buah akan terbentuk oleh proses penyerbukan

Morfologi bunga pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya terdiri atas sebagai berikut:

 Kelopak Bunga
Fungsinya adalah untuk membungkus dan melindungi kuncup bunga sebelum mekar.
Umunya kelopak bunga ini memiliki bentuk dan warna yang menyerupai daun.

 Mahkota Bunga
Umumnya juga disebut sebagai perhiasan bunga karena merupakan bagian bunga yang
paling indah dengan beragam warna yang menarik. Fungsinya adalah untuk menarik
serangga agar datang dan menyerbuki bunga. Pada bunga dikotil umumnya mahkota
berjumlah 4, 5 atau kelipatannya. Sedangkan pada monokotil berjumlah 3 atau kelipatannya.

 Benang Sari
Merupakan alat kelamin jantan pada tumbuhan atau fertil yang terdiri atas kepala sari
( anthera ), serbuk sari ( polen ), tangkai sari ( filament ) dan penunjang kepala sari.

 Putik
Merupakan alat kelamin betina pada tumbuhan yang di dalamnya terdapat bakal bunga dan
bakal biji. Putik berada di tengah-tengah bagian bunga yang dikelilingi oleh benang sari.

Dari kelengkapan bagian-bagian tersebut, jenis bunga dibagi menjadi lima, yaitu:
1. Bunga Lengkap. Memiliki semua bagian-bagian yang telah disebutkan diatas.
2. Bunga Sempurna. Memiliki benang sari dan putik, namun kadang terdapat kelopak
dan mahkota bunga.

3. Bunga Jantan. Memiliki kelopak, mahkota dan benang sari.

4. Bunga Betina. Memiliki kelopak, mahkota dan putik.

5. Bunga Telanjang. Hanya memiliki benang sari dan putik.


5. Buah

Merupakan hasil dari perubahan yang terjadi pada bunga karena adanya proses
perkembangbiakan. Manfaat buah adalah melindungi bakal tumbuhan baru. Ini karena di
dalam buah terdapat biji yang merupakan bakal tumbuhan baru. Sehingga daging dan kulit
dari buah akan melindungi biji dari pengaruh buruk yang berasal dari luar.

Struktur umum dari buah antara lain:

 Tangkai. Merupakan bagian yang menghubungkan buah dengan batang.

 Kulit Buah. Merupakan lapisan terluar dari buah.

 Daging Buah. Merupakan bagian dari buah yang biasanya dimakan.

 Biji. Merupakan bakal tumbuhan baru yang umumnya berada di tengah-tengah buah.

Berdasarkan asal terbentuknya, buah terbagi menjadi:

 Buah Sejati

Merupakan buah yang berasal dari bakal buah. Contoh: buah mangga, pepaya, rambutan,
dan lain-lain.

 Buah Tidak Sejati ( Semu )

Merupakan buah yang terbentuk dari selain bakal buah, seperti kelopak bunga, tangkai
bunga atau daun bunga yang kemudian berubah menjadi buah. Contoh: Jambu mete yang
terbentuk dari tangkai, nangka yang terbentuk dari daun bunga, dan lain-lain. Baik itu buah
sejati maupun buah semu dapat dibedakan menjadi tiga tipe dasar berikut:

 Buah Tunggal. Merupakan buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal
buah yang berisi satu biji atau lebih,

 Buah Ganda. Merupakan buah yang terbentuk dari satu bunga dengan banyak bakal
buah.
 Buah Majemuk. Merupakan buah yang terbentuk dari bunga majemuk. Yang artinya
buah ini berasal dari banyak bunga namun seakan-akan menjadi satu buah saja. Contoh:
nanas.

Você também pode gostar