Você está na página 1de 13

AKUNTANSI PERHOTELAN

“Ruang Lingkup Usaha Perhotelan”

NAMA KELOMPOK 2:

 Kadek Ayu Asia Wati (05)


 Ni Kadek Novi Agustina (29)
 Ni Komang Yeni Kumbarsini (37)
 Ni Luh Ayu Susmita (40)

Universitas Mahasaraswati

2018
2.1. PENGERTIAN HOTEL

Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi
yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta
fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik
mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas
tertentu yang dimiliki hotel itu. Pengertian hotel ini dapat disimpulkan dari beberapa definisi
hotel seperti tersebut di bawah ini:

a. Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian
untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya
bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil (Keputusan Menteri Parpostel
no Km 94/HK103/MPPT 1987)
b. Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapan
untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut :
1) Jasa penginapan
2) Pelayanan makanan dan minuman
3) Pelayanan barang bawaan
4) Pencucian pakaian
5) Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya. (Endar
Sri,1996:8)
c. Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa
kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran
(Lawson, 1976:27)

Karakteristik Hotel

Perbedaan antara hotel dengan industri lainnya adalah :

a. Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang artinya
dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja
yang banyak pula.
b. Dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik,
sosial, budaya, dan keamanan dimana hotel tersebut berada.
c. Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana jasa
pelayanannya dihasilkan.
d. Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa
terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya.
e. Memperlakukan pelanggan seperti raja selain juga memperlakukan pelanggan sebagai
patner dalam usaha karena jasa pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya
pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel tersebut.

2.2. JENIS DAN PENGGOLONGAN USAHA HOTEL

Klasifikasi atau penggolongan hotel adalah suatu system pengelompokan hotel kedalam
berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian tertentu. Hotel dapat
dikelompokan kedalam berbagai kriteria menurut kebutuhanya, namun ada beberapa kriteria
yang dianggap paling lazim digunakan. Sistem klasifikasi hotel di dunia berlainan antara
negara yang satu dengan negara yang lain. Sebagai contoh negara Tiongkok menggunakan
klasifikasi: Tourist class, starndart & super class. Negara Bulgaria, Kolombo, Equador,
Syria, Kuwait menggunakan klasifikasi hotel kelas A, B, C, D dan E. Di Indonesia pada
tahun 1977, dengan keputusan Menparpostel No. PM.10/PW.301/Pdb-77 tentang usaha dan
klasifikasi hotel, ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan
pada:

a) Jumlah Kamar
b) Fasilitas
c) Peralatan yang tersedia
d) Mutu pelayanan

Berdasarkan pada penilaian tersebut, hotel-hotel di Indonesia kemudian digolongkan ke


dalam 5 (lima) kelas hotel, yaitu: bintang satu sampai bintang lima. Tujuan dari klasifikasi
atau penggolongan hotel secara umum adalah:

1) Sebagai pedoman teknis bagi calon investor untuk memilih investasinya dibidang
usaha perhotelan apakah pada hotel berbintang atau melati.
2) Memberikan informasi kepada para tamu yang akan menginap dihotel tentang
standart fasilitas yang dimliki oleh masing-masing jenis dan tipe hotel.
3) Agar tercipta suatu persaingan yang sehat antara pengusaha hotel.
4) Supaya tercipta keseimbangan antara permintaan (supply) dan penawaran
(demand) dalam usaha perhotelan.
Peraturan tersebut kemudian diperbaiki dengan peraturan baru yaitu berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM37/PW.340/MPPT-86
tentang Peraturan Usaha dan Penggolongan Hotel, diberikan penjelasan tentang:

- Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh
bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa
penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersal (Bab I, pasal 1, ayat b).
- Akomodasi adalah wahana untuk menyediakan pelayanan jasa penginapan, yang
dapat dilengkapi dengan pelayanan makan dan minum serta jasa lainnya (Bab I, pasal
1, ayat a).
- Penginapan atau Losmen adalah suatu usaha komersial yang menggunakan seluruh
atau sebagian dari suatu bangunan yang khusus disediakan bagi setiap orang untuk
memperoleh pelayanan sewa kamar untuk menginap (Bab I, pasaI 2).

Jenis Hotel

Penentuan jenis hotel tidak terlepas dari kebutuhan pelanggan dan ciri atau sifat khas yang
dimiliki wisatawan (Tarmoezi, 2000). Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat dari lokasi
dimana hotel tersebut dibangun, sehingga dikelompokkan menjadi:

a. City Hotel
Hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat yang
bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek). City Hotel disebut
juga sebagai transit hotel karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis yang
memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel tersebut.
b. Residential Hotel
Hotel yang berlokasi di daerah pinngiran kota besar yang jauh dari keramaian kota,
tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. Hotel ini berlokasi di daerah-
daerah tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal
dalam jangka waktu lama. Dengan sendirinya hotel ini diperlengkapi dengan fasilitas
tempat tinggal yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga
c. Resort Hotel
Hotel yang berlokasi di daerah pengunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai
(beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel seperti ini terutama
diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi
mereka yang ingin berekreasi.
d. Motel (Motor Hotel)
Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungan
satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya dekat dengan pintu
gerbang atau batas kota besar. Hotel ini diperuntukkan sebagai tempat istirahat
sementara bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan
umum atau mobil sendiri. Oleh karena itu hotel ini menyediakan fasilitas garasi untuk
mobil.

Segi Jumlah Kamar Hotel

Menurut Tarmoezi (Tarmoezi,2000:3), dari banyaknya kamar yang disediakan, hotel dapat
dibedakan menjadi :

a. Small Hotel adalah jumlah kamar yang tersedia maksimal sebanyak 28 kamar.
b. Medium Hotel adalah jumlah kamar yang disediakan antara 28- 299 kamar.
c. Large Hotel adalah umlah kamar yang disediakan sebanyak lebih dari 300 kamar.

2.3. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HOTEL DI EROPA, USA DAN


INDONESIA

SEJARAH PERKEMBANGAN HOTEL DI EROPA DAN AMERIKA

Kata hotel dulunya berasal dari kata HOSPITIUM (bahasa Latin) artinya ruang tamu.
Dalam jangka waktu lama kata hospitium mengalami proses perubahan pengertian dan untuk
membedakan antara Guest Room dan Masion House yang berkembang pada saat itu,maka
rumah-rumah besar disebut HOSTEL. Kata hostel lambat laun huruf "s" pada kata hostel
tersebut menghilang atau dihilangkan orang, sehingga kata hostel berubah menjadi hotel
seperti yang dikenal sekarang.
Pada tahun 3000 Sebelum Masehi telah ada penginapan pertama yang berbentuk "inn",
yaitu rumah-rumah pribadi dengan beberapa kamar yang disediakan bagi pejalan kaki untuk
istirahat atau tidur. Kemudian tahun 961 Sesudah Masehi, di Swiss-Alpine, Augustinian
Monks membangun hotel Le Grand Saint Bernard Hospice yang diperuntukkan bagi orang
yang berziarah dari dan ke Roma.
City Hotel dibangun pertama kali di New York pada tahun 1794. Tahun 1800-an,
Amerika menjadi negara pengembang usaha hotel yang utama, tapi karena harganya mahal
hanya kaum hartawan yang dapat menikmati menginap di hotel mewah bergaya Eropa.
Kemudian pada tahun 1829, Hotel Tremont House di Boston Amerika yang pertama kali
melengkapi hotelnya dengan lobby dan menyediakan kamar privat dengan pintu kamar
dipasang kunci pengaman.
Awal tahun 1990-an, pelayanan hotel secara professional mulai dikembangkan oleh
Ellsworth M. Statler, seorang operator hotel Amerika, yang melengkapi kamar dengan kamar
mandi privat dan kaca rias yang lebar. Pada pertengahan tahun 1900-an, mulai
berkembangnya hotel-hotel yang dikelola oleh suatu mata rantai pengelola usaha hotel
(individu atau suatu perusahaan yang memiliki beberapa hotel).

SEJARAH PERKEMBANGAN HOTEL DI INDONES1A


Pada jaman penjajahan Belanda sudah ada usaha akomodasi yang dikelola secara
komersial, tapi belum dikelola secara modern, seperti:

- Hotel Savoy Homan di Bandung dibangun tahun 1888, kemudian direnovasi tahun
1937 dan selesai tahun 1939.
- Hotel Preanger dibangun tahun 1897, kemudian baru pada tahun 1928 menjadi hotel
yang lebih terkonsep.
- Hotel Mij De Boer, hotel yang paling megah di Medan, didirikan tahun 1898 oleh
Aeint Herman De Boer (Belanda), yang diperuntukkan bagi penguasa perkebunan dan
pejabat pemerintah Belanda. Dalam rangka nasionalisasi pada tanggal 14 Desember
1957 diambil alih Indonesia dan berganti nama menjadi Hotel Dharma Bhakti,
kemudian diubah lagi menjadi Hotel Dharma Deli.
- Grand Hotel de Djokya, hotel lama di Malioboro, Yogyakarta didirikan tahun 1908
dan beroperasi tahun 1911, kemudian setelah renovasi diganti menjadi Hotel Garuda.

2.4. STRUKTUR ORGANISASI PADA HOTEL DAN STANDAR OPERASIONAL


PROSEDURNYA (SOP)

Prinsip-prinsip pengelolaan manajemen hotel pada hakekatnya adalah sama dengan


prinsip-prinsip manajemen organisasi perusahaan pada umumnya. Prinsip-prinsip
pengelolaan manajemen hotel didasarkan pada falsafah dan gaya manajemen yang dimiliki
oleh pemilik manajemen hotel. Falsafah dan gaya manajemen yang bersifat konservatif atau
agresif akan jadikan sebagai suatu dasar untuk menetapkan visi dan misi perusahaan. Visi
merupakan suatu gambaran ideal yang ingin dicapai oleh perusahaan dimasa mendatang.
Sedangkan misi ialah suatu pernyataan tentang usaha hotel. Berdasarkan visi dan misi
tersebut, maka hotel akan menyusun sasaran-sasaran yang hendak dicapai dalam bentuk
kebijakan-kebijakan perusahaan, seperti:

a. Pangsa pasar yarng dituju


b. Jenis produk yang dihasilkan
c. Standar produk yang dihasilkan
d. Keuntungan yang ingin dicapai
e. Pola hubungan antara perusahaan dengan karyawan, pemasok, komunitas, dan
masyarakat disekitarnya.

Struktur organisasi menunjukan suatu tingkatan hirarkis, di mana dari struktur organisasi
tersebut dapat diketahui bagian-bagian yang ada dihotel, hubungan antara bagian dihotel serta
hubungan antara atasan dan bawahan. Dasar penyusunan organisasi antara hotel yang satu
dengan hotel yang lain mempunyai kesamaan, karena setiap hotel mempunyai produk
layanan yang sama, yaitu: sewa kamar, makanan dan minuman, sport, kasino dan produk
lainnya. Akan tapi bentuk dan luas organisasi hotel akan berbeda antara hotel yang satu
dengan hotel yang lainnya. Perbedaan tersebut disebabkan karena adanya perbedaan-
perbedaan:

a. Type dan jenis hotel


b. Size hotel (besar atau kecil)
c. Fisik bangunan hotel
d. Kemampuan tenaga kerja yang ada di dalamnya
e. Sistem manajemen dan pengelolaan yang diberlakukan.

Struktur organisasi dirancang sesuai dengan kebutuhan hotel, semakin besar dan lengkap
fasilitasnya maka struktur organisasinya juga semakin komplek. Berdasarkan struktur
organisasi ipat ditentukan perkiraan jumlah karyawan yang dibutuhkan secara keseluruhan.
Struktur oganisasi pada hotel biasanya disusun berdasarkan fungsionalnya, seperti:
marketing, accounting, personel, dan produksi. Struktur organisasi merupakan bagan
organisasi dan rantai perintah. Dari struktur organisasi dapat dipersiapkan analisis jabatan
(Job Analysis) yang terdiri dari:

1. Uraian tugas (Job Description)


2. Standar manual pekerjaan (Standart operational procedure/SOP)
3. Spesifikasi jabatan (Job Specification)

SOP merupakan sebuah aturan , tata cara, panduan tertulis, dan terdokumentasi secara baik
guna melakukan sebuah atau beberapa proses kerja untuk mencapai atau mewujudkan tujuan
utama dari proses kerja tersebut. Manfaat dan tujuan Standar Operating Procedure ( SOP )

1. Menjelaskan secara detail setiap kegiatan dari proses yang dijalankan.


2. Menimbulkan adanya standarisasi kegiatan.
3. Membantu dalam pengambilan keputusan.
4. Memudahkan dalam transparansi dan akuntabilitas sebuah organisasi.
5. Mengarahkan suatu pekerjaan kepada konsep yang jelas.
6. Sebagai standar acuan yang digunakan oleh seluruh karyawan, baik atasan maupun
bawahan dalam melakukan tugasnya sehingga lebih terarah.
7. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas karyawan baik secara individu maupun kelompok.
8. Sebagai alat untuk mengurangi factor kesalahan dan ketidak displinan karyawan dalam
melakukan proses kerja.

DEPARTEMEN DALAM HOTEL

Room Departement:
- Front Office, berfungsi dalam memberikan pelayanan pada bagian depan hotel.
- Room Division, berfungsi dalam administrasi yang berkaitan dengan kamar.
- Housekeeping, berfungsi dalam masalah penyiapan dan pembersihan kamar.
- Reservation, berfungsi menerima reservasi dari tamu atau agen.
- Roommaid/Roomboy, berfungsi menyiapkan dan membersihkan kamar.
- Bellboy, berfungsi memberikan pelayanan mengantar dan membantu tamu membawa
barang.
- Operator, berfungsi memberikan pelayanan melalui telepon

Food & Beverage Departement:


- Cook, berfungsi menyiapkan menu sesuai order dan bertugas pada F & B produksi.
- Steward, berfungsi membantu cook dan membersihkan peralatan di dapur.
- Waiter/Waitress, berfungsi memberikan pelayanan pada tamu dan bertugas pada F
&B service.
Accounting Departement:
- General Cashier, berfungsi mengadministrasikan penerimaan dan pengeluaran kas
dan bertugas pada back office.
- Income Auditor, berfungsi melaporkan pendapatan hotel dan bertanggung jawab atas
pengendaliannya.
- Credit, berfungsi melakukan analisa kredit dan kebutuhan modal kerja hotel.
- Staff (Account Receivable, Account Payable), berfungsi membantu
pengadministrasian piutang dan hutang
- Bookkeepe, berfungsi membuat penyesuaian dan memposting data akuntansi serta
menyusun laporan keuangan.
- Marketing/Sales, berfungsi dalam administrasi pemasaran hotel.
- Personnel, berfungsi atas administrasi karyawan hotel.

Minor Departement:
- Operator, berfungsi memberikan pelayanan telepon.
- Laundry, berfungsi memberikan pelayanan laundry
- Sport, berfungsi memberi pelayanan fasilitas olah raga
- Sauna dan lain-lain
Fungsi Lain:
- Purchasing, berfungsi melakukan pembelian barang keperluan hotel.
- Security, berfungsi menjaga keamanan hotel.
- Houseman, berfungsi melakukan pembersihan area diluar kamar
 Tugas dan Tanggung Jawab :
o GENERAL MANAGER :
 Bertanggung jawab terhadap operasional
 Membuat Perencanaan.
 Menciptakan budaya.
 Menjalin komunikasi dengan perusahaan lain.
 Membuat keputusan.
o Secretary :
 Membuat agenda kegiatan GM.
 Menyimpulkan hasil rapat.
 Membuat laporan hasil kegiatan.
o Assistant Executive :
 Menjalankan perintah yang di sampaikan oleh General Manager dan
selanjutnya meneruskan kepada Manager.
 Executive Assistant Manager, bertanggungjawab kepada General
Manager.
 Menyampaikan laporan yang dibuat oleh para Manager.
 Mengambil alih tugas General Manager apabila sewaktu-waktu
General Manager berhalangan.
o Residence Manager :
 Mengepalai semua manager lini pertama.
 Mengawasi dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan manager lini
pertama.
 Menentukan target yang harus dicapai oleh setiap departemen.

 Tugas dan Tanggung jawab Manager Lini Pertama :


o Marketing Director :
 Membuat strategi pemasaran dan penjualan.
 Bertanggung jawab atas publikasi atau periklanan hotel.
 Memperkenalkan hotel dan fasilitasnya sekaligus melakukan kotrak
kerjasama kepada calon pengguna jasa hotel.
 Memastikan penjualan kamar memenuhi target.
 Juga bertanggungjawab dalam mempertahankan hubungan dengan para
pelanggan.
o Chief Enginering :
 Bertanggung jawab untuk memperbaiki dan menjaga peralatan dan
fasilitas hotel.
 Membuat laporan mengenai perbaikan atau pembaharuan fasilitas dan
peralatan hotel.
o Human Resource Departement Director (HRD Director) :
 Bertanggung jawab terhadap semua administrasi karyawan.
 Melakukan perekrutan karyawan.
 Membuat program pengembangan ketrampilan karyawan.
o Front Office Manager (FO Manager) :
 Bertanggung jawab terhadap semua aktifitas di Front Office.
 Mengoptimalkan dan memaksimalkan occupancy rate hotel.
 Membuat laporan kamar check in dan check out, dan reservasi.
 Menjual kamar, tugas ini antara lain menerima pemesanan kamar,
menangani tamu yang tanpa pemesan kamar, melaksanakan
pendaftaran, dan penentuan kamar.
 Memberikan informasi tentang pelayanan hotel.
 Mengkoordinir pelayanan tamu, antara lain sebagai penghubung antara
bagian-bagian di hotel menangani berbagai masalah dan keluhan tamu.
 Menyusun laporan status kamar dan mengkoordinasikan penjualan
kamar dengan bagian house keeping.
 Menyelenggarakan pembayaran tamu.
 Menyusun riwayat kunjungan tamu antara lain melakukan pencatatan
data-data individu untuk kunjungan akan datang, dan
menyelenggarakan arsip kartu riwayat kunjungan tamu.
 Menangani telephone switch board, telex, dan telegram.
 Menangani barang-barang bawaan tamu.
o Food and Beverage Manager (F&B Manager) :
 Bertanggung jawab atas pengelolaan makanan dan minuman.
 Membuat laporan pemakaian bahan baku / F&B cost.
 Menciptakan menu baru yang inovative.
o Accounting Manager :
 Bertanggung jawab atas semua pendataan atau pengadministrasian
transaksi dan keuangan.
 Membuat laporan transaksi dan keuangan hotel.
 Mengawasi dan menjaga semua kegiatan transaksi.
o Chief Security :
 Bertanggung jawab atas keamanan hotel.
 Menghalau gangguan keamana dari dalam atau dari luar hotel.
o Executive House Keeping (Executive HK):
 Bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapihan fasilitas hotel.
 Membersihkan dan merapikan kamar yang telah digunakan oleh tamu
sesegera mungkin setelah tamu check-out.
 Melaporkan kepada FO apabila kamar telah siap dijual.
DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/pengantar-perhotelan-definisi-hotel.html

http://madebayu.blogspot.com/2009/10/penggolongan-kelas-hotel-dan-kriteria.html

Você também pode gostar