Você está na página 1de 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYAKIT MALARIA PASCA BANJIR

Topik : Penyakit Pasca Bencana Banjir


Pokok Bahasan : Penyakit Malaria Pasca Bencana Banjir
Sasaran : Masyarakat RT 12 dan 13 Desa Buluran Kenali
Hari/ Tanggal : Sabtu, 27 Oktober 2018
Waktu/Jam : 10:00 WIB – selesai
Lama Waktu : ± 30 menit
Tempat : Balai Desa Buluran Kenali, Telanaipura, Jambi
Penyuluh : Mahasiswa S1 Keperawatan UNJA

A. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penyakit malaria pasca
bencana banjir pada masyarakat RT 12 Dan 13 Desa Buluran Kenali,
diharapkan masyarakat dapat mengetahui dan memahami tentang penyakit
malaria pasca bencana banjir serta bagaimana penanganannya.

B. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini, masyarakat RT 12 & 13 Desa
Buluran Kenali diharapkan mampu :
1. Mengetahui dan memahami apa itu penyakit malaria
2. Mengetahui dan memahami penyebab terjadinya penyakit malaria
3. Mengetahui dan memahami tanda dan gejala penyakit malaria
4. Mengetahui dan memahami komplikasi penyakit malaria
5. Mengetahui dan memahami pencegahan penyakit malaria
6. Mengetahui dan memahami pengobatan penyakit malaria

C. MATERI PENYULUHAN(TERLAMPIR)

D. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. MEDIA
1. Leaflet
2. Infokus
3. Laptop

F. PENGORGANISASIAN
Moderator : 1.
Penyuluh : 1.
Observer : 1.
Fasilitator : 1.
2.
3.

G. PEMBAGIAN TUGAS
1) Moderator
Job Description :
a) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam
b) Memperkenalkan diri
c) Menjelaskan tujuan penyuluhan
d) Menyebutkan materi yang akan dijelaskan
e) Memimpin jalannya penyuluhan dan waktu penyuluhan
f) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi
g) Mengatur waktu kegiatan penyuluhan

2) Penyuluh
Job Description :
a) Menggali pengetahuan masyarakat tentang penyakit pasca banjir
b) Menjelaskan materi
c) Menjawab pertanyaan peserta

3) Fasilitator
Job Description :
a) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
b) Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
c) Memotivasi warga agar berpartisipasi dalam penyuluhan
d) Memotivasi masyarakat untuk mengajukan pertanyaan saat
moderator memberikan kesempatan bertanya
e) Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
f) Membagikan leaflet kepada peserta

4) Observer
Job Description :
a) mengobservasi jalannya proses kegiatan
b) mencatat perilaku verbal dan nonverbal peserta selama kegiatan
penyuluhan berlangsung
c) Mencatat pertanyaan yang diajukan oleh peserta penyuluhan
d) Mengevaluasi serangkaian acara penyuluhan mulai dari awal hingga
akhir

H. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Moderator

: Penyuluh

: Fasilitator

: Observer

: Peserta

I. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Tahapan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Media
masyarakat
1. Pendahuluan a. Memberi salam a. Menjawab
(5 menit ) b. Memperkenalkan diri salam
c. Menjelaskan tujuan b. Memperhatikan
penyuluhan c. Memperhatikan
d. Menyebutkan materi yang dan mencatat
akan dijelaskan d. memperhatikan
e. Menggali pengetahuan e. Memperhatikan
audiens tentang penyakit dan menjawab
malaria pasca bencana
banjir
2. Penyajian Menjelaskan dan menyebutkan Memperhatikan Laptop,
Materi (15 tentang penyakit malaria pasca dan mencatat infokus
menit) bencana banjiryaitu : dan
a. Pengertian penyakit malaria leaflet
b. Penyebab penyakitmalaria
c. Tanda –tanda dan
gejalapenyakitmalaria
d. Komplikasipenyakitmalaria
e. Pencegahanpenyakitmalaria
f. Pengobatan
penyakitmalaria

3. Penutup a. Memberi kesempatan a. Bertanya


(10 menit) kepada sasaran untuk tentang
menanyakan hal- hal yang penyakit
belum jelas. malaria yang
b. Menjelaskan pertanyaan kurang
sasaran dimengerti
c. Menyimpulkan materi yang b.
telah disampaikan Memperhatikan
d. Memberi salam dan terima jawaban yang
kasih diberikan
penyuluh
c.
Memperhatikan
penjelasan
penyuluh
d. Menjawab
salam

I. EVALUASI
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit malaria ?
2. Sebutkan apa saja yang dapat menyebabkan penyakit malaria ?
3. Apa saja tanda –tanda dan gejala penyakit malaria ?
4. Apa saja komplikasi dari penyakit malaria ?
5. Bagaimana pencegahan penyakit malaria ?
6. Bagaimana pengobatan penyakit malaria ?

J. DAFTAR REFERENSI
1. Mansjoer Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : FKUI
2. Pribadi W, Gandahusada S, Ilahude HD. 2000. Parasit Malaria. Jakarta :
Balai Penerbit FKUI

K. LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian penyakit malaria
Malaria adalah penyakit yang bersifat akut maupun kronik yang
disebabkan oleh protozoa genus plasmodium yang ditandai dengan
demam, anemia, dan splenomegali (Mansjoer, 2001)
Penyakit malaria merupakan penyakit pada sel darah merah yang
mengancam jiwa yang ditularkan ke manusia oleh nyamuk Anopheles.
Setelah manusia digigit nyamuk, parasit penyebab malaria ini berkembang
biak di liver (hati) manusia sebelum menginfeksi dan menghancurkan sel-
sel darah merah.
2. Penyebab penyakit malaria

Penyebab malaria adalah gigitan dari nyamuk Anopheles betina


yang di dalam tubuhnya terkandung parasit Plasmodium. Anopheles
adalah satu-satunya nyamuk yang dapat menjadi penular parasit malaria.
Keberhasilan parasit penyebab malaria untuk berkembang di dalam tubuh
nyamuk tergantung pada beberapa faktor, terutama faktor kelembaban dan
suhu nyamuk.

Air yang menggenang terlalu lama, terutama air kotor terutama


banjir bisa dijadikan sarang nyamuk. Genangan air disebabkan oleh hujan
derasa atau luapan sungai dapat bertindak sebagai tempat berkembangbiak
nyamuk, dan karena itu meningkatkan potensi paparan dari populasi
korban bencana dan tenaga sukarelawan terhadap paparan penyakit
malaria. Penyakit yang ditularkan nyamuk sulit untuk dicegah terutama
selama bencana banjir.
Banjir secara tidak langsung dapat menyebabkan peningkatan
vector-borne diseases melalui ekspansi dari jumlah dan berbagai habitat
vector. Genangan air yang disebabkan oleh hujan deras atau limpahan
sungai apat bertindak sebagai pembibitan situs untuk nyamuk, dank arena
itu meningkatnya potensi eksposure dari populasi yang terkena bencana
untuk terkena malaria.

3. Tanda dan gejala penyakit malaria


Tanda dan gejala yang di temukan pada klien dngan malaria secara umum
menurut Mansjoer (2001) antara lain sebagai berikut :
a. Demam
Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon
matang (sporolasi). Pada Malaria Tertiana (P.Vivax dan P. Ovale),
pematangan skizon tiap 48 jam maka periodisitas demamnya setiap
hari ke-3, sedangkan Malaria Kuartana (P. Malariae)
pematangannya tiap 72 jam dan periodisitas demamnya tiap 4 hari.
Tiap serangan di tandai dengan beberapa serangan demam
periodik. Gejala umum (gejala klasik) yaitu terjadinya “Trias
Malaria” (malaria proxysm) secara berurutan :
1) Periode dingin.
Mulai menggigil, kulit kering dan dingin, penderita sering
membungkus diri dengan selimut atau sarung dan pada saat
menggigil sering seluruh badan bergetar dan gigi-gigi saling
terantuk, pucat sampai sianosis seperti orang kedinginan.
Periode ini berlangsung 15 menit sampai 1 jam diikuti dengan
meningkatnya temperatur.
2) Periode panas.
3) Muka merah, kulit panas dan kering, nadi cepat dan
panas tetap tinggi sampai 40oC atau lebih, respirasi
meningkat, nyeri kepala, nyeri retroorbital, muntah-
muntah, dapat terjadi syok (tekanan darah turun),
kesadaran delirium sampai terjadi kejang (anak).
Periode ini lebih lama dari fase dingin, dapat sampai 2
jam atau lebih, diikuti dengan keadaan berkeringat.
3) Periode berkeringat.
Penderita berkeringat mulai dari temporal, diikuti
seluruh tubuh, sampai basah, temperatur turun,
penderita merasa capai dan sering tertidur. Bila
penderita bangun akan merasa sehat dan dapat
melakukan pekerjaan biasa.
b. Splenomegali
Splenomegali adalah pembesaran limpa yang merupakan gejala khas
Malaria Kronik. Limpa mengalami kongesti, menghitam dan
menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan
ikat bertambah (Corwin , 2000, hal. 571). Pembesaran limpa terjadi
pada beberapa infeksi ketika membesar sekitar 3 kali lipat. Lien
dapat teraba di bawah arkus costa kiri, lekukan pada batas anterior.
Pada batasan anteriornya merupakan gambaran pada palpasi yang
membedakan jika lien membesar lebih lanjut. Lien akan terdorong
ke bawah ke kanan, mendekat umbilicus dan fossa iliaca dekstra.
c. Anemia
Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling berat
adalah anemia karena Falcifarum. Anemia di sebabkan oleh
penghancuran eritrosit yang berlebihan Eritrosit normal tidak dapat
hidup lama (reduced survival time). Gangguan pembentukan eritrosit
karena depresi eritropoesis dalam sumsum tulang (Mansjoer. dkk,
Hal. 411).
d. Ikterus
1) Ikterus adalah diskolorasi kuning pada kulit dan skIera mata
akibat kelebihan bilirubin dalam darah. Bilirubin adalah
produk penguraian seldarah merah. Terdapat tiga jenis
ikterus antara lain :
1) Ikterus hemolitik
Disebabkan oleh lisisnya (penguraian) sel darah merah
yang berlebihan. Ikterus ini dapat terjadi pada destruksi sel
darah merah yang berlebihan dan hati dapat
mengkonjugasikan semua bilirubin yang di hasilkan
2) Ikterus hepatoseluler
Penurunan penyerapan dan konjugasi bilirubin oleh hati
terjadi pada disfungsi hepatosit dan di sebut dengan
hepatoseluler.
3) Ikterus Obstruktif
Sumbatan terhadap aliran darah ke empedu keluar hati
atau melalui duktus biliaris di sebut dengan ikterus
obstuktif

4. Komplikasi Penyakit Malaria


Menurut Gandahusada, Ilahude dan Pribadi (2000) beberapa komplikasi
yang dapat terjadi pada penyakit malaria adalah
a. Malaria otak
Malaria otak merupakan penyulit yang menyebabkan kematian
tertinggi (80%) bila dibandingkan dengan penyakit malaria lainnya.
Gejala klinisnya dimulai secara lambat atau setelah gejala permulaan.
Sakit kepala dan rasa ngantuk disusul dengan gangguan kesadaran,
kelainan saraf dan kejang-kejang bersifat lokal atau menyeluruh.
b. Anemia berat
Komplikasi ini ditandai dengan menurunnya hematokrit secara
mendadak (< 3 mg/ dl. Seringkali penyulit ini disertai edema paru.
Angka kematian mencapai 50%. Gangguan ginjal diduga disebabkan
adanya Anoksia, penurunan aliran darah keginjal, yang dikarenakan
sumbatan kapiler, sebagai akibatnya terjadi penurunan filtrasi pada
glomerulus.
c. Edema paru
Komplikasi ini biasanya terjadi pada wanita hamil dan setelah
melahirkan. Frekuensi pernapasan meningkat. Merupakan komplikasi
yang berat yang menyebabkan kematian. Biasanya disebabkan oleh
kelebihan cairan dan Adult Respiratory Distress Syndrome (ARDS).
d. Hipoglikemia
Konsentrasi gula pada penderita turun

5. Pencegahan Penyakit Malaria


Pencegahan dilakukan dengan :
a. Pemberantasan sarang nyamuk yang dapat menjadi perindukan
nyamuk pada lokasi pengungsian
b. Menebarkan pemakan jentik, menekan kepadatan nyamuk dengan
menebarkan ikan pemakan jentik. Seperti ikan kepala timah, nila
merah, gupi, mujair
c. Membersihkan lingkungan, menimbun genangan air, membersihkan
lumut, gotong royong membersihkan lingkungan sekitar, mencegahnya
dengan kentongan. Ini adalah bentuk dari usaha untuk pencegahan
malaria.
d. Lavarsasi tempat perindukan nyamuk anopheles
e. Penggunaan kelambu atau penutup tubuh di tempat pengungsian
f. Menghindari gigitan nyamuk, tidur memakai kelambu, menggunakan
obat nyamuk, memakai obat oles anti nyamuk, pasang kawat kasa pada
ventilasi, menjauhkan kandang ternak dari rumah, mengurangi berada
di luar rumah pada malam hari.
g. Menggunakan revelen sewaktu keluar/bekerja di luar rumah pada
daerah pengungsian yang endemis malaria
6. Pengobatan Penyakit Malaria
Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai bentuk pertolongan
pertama terhadap penderita demam berdarah yaitu:

a. Memberikan minum sebanyak mungkin


b. Kompres agar panasnya turun
c. Memberikan obat penurun panas
d. Jika dalam waktu 3 hari demam tidak turun atau malah naik segera
bawa ke rumah sakit atau puskesmas
e. Jika tidak bisa minum atau muntah terus menerus, kondiai bertambah
parah, kesadaran menurun atau hilang maka harus dirawat di rumah
sakit

Terdapat beberapa macam obat anti-malaria, seperti artesunat,


amodiakuin, klorokuin, primakuin, kina, doksisiklin, dan tetrasiklin.
Umumnya obat – obatan anti – malaria diberikan dalam bentuk
kombinasi. Selain obat anti-malaria, penderita malaria perlu diberikan
obat pendukung lain seperti obat penurunan panas, obat nyeri kepala,
atau obat mual. Penderita malaria dengan komplikasi perlu dirawat inap
di rumah sakit karena memerlukan pengobatan melalui suntikan.

Você também pode gostar