Você está na página 1de 28

BLOK VI

KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN MOBILISASI

Modul Konsep

Koordinator Blok:
Ns. Devi Darliana, M.Kep.,Sp.MB

Penyusun Modul:
Ns. Devi Darliana, M.Kep.,Sp.MB
Ns. Rachmalia, MNS

Co Penyusun Modul
Ns. Nurhasanah. M.Kep
Ns. Yullyzar, MNS

Reviewer:
Ns. Ardia Putra, MNS
Ns. Hilman Syarif, M.Kep., Sp.Kep.MB

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA


BANDA ACEH 2014/2015

1
IDENTITAS PEMILIK

Pasfoto 3x4 cm

Nama : .......................................................................................................

NIP : .......................................................................................................

Tempat/tgl lahir : .......................................................................................................

Alamat Rumah : .......................................................................................................

: .......................................................................................................

Nomor Telp : .......................................................................................................

Pemilik,

(___________________)
NIP/NIK :

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt, berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga modul blok 7 ini selesai disusun. Modul ini berisikan kompetensi
mahasiswa untuk mampu memahami dan memenuhi kebutuhan aktivitas dan mobilisasi
secara komprehensif sepanjang tumbuh kembang manusia (lifespan) dalam tatanan
pelayanan keperawatan di rumah sakit maupun di komunitas.
Modul ini diharapkan dapat memberikan acuan bagi mahasiswa dan tutor untuk
melaksanakan pembelajaran dengan sistem Student Centered Learning (SCL) yang
sedang diterapkan di Fakultas Keperawatan Unsyiah, khususnya pada topik kebutuhan
aktivitas dan mobilisasi. Selain itu, dengan penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) yang telah dilaksanakan, modul ini dapat mendukung proses belajar mengajar
dengan pendekatan metode pembelajaran yang berorientasi pada mahasiswa sehingga
dapat memfasilitasi dalam mencapai kompetensi yang diharapkan.
Penyusunan modul ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu tidak
lupa kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala.
2. Seluruh staf dosen Fakultas Keperawatan yang telah memberikan masukan yang
berharga.
3. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan modul yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu.

Kami berharap semoga modul ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa, tutor, dosen
dan seluruh para pembaca. Kami menyadari dalam penyusunan modul ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan.

Banda Aceh, Februari 2015

Penyusun

3
DAFTAR ISI

Hal
Halaman Judul ........................................................................................................... 1
Identitas Pemilik ......................................................................................................... 2
Kata Pengantar .......................................................................................................... 3
Daftar Isi .................................................................................................................... 4
Bab I Informasi Umum ........................................................................................... 5
Bab II Rancangan Pembelajaran ............................................................................ 7
Bab III Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas dan Mobilisasi .......................................... 11
Bab IV Praktikum Kebutuhan Aktivitas dan Mobilisasi…............................ .........28
Daftar Pustaka
Lampiran

4
BAB I
INFORMASI UMUM

A. Nama Blok : Kebutuhan Aktivitas dan Mobilisasi


B. Nama Modul : Konsep Kebutuhan Aktivitas dan Mobilisasi
C. Beban SKS : 3 SKS
D. Tujuan Modul
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami
konsep kebutuhan aktivitas dan mobilisasi, asuhan keperawatan pada pasien
dengan masalah aktivitas dan mobilisasi, serta keterampilan pemenuhan
kebutuhan aktivitas dan mobilisasi secara komprehensif dan sistematis.

E. Deskripsi Modul
Pada blok ini mahasiswa akan mempelajari tentang konsep kebutuhan aktifitas
dan mobilisasi yang meliputi anatomi dan fisiologi sistem muskuloskeletal
meliputi: tulang, sendi, otot, tendon; sistem neurologi meliputi: susunan saraf
pusat dan susunan saraf perifer, prinsip mekanika tubuh, mobilisasi sesuai
dengan tahap tumbuh kembang, kondisi patologis yang mempengaruhi
mobilisasi, pengaruh imobilisasi pada sistem tubuh serta asuhan keperawatan
pada pasien gangguan mobilisasi, pasien yang mengalami gangguan body
mechanic dan body allignment.

F. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran akan dilaksanakan berdasarkan uraian masalah atau
Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan metode kuliah umum, The
Seven jumps dan praktikum dilaboratorium.

G. Kegiatan Mahasiswa
Pada awal pembelajaran dengan menggunakan modul ini, mahasiswa akan
diberikan kuliah pengantar (Introduction Lecturer) pada kelas besar oleh
koordinator blok yang pada intinya memberikan gambaran secara komprehensif
pada mahasiswa mengenai modul yang akan dipelajari, kompetensi, tujuan
pembelajaran yang diharapkan, serta metode pembelajaran yang digunakan.
Selanjutnya mahasiswa akan mengikuti pembelajaran sesuai dengan metode
pembelajaran yang telah direncanakan pada modul.

5
Selanjutnya, proses pembelajaran dilanjutkan melalui kegiatan praktikum
dilaboratorium agar pemahaman konsep aktivitas dan mobilisasi dapat lebih baik.
Pada praktikum ini, pembelajaran mahasiswa dimulai dengan kasus pemicu yang
bertujuan untuk menstimulasi kemampuan berfikir kritis dan melatih kemampuan
mahasiswa dalam menyelesaikan masalah pasien melalui tahapan proses
keperawatan. Hal ini dimulai dengan pengkajian, penetapan diagnosa,
perencanaan, implementasi dan evaluasi. Setiap langkah prosedur intervensi
keperawatan yang diperlukan telah diuraikan secara komplit dalam modul ini
untuk melatih kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor mahasiswa secara
utuh. Namun, hal ini tidak mengabaikan kompetensi soft skill dalam
melaksanakan prosedur tindakan keperawatan yang dilakukan pada
phantom/maneukin. Semua prosedur ini akan didampingi oleh masing-masing
tutor yang telah ditetapkan. Diharapkan mahasiswa terampil dalam melakukan
intervensi keperawatan secara sistematis guna memenuhi kebutuhan aktivitas
dan mobilisasi.

6
BAB II
RANCANGAN PEMBELAJARAN

A. PROFESIONAL PROFIL
Setelah mengikuti proses pembelajaran pada tahap pendidikan akademik,
mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mengaplikasikan konsep dan
keterampilan dalam memenuhi kebutuhan aktivitas dan mobilisasi sesuai dengan
kebutuhan pasien terhadap permasalahan aktivitas mobilisasi terutama pada
institusi pelayananan di rumah sakit dan komunitas. Diharapkan nantinya
keterampilan ini dapat dipergunakan oleh mahasiswa pada tahap pendidikan profesi
dan setelah mereka menyelesaikan pendidikan Ners.

B. JADWAL PERKULIAHAN

No Hari/Tanggal Waktu PT Metoda


1 Selasa 08.30-09.20 TCL
03 Maret
2015

09.30-10.20 1 The Seven Jumps


10.20-11.10 Step 1-5
11.10-12.00
2 Rabu 08.30-09.20 2,3 Kuliah Pakar 1
04 Maret 09.30-10.20 Anatomi dan fisiologi musculoskeletal
2015 10.20-11.10
11.10-12.00
3 Kamis Pembagian TIK
05 Maret
2014 08.30-09.20 4,5 Kuliah Pakar 3 Anatomi dan fisiologi sistem
09.30-10.20 saraf dan pemeriksaan fisik sistem
10.20-11.10 neuromuskuler
11.10-12.00 (Ns. Marlina, M.Kep., Sp.MB)

7
No Hari/Tanggal Waktu PT Metoda
4 Senin 08.30-09.20 6,7 The Seven Jumps
09 Maret 09.30-10.20 Step 7
2015 10.20-11.10
11.10-12.00
5 Selasa 08.30-09.20 8 Kuliah pakar
10 Maret 2015 09.30-10.20 Askep Fraktur
(Ns. Devi Darliana, M.Kep.,Sp.MB)

10.20-11.10 9 Kuliah pakar


Askep Fiksasi Internal dan Eksternal
(Ns. Ahyana, MNS)

11.10-12.00 10 Tranfer Knowledge

6 Rabu 08.30-09.20 11,12 Diskusis dan analisis (ISS)


11 Maret 09.30-10.20
2015 10.20-11.10
11.10-12.00
7 Kamis 08.30-09.20 13, 14 Kuliah pakar
12 Maret 2015 09.30-10.20 (Akep Osteoartritis, Osteosarkoma,
10.20-11.10 Osteomeilitis, dan Gout)
11.10-12.00 (Ns. Cut Husna, MNS)
8 Senin 08.30-09.20 15, 16 Kuliah pakar
30 Maret 2015 09.30-10.20 Askep Gangguan Imobilisasi
10.20-11.10 (Ns.Halimuddin,M.Kep.,Sp.MB)
11.10-12.00
9 Rabu Ujian Tulis dan Responsi
01 April 2015

8
Jadwal Pratikum
No Hari/ Tutor Kasus Klp
Jam
Tanggal
1 Senin 08.30-10.10 Ns. Halimuddin, M.Kep, Sp.KMB I I
16 Maret Ns.Cut Husna, MNS II II
2015 Ns. Fikriyanti, MNS III III
Ns.QurratuIffoura IV IV

10.10-11.50 Ns. MarlinaM.Kep, Sp.MB I V


Ns. Aklima, MNS II VI
Ns. Cut TetaMeryan Sari III VII
Ns. Nevi HasratiNizami IV VIII
2 Selasa 08.30-10.10 Ns. MarlinaM.Kep, Sp.MB I VI
17 Maret Ns. Aklima, MNS II VII
2015 Ns. Cut TetaMeryan Sari III VIII
Ns. Nevi HasratiNizami IV V

Ns. Halimuddin, M.Kep, Sp.KMB I II


10.10-11.50
Ns. Cut Husna, MNS II III
Ns. Fikriyanti, MNS III IV
Ns.QurratuIffoura IV I
3 Rabu 08.30-10.10 Ns. Halimuddin, M.Kep, Sp.KMB I III
18 Maret Ns. Cut Husna, MNS II IV
2015 Ns. Fikriyanti, MNS III I
Ns.QurratuIffoura IV II

10.10-11.50 Ns. MarlinaM.Kep, Sp.MB I VII


Ns. Aklima, MNS II VIII
Ns. Cut TetaMeryan Sari III V
Ns. Nevi HasratiNizami IV VI
4 Kamis/ 08.30-10.10 Ns. MarlinaM.Kep, Sp.MB I VIII
19 Maret Ns. Aklima, MNS II V
2015 Ns. Cut TetaMeryan Sari III VI
Ns. Nevi HasratiNizami IV VII

9
10.10-11.50 Ns. Halimuddin, M.Kep, Sp.KMB I IV
Ns. Cut Husna, MNS II I
Ns. Fikriyanti, MNS III II
Ns.QurratuIffoura IV III
5 Selasa/31 08.30-11.50 Tim Tutor LabMandiri
Maret
2015
6 Kamis/2 08.30-11.50 Tim Tutor Ujian
April 2015 OSPE

C. METODE EVALUASI
1. Diskusi/presentasi individu : 7%
2. Soft skills : 6%
3. Tugas Individu/kelompok * : 7%
4. Ujian Responsi** : 10%
5. Ujian tulis/final : 35%
6. Pratikum *** : 30%
7. Absensi : 5%

Keterangan:
* Tugas Individu : Tugas kelompok = 60%’40%
** Evaluasi anatomi dan fisiologi = 5%
*** presentase penilaian pratikum = Prestes 10%
Proses 5%
Tindakan 20%
Ospe 65%
D. TUTOR
1. Ns. Cut Husna, MNS
2. Ns. Halimuddin, M.Kep., Sp. MB
3. Ns. Marlina, M.Kep., Sp. MB
4. Ns. Aklima, MNS
5. Ns. Ahyana, MNS
6. Ns. Fikriyanti, MNS
7. Ns. Nevi Hasrati Nizami
8. Ns. Qurratu Iffoura.

10
BAB III
KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN MOBILISASI

A. Anatomi fisiologi sistem Neuromuskuloskeletal


Menurut Perry and Potter (2005) Sistem neuromuskuloskeletal meliputi tulang,
persendian, otot, tendon dan saraf
1. Tulang
Tulang merupakan alat gerak pasif karena tidak dapat bergerak tanpa bantuan otot.
Berdasarkan jenisnya, ada dua macam tulang, yaitu tulang rawan (kartilago) dan
tulang keras (osteon). Pembentukan tulang dimulai setelah terbentuk tulang rawan. Di
dalam tulang rawan, terdapat rongga dan terisi oleh osteoblas. Osteoblas akan
membentuk osteosit dari arah dalam ke luar (konsentris). Osteosit mensekresikan
protein yang akan menjadi matriks tulang keras. Kemudian, matriks tulang keras terisi
kalsium dan fosfat sehingga matriks tulang mengeras. Proses perubahan tulang
rawan menjadi tulang keras disebut osifikasi.
.

Gambar. Tulang Spons

Gambar. Tulang Panjang


2

11
Gambar. Tulang Tangan.

12
13
2. Sendi

Persendian menurut tempat


Sendi anggota gerak atas terdiri dari
a. Sendi pergelangan bahu, misalnya artikulatio (art) Sternoklavikular, art.
Humeri.
b. Sendi siku (art. Cubiti), misalnya art. Humeroulnaris., art.humeroradialis,
c. Sendi lengan bawah dan tangan
d. Persendian gelang panggul, misalnya art. Sakroilliaka, art. Simfisis pubis
e. Persendian tungkai atas dan lutut, misalnya art. genu
f. Persendian tungkai bawah, misalnya art. tibia-fibula proximal
g.
3. Otot
Menurut letaknya otot kerangka tubuh terdiri atas:
a. Otot kepala.
b. Otot leher.
c. Otot bahu
d. Otot dada
e. Otot perut
f. Otot punggung
g. Otot pangkal lengan
h. Otot panggul

14
15
16
4. Sistem Neurologi

Otak terdiri dari 3 bagian besar yaitu:

Gambar. Otak

17
4. Pemeriksaan muskuloskeletal
Menurut Smeltzer and Bare (2001) Pemeriksaan fisik pada system
musculoskeletal dilakukan dengan tehnik inspeksi dan palpasi yang bertujuan
untuk mengetahui integritas tulang, fungsi sendi, kekuatan otot, cara berjalan dan
kemampuan pasien melakukan aktifitas sehari-hari. Integritas sistem
muskuloskeletal sangat penting bagi manusia untuk bergerak dengan bebas dan
merawat diri mereka sendiri.

Pengkajian kekuatan otot dilakukan pada semua extremitas, hasil yang


didapatkan berupa:
1) 5/5: kekuatan penuh
2) 4/5: dapat bergerak secara bebas dan maksimal serta dapat melawan
gravitasi dan lemah bila diberi tahan
3) 3/5: otot dapat bergerak secara bebas dan hanya dapat melawan
gravitasi
4) 2/5: Otot dapat begerak dengan bebas dengan bantuan dalam melawan
efek gravitasi
5) 1/5: Otot tidak dapat berpindah tetapi kontraksi otot dapat dipalpasi
6) 0/5: Tidak ada kontreaksi dan pergerakan otot

18
Gambar 4.1 Teknik Pemeriksaan Kekuatan Otot
Umumnya penulisan kekuatan otot di institusi kesehatan menggunakan
tanda atau symbol:
4444 3333
5555 2222

Arti tanda tersebut adalah :


1) Nilai kekuatan otot yang berada di sebelah kanan atas garis (4444)
menunjukkan kekuatan otot ekstremitas kanan bagian atas,
sedangkan yang di sebelah kiri atas (3333) menunjukan kekuatan otot
ekstremitas kiri bagian atas.
2) Nilai kekuatan otot yang berada di sebelah kanan bawah garis (5555)
menunjukkan kekuatan otot ekstremitas kanan bagian bawah,
19
sedangkan yang di sebelah kiri bawah (2222) menunjukan kekuatan
otot ekstremitas kiri bagian bawah.
3) Nilai horizontal yang terjauh dengan garis menunjukkan kekuatan otot
dari persendian yang terdistal dari organ yang diuji.

B. Mobilisasi
1. Body mekanik

2. Keseimbangan Tubuh

3. Koordinasi Gerakan Tubuh


4. Body alignment
Body alignment berhubungan dengan posisi sendi, tendon, ligamen, dan otot
ketika posisi berdiri, duduk, dan berbaring. Body alignment yang benar
mengurangi ketegangan pada struktur muskuloskeletal, mempertahankan tonus
otot secara adekuat, dan menunjang keseimbangan.

20
a. Teknik mengubah posisi.

5. Mobilisasi sendi
Perubahan sistem muskuloskeletal (postur tubuh) berdasarkan umur
Menurut Perry and Potter (2005) Sepanjang kehidupan, penampilan tubuh dan
fungsinya mengalami perubahan. Pengaruh terbesar dapat terlihat pada anak-anak
dan lansia.
.

21
1. Perubahan perkembangan sesuai tumbuh kembang
Sepanjang kehidupan, penampilan dan fungsi tubuh engalami perubahan. Pengaruh
besar terlihat pada usia anak-anak dan lansia

5. Kondisi patologis yang mempengaruhi Body alignment dan mobilisasi


a. Kelainan postur tubuh

b. Gangguan perkembangan otot


c. Kerusakan sistem saraf pusat
d. Trauma langsung pada sistem muskuloskeletal

6. Pengaruh imobilisasi pada sistem tubuh


Imobilisasi dapat menimbulkan perubahan pada sistem tubuh, seperti perubahan
metabolik, sistem kardiovaskuler, sistem respiratori, sistem muskuloskeletal, sistem
integument dan pengaruh psikososial.

a. Perubahan metabolik
b. Perubahan sistem respiratori.
c. Perubahan sistem kardiovaskuler
d. Perubahan sistem muskuloskeletal.
e. Perubahan sistem integument.
f. Perubahan eliminasi urine.

22
g. Pengaruh psikososial

7. Proses keperawatan pada pasien dengan gangguan Body alignment dan mobilisasi
a. Pengkajian
Pengkajian mobilisasi pasien berfokus pada rentang gerak, gaya berjalan,
latihan, toleransi aktifitas serta Body alignment.
1) Rentang gerak (Range of Motion)

2) Gaya Berjalan.

23
b. Latihan Dan Toleransi Aktifitas.

1) Pengkajian fungsi fisiologis


Sistem Metabolik.
Sistem Respiratori.
Sistem Kardiovaskuler
Sistem Muskuloskeletal.
Sistem Integumen.
Sistem Eliminasi.
2. Pengkajian kesehatan lansia
Faktor Psikososial.
Faktor-faktor perkembangan

24
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan mengidentifikasi perubahan Body alignment dan
mobilisasi yang aktual dan potensial berdasarkan pengumpulan data yang
selama pengkajian. Perubahan Body alignment diakibatkan perubahan tulang,
gangguan perkembangan otot, kerusakan sistem saraf pusat, dan trauma
langsung sistem muskulosiceletal. Pengkajian data harus berisi karakteristik yang
bermakna dan tepat untuk mendukung penamaan diagnostik
Body alignment dan mobilisasi saling berhubungan. Seseorang yang
mempunyai Body alignment buruk mengurangi mobilisasi. Saat mengidentifikasi
diagnosa keperawatan, perawat menyusun strategi keperawatan untuk
mengurangi dan mencegah bahaya berhubungan dengan Body alignment buruk
atau gangguan mobilisasi.
Aspek fisiologis sering hanya berfokus pada asuhan keperawatan pasien
gangguan mobilisasi. Sedangkan aspek psikososial dan perkembangan
diabaikan. Padahal aspek tersebut penting untuk kesehatan. Contoh, selama
imobilisasi, interaksi sosial dan stimulus dikurangi. Sehingga pasien terisolasi,
menarik diri dan bosan. Pasien seperti itu sering menggunakan bel pemanggil
perawat untuk meminta sedikit perhatian fisik, apabila kebutuhan sosialisasi
mereka lebin besar.
Contoh Diagnosa Keperawatan NANDA untuk ketidaktepatan Body
mekanik dan hambatan mobilisasi:
1. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan Body alignment yang buruk,
Penurunan mobilisasi
2. Risiko Cedera berhubungan dengan Ketidaktepatan Body mekanik,
Ketidaktepatan posisi, Ketidaktepatan teknik pemindahan
3. Hambatan mobilisasi fisik berhubungan denganPenurunan rentang gerak,
Tirah, baring, Penurunan kekuatan
4. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan:Stasis sekresi
paru, Ketidaktepatan posisi tubuh
5. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan: Penurunan
pengembangan paru; Penumpukan sekresi paru; Ketidaktepatan posisi tubuh
6. Gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan: Pola napas tidak
simetris; Penurunan pengembangan paru; penumpukan sekresi paru

25
7. Gangguan integritas kulit atau risiko terjadinya gangguan integritas kulit
berhubungan dengan: keterbatasan mobilisasi, tekanan permukaan kulit,
gaya gesek.
8. Gangguan eliminasi urine yang berhubungan dengan keterbatasan
mobilisasi,
9. Risiko infeksi berhubungan dengan: Stasisnya sekresi paru, kerusakan
integritas kulit; stasisnya urine
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan pasien imobilisasi harus berfokus mencegah dan
meminimalkan bahaya imobilisasi. Intervensi harus diarahkan untuk
mempertahankan fungsi optimal pada seluruh sistem tubuh.
a. Sistem metabolik
b. Sistem pernafasan
c. Sistem kardiovaskuler
d. Sistem muskuloskeletal
e. Sistem integumen
f. sistem eliminasi
g. Perubahan psikososial
h. Perubahan perkembanga
i. Evaluasi
Proses Keperawatan Rhematoid Arthritis
Kasus
Wanita usia 50 tahun mengalami hemiparese sinistra setelah mengalami stroke 5 hari
yang lalu. Pada hari pertama rawatan, pasien mengalami koma dengan GCS (Glasgow
coma scale) E2 M3 V2, reflek babinski (+). Perawat memberikan trochanter roll, hand roll
saat pasien tidur. Keadaan pasien saat ini, Kekuatan otot ekstemitas bawah pasien saat
ini hanya mampu untuk menggerakkan tetapi tidak dapat melawan gravitasi, reflek
patella hipoaktif, pasien kesulitan membolak-balikkan telapak tangan dan gerakannya
lambat, oleh karena itu Perawat senantiasa mengkaji dan melatih range of motion
(ROM) pasien. Perawat Z dengan BB 42 kg dan TB 160 cm berusaha mempertahankan
body mekanik dan body alignment ketika memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi
roda. Pasien hari ini akan di bawa ke ruang rehabilitasi medik untuk belajar cara
menggunakan cane dan kruk.

26
ISS
1. Jelaskan pengertian, etiologi, dan manifestasi klinik, patofisiologi,
pemeriksaan diagnostic dan penunjang stroke
2. Jelaskan asuhan keperawatan pada pasien stroke
3. Jelaskan pengertian, etiologi, dan manifestasi klinik, patofisiologi,
pemeriksaan diagnostic dan penunjang rheumatoid arthritis
4. Jelaskan asuhan Keperawatan pada pasien rheumatoid arthritis
5. Jelaskan pengaruh imobilisasi pada sistem metabolic dan
respiratory
6. Jelaskan pengaruh imobilisasi pada sistem kardiovaskular dan
musculoskeletal
7. Jelaskan pengaruh imobilisasi pada sistem integument dan
eliminasi serta pengaruh dari psikososial
8. Jelaskan asuhan keperawatan pada pasien imobilisasi

Tugas
1. Menjelaskan fisiologi otot kerangka
2. Mampu memahami mobilisasi sesuai dengan tahap tumbuh kembang

BUKU SUMBER YANG DIANJURKAN

AIPNI (2010). Kurikulum pendidikan ners. Fakultas keperawatan Universitas


Indonesia, Jakarta.
Alimul Hidayat, A. Aziz. (2006), Pengantar kebutuhan dasar manusia: Aplikasi
konsep dan proses keperawatan. Volume I. Jakarta: Salemba Medika.
Carpenito, L. J. (1997). Nursing diagnosis: application to clinical practice. 7 th
ed. Philadephia: Lippincott Company.
Ellis, J. R., Nowlis, E. A., Bentz, P., M. (1996). Modules for basic nursing skills. 6
th ed. Philadephia: lippincott.
Kozier, B., Erb, G., Berman A., Snyder S. (2004). Fundamentals of nursing:
Concept, process, and practice. 7 th ed. New Jersey: Pearson
Education, Inc.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2006). Fundamentals of nursing; konsep, proses
dan praktik, 4 th ed.USA: Elsevier Mosby.
Smeltzer, C.S., Bare, G.B., (2001). Buku ajar keperawatan medical bedah
Brunner & Suddarth, Edisi 8, Volume 3, Penerbit EGC, Jakarta

27

Você também pode gostar