Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Modul Konsep
Koordinator Blok:
Ns. Devi Darliana, M.Kep.,Sp.MB
Penyusun Modul:
Ns. Devi Darliana, M.Kep.,Sp.MB
Ns. Rachmalia, MNS
Co Penyusun Modul
Ns. Nurhasanah. M.Kep
Ns. Yullyzar, MNS
Reviewer:
Ns. Ardia Putra, MNS
Ns. Hilman Syarif, M.Kep., Sp.Kep.MB
1
IDENTITAS PEMILIK
Pasfoto 3x4 cm
Nama : .......................................................................................................
NIP : .......................................................................................................
: .......................................................................................................
Pemilik,
(___________________)
NIP/NIK :
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt, berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga modul blok 7 ini selesai disusun. Modul ini berisikan kompetensi
mahasiswa untuk mampu memahami dan memenuhi kebutuhan aktivitas dan mobilisasi
secara komprehensif sepanjang tumbuh kembang manusia (lifespan) dalam tatanan
pelayanan keperawatan di rumah sakit maupun di komunitas.
Modul ini diharapkan dapat memberikan acuan bagi mahasiswa dan tutor untuk
melaksanakan pembelajaran dengan sistem Student Centered Learning (SCL) yang
sedang diterapkan di Fakultas Keperawatan Unsyiah, khususnya pada topik kebutuhan
aktivitas dan mobilisasi. Selain itu, dengan penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) yang telah dilaksanakan, modul ini dapat mendukung proses belajar mengajar
dengan pendekatan metode pembelajaran yang berorientasi pada mahasiswa sehingga
dapat memfasilitasi dalam mencapai kompetensi yang diharapkan.
Penyusunan modul ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu tidak
lupa kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala.
2. Seluruh staf dosen Fakultas Keperawatan yang telah memberikan masukan yang
berharga.
3. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan modul yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu.
Kami berharap semoga modul ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa, tutor, dosen
dan seluruh para pembaca. Kami menyadari dalam penyusunan modul ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
Hal
Halaman Judul ........................................................................................................... 1
Identitas Pemilik ......................................................................................................... 2
Kata Pengantar .......................................................................................................... 3
Daftar Isi .................................................................................................................... 4
Bab I Informasi Umum ........................................................................................... 5
Bab II Rancangan Pembelajaran ............................................................................ 7
Bab III Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas dan Mobilisasi .......................................... 11
Bab IV Praktikum Kebutuhan Aktivitas dan Mobilisasi…............................ .........28
Daftar Pustaka
Lampiran
4
BAB I
INFORMASI UMUM
E. Deskripsi Modul
Pada blok ini mahasiswa akan mempelajari tentang konsep kebutuhan aktifitas
dan mobilisasi yang meliputi anatomi dan fisiologi sistem muskuloskeletal
meliputi: tulang, sendi, otot, tendon; sistem neurologi meliputi: susunan saraf
pusat dan susunan saraf perifer, prinsip mekanika tubuh, mobilisasi sesuai
dengan tahap tumbuh kembang, kondisi patologis yang mempengaruhi
mobilisasi, pengaruh imobilisasi pada sistem tubuh serta asuhan keperawatan
pada pasien gangguan mobilisasi, pasien yang mengalami gangguan body
mechanic dan body allignment.
F. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran akan dilaksanakan berdasarkan uraian masalah atau
Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan metode kuliah umum, The
Seven jumps dan praktikum dilaboratorium.
G. Kegiatan Mahasiswa
Pada awal pembelajaran dengan menggunakan modul ini, mahasiswa akan
diberikan kuliah pengantar (Introduction Lecturer) pada kelas besar oleh
koordinator blok yang pada intinya memberikan gambaran secara komprehensif
pada mahasiswa mengenai modul yang akan dipelajari, kompetensi, tujuan
pembelajaran yang diharapkan, serta metode pembelajaran yang digunakan.
Selanjutnya mahasiswa akan mengikuti pembelajaran sesuai dengan metode
pembelajaran yang telah direncanakan pada modul.
5
Selanjutnya, proses pembelajaran dilanjutkan melalui kegiatan praktikum
dilaboratorium agar pemahaman konsep aktivitas dan mobilisasi dapat lebih baik.
Pada praktikum ini, pembelajaran mahasiswa dimulai dengan kasus pemicu yang
bertujuan untuk menstimulasi kemampuan berfikir kritis dan melatih kemampuan
mahasiswa dalam menyelesaikan masalah pasien melalui tahapan proses
keperawatan. Hal ini dimulai dengan pengkajian, penetapan diagnosa,
perencanaan, implementasi dan evaluasi. Setiap langkah prosedur intervensi
keperawatan yang diperlukan telah diuraikan secara komplit dalam modul ini
untuk melatih kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor mahasiswa secara
utuh. Namun, hal ini tidak mengabaikan kompetensi soft skill dalam
melaksanakan prosedur tindakan keperawatan yang dilakukan pada
phantom/maneukin. Semua prosedur ini akan didampingi oleh masing-masing
tutor yang telah ditetapkan. Diharapkan mahasiswa terampil dalam melakukan
intervensi keperawatan secara sistematis guna memenuhi kebutuhan aktivitas
dan mobilisasi.
6
BAB II
RANCANGAN PEMBELAJARAN
A. PROFESIONAL PROFIL
Setelah mengikuti proses pembelajaran pada tahap pendidikan akademik,
mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mengaplikasikan konsep dan
keterampilan dalam memenuhi kebutuhan aktivitas dan mobilisasi sesuai dengan
kebutuhan pasien terhadap permasalahan aktivitas mobilisasi terutama pada
institusi pelayananan di rumah sakit dan komunitas. Diharapkan nantinya
keterampilan ini dapat dipergunakan oleh mahasiswa pada tahap pendidikan profesi
dan setelah mereka menyelesaikan pendidikan Ners.
B. JADWAL PERKULIAHAN
7
No Hari/Tanggal Waktu PT Metoda
4 Senin 08.30-09.20 6,7 The Seven Jumps
09 Maret 09.30-10.20 Step 7
2015 10.20-11.10
11.10-12.00
5 Selasa 08.30-09.20 8 Kuliah pakar
10 Maret 2015 09.30-10.20 Askep Fraktur
(Ns. Devi Darliana, M.Kep.,Sp.MB)
8
Jadwal Pratikum
No Hari/ Tutor Kasus Klp
Jam
Tanggal
1 Senin 08.30-10.10 Ns. Halimuddin, M.Kep, Sp.KMB I I
16 Maret Ns.Cut Husna, MNS II II
2015 Ns. Fikriyanti, MNS III III
Ns.QurratuIffoura IV IV
9
10.10-11.50 Ns. Halimuddin, M.Kep, Sp.KMB I IV
Ns. Cut Husna, MNS II I
Ns. Fikriyanti, MNS III II
Ns.QurratuIffoura IV III
5 Selasa/31 08.30-11.50 Tim Tutor LabMandiri
Maret
2015
6 Kamis/2 08.30-11.50 Tim Tutor Ujian
April 2015 OSPE
C. METODE EVALUASI
1. Diskusi/presentasi individu : 7%
2. Soft skills : 6%
3. Tugas Individu/kelompok * : 7%
4. Ujian Responsi** : 10%
5. Ujian tulis/final : 35%
6. Pratikum *** : 30%
7. Absensi : 5%
Keterangan:
* Tugas Individu : Tugas kelompok = 60%’40%
** Evaluasi anatomi dan fisiologi = 5%
*** presentase penilaian pratikum = Prestes 10%
Proses 5%
Tindakan 20%
Ospe 65%
D. TUTOR
1. Ns. Cut Husna, MNS
2. Ns. Halimuddin, M.Kep., Sp. MB
3. Ns. Marlina, M.Kep., Sp. MB
4. Ns. Aklima, MNS
5. Ns. Ahyana, MNS
6. Ns. Fikriyanti, MNS
7. Ns. Nevi Hasrati Nizami
8. Ns. Qurratu Iffoura.
10
BAB III
KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN MOBILISASI
11
Gambar. Tulang Tangan.
12
13
2. Sendi
14
15
16
4. Sistem Neurologi
Gambar. Otak
17
4. Pemeriksaan muskuloskeletal
Menurut Smeltzer and Bare (2001) Pemeriksaan fisik pada system
musculoskeletal dilakukan dengan tehnik inspeksi dan palpasi yang bertujuan
untuk mengetahui integritas tulang, fungsi sendi, kekuatan otot, cara berjalan dan
kemampuan pasien melakukan aktifitas sehari-hari. Integritas sistem
muskuloskeletal sangat penting bagi manusia untuk bergerak dengan bebas dan
merawat diri mereka sendiri.
18
Gambar 4.1 Teknik Pemeriksaan Kekuatan Otot
Umumnya penulisan kekuatan otot di institusi kesehatan menggunakan
tanda atau symbol:
4444 3333
5555 2222
B. Mobilisasi
1. Body mekanik
2. Keseimbangan Tubuh
20
a. Teknik mengubah posisi.
5. Mobilisasi sendi
Perubahan sistem muskuloskeletal (postur tubuh) berdasarkan umur
Menurut Perry and Potter (2005) Sepanjang kehidupan, penampilan tubuh dan
fungsinya mengalami perubahan. Pengaruh terbesar dapat terlihat pada anak-anak
dan lansia.
.
21
1. Perubahan perkembangan sesuai tumbuh kembang
Sepanjang kehidupan, penampilan dan fungsi tubuh engalami perubahan. Pengaruh
besar terlihat pada usia anak-anak dan lansia
a. Perubahan metabolik
b. Perubahan sistem respiratori.
c. Perubahan sistem kardiovaskuler
d. Perubahan sistem muskuloskeletal.
e. Perubahan sistem integument.
f. Perubahan eliminasi urine.
22
g. Pengaruh psikososial
7. Proses keperawatan pada pasien dengan gangguan Body alignment dan mobilisasi
a. Pengkajian
Pengkajian mobilisasi pasien berfokus pada rentang gerak, gaya berjalan,
latihan, toleransi aktifitas serta Body alignment.
1) Rentang gerak (Range of Motion)
2) Gaya Berjalan.
23
b. Latihan Dan Toleransi Aktifitas.
24
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan mengidentifikasi perubahan Body alignment dan
mobilisasi yang aktual dan potensial berdasarkan pengumpulan data yang
selama pengkajian. Perubahan Body alignment diakibatkan perubahan tulang,
gangguan perkembangan otot, kerusakan sistem saraf pusat, dan trauma
langsung sistem muskulosiceletal. Pengkajian data harus berisi karakteristik yang
bermakna dan tepat untuk mendukung penamaan diagnostik
Body alignment dan mobilisasi saling berhubungan. Seseorang yang
mempunyai Body alignment buruk mengurangi mobilisasi. Saat mengidentifikasi
diagnosa keperawatan, perawat menyusun strategi keperawatan untuk
mengurangi dan mencegah bahaya berhubungan dengan Body alignment buruk
atau gangguan mobilisasi.
Aspek fisiologis sering hanya berfokus pada asuhan keperawatan pasien
gangguan mobilisasi. Sedangkan aspek psikososial dan perkembangan
diabaikan. Padahal aspek tersebut penting untuk kesehatan. Contoh, selama
imobilisasi, interaksi sosial dan stimulus dikurangi. Sehingga pasien terisolasi,
menarik diri dan bosan. Pasien seperti itu sering menggunakan bel pemanggil
perawat untuk meminta sedikit perhatian fisik, apabila kebutuhan sosialisasi
mereka lebin besar.
Contoh Diagnosa Keperawatan NANDA untuk ketidaktepatan Body
mekanik dan hambatan mobilisasi:
1. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan Body alignment yang buruk,
Penurunan mobilisasi
2. Risiko Cedera berhubungan dengan Ketidaktepatan Body mekanik,
Ketidaktepatan posisi, Ketidaktepatan teknik pemindahan
3. Hambatan mobilisasi fisik berhubungan denganPenurunan rentang gerak,
Tirah, baring, Penurunan kekuatan
4. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan:Stasis sekresi
paru, Ketidaktepatan posisi tubuh
5. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan: Penurunan
pengembangan paru; Penumpukan sekresi paru; Ketidaktepatan posisi tubuh
6. Gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan: Pola napas tidak
simetris; Penurunan pengembangan paru; penumpukan sekresi paru
25
7. Gangguan integritas kulit atau risiko terjadinya gangguan integritas kulit
berhubungan dengan: keterbatasan mobilisasi, tekanan permukaan kulit,
gaya gesek.
8. Gangguan eliminasi urine yang berhubungan dengan keterbatasan
mobilisasi,
9. Risiko infeksi berhubungan dengan: Stasisnya sekresi paru, kerusakan
integritas kulit; stasisnya urine
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan pasien imobilisasi harus berfokus mencegah dan
meminimalkan bahaya imobilisasi. Intervensi harus diarahkan untuk
mempertahankan fungsi optimal pada seluruh sistem tubuh.
a. Sistem metabolik
b. Sistem pernafasan
c. Sistem kardiovaskuler
d. Sistem muskuloskeletal
e. Sistem integumen
f. sistem eliminasi
g. Perubahan psikososial
h. Perubahan perkembanga
i. Evaluasi
Proses Keperawatan Rhematoid Arthritis
Kasus
Wanita usia 50 tahun mengalami hemiparese sinistra setelah mengalami stroke 5 hari
yang lalu. Pada hari pertama rawatan, pasien mengalami koma dengan GCS (Glasgow
coma scale) E2 M3 V2, reflek babinski (+). Perawat memberikan trochanter roll, hand roll
saat pasien tidur. Keadaan pasien saat ini, Kekuatan otot ekstemitas bawah pasien saat
ini hanya mampu untuk menggerakkan tetapi tidak dapat melawan gravitasi, reflek
patella hipoaktif, pasien kesulitan membolak-balikkan telapak tangan dan gerakannya
lambat, oleh karena itu Perawat senantiasa mengkaji dan melatih range of motion
(ROM) pasien. Perawat Z dengan BB 42 kg dan TB 160 cm berusaha mempertahankan
body mekanik dan body alignment ketika memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi
roda. Pasien hari ini akan di bawa ke ruang rehabilitasi medik untuk belajar cara
menggunakan cane dan kruk.
26
ISS
1. Jelaskan pengertian, etiologi, dan manifestasi klinik, patofisiologi,
pemeriksaan diagnostic dan penunjang stroke
2. Jelaskan asuhan keperawatan pada pasien stroke
3. Jelaskan pengertian, etiologi, dan manifestasi klinik, patofisiologi,
pemeriksaan diagnostic dan penunjang rheumatoid arthritis
4. Jelaskan asuhan Keperawatan pada pasien rheumatoid arthritis
5. Jelaskan pengaruh imobilisasi pada sistem metabolic dan
respiratory
6. Jelaskan pengaruh imobilisasi pada sistem kardiovaskular dan
musculoskeletal
7. Jelaskan pengaruh imobilisasi pada sistem integument dan
eliminasi serta pengaruh dari psikososial
8. Jelaskan asuhan keperawatan pada pasien imobilisasi
Tugas
1. Menjelaskan fisiologi otot kerangka
2. Mampu memahami mobilisasi sesuai dengan tahap tumbuh kembang
27