Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BIDANG KEAHLIAN:
TEKNIK BANGUNAN
PROGRAM KEAHLIAN:
TEKNIK BANGUNAN GEDUNG
KOMPETENSI:
MENGGAMBAR TEKNIK BANGUNAN
MODUL / SUB-KOMPETENSI:
MEMBUAT ANALISA PERENCANAAN
BANGUNAN GEDUNG .
WAKTU (JAM):
10 JAM
KODE MODUL:
TBG-B05
2002
KATA PENGANTAR
Dengan modul ini peserta diklat dapat membuat gambar perencanaan bangunan
yang memenuhi syarat kenyamanan maupun keindahan.
Tim Penyusun.
i
DESKRIPSI
Modul ini terdiri dari satu kegiatan belajar yang mencakup analisa Perencanaan
Banunan sebagai dasar untuk merencanakan bangunan baik rumah tinggal
maupun umum.
Pada kegiatan belajar ini membahas tentang standar perumahan, standar ruang
kediaman, ventilasi, penerangan ruang kediaman. Perencanaan rumah terhadap
panas sinar matahari, hujan serta bahaya kebakaran rumah sehat dan
lingkungan.
ii
MATERI MATERI
PETA MODUL PRODUK PRODUKTIF
BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK TIF (Mandiri)
BANGUNAN (TBG)
ORIENTASI: MANDIRI TBG-H04 TBG-T01 / KBB-GG01
TBG-T02 / KBB-GG02
TBG-T03 / KBB-GG03
MATERI MATERI TBG-T04 / KBB-GG04
PRODUK PRODUKTIF TBG-U01 / KBB-HH01
TBG-U02 / KBB-HH02
TIF (Mandiri)
TBG-U03 / KBB-HH03
TBG-U04 / KBB-HH04
TBG-A01 TBG-K01 / TGB-AA01
TBG-V01 / KBA-FF01
TBG-A02 TBG-K02 / TGB-AA01
TBG-V02 / KBA-FF02
TBG-A03 TBG-K03 / TGB-AA01
TBG-V03 / KBA-FF03
TBG-A04 TBG-L01 / KKY-DD01
TBG-V04 / KBA-FF04
TBG-A05 TBG-L02 / KKY-DD02
TBG-V05 / KBA-FF05
TBG-A06 TBG-L03 / KKY-DD03
TBG-W01 / TPF-AA01
TBG-A07 TBG-M01 / KKY-EE01
/ KKY-JJ03
TBG-A08 TBG-M02 / KKY-EE01
TBG-W02 / TPF-AA02
TBG-B01 TBG-M03 / KKY-EE01 / KKY-JJ04
TBG-B02 TBG-N01/ KKY-GG01 TBG-W03 / TPF-AA03
TBG-B03 TBG-O01 / KKY-HH01 TBG-W04 / TPF-AA04
TBG-B04 TBG-O02 / KKY-HH02
TBG-X01 / TPF-CC01
TBG-B05 TBG-P01 / KKY-II01
TBG-X02 / TPF-CC02
TBG-B06 TBG-P02 / KKY-II02
TBG-X03 / TPF-CC03
TBG-B07 TBG-P03 / KKY-II03
TBG-X04 / TPF-CC04
TBG-C01 TBG-P04 / KKY-II04
TBG-X05 / TPF-CC05
TBG-D01 TBG-P05 / KKY-II05
TBG-Y01 / TPF-EE01
TBG-D02 TBG-P06 / KKY-II06
TBG-Y02 / TPF-EE02
TBG-D03 TBG-Q01 / KBB-CC01
TBG-E01 TBG-Q02 / KBB-CC02
TBG-E02 TBG-Q03 / KBB-CC03 JUMLAH JUMLAH
MODUL MODUL
TBG-E03 TBG-Q04 / KBB-CC04
36 59
TBG-E04 TBG-Q05 / KBB-CC05
TBG-E05 TBG-Q06 / KBB-CC06
TBG-F01 TBG-R01 / KBB-DD01 Modul yang dibahas
TBG-F02 TBG-R02 / KBB-DD02
TBG-F03 TBG-R03 / KBB-DD03
TBG-F04 TBG-R04 / KBB-DD04
TBG-F05 TBG-R05 / KBB-DD05
TBG-F06 TBG-R06 / KBB-DD06
TBG-G01 TBG-R07 / KBB-DD07
TBG-G02 TBG-S01 / KBB-EE01
TBG-H01 TBG-S02 / KBB-EE02
TBG-H02 TBG-S03 / KBB-EE03
TBG-H03 TBG-S04 / KBB-EE04
iii
PETA MODUL
BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN
PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG (TBG)
ORIENTASI: INDUSTRI
KONSENTRASI
MATERI TGB KKY KBB KBA TPF
PRODUK Teknik Teknik Teknik Teknik Teknik
TIF) Gambar Konstruksi Konstruksi Konstruksi Pekerjaan
Bangunan Kayu Batu dan Beton Baja dan Finising
Aluminium
iv
KONSENTRASI
MATERI TGB KKY KBB KBA TPF
PRODUK Teknik Teknik Teknik Teknik Teknik
TIF) Gambar Konstruksi Konstruksi Konstruksi Pekerjaan
Bangunan Kayu Batu dan Beton Baja dan Finising
Aluminium
vi
KONSENTRASI
MATERI TGB KKY KBB KBA TPF
PRODUK Teknik Teknik Teknik Teknik Teknik
TIF) Gambar Konstruksi Konstruksi Konstruksi Pekerjaan
Bangunan Kayu Batu dan Beton Baja dan Finising
Aluminium
KETERANGAN:
TBG: Teknik Bangunan Gedung (Bidang Keahlian)
TGB: Teknik Gambar Bangunan (Program Keahlian)
KKY: Teknik Konstruksi Kayu (Program Keahlian)
KBB: Teknik Konstruksi Batu dan Beton (Program Keahlian)
KBA: Teknik Konstruksi Baja dan Aluminium (Program Keahlian)
TPF: Teknik Pekerjaan Finising (Program Keahlian)
Modul yang dibahas
vii
PRASYARAT
Untuk mempelajari dan menguasai modul ini terlebih dahulu peserta diklat harus
mempuyai kemampuan dalam materi yang terdapat pada modul dasar-dasar
menggambar teknik dan menggambar proyeksi.
Selain itu peserta diklat harus dapat membedakan dan mampu menggunakan
alat-alat tulis dan gambar dengan baik dan benar, mampu membuat garis dan
membedakan ( tampak/ utama, patung-patung, tidak tampak ) mampu membuat
huruf dan angka dengan baik dan benar mengerti tentang skala perbandingan
gambar dan mampu membedakan gambar berpotongan dan gambar tumpuk.
viii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DESKRIPSI ii
PETA MODUL iii
PRASYARAT viii
DAFTAR ISI ix
PERISTILAHAN (GLOSSARY) 1
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 2
TUJUAN AKHIR MODUL 3
KEGIATAN BELAJAR 4
KEGIATAN BELAJAR 1 4
1. Pengetahuan Dasar 4
2. Lembar Kerja 16
• Tujuan 16
• Bahan dan Alat 16
• Keselamatan Kerja 16
• Langkah Pengerjaan 16
• Petunjuk Penilaian 17
DAFTAR PUSTAKA 20
ix
PERISTILAHAN (GLOSSARY)
1
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
2
TUJUAN AKHIR MODUL
Tujuan dari modul ini diharapkan peserta diklat dapat mengikuti dan mempelajari
seluruh kegiatan belajar dapat mencapai spesifikasi kinerja sebagai berikut:
3
KEGIATAN BELAJAR
KEGIATAN BELAJAR 1
Perencanaan rumah tinggal
1. PENGETAHUAN DASAR
• Standar Perumahan
Suatu bangunan rumah sebagai lingkungan hidup manusia harus
memenuhi ukuran yang minimal sesuai dengan jumlah penghuni, kegiatan dan
perabot yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kurang dari
syarat-syarat minimal tersebut rumah tidak lagi memenuhi syarat kesehatan
yang layak, maka dalam memenuhi syarat kesehatan yang layak, maka dalam
perencanaan rumah tinggal dalam segi desain dimensi kamar , organisasi dan
tata letak ruangan dan sebagainya, agar dapat memenuhi kebutuhan rumah
tinggal yang cukup sehat (healthy) dan menyenagkan (comfortable) sesuai
dengan kebutuhan manusia dari segi-segi fisiologi, psycologi, antropologi dan
sanitasi lingkunagan.
Di Indonesia standar Arsitektur di bidang perumahan telah berhasil
disusun oleh Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan (LPMB) di Bandung
pada tahun 1972 dalam standar ini antara lain telah berhasil di tentukan
pedoman ukuran ruang kediaman yang sesuai dengan tata cara dan kebiasaan
hidup masyarakat Indonesia, tetapi standar perumahan umumnya disusun
hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok yang minimal dari suatu perumahan
umum (public housing).
4
dan menurut standart WHO untuk negara-negara yang beriklim tropis di Asia
dan Afrika sebaiknya tinggi langit-langit diantara 3-4 m.
Sedang untuk pintu-pintu dalam untuk menghubungkan antar ruang
kediaman kediaman minimal lebar 70cm dan tinggi 2 m, sedang pintu-pintu luar
yang digunakan untuk keluar masuk rumah, lebar pintu sekurang-kurannya 80
cm dan sebuah pintu luar utama mempuyai ukuran lebih lebar 90 cm (Housi
Housing Orders and Standard 1966). Untuk lebih jelasnya lihat standar ruang-
ruang pada gambar dibawah.
5
Gambar 1B Standar Ruang Duduk
6
Gambar 1D Standar Ruang Tidur
7
• Ventilasi
• Ventilasi
8
bebas dari rintangan-rintangan, jumlah luas bersih dari jendela/ lubang itu
harus sekurang-kurangnya sama dengan sepersepuluh (1/10) dari luas lantai
ruangan dan setengah dari jumlah luas jendela./ lubang itu harus dapat
dibuka.
2. Jendela-jendela/ lubang-lubang itu harus meluas ke arah atas sampai
setinggi minimal 1,25 m diatas permukaan lantai.
3. Diberi lubang hawa atau saluran angin pada dan/ atau dekat permukaan
bawah langit-langit (Ceiling). Yang luas bersihnya sekurang-kurangnya 0,31
% luas lantai ruang yang bersangkutan. Pemberian lubang hawa/ saluran
angin dekat dengan langit-langit berguna sekali untuk mengeluarkan udara
panas dibagian atas dalam ruangan tersebut.
Gambar 2 Ventilasi
9
Untuk memperoleh penerangan alami siang hari yang cukup
intensitasnya, maka setiap ruang kediaman harus mempuyai lubang cahaya
atau jendela kaca bening tembus cahaya yang langsung berhubungan dengan
cahaya luar dan bebas dari rintangan-rintangan. Jumlah luas bersih jadi jendela
kaca atau lubang cahaya itu harus sekurang-kurangnya sepersepuluh (1/10)
dari luas lantai ruang yang bersangkutan dan jendela kaca / lubang cahaya itu
harus meluas kearah atas sampai setinggi minimal 1,95 m diatas permukaan
lantai.
Tetapi perencanaan penerangan alami siang hari dalam suatu ruang
kediaman yang hanya di dasarkan pada ketentuan luas bersih jendela kaca atas
kembang cahaya, biasanya suka sekali untuk diharapkan dapat memberikan
penerangan dengan intensitas yang cukup memenuhi syarat. Hal ini disebabkan
karena penerangan alami siang hari di dalam suatu ruangan tidak hanya di
tentukan oleh luas jendela kaca/ lubang cahaya akan tetapi juga dipengaruhi
oleh bentuk dan letak dari jendela/ lubang cahaya tersebut dan kedudukan dari
lubang cahaya / jendela terhadap bagian-bagian lain dari bangunannya sendiri
serta keadaan segala sesuatu pemasukkan cahaya penerangan dari langit
dalam ruangan yang bersangkutan.
Karena sukarnya memperhitungkan pengaruh-pengaruh ganguan
hambatan pada perencanaan penerangan alami siang hari maka, pada ruang
kediaman dianjurkan agar luas bersih dari jendela kaca/ kembang cahaya dapat
diperbesar sampai kira-kira 15 –20 % dari luas lantai ruangan yang
bersangkutan atau disamping jendela/ lubang cahaya disedikan pula tambahan
bahan penerangan atap atau langit-langit dan/ diberi penerangan buatan.
10
• Perencanaan Rumah Terhadap Panas Sinar Matahari.
Panas sinar matahari yang sedang , terutama sinar matahari waktu pagi
hari selain dapat menimbulkan perasaan hangat dan segar pada badan juga
sangat berguna bagi kesehatan manusia. Oleh sebab itu sinar matahari
diperlukan dapat masuk kedalam ruang kediaman dengan secukupnya tetapi
panas sinar matahari yang berlebihan harus dihindarkan, maka secara umum
dianjurkan agar ruang kediaman dapat menerima sinar matahari langsung
selama kira-kira 1 jam setiap harinya dan bila keadaannya memungkinkan ruang
tidur agar direncanakan sedemikian rupa sehingga cahaya sinar matahari pagi
dapat masuk ke dalam kamar tidur, karena sinar matahari pagi sangat
bermanfaat bagi kesehatan.
Untuk mengatur banyaknya sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan
, maka luas dan letak lubang cahaya jendela penerangan harus disesuaikan
dengan letak matahari dan untuk mengurangi sinar mathari yang masuk
kedalam ruangan biasanya diberi tritisan yang cukup lebar atau dipasang tabir
penolak, juga penangkal sinar matahari yang berupa kerei atau dengan
penanaman pohon-pohonan atau sekarang yang sedang populer ialah
pemasangan tritisan dari aluminum dengan pengaturan panas matahari yang
masuk ke dalam ruang kediaman maka akan tercipta keadaan yang nyaman
dalam ruangan. Untuk lebih jelasnya keterangan diatas lihat gambar 3.
11
Gambar 4 Skema Pembuangan Air Hujan
12
Gambar 5A Kamar Mandi
A. Rumah sehat ialah tempat kediaman suatu keluarga yang lengkap berdiri
sendiri, cukup awet dan cukup syarat kuat konstruksinya, selain itu juga
memenuhi syarat-syarat yang antara lain ialah :
1. Tersedianya jumlah kamar/ ruang kediaman yang cukup dengan luas
lantai dan isi yang cukup besar agar dapat memenuhi kebutuhan
penghuninya untuk melakukan kegiatan hidupnya,
2. Memiliki tata letak ruangan yang baik, agar memudahkan komunikasi dan
perkembangan antara ruangan didalam rumah dapat lancar, tetapi juga
menjamin kebebasan dan keseharian pribadi bagi masing-masing
penghuni.
3. Persedian air bersih yang cukup banyak untuk menjamin terpenuhinya air
untuk keperluan rumah tangga.
4. Tersedianya perlengkapan untuk pembuangan air kotor, sampah dan
kotoran lain dengan cara yang memenuhi syarat-syarat kesehatan
5. Kontruksi atap rumah yang cukup rapat dan tidak bocor.
6. Konstruksi lantai rumah harus rapat air dan selalu kering agar mudah
dibersihkan dari kotoran dan debu juga dapat memungkinkan
kelembaban air tanah naik ke lantai.
14
7. Terdapat ventilasi yang baik agar pertukaran udara dapat berjalan
dengan lancar dan selalu tersedia udara yang bersih dan dekat didalam
rumah.
8. Terdapat penampuangan alam dan atau penampuangan buatan yang
cukup terang.
15
2. LEMBAR KERJA
• Tujuan
Peserta diklat setelah mengikuti dan mempelajari kegiatan belajar ini
diharapkan dapat mencapai spesifikasi kinerja sebagai berikut:
1. Peserta diklat dapat menggambarkan perencanaan tata ruang yang
sesuai dengan kebutuhan
2. Peserta diklat dapat menggambarkan perencanaan jendela yang
memenuhi syarat kebutuhan penerangan.
3. Peserta diklat dapat menggambarkan cara sirkulasi udara yang
memenuhi syarat kesehatan.
4. Peserta diklat dapat menggambarkan perencanaan rumah dengan
syarat kenyamanan rumah.
5. Peserta diklat dapat menggambar perencanaan rumah sederhana yang
lengkap, dan memenuhi syarat teknis konstruksi, kesehatan dan
menyenangkan (rumah sehat).
• Keselamatan Kerja
1. Pusatkan konsentrasi pada pekerjaan
2. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
3. Laporkan pada pengajar jika ada masalah
• Langkah Kerja
1. Siapkan dan bersihkan meja gambar dari debu dan kotoran-kotoran
lainnya
2. Siapkan kertas gambar kosong dan tempelkan pada meja gambar
3. Siapkan alat tulis
4. Menyalin gambar rumah lengkap
16
• Petunjuk Penilaian Hasil Kerja
Skor
Skor
No Aspek Indikator Yang Ket
maks
dicapai
1 Hasil a. Ketelitian jarak 20
Kerja b. Ketelitian tinggi 20
c. Kebenaran konstruksi 40
d. Ketepatan garis 20
Jumlah Skor Maksimal 100
Syarat Skor Minimal Lulus 70
Jumlah Skor Yang Dapat Dicapai
LULUS /
Kesimpulan
TIDAK LULUS
17
Gambar 6A Denah dan Tampak Rumah
18
Gambar 6B Tampak dan Potongan Rumah
19
DAFTAR PUSATAKA
20