Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Laporan Praktikum
B. TUJUAN
Tujuan Praktikum ini adalah untuk mengetahui:
1. Melihat sifat otomatis dan ritmis dari tiap-tiap bagian jantung
2. Memahami peran sinus venosus pada kontraksi otot jantung
3. Mengamati pengaruh beberapa faktor ekstrinsik terhadap aktivitas jantung
C. DASAR TEORI
Jantung adalah suatu pembesaran dari otot spesifik dari pembuluh darah atau suatu
struktur muskular yang berongga dan bentuknya menyerupai kerucut dan diselimuti oleh
kantung perikardial (perikardium). Jantung memiliki peranan yang sangat penting dalam
hubungannya dengan pemompaan darah keseluruh tubuh melalui sistem sirkulasi darah.
Sirkulasi darah adalah sistem yang berfungsi dalam pengangkutan dan penyebaran enzim, zat
nutrisi, oksigen, karbondioksida (Affandi, 2001). Otot jantung ini berbeda dari otot kerangka
dalam hal struktur dan fungsinya. Untuk berkontrasksi otot jantung tidak memerlukan
stimulus sebab otot jantung memiliki sifat otomatis. Sel otot jantung juga dapat terjadi
peristiwa depolarisasi secara spontan tanpa ada stimulus. Selain itu jantung memiliki sifat
ritmis yaitu adanya peristiwa depolarisasi dan repolarisasi yang berjalan sesuai irama tertentu.
Keefektifan kerja jantung dikendalikan oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Walaupun
kontraksi pada otot jantung tidak tergantung pada impuls saraf tetapi laju kontraksi
dikendalikan oleh saraf otonom. Selain itu aktivitas jantung dapat juga dipengaruhi oleh
bermacam-macam bahan kimia, hormon, ion-ion, dan metabolit (Susilowati dkk, 2016).
Bagian jantung pada katak yang bertindak sebagai pemacu jantung adalah sinus
venosus. Katak dan amphibia lainnya mempunyai jantung berbilik tiga, dengan dua atrium
dan satu ventrikel. Ventrikel disini akan memompakan darah ke dalam sebuah arteri
bercabang yang mengarahkan darah melalui dua sirkuit yaitu pulmokutaneuscircuit dan
systemiccircuit. Pulmokutaneuscircuit merupakan mengarahnya pertukaran gas ke jaringan
(dalam paru-paru dan kulit pada katak), dimana darah akan mengambil oksigen sembari
mengalir melalui kapiler. Darah yang kaya oksigen ini akan kembali ke atrium kiri jantung,
dan kemudian sebagian besar di antaranya dipompakan ke dalam systemiccircuit .
Systemiccircuit disini digunakan untuk membawa darah yang kaya oksigen ke seluruh organ
tubuh dan selanjutnya akan mengembalikan darah yang miskin oksigen ke atrium kanan
melalui vena. hal ini juga bisa disebut sebagai sirkulasi ganda (doublecirculation) dimana
aliran darah yang keluar ke otak, otot, dan organ-organ lain, karena darah itu akan dipompa
untuk kedua kalinya setelah kehilangan tekanan dalam hamparan kapiler pada paru-paru atau
kulit (Campbell, 2004:45)/
E. PROSEDUR KERJA
1. Sifat Otomatis dan Ritmis Jantung
o
Jantung ditetesi dengan larutan ringer 5 C
o
Ditetesi larutan ringer 40 C
F. DATA PENGAMATAN
3. Pengaruh Ion
N Perlakuan
∑1 ∑2 ∑3 ×
O
1. Di dalam tubuh 36 42 38 38,67
2. Di luar tubuh 20 26 36 27,33
3. CaCl2 50 52 52 51,33
Cuci+Ringer
4. 20 26 32 26
biasa
5. NaCl 38 46 54 46
Cuci+Ringer
6. 22 30 28 26,67
biasa
7. KCl 54 62 64 60
8. Ringer biasa 42 40 44 42
G. ANALISIS DATA
3. Pengaruh Ion
H. PEMBAHASAN
Sedangkan saat memisahkan atrium dari ventrikel hasilnya pada atrium maupun
ventrikel tidak berdetak. Hasil praktikum sesuai dengan Reeceet al.(2009) yang
menyatakan bahwa impuls dari nodus SA pertama menyebar dengan cepat melalui
dinding atria, menyebabkan kedua atria berkontraksi serempak. Selama kontraksi
atrium, impuls yang berasal dari nodus SA mencapai sel autoritmik lain yang
terletak di dinding antara atrium kiri dan kanan.Sehingga jika tidak ada nodus
sinoatrial (SA) atau pacemaker (sinus venosus) maka sudah tidak ada pemicu
dalam keadaan ritmis dan atrium atau ventrikel tidak lagi dapat berdetak.
I. KESIMPULAN
Sifat otomatis dan ritmis jantung katak bisa di lihat dari perlakuan jantung
katak saat berada di dalam tubuh dan di luar tubuh. Irama yang dihasilkan juga
berbeda pada saat diberi perlakuan maupun tidak.
Sinus venosus berperan pada bagian jantung katak yang bertindak sebagai
pemacu jantung. Karena sinus venosus (pacemaker) merupakan autoritmik maka
seharusnya sinus venosus tetap berdetak meskipun sudah dipisahkan dari jantung.
Atrium dan ventrikel tanpa sinus venosus masih berdenyut namun denyutnya
tidak lagi ritmis karena sudah terpisah dari sinus venosus sebagai pemicu gerakan
ritmis.
Faktor ekstrinsik pada pengamatan kali ini berupa pengaruh dari luar
seperti suhu ringer, asetil, adrenalin, dan juga ion-ion yang digunakan seperti
CaCl, NaCl, dan KCl.
DAFTAR RUJUKAN
Abdurahmat., A., S. 2015. Efek Adrenalin terhadap Kerja Jantung. Jurnal Entropi
“Inovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains. Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Universitas Negeri Gorontalo
Affandi, R., Usman, M.T. 2001.Fisiologi Hewan Air. Pekanbaru: Unri Press.
Campbell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid III. Jakarta: Erlangga.
Buridge. 1912. Researches on the perfused Heart: The effect of Inorganic Salt.
Experimental Physiology (5)347-371
Dukes, H. 1955. The Physiology of Domestic Animal. New York : Comstock Pub.
Associated.
Eckert, R., and Randall, D. 1978. Animal Physiology. W. H. Freeman and Co. San
Fransisco.
Sukohar, A. 2014. Buku Ajar Farmakologi “Neufarmakologi - Asetilkolin dan
Noreefinefrin”. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
Susilowati., Lestari, S. R., Wulandari, Nuning., Gofur, Abdul. 2016. Petunjuk
Praktikum Fisiologi Hewan dan Manusia. Malang: FMIPA UM.
Tortora, Gerard dan Nicholas P.A. 1984. Principles of Anatomy and Physiology.
New York: D Van Nostran Company.
Reece, Urry, Cain, Wasserman, Minorsky, and Jackson. 2009. Campbell Biology
Ninth Edition. Amerika: Pearson Education Inc.
LAMPIRAN
Di dalam tubuh
3. Pengaruh ion
Cuci + ringer