Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
8. DIAGNOSTIK:
Anamnesis
Gangguan atau kesulitan waktu lahir (lilitan tali pusat,
sungsang, ekstremitas vakum, ekstraksi forsep, dan lain-lain)
Lahir tak bernapas/menangis
Air ketuban bercampur mekonium
Pemeriksaan Fisik
Bayi tak bernapas atau megap-megap
Denyut jantung kurang dari 100 x/mnt
Kulit sianosis, pucat, turgor kulit menurun
Untuk diagnosis asfeksia tidak perlu menunggu nilai AS.
9. MANAJEMEN ASFEKSIA:
1. Resusitasi
2. Terapi Medika Mentosa
a. Epinefrin
Indikasi:
Denyut jantung bayi < 60 x/mnt. Setelah paling tidak 30
detik setelah dilakukan ventilasi adekuat dan kompresi dada belum ada
respons.
Asistolik
Dosis: 0,1 – 0,3 ml/kgBB dalam larutan 1:10.000 (0,01 ml-0,03
mg/kgBB). Cara IV atau endotrakeal, dapat diulang setiap kali 3-5
menit bila perlu.
b. Cairan pengganti volume darah
Indikasi:
Bayi baru lahir yang dilakukam resusitasi mengalami
hipovolumia dan tak ada respon dengan resusitasi.
Hipovolumia kemungkinan akibat adanya perdarahan atau
syok. Klinis ditandai adanya : pucat, perfusi buruk, nadi kecil/lemah
dan pada resusitasi tak memberi respon yang adekuat.
Jenis caran :
Larutan kristolid yang isotonic (NaCl 0,9%, RL).
Tranfusi darah golongan O negatif jika diduga kehilangan
darah banyak dan bila fasilitas tersedia.
Dosis :
Dosis awal 10ml/kgBB IV pelan selama 5-10 menit, dapat diulang
sampai menunjukkan respon klinis.
c. Bikarbonat
Indikasi:
Asidosis metabolik secara klinis (napas cepat dan dalam,
sianosis).
Prasyarat: Bayi telah dilakukan resusitasi secara efektif.
Dosis: 1-2 meq/kgBB atau 2 ml/kgBB (4,2 %) atau 1 ml/kgBB (7,4
%).
IV dengan kecepatan minimal 2 menit.
Cara: diencerkan dengan aqua atau dextrose 5 % sama banyak.
Efek samping: pada keadaan hiper osmolaritas dan kandungan CO2
dari bicarbonat merusak fungsi miakardium dan otak.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Faktor Ibu:
Penyakit infeksi berat (malaria, spilis, TBC, IIV)
Pre eklampsia dan eklampsia
Perdarahan ante partum abnormal
Partus lama atau partus macet
Demam sebelum dan selama persalinan
Kehamilan > bulan (> 42 minggu)
b. Faktor Plasenta:
Infark plasenta
Haematom plasenta
Lilitan tali pusat
Tali pusat pendek
Simpul tali pusat
Prolaps tali pusat
c. Faktor Bayi:
Bayi kurang bulan (< 37 minggu)
Air ketuban bercampur meconium
Kelainan konginital yang memberi dampak pada pernapasan bayi
Kekurangan surfactan pada bayi
d. Kaji adanya:
Tidak bernapas, napas megap-megap
Pernapasan tidak beratur, dengkuran
Adanya putraksi dinding dada
Tangisan lemah/merintih
Warna kulit pucat/biru
Tonus otot lemah atau ekstremitas terkulai
Denyut jantung tidak ada atau lambat (bradikardia) dimana
denyut jantung bayi < 100 x/mnt
e. Adanya Trauma:
Trauma dari luar: tindakan forceps
Trauma dari dalam: akibat obat bius.
2. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Keperawatan:
a. Resiko perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan
tidak adekuatnya persendiaan O2.
Tujuan: Masalah resiko gangguan perfusi jaringan tidak menjadi aktual.
Kriteria Standart:
TTV : DBN
S : 36-370C
RR : 30-40 x/mnt
N : 140 x/mnt
Tidak ada disprea
Tidak ada pernapasan cuping hidung
Tidak ada cyanosis
Tidak ada suara napas tambahan
INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL
1. Observasi dan catat 1. Tanda-
tanda-tanda distress pernapasan (stridor, tanda ini menunjukkan mekanisme
retraksi, takipneu). kompensasi pada hypoxia.
2. Kaji bayi terhadap 2. Sianosis
adanya lokasi dan derajat sianosis. perifer dihubungkan dengan
ketidakmampuan vaso-motor,
hipotermi, obstruksi vena / arteri
menetap selama periode transisi.
Sianosis ringan terjadi pada fluktuasi
frekuensi jantung dengan pernafasan.
Sianosis berat dengan menangis lebih
mengarah ke masalah jantung.
3. Observasi warna kulit 3. Akrosianos
terhadap lokasi dan luasnya sianosis. is menunjukkan lam-batnya sirkulasi
Kaji tonus otot. perifer terjadi normalnya pada bayi
baru lahir selama 1 jam.
4. Pernatikan nada dan 4. Menangis
intensitas menangis. kuat meningkatkan PO2 alveolar dan
menghasilkan perubahan kimia (yang
merubah sirkulasi janin ke sirkulasi
5. Berikan rangsangan bayi).
taktil dan sensori yang tepat. 5. Merangsan
g upaya pernapasan dan meningkatkan
inspirasi O2.
DAFTAR PUSTAKA:
Dorland. Kamus Kedokteran. EGC: Jakarta
Jumiarti, Drs dkk. 1994. Askep Perinatal. EGC: Jakarta
Mayers. Marlene. 1995. Perinatal/Neonatal Nursing. Mc. Graw Hill. Inc: USA
Ngastiyah. 1995. Perawatan Anak Sakit. EGC: Jakarta.