Você está na página 1de 8

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM REPRODUKSI PADA WANITA

Oleh : Yuni Dwi Kartika

Prodi : Sarjana Terapan Keperawatan

NIM : P07220218039

JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KALIMANTAN TIMUR
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih dan tuntunannya
sehingga penyusunan makalah Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Manusia pada
khususnya wanita dapat terselesaikan dengan baik. Semua ini semata- mata adalah kehendak
Tuhan.
Tujuan penyusunan makalah ini adalah semata-mata sebagai pemenuhan tugas yang
diberikan oleh dosen, juga untuk menambah wawasan mahasiswa Jurusan Keperawatan
tentang Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Manusia pada wanita
Kami berharap melalui makalah ini seluruh mahasiswa khususnya mahasiswa
Jurusan Keperawatan dapat mengerti dan memahami tentang Anatomi Fisiologi Sistem
Reproduksi Manusia .Kami juga berharap apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah
ini pembaca dapat memberikan saran atau kritik demi pembangunan karakter pendidikan
yang lebih baik.

Samarinda, 3 September 2018

Penulis,

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
BAB II
PEMBAHASAN
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI WANITA
a. Genetalia Eksterna 5

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN 7
DAFTAR PUSTAKA 8

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa pubertas pada wanita merupakan masa produktif yaitu masa untuk mendapat
keturunan, yang berlangsung kurang lebih 40 tahun. Setelah itu, wanita memasuki masa
klimakterium yaitu masa peralihan antara masa reproduksi dengan masa senium
(kemunduran), di mana haid berangsur-angsur berhenti selama 1-2 bulan dan kemudian
berhenti sama sekali, yang disebut menopause. Selanjutnya terjadi kemunduran alat-alat
reproduksi, organ tubuh , dan kemampuan fisik.
Dalam pengkajian pola Godon untuk Asuhan Keperawatan terdapat salah satu pola
yang disebut dengan Kajian Pola Reproduksi – Seksualitas. Salah satu Pola ini dapat
mempengaruhi Pola lainnya yang disebut juga dengan Kebutuhan Dasar Manusia menurut
Pola Gordon. Apabila salah satu terganggu pasti akan mempengaruhi yang lain. Begitu
pentingnya masalah sexualitas dalam kehidupan manusia sehingga ada pendapat ahli yang
ekstrim menyatakan bahwa semua tingkah laku manusia pada hakikatnya dimotivasi dan
didorong oleh sex. Maka tidaklah mengherankan bahwa ada pendapat peneliti lain
mengatakan bahwa kebanyakan gangguan kepribadian, gangguan tingkah laku terjadi oleh
adanya gangguan pola perkembangan kehidupan psikosexualnya.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Genetalia Eksterna

Genetalia Eksterna terdiri dari:


a. Tundun (Mons veneris)
Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, area ini
mulai ditumbuhi bulu (pubis hair) pada masa pubertas. Bagian yang dilapisi lemak, terletak di
atas simfisis pubis. Pertumbuhan rambut kemaluan ini tergantung dari suku bangsa dan juga
dari jenis kelamin.pada wanita umumnya batas atasnya melintang sampai pinggir atas
simfisis, sedangkan kebawaah sampai sekitar anus dan paha.
b. Labia Mayora
Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini bertemu
di bagian bawah dan membentuk perineum. Labia mayora bagian luar tertutup rambut, yang
merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris. Labia mayora bagian dalam tanpa
rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak). Ukuran labia mayora
pada wanita dewasa panjang 7- 8 cm, lebar 2 – 3 cm, tebal 1 – 1,5 cm. Pada anak-anak kedua
labia mayora sangat berdekatan.
c. Labia Minora
Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia mayora), tanpa
rambut. Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab dan berwarna
kemerahan;Bagian atas labia minora akan bersatu membentuk preputium dan frenulum

5
clitoridis, sementara bagian. Di Bibir kecil ini mengeliligi orifisium vagina bawahnya akan
bersatu membentuk fourchette.
d. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Glans clitoridis
mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif.
Analog dengan penis pada laki-laki. Terdiri dari glans, corpus dan 2 buah crura, dengan
panjang rata-rata tidak melebihi 2 cm.
e. Vestibulum (serambi)
Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora). Pada vestibula
terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2 buah muara
kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi
untuk mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi rangsangan seksual. Kelenjar bartholini
juga menghalangi masuknya bakteri Neisseria gonorhoeae maupun bakteri-bakteri patogen.
f. Himen (selaput dara)
Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang menutupi
sabagian besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat
mengalir keluar. Bentuk dari himen dari masing-masing wanita berbeda-beda, ada yang
berbentuk seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada lunak, lubangnya ada yang
seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari. Saat melakukan koitus pertama sekali dapat
terjadi robekan, biasanya pada bagian posterior.
g. Perineum (kerampang)
Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi oleh otot-
otot muskulus levator ani dan muskulus coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk menjaga kerja
dari sphincter ani.

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sistem reproduksi wanita terdiri atas 2 yaitu Genetalia Eksterna dan Interna.
Genetalia Eksterna terdiri atas Mons Venerum, Klitoris, Labiya mayora,labiya minora,
vestibulum,hymen dan perineum. Genetalia Eksterna dan Genetalia Interna memiliki
perbedaan Anatomi maupun Fisiologinya tetapi tetap memiliki keterkaitan yang saling
bekerjasama yang sesuai dengan sistemnya yaitu system reproduksi.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://bawenduyuliana.blogspot.com/2014/03/makalah-anatomi-fisiologi-
sistem.html?m=1

http://makalahcyber.blogspot.com/2012/05/makalah-anatomi-fisiologi-reproduksi.html

Você também pode gostar