Você está na página 1de 5

Hari, tanggal : Kamis, 8 Oktober 2018

Materi : Kesadahan Total (CaCO3)


Tujuan : Untuk mengetahui kesadahan total CaCO3 pada sampel air
Dasar Teori :
Kandungan mineral (Ca 2+ dan Mg 2+) pada air tanah dapat berupa CaCO3 dan MgCO3
dalam jumlah banyak disebut air sadah (heard water), kesadahan sementara ini dapat
dihilangkan melalui pemanasan (pendidihan). Sehingga CaCO3 dan MgCO3 akan berada di
dasar ketel pemanas, dalam bentuk endapan berikut reaksi kesadahan yang ada pada air

(Giwangkara; 2008).

Sampel : Air Sumur


Prosedur Kerja :
A. Standardisasi larutan EDTA 0.01 M dengan larutan CaCO3
1. Dipipet 5 ml larutan CaCO3 kedalam erlenmeyer
2. Ditambahkan aquades kedalam erlenmeyer hingga volume kira-kira 50 ml
3. Ditambahkan 2 ml larutan buffer pH 10 & sepucuk sendok indikator EBT
4. Dititrasi dengan larutan EDTA 0.01 M hingga terjadi perubahan warna dari
merah anggur menjadi biru

B. Penetapan Kesadahan Total


1. Dipipet 100.0 ml sampel air kedalam erlenmeyer
2. Ditambahkan 2 ml larutan buffer pH 10
3. Ditambahkan sepucuk sendok indikator EBT
4. Dititrasi dengan larutan EDTA 0.01 M hibgga terjadi perubahan warna dari
merah anggur menjadi biru

Data & Kalkulasi :


Data
Baku Primer CaCO3
a. Berat : 0.2509 gr
b. V Larutan : 250 ml
c. BM : 100.09
d. V Pipet : 5.0 ml
Baku Sekunder
V Titrasi : 5.7 ml
Kesadahan Total
a. V Pipet : 100.0 ml
b. V Titrasi : 2.5 ml

Kalkulasi :
Baku Primer CaCO3
M CaCO3 = B CaCO3 = 0.2509 gr = 0.0100 M
V CaCO3 x BM CaCO3 0.25 L x 100.09

Baku Sekunder
( V1 x M1 ) = ( V2 x M2 )
( 5 ml x 0.0100 M ) = ( 5.7 ml x M2 )
M2 = 0.0088 M

Kesadahan total CaCO3 dan °D


ppm CaCO3 = ( V x M ) EDTA x BM CaCO3 x 1000
ml sampel

= ( 2.5 ml x 0.0088 M ) x 100.09 x 1000 = 22.0198 ppm


100 ml

°D = ( V x M ) EDTA x 56 x 0.1° x 1000


ml sampel
= ( 2.5 ml x 0.0088 M ) x 56 x 0.1° x 1000 = 1.232°D
100 ml
Hasil Pengamatan :
Standardisasi

Sebelum Titrasi Sesudah Titrasi

Kesadahan Total CaCO3


Sebelum Titrasi Sesudah Titrasi
Hasil :
1. Standardisasi
a. Baku Primer = 0.0100 M
b. Baku Sekunder = 0.0088 M
2. Kesadahan total CaCO3
a. Kesadahan total = 22.0198 ppm
b. °D = 1.232°

Nilai Normal :
Kesadahan CaCO3 maksimal : 500 ppm
( PP No. 20 Thn. 1990 )

Pembahasan :
Tingginya nilai mineral-mineral di dalam air jika di lihat dari kedalaman sumur, apabila
semakin dalam suatu aliran air tanah. Batu kapur yang terdapat di setiap lapisan tanah akan
terbawa olah air hujan yang bersifat sedikit asam (CO2)
CaCO3 (s) + CO2 (g) + H2O (l) Ca (HCO3)
Kesadahan yang terdapat pada air juga di pengaruhi oleh banyaknya jumlah batu kapur yang
ada di setiap lapisan tanah. Kesadahan akibat adanya batu kapur karena besarnya debit aliran
air hujan yang meresap kedalam tanah, maka batu kapur akan ikut terbawa oleh aliran air
hujan dalam jumlah yang banyak juga. Semakin dalam suatu aliran air tanah, maka zat kapur
pada air juga semakin tinggi (Fardiaz; 1992).
Banyaknya zat kapur (kesadahan) yang terlarut dalam air, karena faktor cuaca, apabila terjadi
musim panas yang berkepanjangan maka akan mengakibatkan penumpukan mineral-mineral
yang ada di dalam lapisan tanah, dan mineral ini akan banyak terbawa oleh aliran air yang
tinggi apabila terjadi hujan yang terus-menerus, seperti yang terjadi di Indonesia bagian timur
khususnya kota Ambon.

Kesimpulan :
Dari praktikum yang dilakukan, dari hasil sampel yang didapatkan dan berdasarkan nilai
normal, sampel air sumur masih dalam batas normal dan layak digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

Rukaesih Achmad, 2004. Kimia Lingkungan, Jakarta; Erlangga.


Rini Nafsiati, 2009. Konsep Dasar Kimia, Malang; Universitas Negeri Malang
Kartasapoetra, 2010. Konservasi Tanah Dan Air, Jakarta; Rineka Cipta.
Asep Suryana, 2007. Kimia Analitik, Jakarta; Universitas Terbuka.

Você também pode gostar