Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Satuan Karya Pramuka (Saka) Tarunabumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan
dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para
anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat
dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian.
Tujuan dibentuknya Saka Tarunabumi adalah untuk mewujudkan kader penerus perjuangan bangsa
dan pembangunan nasional di bidang pertanian dengan menyediakan wadah pendidikan luar sekolah
di bidang pertanian kepada para Pramuka terutama Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega serta
kepada pemuda calon anggota Pramuka dan para peminat yang memenuhi persayaratan.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia
dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan
sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik
untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang
sesuai dengan keperluannya.
BAB II
SISTEM PENDIDIKAN DAN KRIDA
4. Krida Peternakan
Kemampuan Dasar
a. Mampu menyiapkan kandang dan memilih bibit ternak
b. Mampu memproduksi dan mengawetkan pakan ternak/ ransum
c. Mampu memberikan pakan dan mempertahankan kondisi ternak sehat/ subur 45 hari terhitung
sejak didatangkannya bibit.
d. Mampu menetaskan telur (unggas)
e. Mampu membibitkan ternak (unggas dan aneka ternak)
f. Mampu melakukan pencatatan / rekam peternakan
g. Mampu memanfaatkan hasil dan limbah peternakan dengan menggunakan teknologi sederhana
untuk produk bernilai ekonomis.
Kemampuan Lanjutan
a. Mampu melakukan perawatan ternak hingga panen atau selama satu tahun berturut – turut untuk
ternak ruminansia
b. Mampu mengidentifikasikan hama dan penyakit ternak serta penanggulangannya.
c. Mampu mengoperasikan peralatan dan teknologi peternakan
d. Mampu melakukan pemanenan
e. Mampu melakukan pencatatan perawatan, analisa produksi dan analisa keuangan.
f. Mampu merencanakan proyek / program budidaya dan indutri peternakan, melaksanakannya
dengan sistem kewirausahaan baik individu maupun kelompok
g. Mampu mengolah hasil dan limbah peternakan dengan teknologi inovatif/ modern untuk produk
bernilai ekonomis tinggi
h. Mampu melakukan proses manajemen pemasaran hasil peternakan
i. Mampu memimpin proyek dengan mengoptimalkan calon taruna untuk mendapatkan tingkatan
Taruna Muda
j. Mampu memberikan penyuluhan dan pemberdayaan Peternak/ masyarakat
Kemampuan Utama
a. Mampu mengembangkan secara teknis untuk budidaya dan industri hasil peternakan menjadi
kebutuhan usaha.
b. Mampu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Badan
Usaha.
c. Mampu melakukan kerjasama untuk pengaksesan permodalan/investasi untuk operasional badan
usaha.
d. Mampu menjalankan badan usaha dengan mendapatkan hasil secara ekonomis selama 6 bulan
berturut – turut.
e. Mampu memimpin badan usaha dengan mengoptimalkan Taruna Muda untuk mendapatkan
tingkatan Taruna Madya
f. Mampu memberdayakan peternak/ masyarakat hingga memiliki usaha sendiri dengan sekala
sederhana
5. Krida Perikanan
Kemampuan Dasar
a. Mampu menyiapkan wadah/ kolam budidaya ikan
b. Mampu memilih dan menyiapkan bibit/ induk ikan
c. Mampu memproduksi dan mengawetkan pakan ikan
d. Mampu melakukan pemijahan, pendederan dan pembesaran ikan
e. Mampu memberikan pakan dan mempertahankan kondisi ikan sehat selama 45 hari terhitung sejak
didatangkannya bibit/induk.
f. Mampu melakukan pencatatan / rekam perikanan
g. Mampu memanfaatkan hasil dan limbah prikanan dengan menggunakan teknologi sederhana untuk
produk bernilai ekonomis.
Kemampuan Lanjutan
a. Mampu melakukan perawatan ikan hingga panen atau selama satu tahun berturut – turut untuk
ikan besar/ ikan umur panjang.
b. Mampu mengidentifikasikan hama dan penyakit ikan serta penanggulangannya.
c. Mampu mengoperasikan peralatan dan teknologi perikanan
d. Mampu melakukan pemanenan
e. Mampu melakukan pencatatan perawatan, analisa produksi dan analisa keuangan.
f. Mampu merencanakan proyek / program budidaya dan indutri perikanan, melaksanakannya dengan
sistem kewirausahaan baik individu maupun kelompok
g. Mampu mengolah hasil dan limbah perikanan dengan teknologi inovatif/ modern untuk produk
bernilai ekonomis tinggi
h. Mampu melakukan proses manajemen pemasaran hasil perikanan
i. Mampu memimpin proyek dengan mengoptimalkan calon taruna untuk mendapatkan tingkatan
Taruna Muda
j. Mampu memberikan penyuluhan dan pemberdayaan Petani/ masyarakat
Kemampuan Utama
a. Mampu mengembangkan secara teknis untuk budidaya dan industri hasil perikanan menjadi
kebutuhan usaha.
b. Mampu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Badan
Usaha.
c. Mampu melakukan kerjasama untuk pengaksesan permodalan/investasi untuk operasional badan
usaha.
d. Mampu menjalankan badan usaha dengan mendapatkan hasil secara ekonomis selama 6 bulan
berturut – turut.
e. Mampu memimpin badan usaha dengan mengoptimalkan Taruna Muda untuk mendapatkan
tingkatan Taruna Madya
f. Mampu memberdayakan petani/ masyarakat hingga memiliki usaha sendiri dengan sekala
sederhana
BAB III
TARUNA
B. Tingkatan Taruna
1. Calon Taruna (Catar)
Calon Taruna adalah anggota saka Taruna Bumi yang telah mengikuti pendadaran dan pengambilan
Bed Saka dan aktif mengikuti latihan rutin untuk memenuhi persyaratan menjadi Taruna Muda
2. Taruna Muda (Staff/Karyawan)
Adalah peserta didik yang telah dinyatakan memenuhi kemampuan menjadi Taruna Muda pada
Pendadaran/ Diklat Dasar, serta aktif mengikuti kegiatan latihan rutin untuk pemenuhan persyaratan
menjadi Taruna Madya serta mengikuti beberapa Diklat Kepemimpinan dan Diklat Khusus.
3. Taruna Madya (Manager)
Adalah peserta didik yang telah dinyatakan memenuhi kemampuan menjadi Taruna Madya pada
Pendadaran/ Diklat Lanjutan, serta masih aktif mengikuti kegiatan pembinaan dan proyek dalam
latihan rutin untuk memenuhi persyaratan menjadi Tarunan Utama serta mengikuti beberapa Diklat
Kepememimpinan dan Diklat Khusus.
4. Taruna Utama (Direktur)
Adalah peserta didik yang telah dinyatakan purna pendidikan setelah lulus dalam Pendadaran/ Diklat
Utama. Secara umum Taruna Utama memiliki badan usaha sendiri baik secara mikro, kecil,
menengah maupun besar yang mampu bersaing dan berdaya guna ditengah – tengah masyarakat.
Taruna Utama dapat sekaligus menjadi instruktur bila yang bersangkutan menginginkan, agar
terwujud sistem pengkaderan yang handal dan berkwalitas.
C. Organisasi
1. Dewan Kerja Saka
Dewan Kerja Saka secara administratif melakukan aktifitas – aktifitas pencatatan, agenda harian, dan
koordinasi anggota secara keseluruhan.
Dewan Kerja Saka tidak memiliki kewenangan secara luas dalam menentukan kebijakan kurikulum,
kecuali anggota Dewan Saka telah memenuhi tingkatan Taruna dalam kesakaan.
2. Komisaris
Organisasi yang terdiri dari Pamong Saka, Instruktur, dan praktisi pertanian yang memiliki
kewenangan melakukan sistem pendidikan dan pemberlakuan kurikulum pada anggota saka/ Taruna
Saka
3. Direksi
Organisasi yang terdiri dari Taruna Utama yang memiliki agenda melaksanakan kebijakan kurikulum
kesakaan dari Komisaris, serta melakukan kebijakan agenda – agenda pengelolaan Badan Usaha yang
melibatkan Taruna dibawahnya
4. Divisi
Organisasi yang terdiri dari Taruna Madya yang memiliki agenda melaksanakan kebijakan kurikulum
dari Komisaris, serta melakukan kebijakan dari Direksi atas agenda – agenda pengelolaan Badan
Usaha yang menjadi tanggung jawabnya.
5. Unit Kerja
Adalah organisasi yang dibentuk oleh beberapa anggota Taruna Muda dengan melibatkan Calon
Taruna dalam melakukan beberapa program/ proyek tertentu sesuai dengan bidangnya.
6. Panitia
Adalah tim yang dibentuk oleh Dewan Kerja Saka bersama Komisaris untuk melakukan tugas – tugas
tertentu yang bersifat monumental, event dan kegiatan jangka pendek.
7. Kelompok Kerja
Adalah organisasi sementara yang dibentuk untuk menyamakan persepsi dan tugas kurikulum dengan
agenda pribadi dan kekompakan kerja yang dibentuk oleh calon Taruna dengan komposisi maksimal
6 Catar.
2. Taruna Madya
Untuk mendapatkan tingkatan Taruna Madya, seorang Taruna Muda harus :
a. Mampu menyelesaikan target kurikulum pada tingkat Taruna Madya sesuai dengan krida yang
diambil.
b. Melakukan lanjutan budidaya yang dilaksanakan di tingkatan taruna Muda dengan mengoptimalkan
administrasi dan manajemen. Serta melanjutkan budidaya dengan volume 5 kali lipat dari Taruna
Muda bersama dengan Calon Taruna binaannya minimal 2 orang dan maksimal 4 orang dalam unit
kerja yang dibentuknya.
c. Melakukan lanjutan industri olahan hasil dan limbah pertanian dengan sistem manajemen minimal
4 proyek dengan produk yang dapat dijual atau bernilai ekonomis dengan unit kerja yang
dibentuknya. Target hasil minimal 5 kg/ 5 liter sekali produksi.
d. Mengikuti minimal 1 kali diklat kepemimpinan dan minimal 1 kali diklat khusus.
3. Taruna Utama
Untuk mendapatkan tingkatan Taruna Utama, seorang Taruna Madya harus :
a. Mampu menyelesaikan target kurikulum pada tingkat Taruna Utama sesuai dengan krida yang
diambil.
b. Mampu merencanakan, mendirikan dan manajemen badan usaha yang dibentuknya secara sendiri
maupun bersama Taruna Madya lain, maksimal 3 orang.
c. Melakukan kegiatan budidaya atau industri olahan berskala besar, minimal 1 jenis usaha berskala
home industri dengan aktifitas rutin setiap hari dan telah berjalan minimal 6 bulan.
d. Mengangkat minimal 2 karyawan dengan standar upah lokal.
e. Melakukan akses untuk permodalan/ investasi, pemasaran dan kerjasama serta strategi
pengembangan usaha.
f. Mengikuti minimal 3 kali diklat kepemimpinan dan minimal 3 kali diklat khusus.
3. Staff
Syarat
Adalah peserta yang telah dinyatakan lulus dan memenuhi kemampuan di tingkat Taruna Muda
dengan telah memiliki menjadi seorang karyawan/ staff di sebuah badan usaha (UD, PD, CV, PT,
Koperasi) milik dari Taruna Utama atau Badan Usaha Persekutuan lain serta atas manajemen dari
Taruna Madya.
Bidang usaha yang ditanganinya memiliki prospek bagus dan berjalan maksimal satu bulan setelah
pendadaran/ Diklat Dasar.
Tanda
Tanda seorang Manager adalah Tali Komando, Tanda Keikutsertaan Diklat, Tanda Diklat khusus.
Tanda – tanda tersebut ditempelkan di seragam pramuka lengkap. Tali komando warna Merah di
bahu kiri dengan pelor komando di sebelah kanan. Tanda Diksar (bintang satu) diletakkan diatas saku
kiri berupa kain bordiran, serta tanda diklat khusus/ kepemimpinan diletakkan di sebelahnya tanda
Diktama.
Tanda lain saff/ karyawan adalah pin/ bros staff yang dapat dipakai pada saat menggunakan pakaian
bebas dan rapi yang ditempelkan diatas saku dan diselipkan pada dasi dengan warna kuning
keemasan bertuliskan ”staff”
BAB V
BEBAN BELAJAR
A. Beban Belajar
1. Calon Taruna ke Taruna Muda sebanyak 42 jam pelajaran dengan batas minimal penyelesaian
studi 1,5 bulan dan maksimal 3 bulan
a. Materi Kepramukaan dan Kepemimpinan sebanyak 10 jam pelajaran
b. Materi Dasar Pertanian sebanyak 20 jam pelajaran
c. Praktek Budidaya dan Industri Olahan 12 jam praktek terfokus
2. Calon Taruna ke Taruna Madya sebanyak 54 jam pelajaran dengan batas minimal penyelesaian
studi 2,5 bulan dan maksimal 8 bulan
a. Materi Kepramukaan dan Kepemimpinan sebanyak 6 jam pelajaran
b. Materi Kewirausahaan dan manajemen praktek Budidaya serta Industri Olahan 20 jam praktek
terfokus
c. Materi tingkat lanjut Pertanian sebanyak 24 jam pelajaran
d. Praktek Kerja Lapangan dan Pembuatan Proposal Usaha 4 jam
3. Calon Taruna ke Taruna Utama sebanyak 62 jam pelajaran dengan batas minimal penyelesaian
studi 4 bulan dan maksimal 15 bulan
a. Materi Kepramukaan dan Kepemimpinan sebanyak 2 jam pelajaran
b. Materi Kewirausahaan dan manajemen Usaha Budidaya serta Industri Olahan 12 jam praktek
terfokus
c. Materi tingkat utama Pertanian sebanyak 18 jam pelajaran
d. Praktek Kewirausahaan dan Pembuatan Karya Ilmiah 30 jam pelajaran
Adapun sebaran Materi Pelajaran tiap tingkatan disesuaikan dengan perkembangan dan kondisi
terbaru yang diputuskan dan menjadi kewenangan Komisaris yang akan diterbitkan setiap tahun
pelajaran baru.
B. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang dilaksanakan pada kurikulum ini mengacu pada metode klasikal,
kelompok terarah, diskusi terfokus, tugas mandiri/ kelompok, penanganan proyek dan praktek
lapangan maupun kewirausahaan.
Metode Klasikal, adalah model pembelajaran terarah dengan pemberi materi diruang kelas dengan
difasilitasi narasumber, instruktur maupun pakar/ ahli/ praktisi pertanian.
Metode Kelompok Terarah adalah pelaksanaan pembelajaran tertentu pada satu atau lebih kelompok
yang difasilitasi oleh ketua kelompok atas bimbingan instruktur atas kebijakan komisaris.
Metode Diskusi Terfokus adalah sistem pembelajaran untuk membahas suatu permasalahan/ problem
yang didiskusikan oleh anggota bersama anggota lainnya maupun bersama anggota masyarakat.
Tugas Mandiri dan Tugas Kelompok adalah tugas yang diberikan oleh instruktur untuk kemudian
dikerjakan secara pribadi maupun kelompok dan diselesaikan sesuai dengan target.
Penanganan Proyek adalah metode pembelajaran untuk belajar bertanggung jawab dan berwirausaha
atas proyek yang diusulkannya sendiri atau bersama anggota lainnya dengan bimbingan instruktur.
Praktek Lapangan atau praktek kewirausahaan adalah kegiatan praktikum yang dilaksanakan di suatu
badan usaha, home industri, koperasi, maupun kelompok usaha bidang pertanian, perikanan,
peternakan dan industri olahan hasil pertanian.
BAB VI
KALENDER PENDIDIKAN