Você está na página 1de 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanaan Saka Taruna Bumi Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kerinci

Kabupaten kerinci merupakan kabupaten yang memiliki banyak sekali

potensi sumber daya alamnya. Hamparan sawah, kebun dan peraiaran sungai

dan danau yang sedemikian luasnya mampu memberikan kesejahteraan bagi

rakyat. Tak heran bila kabupaten kerinci menjadi lumbung pangan bagi

Provinsi Jambi.

Di kota – kota besar, di lahan – lahan subur telah tertanam gedung –

gedung dan gudang – gudang yang menggenjot laju perekonomian bangsa ini

hanya untuk sekelompok orang saja. Tahun demi tahun nasib industri kita

tidak cukup menggembirakan. Banyak sekali pabrik yang bangkrut karena

tidak mampu menghadapi persaingan. Kita lupa akan anugerah Illahi yang

diberikan kepada kita berupa lahan – lahan produktif yang sudah mengering

dan tak tersentuh oleh tangan – tangan inovatif dan kreatif dari para generasi

muda penerus pembangunan ini. Bayangkan hingga saat ini kita masih saja

mengimpor beras dari Negara lain yang justru lahannya sangat jauh dari milik

bangsa kita ini. Kok tidak malu !

Bangsa kita bangsa yang gengsi. Generasi muda sekarang perlu diketuk

hati nuraninya untuk melihat masa depan, tak terkecuali generasi muda yang

ada dalam Gerakan Praja Muda Karana, bersama – sama menyambut dan

membangkitkan kembali semangat BACK TO NATURE. Melalui Saka


Taruna Bumi ini, memfungsikan kembali Generasi Pramuka yang tangguh

menuju SWASEMBADA PANGAN dan mengoptimalkan lahan dan potensi

alam indonesia ini demi kesejahteraan rakyat.

Satuan Karya Pramuka (SAKA) Taruna Bumi adalah wadah bagi para

Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan,

pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya,

sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta

bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian.

Tujuan dibentuknya Saka Tarunabumi adalah untuk mewujudkan kader

penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional di bidang pertanian

dengan menyediakan wadah pendidikan luar sekolah di bidang pertanian

kepada para Pramuka terutama Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega serta

kepada pemuda calon anggota Pramuka dan para peminat yang memenuhi

persayaratan.

Pendidikan Dasar dan Bhakti Sosial merupakan salah satu kegiatan

bagian dari Kurikulum Saka Taruna Bumi yang memaksimalkan

pengetahuan, wawasan dan skill anggota Pramuka Saka Taruna Bumi

dibidang Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan Peternakan agar mampu

memaksimalkan kegiatan – kegiatan budidaya dan industri olahan untuk

kemudian diaplikasikan ditengah – tengah masyarakat.


B. Tujuan

Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah :

1. Anggota/ Calon Taruna Muda memahami dan mampu mengaplikasikan

materi – materi dasar pertanian untuk kegiatan budidaya dan industri

olahan hasil pertanian, terutama mengembang-kannya dalam pendidikan

kepramukaan;

2. Anggota/ Calon Taruna Muda mampu mengimplementasikan kegiatan –

kegiatan pertanian untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat disekitar

aktifitas anggota dan organisasi saka,

3. Anggota/ Calon Taruna Muda mampu memfasilitasi dan melakukan

pembinaan terhadap anggota Pramuka lain ditingkat Siaga, Penggalang

dan Penegak serta Pemuda untuk melaksanakan budidaya dan industri

hasil olahan pertanian dengan mengoptimalkan Teknologi secara

sederhana.

Adapun secara garis besar materi yang akan disampaikan selama

kegiatan Diksar dan Bhakti Sosial meliputi (materi terangkum dalam

kurikulum terlampir) :

1. Pengetahuan Dasar Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan Peternakan.

2. Materi Praktik budidaya Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan

Peternakan

3. Materi Praktik pengolahan industri hasil pertanian

4. Materi kewirausahaan dan Kepemimpinan

5. Materi Bhakti Sosial dan pemberdayaan kelompok masyarakat


C. Hasil yang diharapkan

Hasil yang ingin diharapkan dari kegiatan ini adalah :

1. Dilaksanakannya kegiatan – kegiatan budidaya dan industri olahan hasil

pertaniann oleh anggota Saka Taruna Bumi bersama – sama masyarakat

dan anggota pramuka lainnya;

2. Digunakannya teknologi pertanian secara sederhana untuk kegiatan

budidaya dan industri olahan pada masyarakat.

3. Terbentuknya forum komunikasi dan pusat informasi pertanian bagi

dunia pendidikan, remaja, pemuda dan masyarakat umum.

D. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dari kegiatan Pendidikan Dasar dan Bhakti

Sosial ini adalah :

1. Adanya sinergisitas Penyelenggara Program, Pihak Pemerintah Daerah,

Dinas terkait (Distanak, Dislutkan dan Dishutbun) dan Gerakan Pramuka.

2. Adanya antusias peserta/ anggota Saka/ Calon Taruna Muda untuk

pencapaian tujuan program, kwalifikasi, kemampuan serap materi dan

implementasi peserta atas materi pendidikan dasar yang diberikan;

3. Terjalinnya kesepahaman untuk melanjutkan aktifitas budidaya dan

industri olahan secara lebih profesional dan bermanfaat bagi masyarakat

umum, terutama untuk pendidikan pertanian.


BAB II

SAKA TARUNA BUMI, PENDIDIKAN DAN KRIDA

A. Pengertian Saka Taruna Bumi

Satuan Karya Pramuka (Saka) Tarunabumi adalah wadah bagi para

Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan,

pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya,

sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta

bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian.

Tujuan dibentuknya Saka Tarunabumi adalah untuk mewujudkan kader

penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional di bidang pertanian

dengan menyediakan wadah pendidikan luar sekolah di bidang pertanian

kepada para Pramuka terutama Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega serta

kepada pemuda calon anggota Pramuka dan para peminat yang memenuhi

persayaratan.

Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya

Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta

didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan

praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk

menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan

perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.

B. Sistem Pendidikan Saka Taruna Bumi

1. Kerangka Umum Kurikulum Pendidikan

a. Satuan Pendidikan Kepramukaan


Bidang Pendidikan Cakupan Wawasan Kepramukaan Pengetahuan

secara umum tentang kepramukaan yakni meliputi sistem pendidikan

kepramukaan, AD ART, Sejarah Pramuka, Organisasi Pramuka,

Implementasi Tri Satya dan Dasa Dharma, serta wawasan umum terkini

kepramukaan. Teknik Kepramukaan Merupakan ketrampilan utama yang

harus dimiliki oleh setiap anggota pramuka yang meliputi teknik baris

berbaris, berkemah, pionering, semboyan, halang rintang, menaksir, dan

survival.

Kepemimpinan Adalah kemampuan untuk pengembangan diri

sebagai upaya mempersiapkan diri bermasyarakat baik kemampuan

berkomunikasi, berdiskusi, mengorganisir dan memimpin orang lain,

mediasi persoalan, problem solving dan memfasilitasi pertemuan dengan

kelompoknya. Kecakapan Umum Adalah kecakapan sebagaimana yang

disyaratkan dalam buku Syarat Kecakapan Umum (SKU) baik ditingkat

Penggalang, Penegak (Bantara dan Laksana) maupun Pandega

Kecakapan Khusus Adalah kecakapan khusus sebagaimana SK Kwarnas

yang terkait dengan SKK dan TKK.

b. Satuan Pendidikan Kesakaan

Bidang Pendidikan Cakupan Pengantar Saka Taruna Bumi

Pengetahuan saka secara secara umum serta saka taruna bumi secara

khusus, termasuk aturan – aturan terbentuknya saka, struktur organisasi,

sistem pendidikan, sistem komando, dll. Pertanian Dasar Adalah materi

praktis tentang pertanian, meliputi manajemen tanah, identifikasi


budidaya pertanian, agrobisnis, dll. Persiapan Budidaya Meliputi

persiapan lahan dan media/ kandang dan kolam serta materi – materi

alternatif dan inovatif Teknik Budidaya Adalah teknik – teknik budidaya

untuk tanaman pangan, perkebunan, holtikultura, perikanan dan

peternakan.

Perawatan Kesehatan Berbagai masalah yang dihadapi berbenturan

dengan hama dan penyakit dan cara penanggulangannya

Manajemen dan Pencatatan Adalah mekanisme kerja secara profesional

denga menggunakan administrasi dan pencatatan yang mampu

memberikan analisis secara ilmiah Pasca Panen dan Pemasaran Adalah

upaya untuk memperoleh hasil dan tujuan dari sistem pendidikan/

kurikulum ini serta menggerakkan daya dan pikiran kemudian untuk

melakukan manajemen pemasaran yang prospektif

Kewirausahaan Adalah semangat dan penguasaan secara

menyeluruh untuk mendapatkan anggota saka yang memiliki

kemandirian dan daya saing tinggi tinggi untuk mengelola usahanya

menjadi bagian dari kehidupan sehari – harinya.

2. Sistem Pengembangan Pendidikan

a. Kedisiplinan, Pantang Menyerah dan Sustainable

b. Optimalisasi Sumberdaya

c. Kemandirian dan Kewirausahaan

d. Pemberdayaan

e. Jaringan dan Kerjasama


C. Krida dan Kurikulum Pendidikan

Krida adalah satuan kecil yang merupakan bagian satuan karya

pramuka, sebagai wadah kegiatan keterampilan tertentu, yang merupakan

bagian dari kegiatan saka.

1. Krida Tanaman Pangan

Kemampuan Dasar:

a. Mampu menyiapkan lahan dan media tanam alternatif

b. Mampu melakukan teknik pembenihan dan pembibitan

c. Mampu melakukan pemupukan dan membuat pupuk sendiri (organik)

d. Mampu mempertahankan kehidupan tanaman secara subur minimal

45 hari terhitung sejak tumbuhnya benih.

e. Mampu melakukan pencatatan / rekam perawatan tanaman

f. Mampu memanfaatkan hasil dan limbah pertanian dengan

menggunakan teknologi sederhana untuk produk bernilai ekonomis.

Kemampuan Lanjutan:

a. Mampu melakukan perawatan tanaman hingga panen dengan sistem

pengendalian hama terpadu

b. Mampu mengidentifikasikan hama dan penyakit tanaman serta

penanggulangannya.

c. Mampu mengoperasikan peralatan pertanian tanaman pangan

d. Mampu melakukan pemanenan dan pemulihan lahan pasca panen

e. Mampu melakukan pencatatan perawatan, analisa produksi dan

analisa keuangan.
f. Mampu merencanakan proyek / program budidaya dan indutri

tanaman pangan, melaksanakannya dengan sistem kewirausahaan baik

individu maupun kelompok

g. Mampu mengolah hasil dan limbah pertanian dengan teknologi

inovatif/ modern untuk produk bernilai ekonomis tinggi

h. Mampu melakukan proses manajemen pemasaran hasil pertanian

i. Mampu memimpin proyek dengan mengoptimalkan calon taruna

untuk mendapatkan tingkatan Taruna Muda

j. Mampu memberikan penyuluhan dan pemberdayaan Petani/

masyarakat

Kemampuan Utama:

a. Mampu mengembangkan secara teknis untuk budidaya dan industri

hasil pertanian menjadi kebutuhan usaha.

b. Mampu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan

evaluasi pelaksanaan Badan Usaha.

c. Mampu melakukan kerjasama untuk pengaksesan

permodalan/investasi untuk operasional badan usaha.

d. Mampu menjalankan badan usaha dengan mendapatkan hasil secara

ekonomis selama 6 bulan berturut – turut.

e. Mampu memimpin badan usaha dengan mengoptimalkan Taruna

Muda untuk mendapatkan tingkatan Taruna Madya

f. Mampu memberdayakan petani/ masyarakat hingga memiliki usaha

sendiri dengan sekala sederhana


2. Krida Tanaman Perkebunan

Kemampuan Dasar:

a. Mampu menyiapkan lahan dan media tanam alternatif

b. Mampu melakukan teknik pembibitan

c. Mampu memelihara kesuburan tanah pada TBM

d. Mampu melakukan pemupukan dan membuat pupuk sendiri (organik)

e. Mampu mempertahankan kehidupan tanaman secara subur minimal

45 hari terhitung sejak tumbuhnya benih.

f. Mampu melakukan Sensus Tanaman Produksi

g. Mampu melakukan pencatatan / rekam perawatan tanaman

h. Mampu memanfaatkan hasil dan limbah perkebunan dengan

menggunakan teknologi sederhana untuk produk bernilai ekonomis.

Kemampuan Lanjutan:

a. Mampu melakukan perawatan tanaman hingga panen atau selama satu

tahun berturut – turut untuk tanaman keras.

b. Mampu mengidentifikasikan hama dan penyakit tanaman serta

penanggulangannya.

c. Mampu mengoperasikan peralatan perkebunan

d. Mampu melakukan pemanenan dan pemulihan lahan pasca panen

e. Mampu melakukan pencatatan perawatan, analisa produksi dan

analisa keuangan.
f. Mampu merencanakan proyek / program budidaya dan indutri

perkebunan, melaksanakannya dengan sistem kewirausahaan baik

individu maupun kelompok

g. Mampu mengolah hasil dan limbah perkebunan dengan teknologi

inovatif/ modern untuk produk bernilai ekonomis tinggi.

h. Mampu melakukan proses manajemen pemasaran hasil perkebunan

i. Mampu memimpin proyek dengan mengoptimalkan calon taruna

untuk mendapatkan tingkatan Taruna Muda

j. Mampu memberikan penyuluhan dan pemberdayaan Petani/

masyarakat

Kemampuan Utama

a. Mampu mengembangkan secara teknis untuk budidaya dan industri

hasil perkebunan menjadi kebutuhan usaha.

b. Mampu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan

evaluasi pelaksanaan Badan Usaha.

c. Mampu melakukan kerjasama untuk pengaksesan

permodalan/investasi untuk operasional badan usaha.

d. Mampu menjalankan badan usaha dengan mendapatkan hasil secara

ekonomis selama 6 bulan berturut – turut.

e. Mampu memimpin badan usaha dengan mengoptimalkan Taruna

Muda untuk mendapatkan tingkatan Taruna Madya

f. Mampu memberdayakan petani/ masyarakat hingga memiliki usaha

sendiri dengan sekala sederhana


3. Krida Tanaman Holtikultura

Kemampuan Dasar

a. Mampu menyiapkan lahan dan media tanam alternatif

b. Mampu melakukan teknik pembibitan dan perbanyakan bibit

c. Mampu melakukan pemupukan dan membuat pupuk sendiri

(organik)

d. Mampu mempertahankan kehidupan tanaman secara subur minimal

45 hari terhitung sejak tumbuhnya benih.

e. Mampu membudidayakan tanaman secara hidroponik

f. Mampu melakukan pencatatan / rekam perawatan tanaman

g. Mampu memanfaatkan hasil dan limbah perkebunan dengan

menggunakan teknologi sederhana untuk produk bernilai ekonomis.

Kemampuan Lanjutan

a. Mampu melakukan perawatan tanaman hingga panen atau selama

satu tahun berturut – turut untuk tanaman keras

b. Mampu mengidentifikasikan hama dan penyakit tanaman serta

penanggulangannya.

c. Mampu mengoperasikan peralatan pertanian holtikultura

d. Mampu melakukan pemanenan dan pemulihan lahan pasca panen

e. Mampu melakukan pencatatan perawatan, analisa produksi dan

analisa keuangan.
f. Mampu merencanakan proyek / program budidaya dan indutri

holtikultura, melaksanakannya dengan sistem kewirausahaan baik

individu maupun kelompok

g. Mampu mengolah hasil dan limbah tanaman holtikultura dengan

teknologi inovatif/ modern untuk produk bernilai ekonomis tinggi

h. Mampu melakukan proses manajemen pemasaran hasil perkebunan

i. Mampu memimpin proyek dengan mengoptimalkan calon taruna

untuk mendapatkan tingkatan Taruna Muda

j. Mampu memberikan penyuluhan dan pemberdayaan Petani/

masyarakat

Kemampuan Utama

a. Mampu mengembangkan secara teknis untuk budidaya dan industri

hasil tanaman holtikultura menjadi kebutuhan usaha.

b. Mampu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian

dan evaluasi pelaksanaan Badan Usaha.

c. Mampu melakukan kerjasama untuk pengaksesan

permodalan/investasi untuk operasional badan usaha.

d. Mampu menjalankan badan usaha dengan mendapatkan hasil secara

ekonomis selama 6 bulan berturut – turut.

e. Mampu memimpin badan usaha dengan mengoptimalkan Taruna

Muda untuk mendapatkan tingkatan Taruna Madya.

f. Mampu memberdayakan petani/ masyarakat hingga memiliki usaha

sendiri dengan sekala sederhana


4. Krida Peternakan

Kemampuan Dasar

a. Mampu menyiapkan kandang dan memilih bibit ternak

b. Mampu memproduksi dan mengawetkan pakan ternak/ ransum

c. Mampu memberikan pakan dan mempertahankan kondisi ternak

sehat/ subur 45 hari terhitung sejak didatangkannya bibit.

d. Mampu menetaskan telur (unggas)

e. Mampu membibitkan ternak (unggas dan aneka ternak)

f. Mampu melakukan pencatatan / rekam peternakan

g. Mampu memanfaatkan hasil dan limbah peternakan dengan

menggunakan teknologi sederhana untuk produk bernilai ekonomis.

Kemampuan Lanjutan

a. Mampu melakukan perawatan ternak hingga panen atau selama satu

tahun berturut – turut untuk ternak ruminansia

b. Mampu mengidentifikasikan hama dan penyakit ternak serta

penanggulangannya.

c. Mampu mengoperasikan peralatan dan teknologi peternakan

d. Mampu melakukan pemanenan

e. Mampu melakukan pencatatan perawatan, analisa produksi dan

analisa keuangan.

f. Mampu merencanakan proyek / program budidaya dan indutri

peternakan, melaksanakannya dengan sistem kewirausahaan baik

individu maupun kelompok.


g. Mampu mengolah hasil dan limbah peternakan dengan teknologi

inovatif/ modern untuk produk bernilai ekonomis tinggi.

h. Mampu melakukan proses manajemen pemasaran hasil peternakan.

i. Mampu memimpin proyek dengan mengoptimalkan calon taruna

untuk mendapatkan tingkatan Taruna Muda

j. Mampu memberikan penyuluhan dan pemberdayaan Peternak/

masyarakat

Kemampuan Utama

a. Mampu mengembangkan secara teknis untuk budidaya dan industri

hasil peternakan menjadi kebutuhan usaha.

b. Mampu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian

dan evaluasi pelaksanaan Badan Usaha.

c. Mampu melakukan kerjasama untuk pengaksesan

permodalan/investasi untuk operasional badan usaha.

d. Mampu menjalankan badan usaha dengan mendapatkan hasil secara

ekonomis selama 6 bulan berturut – turut.

e. Mampu memimpin badan usaha dengan mengoptimalkan Taruna

Muda untuk mendapatkan tingkatan Taruna Madya

f. Mampu memberdayakan peternak/ masyarakat hingga memiliki

usaha sendiri dengan sekala sederhana


5. Krida Perikanan

Kemampuan Dasar

a. Mampu menyiapkan wadah/ kolam budidaya ikan

b. Mampu memilih dan menyiapkan bibit/ induk ikan

c. Mampu memproduksi dan mengawetkan pakan ikan

d. Mampu melakukan pemijahan, pendederan dan pembesaran ikan

e. Mampu memberikan pakan dan mempertahankan kondisi ikan sehat

selama 45 hari terhitung sejak didatangkannya bibit/induk.

f. Mampu melakukan pencatatan / rekam perikanan

g. Mampu memanfaatkan hasil dan limbah prikanan dengan

menggunakan teknologi sederhana untuk produk bernilai ekonomis.

Kemampuan Lanjutan

a. Mampu melakukan perawatan ikan hingga panen atau selama satu

tahun berturut – turut untuk ikan besar/ ikan umur panjang.

b. Mampu mengidentifikasikan hama dan penyakit ikan serta

penanggulangannya.

c. Mampu mengoperasikan peralatan dan teknologi perikanan

d. Mampu melakukan pemanenan

e. Mampu melakukan pencatatan perawatan, analisa produksi dan

analisa keuangan.

f. Mampu merencanakan proyek / program budidaya dan indutri

perikanan, melaksanakannya dengan sistem kewirausahaan baik

individu maupun kelompok.


g. Mampu mengolah hasil dan limbah perikanan dengan teknologi

inovatif/ modern untuk produk bernilai ekonomis tinggi

h. Mampu melakukan proses manajemen pemasaran hasil perikanan

i. Mampu memimpin proyek dengan mengoptimalkan calon taruna

untuk mendapatkan tingkatan Taruna Muda

j. Mampu memberikan penyuluhan dan pemberdayaan Petani/

masyarakat

Kemampuan Utama

a. Mampu mengembangkan secara teknis untuk budidaya dan industri

hasil perikanan menjadi kebutuhan usaha.

b. Mampu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian

dan evaluasi pelaksanaan Badan Usaha.

c. Mampu melakukan kerjasama untuk pengaksesan

permodalan/investasi untuk operasional badan usaha.

d. Mampu menjalankan badan usaha dengan mendapatkan hasil secara

ekonomis selama 6 bulan berturut – turut.

e. Mampu memimpin badan usaha dengan mengoptimalkan Taruna

Muda untuk mendapatkan tingkatan Taruna Madya.

f. Mampu memberdayakan petani/ masyarakat hingga memiliki usaha

sendiri dengan sekala sederhana.


BAB III

TARUNA

A. Persyaratan Calon Taruna

1. Anggota Pramuka yang telah berusia minimal 14 dan maksimal 25 tahun

2. Aktif di Gugus depannya dengan melampirkan surat keterangan yang

diketahui oleh pembina gugus depan masing – masing.

3. Mengisi formulir dan kontrak belajar

4. Sanggup menyelesaikan SKU Penegak Bantara sebelum diterima

menjadi Taruna.

5. Sanggup mengikuti pendadaran pengambilan bed saka.

B. Tingkatan Taruna

1. Calon Taruna (Catar)

Calon Taruna adalah anggota saka Taruna Bumi yang telah

mengikuti pendadaran dan pengambilan Bed Saka dan aktif mengikuti

latihan rutin untuk memenuhi persyaratan menjadi Taruna Muda

2. Taruna Muda (Staff/Karyawan)

Adalah peserta didik yang telah dinyatakan memenuhi kemampuan

menjadi Taruna Muda pada Pendadaran/ Diklat Dasar, serta aktif

mengikuti kegiatan latihan rutin untuk pemenuhan persyaratan menjadi

Taruna Madya serta mengikuti beberapa Diklat Kepemimpinan dan

Diklat Khusus.
3. Taruna Madya (Manager)

Adalah peserta didik yang telah dinyatakan memenuhi kemampuan

menjadi Taruna Madya pada Pendadaran/ Diklat Lanjutan, serta masih

aktif mengikuti kegiatan pembinaan dan proyek dalam latihan rutin untuk

memenuhi persyaratan menjadi Tarunan Utama serta mengikuti beberapa

Diklat Kepememimpinan dan Diklat Khusus.

4. Taruna Utama (Direktur)

Adalah peserta didik yang telah dinyatakan purna pendidikan

setelah lulus dalam Pendadaran/ Diklat Utama. Secara umum Taruna

Utama memiliki badan usaha sendiri baik secara mikro, kecil, menengah

maupun besar yang mampu bersaing dan berdaya guna ditengah – tengah

masyarakat.

Taruna Utama dapat sekaligus menjadi instruktur bila yang

bersangkutan menginginkan, agar terwujud sistem pengkaderan yang

handal dan berkwalitas.

C. Organisasi

1. Dewan Kerja Saka

Dewan Kerja Saka secara administratif melakukan aktifitas –

aktifitas pencatatan, agenda harian, dan koordinasi anggota secara

keseluruhan.

Dewan Kerja Saka tidak memiliki kewenangan secara luas dalam

menentukan kebijakan kurikulum, kecuali anggota Dewan Saka telah

memenuhi tingkatan Taruna dalam kesakaan.


2. Komisaris

Organisasi yang terdiri dari Pamong Saka, Instruktur, dan praktisi

pertanian yang memiliki kewenangan melakukan sistem pendidikan dan

pemberlakuan kurikulum pada anggota saka/ Taruna Saka

3. Direksi

Organisasi yang terdiri dari Taruna Utama yang memiliki agenda

melaksanakan kebijakan kurikulum kesakaan dari Komisaris, serta

melakukan kebijakan agenda – agenda pengelolaan Badan Usaha yang

melibatkan Taruna dibawahnya

4. Divisi

Organisasi yang terdiri dari Taruna Madya yang memiliki agenda

melaksanakan kebijakan kurikulum dari Komisaris, serta melakukan

kebijakan dari Direksi atas agenda – agenda pengelolaan Badan Usaha

yang menjadi tanggung jawabnya.

5. Unit Kerja

Adalah organisasi yang dibentuk oleh beberapa anggota Taruna Muda

dengan melibatkan Calon Taruna dalam melakukan beberapa program/

proyek tertentu sesuai dengan bidangnya.

6. Panitia

Adalah tim yang dibentuk oleh Dewan Kerja Saka bersama Komisaris

untuk melakukan tugas – tugas tertentu yang bersifat monumental, event

dan kegiatan jangka pendek.

7. Kelompok Kerja
Adalah organisasi sementara yang dibentuk untuk menyamakan persepsi

dan tugas kurikulum dengan agenda pribadi dan kekompakan kerja yang

dibentuk oleh calon Taruna dengan komposisi maksimal 6 Catar.

D. Senioritas dan Sistem Komando

1. Senioritas

Peserta didik pada jenjang Taruna Muda, Taruna Madya dan Taruna

Utama berhak mendapatkan Senioritas dengan sebutan Staff untuk Taruna

Muda, Manager untuk Taruna Madya dan Direktur untuk Taruna Utama.

2. Sistem Komando

Sistem komando mulai diberikan jika Taruna telah memimpin sebuah

organisasi mulai dari unit kerja, divisi dan direksi. Tanda komando

berbentuk tali komando dengan warna merah untuk pimpinan unit kerja

(Staff), kuning untuk pimpinan divisi (Manager) dan hitam untuk

pimpinan direksi (Direktur).

E. Kode Etik dan Disiplin Taruna

1. Kode Etik Taruna

2. Disiplin Taruna

F. Diklat Kepemimpinan dan Diklat Khusus Taruna

1. Diklat Dasar

2. Diklat Lanjutan
3. Diklat Utama

4. Diklat Kewirausahaan

5. Diklat Agrobisnis

6. Diklat Manajemen

7. Diklat Pengelolaan Proyek

8. Diklat Khusus (Diklatsus) Budidaya, Industri Olahan dan Pemasaran

BAB IV

SYARAT DAN TANDA TINGKATAN, SENIORITAS DAN

KECAKAPAN

A. Syarat dan Tanda Tingkatan

1. Taruna Muda

Untuk mendapatkan tingkatan Taruna Muda seorang Calon Taruna harus

mampu :

a. Mampu menyelesaikan SKU Penggalang Terap atau SKU Penegak

Bantara dan minimal memiliki 5 buah SKK kepramukaan

b. Mampu menyelesaikan target kurikulum pada tingkat Taruna Muda

sesuai dengan krida yang diambil.

c. Mampu melakukan 4 budidaya. 2 budidaya wajib sesuai krida, dan 2

budidaya pilihan dari :

- Budidaya Ikan Besar/ Indukan. Minimal 2 pasang untuk ikan budidaya,

dan minimal 1 untuk sejenis ikan langka (arwana, kura-kura, buaya, dll)
- Budidaya Ikan kecil/ bibit. Minimal 20 ekor untuk ikan budidaya, lele,

gurame, nila, patin, belut, dll. dan minimal 15 ekor untuk ikan hias,

cupang, koki, manfesh, badut, dll.

- Budidaya rumput laut. Minimal 1 meter persegi.

- Budidaya Ternak ruminansia. Minimal 1 ekor untuk sapi, kerbau,

kambing dan ternak besar lainnya.

- Budidaya Unggas. Minimal 2 pasang untuk ayam, bebek, dan burung

budidaya.

- Budidaya Aneka Ternak. Minimal 1 rumpun untuk lebah, minimal 1

pasang untuk kelinci, lainnya menyesuaikan.

- Budidaya Ternak kecil. Minimal 100 ekor untuk cacing, jangkrik, dan

bekicot. minimal 20 untuk tokek dan kodok, lainnya menyesuaikan.

- Budidaya Tanaman Pangan. Untuk Padi minimal 50 rumpun, untuk

Jagung dan ubi minimal 20 tanaman, untuk kacang minimal 30 tanaman,

dan lainnya menyesuaikan.

- Budidaya Tanaman Perkebunan. Untuk jangka panjang minimal 10

tanaman, untuk semusim 20 tanaman, lainnya menyesuaikan

- Budidaya Tanaman Obat minimal 30 tanaman.

- Budiadaya Tanaman Buah. Untuk jangka panjang 10 tanaman, untuk

semusim/ jangka pendek 20 tanaman.

- Budidaya Tanaman Sayuran. Minimal 30 tanaman.

- Budidaya Tanaman Hias. Minimal 20 tanaman.

d. Mampu melakukan 2 jenis proses pembuatan industri olahan sederhana


serta pengemasannya/ cara hidangan dari :

- Industri olahan makanan. Minimal 1 porsi untuk makanan tidak tahan

lama. Minimal ½ kg untuk makanan kering, atau ½ liter untuk makanan

olahan cair.

- Industri olahan minuman. Minimal 3 gelas/ mangkok untuk minuman

tidak tahan lama, Minimal 1 liter untuk minuman yang tahan lama.

- Industri olahan mentah, minimal 1 liter atau 1 kg.

- Industri olahan pakan ikan dan ternak unggas minimal 1 kg.

- Industri olahan pakan ternak/ransum ruminansia minimal 5 kg.

- Industri olahan untuk bahan pakan minimal 1 kg

- Industri olahan untuk kebutuhan rumah tangga minimal 10 buah untuk

ukuran kecil dan minimal 2 buah untuk ukuran besar

2. Taruna Madya

Untuk mendapatkan tingkatan Taruna Madya, seorang Taruna Muda harus

a. Mampu menyelesaikan target kurikulum pada tingkat Taruna Madya

sesuai dengan krida yang diambil.

b. Melakukan lanjutan budidaya yang dilaksanakan di tingkatan taruna

Muda dengan mengoptimalkan administrasi dan manajemen. Serta

melanjutkan budidaya dengan volume 5 kali lipat dari Taruna Muda

bersama dengan Calon Taruna binaannya minimal 2 orang dan maksimal 4

orang dalam unit kerja yang dibentuknya.


c. Melakukan lanjutan industri olahan hasil dan limbah pertanian dengan

sistem manajemen minimal 4 proyek dengan produk yang dapat dijual atau

bernilai ekonomis dengan unit kerja yang dibentuknya. Target hasil

minimal 5 kg/ 5 liter sekali produksi.

d. Mengikuti minimal 1 kali diklat kepemimpinan dan minimal 1 kali

diklat khusus.

3. Taruna Utama

Untuk mendapatkan tingkatan Taruna Utama, seorang Taruna Madya

harus :

a. Mampu menyelesaikan target kurikulum pada tingkat Taruna Utama

sesuai dengan krida yang diambil.

b. Mampu merencanakan, mendirikan dan manajemen badan usaha yang

dibentuknya secara sendiri maupun bersama Taruna Madya lain, maksimal

3 orang.

c. Melakukan kegiatan budidaya atau industri olahan berskala besar,

minimal 1 jenis usaha berskala home industri dengan aktifitas rutin setiap

hari dan telah berjalan minimal 6 bulan.

d. Mengangkat minimal 2 karyawan dengan standar upah lokal.

e. Melakukan akses untuk permodalan/ investasi, pemasaran dan

kerjasama serta strategi pengembangan usaha.

f. Mengikuti minimal 3 kali diklat kepemimpinan dan minimal 3 kali diklat

khusus.
B. Syarat dan Tanda Senioritas

1. Direktur

Syarat

Adalah peserta yang telah dinyatakan lulus dan memenuhi kemampuan di

tingkat Taruna Utama dengan telah memiliki badan usaha sendiri (UD,

PD, CV, PT, Koperasi) beserta perijinannya.

Badan usaha yang dikelolanya memiliki prospek bagus dan berjalan

maksimal satu bulan setelah pendadaran/ Diklat Utama.

Tanda

Tanda seorang Direktur adalah Tali Komando, Tanda Keikutsertaan

Diklat, Tanda Diklat khusus. Tanda – tanda tersebut ditempelkan di

seragam pramuka lengkap. Tali komando warna hitam di bahu kiri dengan

pelor komando di sebelah kanan. Tanda Diktama (bintang tiga) diletakkan

diatas saku kiri berupa kain bordiran, serta tanda diklat khusus/

kepemimpinan diletakkan di sebelahnya tanda Diktama.

Tanda lain direktur adalah pin/ bros direktur yang dapat dipakai pada saat

menggunakan pakaian bebas dan rapi yang ditempelkan diatas saku dan

diselipkan pada dasi dengan warna kuning keemasan bertuliskan ”director”

2. Manager

Syarat

Adalah peserta yang telah dinyatakan lulus dan memenuhi kemampuan di

tingkat Taruna Madya dengan telah menjadi seorang Manager di sebuah


badan usaha (UD, PD, CV, PT, Koperasi) milik dari Taruna Utama atau

Badan Usaha Persekutuan lain.

Bidang usaha yang ditanganinya memiliki prospek bagus dan berjalan

maksimal satu bulan setelah pendadaran/ Diklat Lanjutan.

Tanda

Tanda seorang Manager adalah Tali Komando, Tanda Keikutsertaan

Diklat, Tanda Diklat khusus. Tanda – tanda tersebut ditempelkan di

seragam pramuka lengkap. Tali komando warna Kuning di bahu kiri

dengan pelor komando di sebelah kanan. Tanda Diklanjut (bintang dua)

diletakkan diatas saku kiri berupa kain bordiran, serta tanda diklat khusus/

kepemimpinan diletakkan di sebelahnya tanda Diktama.

Tanda lain Manager adalah pin/ bros manager yang dapat dipakai pada

saat menggunakan pakaian bebas dan rapi yang ditempelkan diatas saku

dan diselipkan pada dasi dengan warna kuning keemasan bertuliskan

”manager”

3. Staff

Syarat

Adalah peserta yang telah dinyatakan lulus dan memenuhi kemampuan di

tingkat Taruna Muda dengan telah memiliki menjadi seorang karyawan/

staff di sebuah badan usaha (UD, PD, CV, PT, Koperasi) milik dari Taruna

Utama atau Badan Usaha Persekutuan lain serta atas manajemen dari

Taruna Madya.
Bidang usaha yang ditanganinya memiliki prospek bagus dan berjalan

maksimal satu bulan setelah pendadaran/ Diklat Dasar.

Tanda

Tanda seorang Manager adalah Tali Komando, Tanda Keikutsertaan

Diklat, Tanda Diklat khusus. Tanda – tanda tersebut ditempelkan di

seragam pramuka lengkap. Tali komando warna Merah di bahu kiri

dengan pelor komando di sebelah kanan. Tanda Diksar (bintang satu)

diletakkan diatas saku kiri berupa kain bordiran, serta tanda diklat khusus/

kepemimpinan diletakkan di sebelahnya tanda Diktama.

Tanda lain saff/ karyawan adalah pin/ bros staff yang dapat dipakai pada

saat menggunakan pakaian bebas dan rapi yang ditempelkan diatas saku

dan diselipkan pada dasi dengan warna kuning keemasan bertuliskan

”staff”

C. Syarat dan Tanda Kecakapan

1. Kecakapan Umum

SKU dan TKU yang digunakan disini adalah sesuai dengan SK Kwarnas,

yakni TKU Bantara dan Laksana untuk tingkat Penegak, Pandega untuk

Pandega, serta Terap untuk Penggalang.

Catatan. Bagi Penggalang yang ketika masuk menjadi anggota Saka, pada

saat pengambilan Bed, sementara bed saka belum dapat dipakai sebelum

yang bersangkutan masuk ke tingkat penegak. Dan selama itu pula anggota

tersebut masih tingkatan CATAR.


2. Kecakapan Khusus

SKK dan TKK yang digunakan disini sesuai dengan SK Kwarnas, dan

SKK dan TKK yang dikeluarkan oleh Saka Taruna Bumi sendiri.

BAB V

BEBAN BELAJAR

A. Beban Belajar

1. Calon Taruna ke Taruna Muda sebanyak 42 jam pelajaran dengan batas

minimal penyelesaian studi 1,5 bulan dan maksimal 3 bulan

a. Materi Kepramukaan dan Kepemimpinan sebanyak 10 jam pelajaran

b. Materi Dasar Pertanian sebanyak 20 jam pelajaran

c. Praktek Budidaya dan Industri Olahan 12 jam praktek terfokus

2. Calon Taruna ke Taruna Madya sebanyak 54 jam pelajaran dengan batas

minimal penyelesaian studi 2,5 bulan dan maksimal 8 bulan

a. Materi Kepramukaan dan Kepemimpinan sebanyak 6 jam pelajaran

b. Materi Kewirausahaan dan manajemen praktek Budidaya serta Industri

Olahan 20 jam praktek terfokus

c. Materi tingkat lanjut Pertanian sebanyak 24 jam pelajaran

d. Praktek Kerja Lapangan dan Pembuatan Proposal Usaha 4 jam

3. Calon Taruna ke Taruna Utama sebanyak 62 jam pelajaran dengan batas

minimal penyelesaian studi 4 bulan dan maksimal 15 bulan

a. Materi Kepramukaan dan Kepemimpinan sebanyak 2 jam pelajaran


b. Materi Kewirausahaan dan manajemen Usaha Budidaya serta Industri

Olahan 12 jam praktek terfokus

c. Materi tingkat utama Pertanian sebanyak 18 jam pelajaran

d. Praktek Kewirausahaan dan Pembuatan Karya Ilmiah 30 jam pelajaran

Adapun sebaran Materi Pelajaran tiap tingkatan disesuaikan dengan

perkembangan dan kondisi terbaru yang diputuskan dan menjadi

kewenangan Komisaris yang akan diterbitkan setiap tahun pelajaran baru.

B. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran yang dilaksanakan pada kurikulum ini mengacu pada

metode klasikal, kelompok terarah, diskusi terfokus, tugas mandiri/ kelompok,

penanganan proyek dan praktek lapangan maupun kewirausahaan.

Metode Klasikal, adalah model pembelajaran terarah dengan pemberi materi

diruang kelas dengan difasilitasi narasumber, instruktur maupun pakar/ ahli/

praktisi pertanian.

Metode Kelompok Terarah adalah pelaksanaan pembelajaran tertentu pada satu

atau lebih kelompok yang difasilitasi oleh ketua kelompok atas bimbingan

instruktur atas kebijakan komisaris.

Metode Diskusi Terfokus adalah sistem pembelajaran untuk membahas suatu

permasalahan/ problem yang didiskusikan oleh anggota bersama anggota lainnya

maupun bersama anggota masyarakat.

Tugas Mandiri dan Tugas Kelompok adalah tugas yang diberikan oleh instruktur

untuk kemudian dikerjakan secara pribadi maupun kelompok dan diselesaikan


sesuai dengan target.

Penanganan Proyek adalah metode pembelajaran untuk belajar bertanggung jawab

dan berwirausaha atas proyek yang diusulkannya sendiri atau bersama anggota

lainnya dengan bimbingan instruktur.

Praktek Lapangan atau praktek kewirausahaan adalah kegiatan praktikum yang

dilaksanakan di suatu badan usaha, home industri, koperasi, maupun kelompok

usaha bidang pertanian, perikanan, peternakan dan industri olahan hasil pertanian.

C. Target dan Sertifikasi

Bagi calon Taruna dan Taruna yang memenuhi target atas beban belajar akan

diberikan sertifikat keikutsertaan dan bukti kelulusan yang kemudian akan

mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelantikan sesuai dengan tingkatan

masing - masing

Você também pode gostar