Você está na página 1de 16

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN


RASA NYAMAN NYERI PADA KONTRAKTUR JARI
DI RUANG AMARILYS 1 RSUD TUGUREJO SEMARANG

Di Susun Oleh :

Nama : Tri Setyaningsih

Nim : P. 1337420116185

Menyetujui :

1. Pembimbing Akademik :

2. Pembimbing Klinik/CI :

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN KELAS KARYAWAN

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


2018

1
1. PENGKAJIAN

Tanggal Pengkajian : 21 November 2018

I. BIODATA
1. BIODATA PASIEN

Nama : Ny. W
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 58 tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan :-
Alamat : Segrumung Rt 04/VI Meteseh Boja
Tanggal Masuk : 17 November 2018
No. Register : 447506
Diagnosa Medis : Kontraktur Jari
2. BIODATA PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. L
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Umur : 60 Th
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Segrumung Rt 04/VI Meteseh Boja
Hubungan dengan pasien: Suami

2
II. KELUHAN UTAMA :
Pasien mengatakan nyeri pada jari jempol tangan kiri.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


A. Provocative / palliative
1. Apa penyebabnya : Nyeri disebabkan
oleh post operasi hari ke-1
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan : Pasien mengatakan
nyeri akan hilang jika pasien beristirahat dan dengan pemberian
obat analgesik.
B. Quantity / quality
1. Bagaimana dirasakan : Pasien mengatakan
merasakan nyeri seperti ditusuk-tusuk.
2. Bagaimana dilihat : Pasien tampak
gelisah dan meringis kesakitan.
C. Region
1. Dimana lokasinya : Lokasi nyeri pada jari jempol
tangan kiri.
2. Apakah menyebar : Pasien mengatakan nyeri hanya
pada jari jempol tangan kiri (terlokalisasi).
D. Saverity
Pasien mengatakan sakit yang dirasakannya mengganggu aktivitas.
Skala nyeri : 6
E. Time
Klien mengatakan nyeri timbul tiba-tiba dan pada saat tangan
digerakkan. Berlangsung 5-10 menit saat nyeri muncul.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


A. Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan pernah mengalami sakit demam.
B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan

3
Pasien mengatakan jika demam, membeli obat ke warung
atau minum obat tradisional.
C. Pernah dirawat/operasi
Pasien mengatakan tidak pernah dirawat maupun operasi
sebelumnya.
D. Lama dirawat
Pasien tidak mendapatkan perawatan sebelumnya, sebab
pasien belum pernah dirawat dirumah sakit.
E. Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap
makanan, cuaca dan obat-obatan.

V. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL


A. Persepsi Pasien tentang Penyakitnya
Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan saat ini sangat
mengganggu aktivitasnya.
B. Konsep Diri
- Gambaran diri : Pasien menyukai seluruh bagian
tubuhnya karena itu adalah pemberian dari Tuhan.
- Ideal diri : Pasien mengatakan sangat ingin
cepat sembuh agar dapat berkumpul dengan keluarganya.
- Harga Diri : Pasien merasa bahwa dirinya tidak
maksimal menjalani aktivitasnya sebagai ibu didalam
keluarga.
- Peran Diri : setelah sakitt pasien mengatakan ia
merasa terganggu karena tidak bisa bekerja.
- Identitas : Pasien berperan sebagai ibu
berumur 58 tahun beragama Islam.
C. Keadaan Emosi
Pasien tampak gelisah dan sering meringis kesakitan.
D. Hubungan Sosial

4
- Orang yang berarti : Pasien
mengatakan orang yang berarti adalah keluarga besarnbya
terutama suami dan anak-anaknya.
- Hubungan keluarga : Pasien
menjalin hubungan yang baik dengan keluarga terbukti
keluarga pasien bergantian datang untuk menjenguk pasien
dirumah sakit.
- Hubungan dengan orang lain : Pasien
berhubungan baik dengan orang lain terbukti dengan pasien
terlihat berkomunikasi dengan perawat diruangan.
- Hambatan hubungan dengan orang lain : Pasien
mengatakan tidak memiliki hambatan dengan orang lain.

E. SPIRITUAL
- Nilai dan keyakinan : Pasien beragama islam dan dalam
kehidupan sehari-hari pasien melakukan aktivitas sesuai
dengan ajaran dari keyakinannya.
- Kegiatan ibadah : Sejak mendapat perawatan dirumah
sakit, pasien melakukan kegiatan ibadah yaitu berdoa.

VI. PEMERIKSAAN FISIK


A. Keadaan Umum
Compos Mentis Gcs 15 dan pasien tampak lemah dan
kesakitan.

B. Tanda-tanda Vital
Suhu Tubuh : 37 oC
Tekanan Darah : 140/80 mmHg
Nadi : 84 x / menit
Pernafasan : 22 x / menit
Skala nyeri :6

5
TB : 154 cm
BB : 58 kg

C. PEMERIKSAAN HEAD TO TOE


 KEPALA
- Bentuk : Bentuk kepala pasien simetris dan
bulat.
- Ubun – ubun : Tepat ditengah dan tidak ada
benjolan.
- Kulit kepala : kulit kepala tampak kurang bersih,
berketombe dan kusam.
 RAMBUT
- Penyebaran dan keadaan rambut : penyebaran rambut
pasien merata, tipis dan berwarna hitam.
- Bau : Berbau.
 WAJAH
- Warna kulit : Normal, warna kulit sawo matang.
- Struktur wajah : Simetris.
 MATA
- Kelengkapan dan kesimetrisan : Lengkap dan
simetris.
- Palpebra : Tidak ada oedema
pada mata kanan.
- Konjungtiva dan sklera : Konjungtiva
berwarna merah muda ( tidak anemis ) dan sklera berwarna
putih ( tidak icterus).
- Pupil : Isokor, dan refleks
terhadap cahaya ada.
- Kornea dan iris : Tidak ada katarak
dan peradangan. Refleks terhadap cahaya (+).

6
 HIDUNG
- Tulang hidung dan posisi : Simetris septum nasi.
- Lubang hidung : Simetris dan bersih.
- Cuping hidung : Tidak terdapat pernafasan
cuping hidung.
 TELINGA
- Bentuk telinga : Simetris antara telinga
kanan dan kiri.
- Ukuran telinga : Ukuran telinga simetris
kanan dan kiri.
- Lubang telinga : Tidak bersih, ada kotoran.
- Ketajaman pendengaran : Pasien dapat mendengar
dengan baik.
 MULUT DAN FARING
- Keadaan bibir : Keadaan bibir tampak
lembab.
- Keadaan gusi dan gigi : Gigi dan gusi terawat baik.
- Keadaan lidah : Medial, berwarna merah
muda, tidak ada sariawan dan pecah-pecah.
- Orofaring : Tidak ada peradangan.
 LEHER
- Posisi trachea : Posisi medial/normal.
- Thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid.
- Suara : Suara pasien terdengar jelas dan
tidak serak.
- Kelenjar Limfa : Tidak ada pembengkakan kelenjar
limfa.
- Vena jugularis : Tidak ada distensi vena jugularis.
- Denyut nadi karotis : Teraba, kuat dan teratur.

7
 PEMERIKSAAN INTEGUMEN
- Kebersihan : Kulit bersih, tidak ada kotoran pada
kulit.
- Kehangatan : Akral teraba hangat.
- Warna : Sawo matang.
- Turgor : Turgor kulit kurang < 2 detik.
- Kelembapan : Kulit pasien kering.
- Kelainan pada kulit : Terdapat eksisi keloid di jari jempol
tangan kiri sebesar + 5 cm, pendarahan (-).
 PEMERIKSAAN THORAK/DADA
- Inspeksi Thoraks : Simetris kanan dan kiri.
- Pernapasan : 22 x/menit dan berirama normal.
- Tanda kesulitan : Tidak ada tanda kesulitan bernafas.
 PEMERIKSAAN PARU
- Palpasi dan getaran : Tidak dilakukan pemeriksaan suara.
- Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan.
- Auskultasi : Tidak dilakukan pemeriksaan.
 PEMERIKSAAN JANTUNG
- Inspeksi : Tidak terlihat ada pembengkakan pada
kardiak.
- Palpasi : Tidak ada pembengkakan.
- Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan.
- Auskultasi : Tidak dilakukan pemeriksaan.
 PEMERIKSAAN ABDOMEN
- Inspeksi : Tidak terdapat benjolan.
- Auskultasi : Peristaltik usus (+), tidak ada suara
tambahan.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa.
- Perkusi : Timpani.
 PEMERIKSAAN MSKULOSKELETAL/EKSTREMITAS

8
Terpasang infuse RL 20 tts/menit ekstremitas kanan atas.

 PEMERIKSAAN NEUROLOGI (NERVUS CRANIALIS)

Tidak dilakukan pemeriksaan.

 FUNGSI SENSORIK
Tidak dilakukan pemeriksaan.

VII. POLA KEBIASAAN SEHARI – HARI


1. POLA MAKAN DAN MINUM
- Frekuensi makan/hari : 3x sehari, ditambah dengan
makanan selingan 2x.
- Nafsu/selera makan : Baik.
- Nyeri ulu hati : Tidak terdapat masalah pada ulu
hati.
- Alergi : Pasien mengatakan tidak ada alergi
pada makanan.
- Mual dan muntah : Pasien mengeluh mual dan muntah.
- Waktu pemberian makan: disesuaikan dari rumah sakit, pagi
(07.00), siang (12.00), malam (20.00).
- Jumlah dan jenis makan : 1 porsi bubur.
- Waktu pemberian cairan : Sesuai dengan kebutuhan pasien.
- Masalah makan dan minum : Tidak ada masalah.
2. PERAWATAN DIRI/PERSONAL HYGIENE
- Kebersihan tubuh : Pasien tampak bersih
dan terawat.
- Kebersihan gigi dan mulut : Gigi dan mulut
tampak kurang bersih dan ada kotoran pada gigi dan mulut.
- Kebersihan kuku kaki dan tangan : Kuku sedikit
panjang dan bersih.

9
3. POLA KEGIATAN/AKTIVITAS
- Uraian aktivitas mandi : pasien sebagian dibantu oleh
keluarga.
- Uraian aktivitas makan : pasien dapat melakukan
secara mandiri.
- Uraian aktivitas eliminasi : pasien dapat melakukan
secara mandiri.
- Uraian aktivitas ganti pakaian : pasien sebagian dibantu oleh
keluarga.
VIII. POLA ELIMINASI
1. BAB
- pola BAB : 1 - 2 x perhari.
- Karakter feses : Lembek.
- Riwayat perdarahan : Pasien mengatakan tidak pernah
mengalami perdarahan saat BAB.
- Diare : Pasien tidak pernah mengalami
diare hebat.
- Penggunaan laktasif : Pasien tidak menggunakan laktasif.
2. BAK
- Pola BAK : Lancar (3 – 4 x sehari)
dengan volumen >300 ml.
- Karakter urine : kuning.
- Nyeri/rasa terbakar/kesulitan : tidak menggunakan kateter.
- Riwayat penyakit ginjal : Pasien tidak menderita
penyakit ginjal sebelumnya.
- Penggunaan diuretik : Pasien tidak menggunakan
direutik.
- Upaya mengatasi masalah : Memberikan lingkungan
yang nyaman dan pasien dianjurkan untuk istirahat.

10
IX. TERAPI OBAT

NAMA DOSIS FUNGSI EFEK


TERAPI/OBAT SAMPING
RL 20 Untuk Reaksi-reaksi
tts/mnt mengembalikan yang mungkin
keseimbangan terjadi karena
elektrolitpada larutannya atau
dehidrasi. cara
pemberiannya,
termasuk
timbulnya panas,
infeksi pada
tempat
penyuntikan,
thrombosis vena
atau flebitis yang
meluas dari
tempat
penyuntikan,
ekstravasi.

Inj. Cefriaxon 1 gr/12 Mengobati dan Lelah, sariawan,


jam mencegah infeksi nyeri,
yang disebabkan tenggorokan,
bakteri. diare.
Inj. Ketorolac 30mg/8 Tukak lambung dan Diare, nyeri otot,
jam usus 12 jari. pusing, timbul
ruam pada kulit,
malaise.

11
2. ANALISA DATA

No DATA MASALAH MASALAH TTD


. KEPERAW KESEHATAN
ATAN
1. DS: Post Operasi Nyeri Akut
-Ny.W mengatakan nyeri
pada jari jempol kiri.

Hari ke-1 pasca operasi


P : nyeri timbul setelah
operasi.

Q: Klien mengatakan nyeri


terasa seperti tertusuk-tusuk
pada jempol tangan kiri.

R: Klien mengatakan nyeri


dirasakan pada jempol
tangan kiri.

S: Klien mengatakan sakit


yang dirasakannya
mengganggu aktivitas, skala
nyeri : 6 (PNRS).

T: Nyeri timbul tiba-tiba


pada saat digerakan,
berlangsung 5-10n menit
saat nyeri muncul.

DO:

12
Tanda-tanda vital :

TD : 130/80 mmHg
HR : 84 x/i
RR : 22 x/i
T : 36,8 oC

- Klien terlihat meringis


kesakitan terutama saat
melakukan pergerakan.

- Pasien mengalami nyeri


sedang.

2. DS: Luka Pos Kerusakan


-Ny W menunjukkan luka Operasi Integritas Kulit
operasi di jari jempol tangan
kiri.
DO: terdapat eksisi keloid
dijari jempol tangan kiri
sebesar + 5cm, pendarah (-).

3. MASALAH KEPERAWATAN
1. Nyeri akut
2. Kerusakan Integritas Kulit
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan ditandai dengan
keluhan nyeri pada jari jempol tangan kiri dengan skala nyeri : 6.
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ruam, lesi.
5. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

13
N TUJUAN KRITERIA INTERVEN RASIO EVALUA TTD
o. HASIL SI NAL SI
1. Dalam Pasien Kaji terhadap Pasien S: Ny W
waktu melaporkan nyeri, melapork mengataka
3x24 jam nyeri hilang identifikasi an rasa n masih
nyeri akut atau lokasi dan nyeri. merasakan
dapat berkurang. tipe nyeri. nyeri pada
berkurang Tindakan jari jempol
atau Pasien Beri tindakan alternatif tangan kiri.
hilang. menunjukkan kenyamanan, untuk
wajah rileks. misalnya mengont O: pasien
kompres rol nyeri. meringis,
Penurunan hangat/dingin skala nyeri
skala nyeri . Memfok 4, luka
minimal 3. uskan ditutupi
Dorong kembali perban.
Nyeri penggunaan perhatian
hilang/berkura teknik peningka A: masalah
ng relaksasi, tan rasa nyeri
misalnya kontrol belum
latian nafas dan terasatasi.
dalam. koping.
P:
Kolaborasi Mengura intervensi
ketorolax 3% ngi rasa dilanjutkan
1 amp/12j nyeri. .

6. CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

No HARI/TGL EVALUASI (SOAP) TTD

14
.
1. Kamis, S: Ny W mengatakan masih merasakan nyeri di jari
22-11- 2018 jempol tangan kiri.

O: KU baik, pasien tampak meringis, skala nyeri 4.

A: masalah nyeri belum teratasi.

P: Kaji terhadap nyeri, identifikasi lokasi, skala dan


tipe nyeri

Beri tindakan kenyamanan misalnya kompres hangat


atau dingin.

Dorong latihan relaksasi seperti latihan nafas dalam.

2. Jumat, S: Ny w menunjukkan luka di jari jempol tangan kiri.


23-11-2018
O: K/U baik, ada luka pada jari jempol kaki kiri
sebesar + 5cm, pendarahan (-).

A: masalah kerusakan integritas kulit teratasi


sebagian.

P:
Kaji ukuran, warna, dan peerhatikan ada tidaknya
infeksi sekitar luka.

Monitor perawatan pada daerah luka.

15

Você também pode gostar