Você está na página 1de 4

Analisis Data

Pada praktikum yang telah dilakukan diperoleh data-data sebagai berikut:

Jenis perlakuan Katak Normal Katak Single Pitching Katak Double Pitching
Perlakuan I melihat pada tiap sisi kelopak mata katak posisi matanya sudah
 Posisi mata mata yaitu kekanan sedikit terbuka.
tertutup
dan ke kiri,

 Posisi kepala Sejajar dengan anggota kepalanya miring kepalanya miring


badan kekanan kekanan

 Anggota gerak posisi anggota kaki belakang pada posisi anggota


geraknya diam seperti katak memanjang geraknya kaki
posisi katak normal kebelakang seperti memanjang
lainnya saat diam. sudah tak bisa kebelakang pada kaki
menopang tubuhnya belakang dan kaki
lagi dan kaki depan depan lurus ke depan.
masih bisa menekuk
Perlakuan mata saan respon kornea mata respon kornea mata saat respon mata saat
disentuh oleh kapas saat terkena ujung terkena ujung kapas disentuh kapas,
kapas langsung langsung merespon posisi mata tetap
merespon dan namun lambat sekali tidak bergerak yang
langsung menutupkan menutupkan kelopak artinya kornea mata
kelopak mata mata sudah tidak merespon
lagi
Perlakuan II 63 permenit 19 permenit 6 permenit
 Frekuensi
pernapasan

Perlakuan III Kepalanya diam tidak posisi kepala lurus ke kepalanya lurus ke
(Mengamati bergerak-gerak. belakang belakang
keseimbangan katak)
 Kepala

posisi mata sedikit Posisi mata sedikit posisi mata tertutup


menutup menutup
 Mata

kaki kiri melipat posisi kaki belakang posisi kaki belakang


seperti pada saat memanjang, posisi kaki lurus ke belakang,
posisi tengkurap depan lurus keatas. posisi kaki depan
 Anggota gerak sedikit ke samping
Perlakuan IV pada kaki kiri gerakannya hampir sudah tidak bisa
 Cara berenang belakang menendang, sama seperti pada katak
berenang lagi dia
kaki kanannya ke yang normal tapi dia
depan dan begitu bergeraknya lambat mengapung di
sebaliknya pada kaki
perairan.
kanan belakang dan
kaki kiri kedepan
Perlakuan V reaksi katak lompat respon kaki berusaha katak sudah tidak
 Respon kaki dengan cepat menarik kaki yang
ketika dicubit bisa menanggapi
dicubit tapi lambat
menanggapi respon. respon atau sudah
tidak merespon.

Perlakuan VI dengan suhu ruangan dengan suhu ruangan dengan suhu ruangan
 Suhu air ketika 28°C dan pada suhu 28°C dan pada suhu 28°C dan pada suhu
katak merespon 30°C kaki katak sudah 42°C kaki katak sudah 52°C kaki katak
bereaksi bereaksi sudah bereaksi
Perlakuan VII merespon dengan kaki bergerak tapi sudah tidak merespon
 Jari kaki cepat langsung membutuhkan waktu 2- sama sekali.
mengangkat kakinya 3 detik

Saat katak normal didiamkan di atas papan bedah, makan posisi matanya lurus dan
tubuhnya tegak. Posisi mata saat perlakuan tersebut melihat pada tiap sisi mata yaitu kekanan
dan ke kiri, posisi anggota geraknya diam seperti posisi katak normal lainnya saat diam.
Sedangkan pada katak yang telah di single pitch, saat didiamkan posisi badannya miring ke
kanan dan tubuhnya menumpuh pada perut. Posisi mata pada perlakuan yang sama menunjukan
bahwa kelopak mata katak sedikit terbuka. Posisi anggota gerak pada perlakuan yang sama
menunjukan kaki belakang pada katak memanjang kebelakang seperti sudah tak bisa menopang
tubuhnya lagi dan kaki depan masih bisa menekuk. Posisi kepalanya miring kekanan. Pada katak
yang sudah di double pitch, saat didiamkan posisi tubuhnya sudah lemas, kepalanya miring
kekanan, posisi matanya sudah tertutup dan posisi anggota geraknya kaki memanjang
kebelakang pada kaki belakang dan kaki depan lurus ke depan.

Saat melakukan percobaan menyentuhkan kapas pada kornea katak dengan kapas,
dilakukan pada katak dengan tiga kondisi yang berbeda. Pada perlakuan yang diberikan kepada
katak normal, respon kornea mata saat terkena ujung kapas langsung merespon dan langsung
menutupkan kelopak mata. Sedangkan perlakuan yang sama yang diberikan kepada katak yang
sudah di single pitch, respon kornea mata saat terkena ujung kapas langsung merespon namun
lambat sekali menutupkan kelopak mata. Sedangkan perlakuan yang sama yang diberikan kepada
katak yang sudah di double pitch, respon mata saat disentuh kapas, posisi mata tetap tidak
bergerak yang artinya kornea mata sudah tidak merespon lagi.

Saat dihitung frekuensi pernafasan katak permenit diperoleh data bahwa katak pada
kondisi normal memiliki frekuensi pernafasan yang paling banyak yaitu 63 permenit. Sedangkan
pada katak yang sudah di single pitch memiliki frekuensi dibawah katak normal yaitu 19
permenit. Pada katak yang sudah di double pitch, sudah tidak menunjukan adanya frekuensi
pernafasan dengan frekuensi 6 permenit.

Katak diberi perlakuan berupa didiamkan diatas papan bedah, diputar-putar dan sedikit
dimiringkan lalu diamati posisi mata. Pada katak normal, posisi mata saat papan bedah sedikit
dimiringkan, matanya sedikit tertutup dan dia tidak lompat. Sedangkan pada katak yang sudah di
single pitch dan katak yang sudah di double pitch tidak menunjukan perubahan apapun pada
posisi matanya.

Pada katak yang diterlentangkan, lalu diamati posisinya pada saat ia terlentang, pada
katak normal posisi dan gerakan kepala katak pada anggota geraknya kaki kiri melipat seperti
pada saat posisi tengkurap dan posisi mata sedikit menutup. Kepalanya diam tidak bergerak-
gerak. Pada katak yang di single pitch posisi kaki belakang memanjang, posisi kaki depan lurus
keatas. Posisi mata sedikit menutup dan posisi kepala lurus ke belakang. Pada katak yang sudah
di double pitch, posisi kaki belakang lurus ke belakang, posisi kaki depan sedikit ke samping,
posisi mata tertutup dan kepalanya lurus ke belakang.

Dilihat dari cara berenangnya pada tiga katak kondisi berbeda, diketahui bahwa cara
berenang katak pada kondisi normal, pada kaki kiri belakang menendang, kaki kanannya ke
depan dan begitu sebaliknya pada kaki kanan belakang dan kaki kiri kedepan. Pada katak yang
sudah di single pitch, gerakannya hampir sama seperti pada katak yang normal tapi dia
bergeraknya lambat, sedangkan pada katak yang sudah di double pitch, sudah tidak bisa
berenang lagi dia mengapung di perairan.
Dilihat pada reaksi katak saat kakinya dicubit menggunakan pinset, pada katak kondisi
normal, saat kakinya dicubit dengan pinset, reaksi katak lompat dengan cepat tapi butuh waktu
beberapa saat untuk menghadapi respon tersebut. Sedangkan pada katak yang sudah di single
pitch, respon kaki berusaha menarik kaki yang dicubit tapi lambat menanggapi respon.
Sedangkan pada katak yang sudah di double pitch, katak sudah tidak bisa menanggapi respon
atau sudah tidak merespon.

Pada saat katak diberi perlakuan, kaki katak dimasukan kedalam air yang dipanaskan dan
dilihat pada suhu berapa katak tersebut merespon, pada katak normal, dengan suhu ruangan 28°C
dan pada suhu 30°C kaki katak sudah bereaksi. Sedangkan pada katak yang sudah di single pitch
pada suhu ke 42℃ kaki katak mulai merespon. Pada katak yang sudah di double pitch, pada
suhu ke 52℃ kaki katak mulai merespon.

Reaksi kaki katak yang dimasukan kedalam air mendidih dengan suhu 80℃, pada katak Commented [WU1]:

kondisi normal, kaki yang dicelupkan kedalam air panas merespon dengan cepat langsung
mengangkat kakinya. Pada katak yang sudah di single pitch respon kaki saat dicelupkan
kedalam suhu 80℃ adalah kaki bergerak tapi membutuhkan waktu 2-3 detik untuk kaki bisa
merespon. Pada katak yang sudah di double pitch sudah tidak merespon sama sekali.

Você também pode gostar