Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) adalah istilah yang berlaku untuk tahap infeksi HIV paling
tinggi. Ini didefinisikan oleh terjadinya lebih dari 20 infeksi oportunistik atau kanker terkait HIV
HIV dapat ditularkan melalui hubungan seksual tanpa pengaman (vagina atau dubur), dan seks oral dengan
orang yang terinfeksi; transfusi darah yang terkontaminasi; dan berbagi jarum suntik yang terkontaminasi, alat
suntik, peralatan bedah atau instrumen tajam lainnya. Ini juga dapat ditularkan antara ibu dan bayinya selama
kehamilan, persalinan dan menyusui.
Government of Western Australia Department of Health Public Health and Clinical Services
Ada 2 klasifikasi yang sampai sekarang sering digunakan untuk remaja dan dewasa yaitu klasifikasi
menurut WHO dan Centers for Disease Control and Preventoin (CDC) Amerika Serikat. Di negara-
negara berkembang menggunakan sistem klasifikasi WHO dengan memakai data klinis dan
laboratorium, sementara di negara-negara maju digunakan sistem klasifikasi CDC. Klasifikasi
menurut WHO digunakan pada beberapa Negara yang pemeriksaan limfosit CD4+ tidak tersedia.
Klasifikasi stadium klinis HIV/AIDS WHO dibedakan menjadi 4 stadium, yaitu:12,16
C.
DAMPAK HIV/AIDS
Dampak Negatif HIV/AIDS1.
Tingkat kematian semakin tinggi karena AIDS ini merupakan penyakit yang mudah menulardengan
perantaraan virus yang menyerang system kekebalan tubuh manusia.2.
Di kalangan remaja, tingkat penerus bangsa semakin sedikit karena sebagian besarmasyarakat yang
terinfeksi penyakit ini adalah remaja. Kurangnya jumlah remaja akanmemberikan dampak negatif
bagi perkembangan ekonomi, politik dan aspek lainnya yang berhubungan dengan kelangsungan
hidup suatu Negara.3.
Bagi sebagian masyarakat yang terbebas dari penyakit ini menjadi paranoid dan hidup dengantidak
nyaman terhadap sekitarnya karena mereka merasa tidak aman dan takut terkena penyakit ini
pula.4.
Jumlah pengeluaran dan anggaran pemerintah semajin besar karena mereka ingin melakukansegala
upaya agar masyarakatnya dapat terbebas dari penyakit ini dan jika pemerintah terusterpaku
terhadap masalah pemberantasan penyakit HIV/AIDS kemungkinan besar penyelesaian untuk
masalah lainnya akan terbengkalai.Dampak HIV/AIDS Terhadap Kehidupan1.
Dampak Demografi
Salah satu efek jangka panjang endemi HIV dan AIDS yang telah meluas seperti yang telah terjadidi
Papua adalah dampaknya pada indikator demografi. Karena tingginya proporsi kelompok umuryang
lebih muda terkena penyakit yang membahayakan ini, dapat diperkirakan nantinya akanmenurunkan
angka harapan hidup. Karena semakin banyak orang yang diperkirakan hidup dalam jangka waktu
yang lebih pendek, kontribusi yang diharapkan dari mereka pada ekonomi
nasional dan perkembangan sosial menjadi semakin
kecil dan kurang dapat diandalkan. Hal ini menjadi masalahyang penting karena hilangnya individu
yang terlatih dalam jumlah besar tidak akan mudah dapatdigantikan. Pada tingkat makro, biaya yang
berhubungan dengan kehilangan seperti itu, seumpamameningkatnya pekerja yang tidak hadir,
meningkatnya biaya pelatihan, pendapatan yang berkurang,dan sumber daya yang seharusnya
dipakai untuk aktivitas produktif terpaksa dialihkan pada perawatankesehatan, waktu yang terbuang
untuk merawat anggota keluarga yang sakit, dan lainnya,juga akanmeningkat.
2.
Tingginya tingkat penyebaran HIV dan AIDS pada kelompok manapun berarti bahwa
semakin banyak orang menjadi sakit, dan membutuhkan jasa pelayanan kesehatan. Perkembangan p
enyakityang lamban dari infeksi HIV berarti bahwa pasien sedikit demi sedikit menjadi lebih sakit
dalam
jangka aktu yang panjang, membutuhkan semakin banyak perawatan kesehatan. Biaya langsung
dari perawatan kesehatan tersebut semakin lama akan menjadi semakin besar. Diperhitungkan juga
adalahwaktu yang dihabiskan oleh anggota keluarga untuk merawat pasien, dan tidak dapat
melakukanaktivitas yang produktif. Waktu dan sumber daya yang diberikan untuk merawat pasien
HIV danAIDS sedikit demi sedikit dapat mempengaruhi program lainnya dan menghabiskan sumber
dayauntuk aktivitas kesehatan lainnya. Penelitian yang dilakukan oleh John Kaldor dkk pada tahun
2005memprediksi bahwa pada tahun 2010, bila upaya penanggulangan tidak ditingkatkan maka
6% tempattidur akan digunakan oleh penderita AIDS dan di Papua mencapai 14% dan pada tahun
2025 angka
–
angka tersebut akan menjadi 11% dan 29%. Meningkatnya jumlah penderita AIDS
berartimeningkatnya kebutuhan ARV. Rusaknya sistem kekebalan tubuh telah memperparah
masalahkesehatan masyarakat yang sebelumnya telah ada yaitu tuberkulosis. Banyak penelitian
yangmenunjukkan bahwa kejadian TB telah meningkat secara nyata di antara kasus HIV. TB
masihmerupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia dimana setiap
tahunnyaditemukan lebih dari 300.000 kasus baru, maka perawatan untuk kedua jenis penyakit ini
harusdilakukan secara bersamaan.
3.
Dampak Terhadap Tatanan SosialAdanya stigma dan diskriminasi akan berdampak pada tatanan
sosial masyarakat.Penderita HIV dan AIDS dapat kehilangan kasih sayang dan kehangatan pergaulan
sosial.Sebagian akan kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan yang pada
akhirnyamenimbulkan kerawanan sosial. Sebagaian mengalami keretakan rumah tangga
sampai perceraian. Jumlah anak yatim dan piatu akan bertambah yang akan menimbulkan masalaht
ersendiri. Oleh sebab itu keterbukaan dan hilangnya stiga dan diskriminasi sangat perlumendapat
perhatian dimasa mendatang.