Você está na página 1de 27

VOLUME 26 NOMOR 3, DESEMBER 2011 ISSN 0126 – 3188

AKREDITASI : SK 187/AU1/P2MBI/08/2009

Pengantar Redaksi……………….xxvii
Abstrak ……………………………….xxix
Penanggung Jawab: Metoda Foto Back-Reflection Laue
Kapuslit Metalurgi – LIPI untuk Menentukan Arah Sumbu
Kristal Tunggal La 2-2x Sr 1+2x Mn 2 O 7
Dewan Redaksi : (x=0,4)
Ketua Merangkap Anggota:
Ir. Ronald Nasoetion, MT Agung Imaduddin …………..………… … 117
Peningkatan Kadar Nikel (Ni) dan
Anggota: Besi (Fe) dari Bijih Nikel Laterit
Dr. Ir. Rudi Subagja Kadar Rendah Jenis Saprolit untuk
Dr. Ir. F. Firdiyono Bahan Baku Nickel Containing Pig
Dr. Agung Imadudin Iron (NCPI/NPI)
Dr. Ika Kartika, MT
Agus Budi P dan Puguh P…………….…...123
Ir. Yusuf
Preliminary Study of Elasticity on
Ir. Adil Jamali, M.Sc (UPT BPM – LIPI)
Binary Alloy
Prof. Riset. Dr. Ir. Pramusanto
(Puslitbang TEKMIRA)
Andika Widya P dan Anton S….……….. 131
Prof. Dr. Ir. Johny Wahyuadi, DEA (UI) Percobaan Pembuatan Fasa
Dr. Ir. Sunara, M.Sc (ITB) Intermetalik Nb 3 Sn dengan Proses
Sintering Logam Niobium (Nb) dan
Sekretariat Redaksi: Timah (Sn)
Pius Sebleku, ST
Tri Arini, ST F.Firdiyono dan Kawan-Kawan……..……137
Arif Nurhakim, S.Sos Penguatan Tembaga Murni dengan
Teknik Equal Channel Angular
Penerbit: Pressing
Pusat Penelitian Metalurgi – LIPI
Kawasan PUSPIPTEK, Serpong, Solihin, Efendi M, I Nyoman GPA…........149
Gedung 470 Pengaruh Komposisi Larutan
Telp: (021) 7560911, Fax: (021) 7560553 terhadap Kandungan Mo dalam
Lapisan Ni-Mo secara
Alamat Sekretariat: Elektroplating
Pusat Penelitian Metalurgi – LIPI
Kawasan PUSPIPTEK, Serpong, Sri Mulyaningsih dan Budi Priyono.. …..153
Gedung 470 Pembuatan Komposit AC8A/SiCp
Telp: (021) 7560911, Fax: (021) 7560553 dengan Metode Hot Press Metalurgi
E-mail : metalurgi_magz@yahoo.com Serbuk

Majalah ilmu dan teknologi terbit T. Mustika, B. Soegiyono, I.N. Jujur…….161


berkala setiap tahun, satu volume Indeks
terdiri atas 3 nomor.
xxvi | Majalah Metalurgi, V 26.3.2011, ISSN 0126-3188
PENGANTAR REDAKSI

Syukur Alhamdulillah Majalah Metalurgi Volume 26 Nomor 3, Desember 2011 kali


ini menampilkan tujuh buah tulisan.
Tulisan pertama hasil penelitian disampaikan oleh Agung Imaduddin berjudul ” Metoda Foto
Back-Reflection Laue pada Penentuan Arah Sumbu Kristal Tunggal La 2-2x Sr 1+2x Mn 2 O 7
(x=0,4)”. Selanjutnya Agus Budi Prasetiyo dan Puguh Prasetiyo menulis tentang ”
Peningkatan Kadar Nikel (Ni) Dan Besi (Fe) dari Bijih Nikel Laterit Kadar Rendah Jenis
Saprolit untuk Bahan Baku Nickel Containing Pig Iron (NCPI/NPI)”. Andika Widya
Pramono dan Anton Suryantoro menulis tentang ”Preliminary Study of Elasticity on Binary
Alloy”. Sedangkan F. Firdiyono dan Kawan-Kawan menulis tentang ” Percobaan Pembuatan
Fasa Intermetalik Nb 3 Sn dengan Proses Sintering Logam Niobium (Nb) dan Timah (Sn)”.
Selanjutnya, Solihin, Efendi Mabruri, dan I Nyoman Gede PA menyampaikan tulisan
tentang ”Penguatan Tembaga Murni dengan Teknik Equal Channel Angular Pressing”.
Tulisan berikutnya disajikan oleh Sri Mulyaningsih dan Budi Priyono dengan tulisan
“Pengaruh Komposisi Larutan terhadap Kandungan Mo dalam Lapisan Ni-Mo secara
Elektroplating“.
Tulisan terakhir oleh Tika Mustika, B. Soegiyono, dan I.N Jujur yang berjudul
“Pembuatan Komposit AC8A/SiCp dengan Metode Hot Press Metalurgi Serbuk”.
Semoga penerbitan Majalah Metalurgi volume ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
dunia penelitian di Indonesia.

REDAKSI

Pengantar Redaksi | xxvii


xxviii | Majalah Metalurgi, V 26.3.2011, ISSN 0126-3188
METALURGI
(Metallurgy)
ISSN 0126 – 3188 Vol 26 No. 3 Desember 2011
Kata Kunci bersumber dari artikel. Lembar abstrak ini boleh diperbanyak tanpa izin dan biaya.

UDC (OXDCF) 669.7


Agung Imaduddin (Pusat Penelitian Metalurgi – LIPI )
Metoda Foto Back-Reflection Laue pada Penentuan Arah Sumbu Kristal Tunggal La 2-2x Sr 1+2x Mn 2 O 7 (x=0,4)
Metalurgi, Volume 26 No.3 Desember 2011
La 2-2x Sr 1+2x Mn 2 O 7 (atau disebut LSMO 327) mempunyai sifat magnetoresistance terbesar dibandingkan grup
lainnya, ( seperti LSMO 113 ). Dalam pembuatan kristal tunggal diperlukan metoda yang praktis untuk
menentukan arah sumbu kristal tunggalnya. Pada tulisan ini akan dipaparkan metoda penentuan arah sumbu
kristal tunggal tersebut dengan memakai foto back-reflection Laue untuk mengetahui arah sumbu a, b dan c
terhadap arah penumbuhan kristalnya. Dalam penelitian ini digunakan 2 sampel kristal tunggal LSMO 327
dengan konsentrasi Sr pada x=0,4. Dari metoda back reflection Laue tersebut, diketahui bahwa kristal tunggal
LSMO 327 memiliki sudut arah sumbu c dengan sudut 80° terhadap arah pertumbuhan kristalnya. Sedangkan
arah sumbu a dan b tidak terlihat sama pada kedua sample.

Kata kunci : LSMO 327, Foto back-reflection Laue, Kristal tunggal

Mn oxide materials have long been known to have a large magnetoresistance properties. LA 2-2x Sr 1+2x Mn 2 O 7 (or
called LSMO 327) has the largest magnetoresistance properties compared to other groups (such as LSMO 113).
The preparation of single crystals required a practical method to determine the direction of the axis of single
crystals. In this paper, we reported a method of determining the direction of the axis of single crystals by using
back-reflection Laue photographs to determine the direction of the axis a, b and c to the direction of crystal
growth. We used two samples of single crystal LSMO 327 x = 0.4. By the back-reflection Laue method, we
know that c-axis of LSMO 327 single crystals have an angle of 80° to the direction of crystal growth. While the
direction of the a-axis and b-axis does not look the same in both samples.

Keywords : LSMO 327, Back-reflection Laue photographs, Single crystals

Abstrak | xxix
METALURGI
(Metallurgy)
ISSN 0126 – 3188 Vol 26 No. 3 Desember 2011
Kata Kunci bersumber dari artikel. Lembar abstrak ini boleh diperbanyak tanpa izin dan biaya.

UDC (OXDCF) 670.1


Agus Budi Prasetiyo dan Puguh Prasetiyo (Pusat Penelitian Metalurgi – LIPI )
Peningkatan Kadar Nikel (Ni) dari Bijih Nikel Laterit Kadar Rendah Jenis Saprolit untuk Bahan Baku Nickel
Containing Pig Iron (NCPI/NPI)
Metalurgi, Volume 26 No.3 Desember 2011
Telah dilakukan percobaan pemanggangan reduksi terhadap bijih nikel laterit kadar rendah jenis saprolit dari
Sangaji Halmahera untuk bahan baku pembuatan Nickel Containing Pig Iron (NCPI/NPI). Percobaan ini
dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana terjadi peningkatan kadar Ni dan Fe dari saprolit kadar
rendah dengan kadar 1,27 % Ni dan 9,44 % Fe. Pemanggangan reduksi terhadap pellet saprolit dilakukan dalam
muffle furnace. Selanjutnya kalsin hasil reduksi dikonsentrasi menggunakan magnetik separator dengan cara
basah untuk mendapatkan konsentrat dan tailing. Kemudian konsentrat dan tailing dianalisa dengan AAS untuk
mengetahui seberapa besar peningkatan kadar Ni dan Fe. Untuk percobaan digunakan variabel temperatur, waktu
dan persen reduktor. Diperoleh hasil percobaan optimal pada T ± 1100 °C, bentonit 2 %, waktu pemanggangan 1
jam. dan 12,5 % batubara. Pada konsentrat terjadi peningkatan kadar Ni menjadi 1,97 % dan kadar Fe menjadi
19,10 %. Sedangkan pada tailing terjadi penurunan kadar Ni menjadi 1,02 % dan kadar Fe naik menjadi 11,20
%. Apabila konsentrat dilebur menjadi NCPI/NPI sesuai untuk menjadi SS 300 (stainless steel 300) sedangkan
tailing apabila dilebur menjadi NCPI/NPI sesuai untuk menjadi SS 200.

Kata kunci : Laterit kadar rendah, Saprolit, Nikel mengandung bijih besi (NCPI/NPI), Reduksi ,
Konsentrat,Tailing, Magnetik separator

Reduction experiments have been conducted on the ore roasting of low grade nickel laterite saprolite type of
Halmahera Sangaji feedstock for the manufacture of Pig Iron Containing Nickel (NCPI / NPI). These
experiments are intended to determine the extent of an increase in levels of Ni and Fe from low grade saprolite
grading 1.27% Ni and 9.44% Fe. Reduction roasting of pellets made in a Muffle Furnace saprolite. Further
reduction results calcine concentrated using a magnetic separator with a wet method to get the concentrate and
tailings. Then the concentrate and tailings were analyzed by Atomic Adsorption Spectrophotometry (AAS) to
determine how much increased levels of Ni and Fe. For the experiments used a variable temperature, time and
percent reducing agent. Optimal experimental results obtained at T ± 1100 °C, 2% bentonite, 1 hour roasting
time. and 12.5% coal. At concentrations increased levels to 1.97% Ni and Fe levels to 19.10%. While the levels
of Ni tailings decreased to 1.02% and Fe levels rose to 11. 20%. If the concentrate is melted into NCPI / NPI
according to the SS 300 (stainless steel 300) while the tailings when merged into NCPI / NPI according to the SS
200.

Keywords : Low grade nickel laterite, Saprolite, Nickel Containing Pig Iron (NCPI/NPI), Reduction,
Concentrate , Tailing, Magnetic separator

xxx | Majalah Metalurgi, V 26.3.2011, ISSN 0126-3188


METALURGI
(Metallurgy)
ISSN 0126 – 3188 Vol 26 No. 3 Desember 2011
Kata Kunci bersumber dari artikel. Lembar abstrak ini boleh diperbanyak tanpa izin dan biaya.

UDC (OXDCF) 669.1


Andika Widya Pramono dan Anton Suryantoro (Pusat Penelitian Metalurgi – LIPI)
Preliminary Study of Elasticity on Binary Alloy
Metalurgi, Volume 26 No.3 Desember 2011
Apabila setiap komponen dari suatu campuran logam memiliki modulus elastisitas atau struktur kisi (lattice
structures) yang berbeda, efek elastis akan berpengaruh pada laju coarsening serta morfologi fasa yang
terbentuk. Dalam hal ini efek mekanis yang ditimbulkan oleh fenomena elastisitas ini lebih dominan
dibandingkan dengan laju difusi dari proses coarsening. Efek elastis mekanis ini kemudian dapat berpengaruh
kepada sifat mekanis dari campuran logam tersebut. Makalah ini menyajikan gambaran awal bagaimana efek
elastisitas tersebut dapat dikaji dengan menggunakan pendekatan elemen hingga (finite element) melalui
penggunaan persamaan Cahn-Hilliard yang dilanjutkan dengan Persamaan Parabola Orde Keempat. Model
Cahn–Hilliard dengan efek elastisitas dikembangkan berdasarkan persamaan energi bebas Ginzburg–Landau
yang merupakan fungsi dari perbedaan konsentrasi.

Kata kunci : Elastisitas, Struktur kisi, Pendekatan Cahn-Hilliard, Energi bebas Ginzburg Landau

If the components of the mixture have different elastic moduli or different lattice structures, elastic effects might
influence the rate of coarsening and the morphology of the particles. In this case the aspect of quasi-static
equilibrium for the mechanical part is more predominant than the diffusion mechanism. The resulting elastic
effects have a pronounced impact on the evolving coarsening morphology and hence on the material properties.
This paper tries to give preliminary consideration on how this elastic behavior is analyzed through finite element
approximation using Cahn Hiliard Approach followed by Fourth Order Nonlinear Degenerate Parabolic
Equation. Cahn–Hilliard model with elastic contributions is based on a Ginzburg–Landau free energy which is a
functional in terms of the concentration difference.

Keywords : Elasticity, Lattice structures, Cahn-Hilliard approach, Ginzburg-Landau free energy

Abstrak | xxxi
METALURGI
(Metallurgy)
ISSN 0126 – 3188 Vol 26 No. 3 Desember 2011
Kata Kunci bersumber dari artikel. Lembar abstrak ini boleh diperbanyak tanpa izin dan biaya.

UDC (OXDCF) 621.319


F. Firdiyono dan Kawan-Kawan (Pusat Penelitian Metalurgi – LIPI)
Percobaan Pembuatan Fasa Intermetalik Nb 3 Sn dengan Proses Sintering Logam Niobium (Nb) dan Timah (Sn)
Metalurgi, Volume 26 No.3 Desember 2011
Penentuan kondisi optimum meliputi waktu milling Nb dan Sn dengan HEM (High Energy Milling),
perbandingan jumlah Nb dan Sn, waktu dan temperatur pemanasan campuran Nb dan Sn. Pengamatan
karakterisasi Nb 3 Sn yang terbentuk dilakukan dengan menggunakan DTA (Differential Thermal Analyzer),
XRD ( X-Ray Diffraction), SEM (Scanning Electron Microscope) dan EDS (Enegy Dispersive x-ray Spectros
opy). Analisis dengan menggunakan SEM dan XRD menunjukkan waktu minimum yang diperlukan untuk
milling campuran Nb dan Sn adalah 3 jam, sedangkan hasil dari analisis DTA menunjukkan pembentukan
Nb 3 Sn terjadi pada temperatur sekitar 700 °C. Analisis XRD terhadap campuran Nb dan Sn menunjukkan bahwa
makin lama waktu pemanasan maka fasa intermetalik Nb 3 Sn yang terbentuk akan semakin banyak.
Kata kunci : MRI, NMR, Maglev, Superkonduktor Cu-Nb-Sn, Nano dalam tabung, Superkonduktor temperatur
rendah , Nb3Sn
Determination of optimum conditions include milling time of Nb and Sn with HEM, ratio of Nb and Sn, heating
time and heating temperature of mixed Nb and Sn. Characterization of Nb3Sn produced from the process was
performed using DTA, XRD, SEM and EDS. The results of SEM and XRD analysis showed the minimum time
needed for milling Nb and Sn are 3 hours, and the result of DTA analysis showed the intermetalic phase of
Nb3Sn was occured at the temparetuir around 700 °C. The result of XRD analysis for mixed Nb and Sn showed
that by the increasing of heating time will produced more intermetalic phase of Nb3Sn.
Keywords : MRI, NMR, Maglev, Superkonduktor Cu-Nb-Sn, Nano-powder-in-tube, Low temperature
superconductor, Nb3Sn

xxxii | Majalah Metalurgi, V 26.3.2011, ISSN 0126-3188


METALURGI
(Metallurgy)
ISSN 0126 – 3188 Vol 26 No. 3 Desember 2011
Kata Kunci bersumber dari artikel. Lembar abstrak ini boleh diperbanyak tanpa izin dan biaya.

UDC (OXDCF) 620.112


Solihin, Efendi Mabruri, I Nyoman Gede PA (Pusat Penelitian Metalurgi – LIPI )

Penguatan Tembaga Murni dengan Teknik Equal Channel Angular Pressing

Metalurgi, Volume 26 No.3 Desember 2011


Penguatan tembaga murni dengan metode Equal Angular Channel Pressing telah dilakukan terhadap tembaga
murni. Hasil pengerjaan ECAP dengan jalur ekstrusi ECAP rute Bc, dimana benda kerja diputar 90° setiap pass,
menghasilkan pembelahan grain menjadi sub-grain yang memiliki ukuran yang menurun drastis dengan sudut
butir yang lebih kecil. Seiring dengan penurunan besar butir, kekerasan tembaga tersebut meningkat drastis.

Kata kunci : Equal Angular Channel Pressing, Severe Plastic Deformation, Sub-Grain, Tembaga

The hardness of high purity copper has been increased through Equal Angular Channel Pressing method. The
application of ECAP method with extrution rute Bc , in which the sample was rotated 90° for each pass, result in
the generation of sub-grain within the grain. The size of new grain (sub –grain) is drastically smaller than initial
grain and also has low angle. With the decreasing of grain size, the hardness drastically increases.

Keywords : Equal Angular Channel Pressing, Severe Plastic Deformation, Sub-Grain, Copper

Abstrak | xxxiii
METALURGI
(Metallurgy)
ISSN 0126 – 3188 Vol 26 No. 3 Desember 2011
Kata Kunci bersumber dari artikel. Lembar abstrak ini boleh diperbanyak tanpa izin dan biaya.

UDC (OXDCF) 621.34


Sri Mulyaningsih dan Budi Priyono (Pusat Penelitian Metalurgi – LIPI )

Pengaruh Komposisi Larutan terhadap Kandungan Mo dalam Lapisan Paduan Ni-Mo secara Elektroplating

Metalurgi, Volume 26 No.3 Desember 2011


Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan lapisan paduan Ni-Mo yang akan digunakan sebagai lapisan bond
coat untuk lapisan tahan temperatur tinggi (TBC). Penelitian dilakukan dengan menggunakan bahan dasar plat
nikel 99% yang diroll dan dibentuk sampel berukuran 25 x 50 x 2 mm. Sampel kemudian diberi lapisan dengan
cara elektroplating menggunakan larutan yang terdiri dari NiSO4, Na2MoO4, C8H8O7. Komposisi larutan
divarisikan menjadi 5 jenis larutan dengan perbandingan; I. 0,1 : 0,1: 0,1 mol, II. 0,075 : 0,125 : 0,1 mol, III.
0,050 : 0,100 , 0,1 mol, IV. 0,025 : 0,125: 0,1 moll dan V. 0,001 : 0,2 : 0,1 mol. Proses dilakukan pada suhu
ruang dengan rapt arus 0,1 A/dm2. Dari hasil percobaan diperoleh bahwa larutan III menghasilkan lapisan
dengan kadar Mo terbaik yaitu 21,19%.

Kata kunci : Elektroplating, Paduan Ni-Mo, Lapisan tahan temperatur tinggi

There has been done the experiment about electro deposition Ni-Mo alloy as a bond coat layer for high
temperature resistance coating, known as Thermal barrier coating (TBC). The sample is made from Nickel 99%.
Roll process was done to thinning the samples and then cut the material into 25 x 50 x 2 mm shape.
Electroplating process was done on the surface of materials by mixed NiSO4, Na2MoO4 and C8H8O7 for the
solution. Electroplating process was carried out at 0,1-0,6 A/dm2 at room temperature. Composition of the
solution was varied within I. 0,1 : 0,1: 0,1 mol, II. 0,075 : 0,125 : 0,1 mol, III. 0,050 : 0,100 , 0,1 mol, IV. 0,025 :
0,125: 0,1 moll and V. 0,001 : 0,2 : 0,1 mol. The best Mo content from the experiment is NiMo coating from
solution III, it was 21,19 %.

Keywords : Electroplating, Ni-Mo alloy, Thermal barrier coating

xxxiv | Majalah Metalurgi, V 26.3.2011, ISSN 0126-3188


METALURGI
(Metallurgy)
ISSN 0126 – 3188 Vol 26 No. 3 Desember 2011
Kata Kunci bersumber dari artikel. Lembar abstrak ini boleh diperbanyak tanpa izin dan biaya.

UDC (OXDCF) 620


T. Mustika, B. Soegiyono dan I.N. Jujur (Pusat Penelitian Metalurgi – LIPI )
Pembuatan Komposit AC8a/SiCp dengan Metode Hot Press Metalurgi Serbuk

Metalurgi, Volume 26 No.3 Desember 2011


Perencanaan suatu proses produksi sederhana yang mudah diaplikasikan pada industri menengah merupakan
latar belakang dari riset ini. Pada riset ini dipelajari sejauh mana mekanisme pembentukan bahan dengan proses
hot press metalurgi serbuk di lingkungan udara yang tidak dikondisikan, akan berpengaruh terhadap
karakteristik dari Aluminium Matrix Composites (AMCs). Komposit terbuat dari serpihan AC8A cor yang di
haluskan sebagai matrik dan ditambah kan partikel keramik SiC sebanyak 20% volume sebagai penguat. Proses
hotpress dilakukan pada temperatur 380 ºC dengan tekanan sebesar 425 MPa selama 5 menit dalam lingkungan
udara yang tidak dikondisikan. Dilakukan perbandingan karakteristik dari material yang dibuat dengan cara hot
press serbuk Aluminium paduan AC8A dengan dan tanpa partikel penguat SiC, serta material AC8A hasil cor.
Hasil pengamatan terhadap komposit AC8A/SiCp memperlihatkan mikrostruktur yang padat. Pada beberapa
tempat terdapat bagian partikel SiC yang retak dan terlepas dari SiC lainnya di permukaan AC8A. Hasil Uji
tekan serta SEM dari retakan hasil uji tekan yang terjadi menunjukkan bahwa tercapai ikatan permukaan yang
baik antara aluminium paduan dengan SiC. Hasil XRD menunjukkan fase dominan yang terbentuk sebelum dan
setelah proses hotpres AC8A/SiCp adalah Al, Si dan SiC. Hasil uji mekanis menunjukkan bahwa kekerasan serta
kuat tekan (compression strength) dari AC8A hasil hot press metalurgi serbuk lebih tinggi dibandingkan ingot
AC8A hasil cor, namun kuat luluh (yield strength) AC8A hasil hot press metalurgi serbuk jauh lebih rendah
dibandingkan ingot AC8A hasil cor.

Kata kunci : Komposit matrik aluminium, Hot press tanpa pengkondisian udara

Formulated a simple process to become easier in application in medium scale industries was the main
background of this research. In this research, we investigate how far hot forming mechanism in an unconditional
air is affecting to the microstructure and properties of Aluminium Matrix Composites (AMCs). Composites
made using AC8A flakes that have been reduced into particle size as a matrix, which added 20% volume SiC
particles as reinforcement, hot pressed at 380 ºC with pressure of 425 MPa for 5 minutes under unconditional air.
The comparation between the characteristics of material made by hot pressing of AC8A powder with and
without reinforching SiC particles, and cast ingots AC8A have been done.The observation of AC8A/SiCp
composite showed a dense microstructure. In some places there is SiC particles which are fragmented and
separated from other SiC particles on AC8A surface. The results of compression test and SEM observation of
fractography occurred and indicates that a good interface diffusion bonding between AC8A with SiC have been
reached. XRD results indicate that the dominant phase formed in AC8A/SiCp before and after hotpress was Al,
Si and SiC. The results of mechanical tests showed hardness and compression strength of hot pressed AC8A had
a higher results than the cast AC8A, but the yield strength of hot pressed AC8A is much lower than cast AC8A.

Keywords : Aluminium metal composites, Unconditioned air hot press

Abstrak | xxxv
xxxvi | Majalah Metalurgi, V 26.3.2011, ISSN 0126-3188
PEMBUATAN KOMPOSIT AC8A/SICP DENGAN METODE HOT
PRESS METALURGI SERBUK

T. Mustika1, B. Soegiyono2 Dan I.N. Jujur3


1
Material Science Program, Physics Departement, UI, Indonesia,
2
Material Science Program, Physics Departement, UI, Indonesia,
3
The Agency for the Assessment and Application Technology, Indonesia,

Intisari

Perencanaan suatu proses produksi sederhana yang mudah diaplikasikan pada industri menengah merupakan
latar belakang dari riset ini. Pada riset ini dipelajari sejauh mana mekanisme pembentukan bahan dengan proses
hot press metalurgi serbuk di lingkungan udara yang tidak dikondisikan, akan berpengaruh terhadap
karakteristik dari Aluminium Matrix Composites (AMCs). Komposit terbuat dari serpihan AC8A cor yang di
haluskan sebagai matrik dan ditambah kan partikel keramik SiC sebanyak 20% volume sebagai penguat. Proses
hotpress dilakukan pada temperatur 380ºC dengan tekanan sebesar 425 MPa selama 5 menit dalam lingkungan
udara yang tidak dikondisikan. Dilakukan perbandingan karakteristik dari material yang dibuat dengan cara hot
press serbuk Aluminium paduan AC8A dengan dan tanpa partikel penguat SiC, serta material AC8A hasil cor.
Hasil pengamatan terhadap komposit AC8A/SiCp memperlihatkan mikrostruktur yang padat. Pada beberapa
tempat terdapat bagian partikel SiC yang retak dan terlepas dari SiC lainnya di permukaan AC8A. Hasil Uji
tekan serta SEM dari retakan hasil uji tekan yang terjadi menunjukkan bahwa tercapai ikatan permukaan yang
baik antara aluminium paduan dengan SiC. Hasil XRD menunjukkan fase dominan yang terbentuk sebelum dan
setelah proses hotpres AC8A/SiCp adalah Al, Si dan SiC. Hasil uji mekanis menunjukkan bahwa kekerasan serta
kuat tekan (compression strength) dari AC8A hasil hot press metalurgi serbuk lebih tinggi dibandingkan ingot
AC8A hasil cor, namun kuat luluh (yield strength) AC8A hasil hot press metalurgi serbuk jauh lebih rendah
dibandingkan ingot AC8A hasil cor.

Kata kunci : Komposit matrik aluminium, Hot press tanpa pengkondisian udara

Abstract

Formulated a simple process to become easier in application in medium scale industries was the main
background of this research. In this research, we investigate how far hot forming mechanism in an unconditional
air is affecting to the microstructure and properties of Aluminium Matrix Composites (AMCs). Composites made
using AC8A flakes that have been reduced into particle size as a matrix, which added 20% volume SiC particles
as reinforcement, hot pressed at 380ºC with pressure of 425 MPa for 5 minutes under unconditional air. The
comparation between the characteristics of material made by hot pressing of AC8A powder with and without
reinforching SiC particles, and cast ingots AC8A have been done.The observation of AC8A/SiCp composite
showed a dense microstructure. In some places there is SiC particles which are fragmented and separated from
other SiC particles on AC8A surface. The results of compression test and SEM observation of fractography
occurred and indicates that a good interface diffusion bonding between AC8A with SiC have been reached.
XRD results indicate that the dominant phase formed in AC8A/SiCp before and after hotpress was Al, Si and
SiC. The results of mechanical tests showed hardness and compression strength of hot pressed AC8A had a
higher results than the cast AC8A, but the yield strength of hot pressed AC8A is much lower than cast AC8A.

Keywords: Aluminium metal composites, Unconditioned air hot press

PENDAHULUAN kehidupan. Kemampuan menggabungkan


berbagai bahan (logam-keramik-bukan
Komposit Matrik Logam (Metal Matrix logam) memberikan kesempatan untuk
Composites -MMCs) telah banyak membuat variasi yang tak terbatas. Hal ini
digunakan pada berbagai macam bidang menjadikan MMCs menarik diaplikasikan
dalam bidang konstruksi maupun dan kuat tekan yang paling tinggi [5]. Pada
fungsional manakala spesifikasi material metoda pressureless infiltration, ukuran
dari bahan konvensional tidak dapat partikel dan kandungan Mg berpengaruh
memenuhi tuntutan spesifikasi tertentu. sangat besar terhadap derajat infiltrasi
Keunggulan dari material komposit hanya pembuatan komposit Al-Si-Mg/SiCp [6].
dapat dirasakan apabila hubungan antara MMCs Isotropik yang diproduksi
biaya produksi dengan kinerja material dengan proses metalurgi serbuk,
adalah sesuai. menggunakan prinsip deformasi yang
Komposit Matrik Aluminium diperkuat oleh komponen partikel penguat.
(Aluminium Matrix Composites-AMCs) Metode produksi komposit ini semakin
adalah jenis komposit yang paling banyak berkembang, sejalan dengan keuntungan
diminati karena Aluminium memiliki dari proses metalurgi serbuk, seperti
kelebihan antara lain berat jenis yang tingkat presisi yang tinggi terhadap
rendah, kemampuan penguatan melalui dimensi produk. Proses ini dilakukan
presipitasi, ketahanan korosi, konduktivitas melalui beberapa tahapan yaitu penekanan
termal dan elektrik yang tinggi , serta dingin (cold pressing) dan dilanjutkan
kapasitas redaman tinggi[1]. dengan proses sintering. Pada proses
Material MMCs dapat diproduksi sintering dapat dilakukan secara simultan
menggunakan berbagai macam teknik. dengan kompaksi (hot pressing or hot
Dengan mengubah metoda manufaktur, isostatic pressing).
seperti pemprosesan dan finishing Hot Isostatic Pressing (HIP) dapat
begitupula dari bentuk komponen penguat, meningkatkan hasil cor, meningkatkan
memungkinkan diperolehnya karakteristik densitas komponen pra-sinter, serta
yang berbeda meskipun berasal komposisi meningkatkan ikatan (bonding)
dan jumlah komponen pembentuk yang permukaan. HIP menggabungkan tekanan
sama. Permasalahan utama pada tinggi dan suhu tinggi secara simultan di
pembuatan material komposit berbasis dalam wadah yang khusus. Di bawah
serbuk metalurgi yang diperkuat keramik panas dan tekanan, internal pori ataupun
adalah tingkat kebasahan (wettability) cacat didalam material padat akan
yang rendah antar bahan penyusun. Riset berdifusi berikatan [7]. Beberapa riset yang
perlakuan pelapisan permukaan partikel menggunakan mekanisme pembentukkan
SiC dengan oksida metal Al2O3, CuO, dibawah temperatur dan tekanan tinggi
MgO, MgAl2O4, SiO2 menunjukkan bahwa seperti Hot Forging, Hot Press serta teknik
pelapisan oksida metal dapat Ekstrusi memberikan hasil komposit
meningkatkan tingkat kebasahan dengan kepadatan serta kekuatan mekanis
permukaan penguat dan berpengaruh yang lebih tinggi dibandingkan
terhadap ikatan permukaan penguat dan conventional sintering, dimana terjadi
matrik pada proses pembuatan pada penurunan porositas dan kenaikkan
kondisi padat dengan teknik sintering densitas serta kekuatan ikatan permukaan
convensional[2-4]. Riset perlakuan pelapisan [8-10]
. Parameter proses yang perlu
permukaan partikel penguat SiC pada diperhatikan pada hot press metalurgi
pembuatan komposit AC8A/SiCp serbuk antara lain temperatur, ukuran
menggunakan teknik hot press tanpa partikel dan fraksi volume material
pengkondisian lingkungan udara penguat. Temperatur hotpress yang rendah
menunjukkan bahwa tanpa ataupun dengan dapat menghindari terjadinya agglomerasi
memberikan material pelapis jenis dari partikel SiC serta reaksi antara
MgAl2O4 dan Sn, diperoleh ikatan Aluminium dengan SiC [11]. Peningkatan
permukaan yang baik antara matrik dan temperatur hot press akan menghasilkan
penguat, dan komposit dengan SiC tanpa kekerasan yang semakin tinggi dan
material pelapis menghasilkan kekerasan keausan yang semakin rendah [12-13].

162 | Majalah Metalurgi, V 26.3.2011, ISSN 0126-3188/ hal 161-168


Densitas relatif komposit meningkat cepat transportasi permukaan yang hingga saat
seiring dengan peningkatan temperatur hot ini terus menjadi tantangan untuk diteliti
[1]
press. Pada temperatur 620 °C MgAl2O4 . Di lain pihak proses Hot Press dapat
dan Al4C3 terbentuk di permukaan meningkatkan hasil cor dengan
SiCp/2009Al dan retakan terjadi di meningkatkan densitas serta meningkatkan
sepanjang MgAl2O4 dan Al4C3. ikatan permukaan bahan pembentuk [7-10].
Mekanisme fraktur pada komposit adalah Menjadi pertanyaan sejauh mana kedua
fraktur karena sifat ductile dari matrik, fenomena ini akan berpengaruh terhadap
fraktur pada permukaan dan fraktur komposit aluminium paduan hasil proses
partikel [14]. Pengaruh temperatur dan gaya hot press metalurgi serbuk tanpa
geser yang tinggi pada proses ekstrusi pengkondisian udara. Dilakukan observasi
dapat mengakibatkan terjadinya pengecilan mikrostruktur, analisa fasa terbentuk,
butir SiC akibat keretakan dari partikel analisa sifat mekanis serta observasi
serta sifat tidak mampu berdeformasi dari fraktografi setelah uji tekan pada komposit.
keramik [15]. Pengaturan ukuran partikel
SiC dan Al dapat meningkatkan ultimate PROSEDUR PERCOBAAN
tensile dan yield strenghts dari komposit
[16] Komposit dibuat menggunakan bahan
. Peningkatan fraksi volume dari baku serbuk AC8A cor yang di haluskan
partikel SiC dapat meningkatkan kekuatan sebagai matrik dan partikel keramik SiC
namun menurunkan sifat plastis dari sebanyak 20% volume sebagai penguat.
komposit [ 9, 17]. Hasil pencampuran kedua partikel ini
Manufaktur komponen dari material dipadatkan di dalam cetakan logam dengan
MMCs dengan kualitas serta spesifikasi diberi tekanan satu arah (single
teknis yang sesuai permintaan, serta biaya compaction) sebesar 85 MPa pada suhu
produksi rendah adalah hal penting yang kamar. Cetakan logam berisi bahan
sangat diperhatikan pada sektor industri. komposit dipanaskan didalam furnace
Banyak riset penghematan energi, terbuka hingga suhu cetakan logam
pemilihan bahan baku, serta mencapai 380 °C, selanjutnya dilakukan
penyederhanaan proses dan peralatan yang penekanan sebesar 425 MPa selama 5
dilakukan dalam upaya penekanan biaya menit. pada lingkungan udara yang tidak
produksi. Upaya penekan biaya produksi dikondisikan. dan dilanjutkan pemanasan 5
pada produksi komposit aluminium paduan menit berikutnya tanpa diberikan tekanan.
menggunakan metoda hot press metalurgi Proses serupa dilakukan pula terhadap
serbuk, dapat dilakukan melalui serbuk AC8A tanpa tambahan penguat
penyederhanaan peralatan seperti eliminasi SiC. Dilakukan uji kekerasan vicker (HV),
peralatan vakum ataupun pengkondisian uji tekan , pengamatan struktur mikro,
udara, mekanisme proses dengan SEM dan XRD. Skema sistem peralatan
temperatur yang rendah serta waktu proses hot press diperlihatkan pada Gambar 1 dan
yang pendek. skema tahapan riset diperlihatkan pada
Pada riset ini dipelajari seberapa jauh Gambar 2.
mekanisme pembentukan bahan dengan
proses hot press metalurgi serbuk pada
lingkungan udara yang tidak dikondisikan
berpengaruh terhadap karakteristik dari
Komposit Matrik Aluminium (Aluminium
Matrix Composites- AMC). Telah
difahami bahwa oksida yang terbentuk
pada permukaan Aluminium akan
menurunkan energi permukaan dan dapat
menghalangi terjadinya mekanisme
Gambar 1. Skema sistem peralatan hot press

Pembuatan komposit AC8A…../ Tika Mustika | 163


Preparasi Bahan Hasil hot press metalurgi serbuk dari
Serbuk AC8A dan Partikel SiC bahan baku serbuk AC8A ditambahkan
20% volume partikel SiC membentuk
komposit AC8A/SiCp. Struktur mikro
setelah proses hot press diperlihatkan pada
Pencampuran Bahan
AC8A + SiCp 20 % fraksi volume Gambar 3, dan data hasil X-Ray Difraction
sebelum dan setelah proses hot press
diperlihatkan pada Gambar 4.
Kompaksi Bahan

Penekanan Suhu Panas


( Hot Press )
Suhu Cetakan Logam 380 °C,425 MPa,5
Lubang yang
ditinggalkan
Pemanasan Tanpa Tekanan
( Heat Treatment )

Analisis Analisis Uji Mekanik Gambar 3. Mikrostruktur AC8A/SiCp hasil


Fasa Mikrostruktur Uji kekerasan hotpress
XRD MO dan SEM dan Uji Tekan

Analisa dan Kesimpulan

Gambar 2. Skema diagram alir pembuatan


komposit AC8A/SiCp

HASIL DAN PEMBAHASAN

Komposit AC8A/SiCp
Gambar 4. Grafik data hasil XRD komposit
Bahan baku serbuk AC8A hasil AC8A/SiCp
penghalusan gram dari ingot AC8A
menggunakan planetary ballmill memiliki Dari foto struktur mikro dapat dilihat
ukuran diameter ataupun gugus partikel bahwa terbentuk struktur yang padat dari
AC8A berkisar 0,2 µm sampai dengan 100 komposit AC8A/SiCp, dengan penyebaran
µm dengan rata-rata diameter partikel 5,5 partikel SiC yang kurang merata
µm. Komposisi kimia dari ingot AC8A membentuk kelompok mengelilingi area
diperlihatkan pada Tabel 1. yang besar dan kecil. Formasi dari partikel
SiC diduga terbentuk berkeliling sesuai
Tabel 1. Komposisi kimia ingot AC8A
besar butir serbuk AC8A yang memiliki
Al Si Cu Mg Ni Fe Ti Mn ukuran partikel bervariasi. Proses
84,93 10,96 1,19 0,80 0,90 0,46 0,04 0,07 pencampuran yang kurang optimal juga
dapat menyebabkan penyebaran partikel
SiC yang kurang merata. Pada Gambar 3
dapat dilihat bahwa partikel yang lepas

164 | Majalah Metalurgi, V 26.3.2011, ISSN 0126-3188/ hal 161-168


adalah bagian dari partikel SiC yang retak sifat kekerasan AC8A sebesar 92 MPa
dan terlepas dari bagian SiC lainnya diatas menjadi 105 Mpa pada AC8A/SiCp, kuat
permukaan AC8A. Retak dapat terjadi tekan AC8A sebesar 309 MPa menjadi 427
akibat beban tekanan sebesar 85 Mpa pada MPa pada AC8A/SiCp, dan kuat luluh
suhu kamar sebelum proses hot press, AC8A 244 Mpa menjadi 324 pada
ataupun tekanan sebesar 425 Mpa pada AC8A/SiCp. Peningkatan sifat kekerasan
suhu 380 °C pada proses hot press. Hal ini ini disebabkan adanya SiC yang memiliki
memungkinkan partikel SiC yang bersifat kekerasan dan kuat tekan yang tinggi dan
britel mengalami retak. disertai ikatan permukaan yang baik antar
Temperatur serta gaya geser yang tinggi partikel pembentuk di dalam komposit
juga dapat mengakibatkan keretakan AC8A/SiCp.
partikel keramik karena sifatnya yang
tidak mampu untuk berdeformasi [14]. Hasil Grafik Uji Tekan
difraksi sinar X menunjukkan fasa-fasa 16000
AC8A/SiCp p/m hot press
yang terdapat pada komposit. Pada jumlah 14000
kandungan yang terdeteksi oleh difraksi 12000
AC8A p/m hot press
sinar-X diketahui bahwa fasa dominan 10000

Kgf
yang terdapat sebelum maupun setelah 8000
AC8A Cor
proses hotpress adalah Al , Si dan SiC. 6000
Dapat dilihat terdapat penurunan yang 4000
signifikan dari intensitas fasa SiC setelah 2000
proses hot press. Penurunan intensitas SiC 0
mungkin terjadi apabila SiC terdisosiasi 0 2 4 6 8 10
mm
dan bereaksi dengan unsur lain membentuk
fasa baru. Namun karena pada data hasil Gambar 5. Hasil Uji Tekan Spesimen
XRD tidak terdapat fasa baru dari SiC,
maka diduga perbedaan intensitas fasa SiC
sebelum dan setelah proses hotpress
disebabkan kandungan SiC yang berbeda
pada area pengambilan data XRD akibat
tidak meratanya penyebaran partikel SiC
pada komposit.

Sifat Mekanik komposit AC8A/SiCp

Tabel 2 memperlihatkan nilai hasil uji Gambar 6. Spesimen setelah Uji Tekan
tekan dan uji kekerasan spesimen komposit (a) AC8A hot press (b) AC8A/SiCp hot press
AC8A/SiCp dan AC8A hasil hot press Tabel 2. Sifat mekanik komposit AC8A/SICP
metalurgi serbuk, serta AC8A hasil cor.
Grafik uji tekan dari ketiga spesimen Kuat
Kuat Tekan Kekerasan
Luluh
diperlihatkan pada Gambar 5 dan bentuk Jenis Material (Yield
(Compression (Hardness)
Strength )
fisik spesimen setelah uji tekan Strength)
(MPa) (HV)
(MPa)
diperlihatkan pada Gambar 6.
AC8A
Dari data pada Tabel 2 dapat dilihat 383 230 73
Ingot
bahwa terjadi peningkatan sifat kekerasan, Serbuk
kuat tekan (Compression Strength) dan AC8A hasil 244 309 92
kuat luluh (Yield Strength) dari material Hot Press
AC8A hot press metalurgi serbuk apabila Komposit
AC8A/SiCp
dikuatkan dengan 20% volume SiCp hasil Hot
324 427 105
menjadi komposit AC8A/SiCp. Dimana Press

Pembuatan komposit AC8A…../ Tika Mustika | 165


Sifat mekanik material komposit Hasil perbandingan diatas menunjukkan
mengikuti Rule of Mixture dimana sifat bahwa struktur material hasil dari
mekanik komposit merupakan gabungan mekanisme sinter partikel pada proses
dari sifat mekanik matrik dan penguatnya metalurgi serbuk memberikan kekerasan
sesuai perbandingan fraksi volume dan kuat tekan yang lebih tinggi
keduanya [18]. Adanya sifat kuat luluh yang dibandingkan struktur material dengan
lebih tinggi pada komposit AC8A/SiC mekanisme pertumbuhan butir pada proses
dibandingkan AC8A hot press metalurgi cor. Fraktografi menggunakan SEM dari
serbuk, dapat terlihat pula dari bentuk fisik retakan setelah dilakukan uji tekan
spesimen setelah uji tekan dimana terhadap komposit AC8A/SiCp
komposit AC8A/SiCp pada Gambar 6.b diperlihatkan pada Gambar 7 dan 8.
memiliki bagian retak yang relatif jauh Pada Gambar 7 dapat dilihat penjalaran
lebih sedikit dari AC8A pada Gambar 6.a , retakan terdapat pada bagian aluminium
bahkan retakan yang terjadi masih sulit serta pada jalur yang melintasi bagian
untuk dipisahkan tanpa dilakukannya partikel SiC yang retak. Pada Gambar 8
penekanan lebih lanjut. Terbentuknya sifat terlihat bahwa retakan-retakan yang terjadi
mekanis demikian diduga merupakan tidak melewati sisi permukaan ikatan
pengaruh dari deformation strengthening aluminium dengan keramik. Hal ini
yang terjadi pada partikel AC8A dan SiC menunjukkan bahwa terjadi ikatan
pada proses hot press yang berpengaruh permukaan yang baik antara logam
terhadap berkurangnya sifat britel AC8A aluminium dengan keramik SiC. Ikatan
sehingga meningkatkan sifat kuat luluh permukaan tersebut mempunyai peran
komposit AC8A/SiCp. Berdasarkan grafik dalam meningkatkan kekuatan komposit
hasil uji tekan pada Gambar 5 terlihat AC8A/SiCp.
regangan antara AC8A dan komposit Secara umum metoda hot press
AC8A/SiCp tidak ada perbedaan, berarti metalurgi serbuk tanpa pengkondisian
selain terjadi peningkatan kekuatan juga udara dengan bahan baku AC8A hasil
terjadi peningkatan ketangguhan matrik penghalusan gram dari ingot AC8A cor,
setelah menjadi komposit AC8A/SiCp. dapat menghasilkan komposit AC8A/SiCp
Perlu penelitian lebih lanjut untuk melihat dengan ikatan permukaan matrik dengan
pengaruh proses hot press terhadap penguat yang baik, serta menghasilkan
peningkatan ketangguhan pada material material yang lebih tangguh dimana
komposit tersebut. memiliki kekerasan dan kuat tekan dan
Perbandingan sifat mekanis AC8A hasil kuat luluh yang lebih tinggi dibandingkan
hot press metalurgi serbuk dengan AC8A material AC8A tanpa penguat SiC dari
hasil cor menunjukkan bahwa baik hasil hot press metalurgi serbuk.
kekerasan maupun kuat tekan AC8A hasil
hot press metalurgi serbuk sebesar 92 HV
dan 309 MPa adalah lebih tinggi
dibandingkan AC8A hasil cor sebesar 73
HV dan 230 MPa, namun kuat luluh AC8A
hot press metalurgi serbuk sebesar 244
MPa jauh lebih rendah dibandingkan
AC8A cor sebesar 383 MPa. Sifat material
demikian mengikuti sifat material pada
umumnya dimana material dengan sifat
kekuatan yang tinggi cenderung memiliki
sifat keuletan yang rendah, demikian pula Gambar 7. Alur retakan pada komposit
sebaliknya. AC8A/SiCp

166 | Majalah Metalurgi, V 26.3.2011, ISSN 0126-3188/ hal 161-168


2. Sifat mekanis komposit AC8A/SiCp
adalah : Kuat Tekan (Compression
Strength) 427 MPa, Kuat Luluh (Yield
Strength) 324 MPa dan Kekerasan
Vickers 105 HV.

DAFTAR PUSTAKA

[1] K.U. Kainer. 2006. Basic Of Metal


Matrix Composites: Metal matrix
composites custom-mate materials for
Gambar 8. Alur retakan pada komposit automotive and aerospace
AC8A/SiCp engineering. Weinhelm : WILEY
VCH & CO. KgaA.
Pada Gambar 7 dapat dilihat penjalaran [2] M. Zainuri, Eddy S. Siradj, dkk. 2008.
retakan terdapat pada bagian aluminium Pengaruh Pelapisan Permukaan SiC
serta pada jalur yang melintasi bagian dengan oksida Metal terhadap
partikel SiC yang retak. Pada Gambar 8 Modulus Elastisitas Komposit Al/SiC.
terlihat bahwa retakan-retakan yang terjadi Makara Sains Volume 12. Indonesia :
tidak melewati sisi permukaan ikatan UI.
aluminium dengan keramik. Hal ini [3] M. Zainuri. 2009. Pengaruh Pelapisan
menunjukkan bahwa terjadi ikatan Tipis Metal oksida pada Permukaan
permukaan yang baik antara logam Partikel SiC terhadap Interaksi
aluminium dengan keramik SiC. Ikatan Interfacial Komposit Al-SiCp dengan
permukaan tersebut mempunyai peran proses pembuatan Cold Compacting.
dalam meningkatkan kekuatan komposit Disertasi Ph.D. Dept. Metalurgy and
AC8A/SiCp. Material University of Indonesia.
Secara umum metoda hot press [4] M. Saleh, M. Zainuri. 2009. Pengaruh
metalurgi serbuk tanpa pengkondisian Pelapisan Oksida SiO2 pada
udara dengan bahan baku AC8A hasil permukaan partikel SiC terhadap
penghalusan gram dari ingot AC8A cor, kualitas ikatan antar muka komposit
dapat menghasilkan komposit AC8A/SiCp Al-SiC. Seminar Nasional
dengan ikatan permukaan matrik dengan Pascasarjana IX ITS. Surabaya.
penguat yang baik, serta menghasilkan [5] T. Mustika, B. Soegiyono dkk. 2011.
material yang lebih tangguh dimana Investigation of Mechanical
memiliki kekerasan dan kuat tekan dan Properties of Hot pressed Aluminium
kuat luluh yang lebih tinggi dibandingkan Alloy Composites (AC8A/SiCp)
material AC8A tanpa penguat SiC dari Affected by Reinforcement Coating.
hasil hot press metalurgi serbuk. International Seminar on Applied
Technology, Science, and Art. (3rd
KESIMPULAN APTECS 2011). Surabaya.
[6] J.A. Aguilar-Martinez, M.B.
1. Proses hot press metalurgi serbuk pada Hernandez, dkk. 2007. Effect of
lingkungan udara yang tidak particle size and Mg content on the
dikondisikan, menggunakan bahan baku processing parameters of Al-Si-
serbuk dari penghalusan gram ingot Mg/SiCp composites processed by
AC8A diperkuat 20% volume partikel pressureless infiltration. Revista
SiC, mampu menghasilkan komposit Mexicana De Fisica 53 (3). Mexico.
AC8A/SiCp yang mempunyai struktur [7] H.V.Atkinson, S.Davies. 2000.
mikro yang padat. Fundamental Aspects of Hot Isotatic

Pembuatan komposit AC8A…../ Tika Mustika | 167


Pressing : An Overview, Metalurgical [14] Jin Peng, Xiao Bolu dkk. 2011. Efeect
and Material Transactions A. 31A. of Hot Pressing Temperature on
[8] Sayed Moustafa, Walid Daoush dkk. Microstructure and Mechanical
2011. Hot forging and Hot Pressing of Properties of SiC Particle Reinforced
lSi Powder Compared to Conventional Aluminium Matrix Composites. China:
Powder Metallurgy Route. Materials Acta Metallurgica Sinica.
Science and Application. Egypt : [15] Amir Pakdel, R. Rahmanifard dkk.
SciRes. 2007. Effect of Hot Extrusion
[9] Hasan Callioglu, Ismail Ozdemir dkk. Temperature on Particle Breakage
2011. Effects of cold pressing and and Fractography of Silicon Carbide
extrussion on the microstructures and Reinforced Al-6061 Alloy Composite
mechanical properties of SiC and B4C Materials. Proceedings of 8th
reinforced Alumix-231 alloys. International Fracture Conference.
Scientific Research and Essays Vol Turkey.
6(6). Turkey : Academic Journals. [16] Jonathan E. Spowart, Benji maruyama
[10] Min Song, Yue-hui He. 2010. Effects dkk. 2005. Methode for Improving
of Di-pressing pressure andextrusion Tensile Properties ocl/SiC
on the microstructures and Composites. USA.
mechanical properties of SiC [17] Song Min. 2009. Effects of volume
reinforced pure aluminium fraction of SiC particles on
composites. Materials and Design 31. Mechanical properties of SiC/Al
Elsevier Ltd. composites. China : Trans. Nonferrous
[11] Gu Wan Li. 2006. Bulk Al/SiC met. Soc.
nanocomposite prepared by ball [18] Hyoung Seop Kim, Sun Ig Hong dkk.
milling and hot pressing method. 2001. On the rule of mixtures for
Transaction of Nonferrous Metals predicting the mechanical properties
Society of China. China: Science of composites with homogeneously
Press. distributed soft and hard particles.
[12] Toto Rusianto. 2009. Hot Pressing Journal of Material Processing
Metalurgi Serbuk Aluminium dengan Technology 112.
Variasi Suhu Pemanasan. Jurnal
Teknologi Volume 2 No.1. RIWAYAT PENULIS
[13] T. Mustika, B. Soegiyono dkk.. 2011.
Microstructure and Properties of Open Tika Mustika, lahir pada tanggal 15
Air Hot Pressed Al/SiCp Composites. Januari 1968. Sarjana S1 Teknik Mesin,
Proceeding of the 1st International Waseda University, Jepang dan
Conference on Materials Engineering melanjutkan S2 Manajemen Industri ,
(ICME and 3rd AUN/SEED-Net Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Regional Conference on Materials Saat ini bekerja sebagai peneliti pada
(RCM). Yogyakarta. Badan Pengkajian Pusat Teknologi
Material BPPT

168 | Majalah Metalurgi, V 26.3.2011, ISSN 0126-3188/ hal 161-168


Indeks Penulis

A I
Agung Imaduddin 117 I N. Jujur 161
Agus Budi Prasetyo 123 I Nyoman Gede PA 149
Andika Widya Pramono 131,137
Anton Suryantoro 131,137
N
Nurhayati Indah Ciptasari 137
B
B. Soegiyono 161
Budi Priyono 153 P
Pius Sebleku 137
Puguh Prasetiyo 123
E
Efendi Mabruri 149
S
Solihin 149
Sri Mulyaningsih 153
F
F. Firdiyono 137
T
T. Mustika 161

Indeks |
| Majalah Metalurgi, V 26.3.2011, ISSN 0126-3188
Indeks

B
Back-reflection Laue 117, 120 N
Nano dalam tabung 137
Nano-powder-in-tube 137, 148
E Nb3Sn 137
Elastisitas 131, 172 Nikel mengandung bijih besi (NCPI/NPI)
Elektroplating 153, 154, 158 137
Energi bebas Ginzburg Landau 131 NMR 137
Equal Angular Channel Pressing 149

P
H Paduan Ni-Mo 153, 155, 159
Hot press tanpa pengkondisian udara 161 Pendekatan Cahn-Hilliard 131

K R
Komposit Matrik Aluminium 161, 162, Reduksi 123, 125, 126, 127, 128, 129,
163 130, 149
Konsentrat 123, 126, 127, 128, 129
Kristal tunggal 117, 118, 120
S
Sub-Grain 149, 151, 152
L Saprolit 123, 126, 127, 129
Lapisan tahan temperatur tinggi 57, 153 Severe Plastic Deformation 149, 150, 151,
Laterit kadar rendah 123, 124, 125, 152
126,127, 129 Struktur kisi 131
Low temperature superconductor 137 Superkonduktor Cu-Nb-Sn 137, 138
LSMO 327 117, 118, 119, 120 Superkonduktor temperatur rendah 137

M T
Maglev 137 Tailing 123, 126, 127, 128, 129
Magnetik separator 123
MRI 137

Indeks |
| Majalah Metalurgi, V 26.3.2011, ISSN 0126-3188
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
PUSAT PENELITIAN METALURGI
Kawasan PUSPIPTEK Serpong 15314, Tlp.021-7560911 Fax. 021-7560553

PANDUAN BAGI PENULIS

1. Penulis yang berminat menyumbangkan hasil karyanya untuk dimuat di dalam majalah
Metalurgi, diharuskan mengirim naskah asli dalam bentuk final baik hardcopy atau
softcopy (dalam file doc), disertai pernyataan bahwa naskah tersebut belum pernah
diterbitkan atau tidak sedang menunggu penerbitannya dalam media tertulis manapun.
2. Penulis diminta mencantumkan nama tanpa gelar, afiliasi kedudukan dan alamat emailnya
setelah judul karya tulisnya, dan ditulis dengan Times New Roman (TNR), jarak 1 spasi,
font 12.
3. Naskah harus diketik dalam TNR font 12 dengan satu (1) spasi. Ditulis dalam bentuk
hardcopy dengan kertas putih dengan ukuran A4 pada satu muka saja. Setiap halaman
harus diberi nomor dan diusahakan tidak lebih dari 30 halaman
4. Naskah dapat ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, harus disertai dengan
judul yang cukup ringkas dan dapat melukiskan isi makalah secara jelas. Judul ditulis
dengan huruf kapital menggunakan TNR font 14 dan ditebalkan. Untuk yang berbahasa
Indonesia, usahakanlah untuk menghindari penggunaan bahasa asing.
5. Isi naskah terdiri dari Judul naskah, Nama Pengarang dan Institusi beserta email,
Intisari/Abstract, Pendahuluan, Tata Kerja/Prosedur Percobaan, Hasil Percobaan,
Pembahasan, Kesimpulan dan Saran, Daftar Pustaka, Ucapan Terimakasih dan Riwayat
Hidup. Pakailah bahasa yang baik dan benar, singkat tapi cukup jelas, rapi, tepat dan
informatif serta mudah dicerna/dimengerti. Sub judul ditulis dengan huruf kapital TNR font
12, ditebalkan tanpa penomoran urutan sub judul, misalnya :
PENDAHULUAN
PROSEDUR PERCOBAAN, dan seterusnya.
6. Naskah harus disertai intisari pendek dalam bahasa Indonesia dan abstract dalam bahasa
Inggris ditulis TNR 10 jarak 1 spasi diikuti dengan kata kunci/keywords ditulis miring. Isi
dari intisari/abstract merangkum secara singkat dan jelas tentang :
• Tujuan dan Ruang Lingkup Litbang
• Metoda yang Digunakan
• Ringkasan Hasil
• Kesimpulan
7. Isi pendahuluan menguraikan secara jelas tentang :
• Masalah dan Ruang Lingkup
• Status Ilmiah dewasa ini
• Hipotesis
• Cara Pendekatan yang Diharapkan
• Hasil yang Diharapkan
8. Tata kerja/prosedur percobaan ditulis secara jelas sehingga dapat dipahami langkah-
langkah percobaan yang dilakukan.
9. Hasil dan pembahasan disusun secara rinci sebagai berikut :
• Data yang disajikan telah diolah, dituangkan dalam bentuk tabel atau gambar, serta diberi
keterangan yang mudah dipahami. Penulisan keterangan tabel diletakkan di atas tabel,
rata kiri dengan TNR 10 dengan spasi 1. Kata tabel ditulis tebal. Akhir ketrangan tidak
diberi tanda titik .
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
PUSAT PENELITIAN METALURGI
Kawasan PUSPIPTEK Serpong 15314, Tlp.021-7560911 Fax. 021-7560553

PANDUAN BAGI PENULIS

Contoh : Tabel 1. Harga kekerasan baja SS 316L


Penulisan keterangan gambar ditulis di bawah gambar, rata kiri dengan TNR 10 jarak 1
spasi, format “in line with text”. Kata gambar ditulis tebal. Akhir ketrangan tidak diberi
tanda titik.
Contoh : Gambar 1. Struktur mikro baja SS 316L
• Pada bagian pembahasan terlihat adanya kaitan antara hasil yang diperoleh dengan
konsep dasar dan atau hipotesis
• Kesesuaian atau pertentangan dengan hasil litbang lainnya
• Implikasi hasil litbang baik secara teoritis maupun penerapan
10. Kesimpulan berisi secara singkat dan jelas tentang :
• Esensi hasil litbang
Penalaran penulis secara logis dan jujur, fakta yang diperoleh
11. Penggunaan singkatan atau tanda-tanda diusahakan untu memakai aturan nasional atau
internasional. Apabila digunakan sistem satuan maka harus diterapkan Sistem Internasional
(SI)
12. Kutipan atau Sitasi
• Penulisan kutipan ditunjukkan dengan membubuhkan angka (dalam format superscript)
sesuai urutan.
• Angka kutipan ditulis sebelum tanda titik akhir kalimat tanpa spasi, dengan tanda kurung
siku dan tidak ditebalkan (bold).
• Jika menyebut nama, maka angka kutipan langsung dibubuhkan setelah nama tersebut.
• Tidak perlu memakai catatan kaki.
• Urutan dalam Daftar Pustaka ditulis sesuai dengan nomor urut kutipan dalam naskah.
Contoh: Struktur mikro baja SS 316L[2].
13. Penyitiran pustaka dilakukan dengan memberikan nomor di dalam tanda kurung. Daftar
pustaka itu sendiri dicantumkan pada bagian akhir dari naskah. Susunan penulisan dari
pustaka sebagai berikut :
1. Buku dengan satu pengarang atau dua pengarang (hanya nama pengarang yang
dibalik) :
[1] Peristiwady, Teguh. 2006. Ikan-ikan Laut Ekonomis Penting di Indonesia : Petunjuk
Identifikasi. Jakarta : LIPI Press.
[2] Bambang, Dwiloka dan Ratih Riana. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta :
Rineka Cipta.
2. Buku dengan tiga pengarang atau lebih
[1] Suwahyono, Nurasih dkk. 2004. Pedoman Penampilan Majalah Ilmiah Indonesia.
Jakarta : Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah, LIPI.
3. Buku tanpa nama pengarang, tapi nama editor dicantumkan.
[1] Brojonegoro, Arjuno dan Darwin (Ed.). 2005. Pemberdayaan UKM melalui Program
Iptekda LIPI, Jakarta : LIPI Press.
4. Buku tanpa pengarang, tapi ditulis atas nama Lembaga.
[1] Pusat Bahasa Departemen Pendidikan dan Nasional. 2006. Kamus Besar bahasa
Indonesia Jakarta : Balai Pustaka.
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
PUSAT PENELITIAN METALURGI
Kawasan PUSPIPTEK Serpong 15314, Tlp.021-7560911 Fax. 021-7560553

PANDUAN BAGI PENULIS

5. Artikel dari Jurnal/majalah dan koran (bila tanpa pengarang)


[1] Haris, Syamsudin. 2006.,,Demokratisasi Partai dan Dilema Sistem Kepartaian di
Indonesia”. Jurnal Penelitian Politik.: 67-76 Jakarta.
6. Artikel dari bunga rampai
[1] Oetama, Yacob. 2006.,, Tradisi Intelektualitas, Taufik Abdullah, Jurnalisme Makna”.
Dalam A.B. Lapian dkk. (Ed.), Sejarah dan Dialog Peradaban. Jakarta : LIPI Press.
7. Bahan yang belum dipublikasikan atau tidak diterbikan
[1] Wijana, I dewa Putu. 2007.,,Bias Gender pada Bahasa Majalah Remaja”. Tesis,
Fakultas Ilmu Budaya Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.

8. Bahan yang belum dipublikasikan atau tidak diterbikan


[1] Wijana, I dewa Putu. 2007.,,Bias Gender pada Bahasa Majalah Remaja”. Tesis,
Fakultas Ilmu Budaya Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.
9. Tulisan Bersumber dari Internet
[1] Rustandy, Tandean. 2006 “Tekan Korupsi Bangun Bangsa”.
(http://www.kpk.go.id/modules/news/article.php?storyid=1291, diakses 14 Januari
2007)
14. Ucapan terimakasih ditulis dengan huruf kapital TNR font 12 dan ditebalkan. Isi dari
ucapan terimakasih ditulis dengan TNR 12 dan spasi 1.
15. Naskah yang dinilai kurang tepat untuk dimuat di dalam majalah akan dikirim kembali
kepada penulis. Saran-saran akan diberikan apabila ketidak tepatan tersebut hanya
disebabkan oleh format atau cara penyajian.
16. Penulis bertanggung jawab penuh atas kebenaran naskahnya.
17. Setiap penerbitan tidak ada dua kali atau lebih penulis utama yang sama. Apabila ada, salah
satu naskahnya penulis utama tersebut ditempatkan pada penulis kedua.

Serpong, 8 Juni 2009


Redaksi Majalah Metalurgi

Você também pode gostar