Você está na página 1de 4

Mei 2018 di kalitengah kecamatan pancur kabupaten rembang terjadi perilaku menyimpang anak

penerima PKH. kejadian bermula dari anak yang bernama kisin salah dalam memilih pergaulan
sehinggan anak yang awalnya berperilaku baik berubah menjadi menyimpang. suatu hari ia bersama
dodo,dodi dan didon teman diluar desa bermain bersama sepulang sekolah karena mereka satu sekolah
disalah satu sekolah menengah pertama di kecamatan pancur. mereka bermain bersama menggunakan
sepeda motor. siang itu mereka memiliki rencana untuk bermain bersama minum-minuman bersama,
karena si kisin ini tidak memiliki uang maka ia menghutang bensin dengan tetangga. setelah mereka
berkumpul, ternyata si dodo bercerita kalau ia tak punya bensin, nah datanglah si dodi yang memiliki
inisiatif untuk menyuruh dodo mengambil bensin si kisin. kemudian dodo bilang ke kisin, akhirnya kisin
bercerita bahwa ia juga tidak punya bensin tadi saja menghutang, datanglah di didon yang orangtuanya
penjual bensin dan sepedah motornya selalu penuh. si dodo akhirnya meminta si didon dan tidak
diperbolehkan, saat si didon lena meninggalkan motornya si dodo menyuruh kisin untuk mengambil
bensin di motornya didon dengan alasan sudah meminta izin, akhirnya diambil bensin tersebut oleh si
kisin. perbuatan ini diketahui oleh orang tua si didon pak maman yang pada saat itu ingin bepergian,
dimarahilah si kisin oleh orangtuanya si didon, dan kasus tersebut diadukan oleh orangtua si didon ke
pihak sekolah. akhirnya sekolah mengusut kejadian tersebut dan anak yang terlibat semua mengarah ke
si kisin yang pada dasarnya ia sebagai korban namun dalam hal ini sebagai terdakwa. Akhirnya si kisin
mau tidak mau mengakui semua perbuatan itu walaupin pada aslinya tidak,karena ia sudah merasa
geram dipojokkan semua orang, diberikanlah sanksi untuk di skor dari sekolah karena meurut teman lain
menjelaskan bahwa si kisin juga pernah minum-minuman keras di sekolah. Dengan di skornya kisin
memberikan dampak buruk bagi kisin, ia merasa malu bersalah tapi sebenarnya bukan kesalahan dia.
akhirnya memutuskan untuk tidak sekolah karena alasan malu. berbagai cara dilakukan untuk membuat
kisin sekolah lagi tetapi gagal, kemudian saya sebagai pendamping melakukan koordinasi dengan
sekolah untuk mempertimbangkan kembali skor yang diberikan kepada anak tersebut. Sekolah
memberikan kesempatan untuk kisin sekolah lagi disana, namun yang terjadi kisin tidak mau untuk
kembali ke sekolah tersebut dan bahkan tidak mau sekolah dengan alasan malu. Pendamping melakukan
pendekatan dan , mencoba mendekati kisin dengan berbagai cara, saya mengajak keluar bertemu
dengan anak-anak jalanan yang ngamen di salah satu taman dekat dengan desa. Saya mencontohkan
betapa ruginya menjadi anak yang tidak bersekolah, masa depannya, kebahagiaanya sangat minim
sekali. saya juga mengajak kisin untuk bertemu salah satu murid kejar paket, pergi kesekolah lain yang
lebih dekat. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran bahwa tidak semua sekolah seperti
sekolahnya dulu, dan dia bisa melihat secara langsung bagaimana proses belajar dilain sekolah. Karena
pendamping menginginkan tetap sekolah baik dengan kembali kesekolah dulu atau pindah sekolah. Saya
setiap seminggu sekali bertemu kisin dirumah untuk bertanya rencana yang ingin dilakukan, sembari
memberikan semangat untuk dapat sekolah lagi. Dan solusi terakhir yang pendamping berikan kepada
kisin adalah dengan pindah sekolah yang ia inginkan. Harapanya dengan dia memilih sekolahan sendiri
sesuai dengan keinginan maka dapat mengembalikan semangat bersekolahnya lagi.dengan pemberian
motivasi dari berbagai pihak akhirnya ia sepakat dan mau untuk kembali sekolah lagi dengan syarat
pindah sekolah. Dan sampai sekarang keaktifannya dalam belajar mengalami kenaikan yang sangat
signifikan.

Teori yang relevan dari kasus satu ialah


1. Teori Social Learning (Pembelajaran Sosial)

Teori ini mengatakan bahwa orang dapat mempelajari informasi baru dan perilaku dengan cara
melihat orang lain (belajar observasional). Konsep dasar dari teori ini adalah bahwa orang-orang dapat
belajar melalui observasi atau pengamatan, kemudian dilanjutkan dengan peniruan. Mereka mengubah
perilakunya melalui penyaksian terhadap bagaimana orang lain merespon sebuah stimulus tertentu.
Teori ini menjelaskan bagaimana kita dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan melalui penguat dan
pembelajaran observasional.

2. • Teori Motivasi

Motivasi pada dasarnya merupakan alasan untuk bertindak atau dorongan manusia untuk
mencapai tujuannya. Motivasi juga merupakan suatu proses untuk mempengaruhi orang lain untuk
melakukan sesuatu sesuai dengan yang kita inginkan. Teori motivasi menjelaskan bagaimana alasan bisa
muncul pada diri seseorang. Seseorang dapat bertindak jika dia telah memiliki motivasi. Apabila
seseorang tidak bertindak, maka motivasinya terhambat. Ada dua hal yang menyebabkan terhambatnya
motivasi seseorang, yaitu ketakutan dan malas. Agar motivasi meningkat, maka hambatan-hambatan
tersebut harus dikurangi. teori sangat cpocok untuk diterapkan sebagai penyemangat dan penggerak
masyarakat.

3. Teori Reality Construction (Konstruksi Realitas)


Teori ini mengandung pemahaman bahwa realitas atau kenyataan dibangun secara sosial. Realitas
merupakan hasil ciptaan manusia melalui kekuatan konstruksi sosial terhadap dunia sosial di
sekelilingnya. Realitas sosial tercipta, dipertahankan, dan diubah melalui tindakan dan interaksi
manusia. Oleh karena itu, manusia merupakan produk masyarakat. Dalam teori ini juga, dibedakan
antara pengetahuan dan realitas. Pengetahuan merupakan kepastian bahwa realitas itu riil adanya
dan memiliki karakteristik khusus dalam kehidupan sehari-hari. Sementara realitas merupakan
kualitas dari kenyataan yang memiliki keberadaan dan tidak bergantung pada kehendak manusia.
Intinya, teori ini menjelaskan bahwa apa yang ada di dunia dalam kehidupan sehari-hari
merupakan kenyataan yang ditafsir oleh manusia. Salah satu contoh realitas sosial di masyarakat
adalah kenakalan remaja. Kenakalan remaja disebabkan oleh manusia sendiri. Manusialah yang
menciptakan maraknya kenakalan remaja dan hancurnya moral generasi muda bangsa. Maraknya
kenakalan remaja disebabkan oleh perbuatan anak remaja sendiri yang bertentangan dengan
norma.
Teori ini penting untuk dijadikan landasan pekerja sosial profesional. Dengan memahami
bagaimana kenyataan sosial itu dibangun, pekerja sosial dapat mencari penyelesaian masalah
dengan memfasilitasi masyarakat agar masyarakat mampu berubah menuju perubahan yang lebih
baik. Sebelum upaya tersebut dilakukan, pekerja sosial profesional membutuhkan landasan teori.

Deskripsi Teori
1. Teori Social Leraning (Pembelajaran Sosial )

Teori pembelajaran sosial sangat cocok digunakan oleh pekerja sosial untuk mengatasi kasus 1 diatas.
karena pada kasus tersebut klien sukarela diarahkan peksos untuk melihat keadaan luar, belajar dari
orang lain yang sukses yang berawal dari permasalahan yang tidak jauh dengan yang dihadapi oleh klien.
Sehingga dengan adanya pemberian contoh secara langsung dengan klien maka diharapkan klien dapat
meniru dan mempraktekkan apa yang telah dicontohkan oleh peksos. Dalam kasus ini peksos
mencotohkan bahwa ada seseorang anak dengan kasus yang berbeda yaitu tidak memiliki orang tua
sehingga ia harus banting tulang sendiri supaya bisa sekolah, namun apalah daya ia tetap tidak bisa
melanjutkan sekolah. Orang tersebut akhirnya ikut kejar paket untuk memenuhi kebutuhan yang
tertunda tersebut, lulus lah ia dari sekolah kejar paket dan kemudian sekarang menjadi manajer dislah
satu koperasi didaerahnya dan bisa sukses. Dengan dihadapkan langsung dengan yang bersangkutan
diharapkan klien dapat tergugah hatinya untuk berubah, dan menirukan apa yang telah dilakukan oleh
orang tersebut

2. Teori Motivasi

Motivasi atau dukungan sangat dibutuhkan oleh klien, karena dengan adanya persoalan tersebut maka
mental klien akan terjadi perubvahan sehingga dapat menyebabkan minimnya tingkat kepercayaan diri
klien terhadap suatu hal. Oleh karena itu dibutuhkan motivasi dari berbagai kalangan baik dari orangtua,
peksos maupun orang lain yang memiliki rasa kepedulian. Kita terus menyemangati, setiap bertemu
dengan klien kita sapa dan bertanya, bagaimana kabarnya, sekolahnya, kerjanya. Sehingga dia akan
merasa dibutuhkan dan diperhatikan dan memiliki pandangan untuk selalu tetap melanjutkan apa yang
telah disarankan sehingga ketika bertemu pendamping dia memiliki jawban pasti dan tanpa adanya rasa
malu.

3. Teori Reality Konstruction

Teori reality construction telah dilakukan pendamping. Pendamping membantu menyelesaikan perilaku
menyimpang anak dengan mengumpulkan info permasalahan dari berbagai kalangan keluarga, guru,
teman sebaya. Setelah memiliki informasi yang akurat, pendamping memberikan pengarahan dan
mengajak kerjasama untuk mencapai perubahan klien. TKS melibatkan semua unsur tersebut dengan
tujuan motivasi akan bermunculan dari berbagai kalangan yang ada disekitar klien. TKS bekerjasama
dengan orang-orang yang dianggap penting oleh klien , orang-orang yang dianggap tempat mengadu
oleh klien untuk dapat memberikan nasihat, mendekati klien supaya dapat merubah keputusan dan
menjalankan keputusan dengan baik dan bertanggung jawab.

Dasar penggunaan teori adalah keterkaitan antara deskripsi teori dengan permasalahn yang dihadapi
oleh klien, sehingga teori tersebut diterapkan oleh pekerja sosial guna memecahkan masalah yang
dihadapi oleh klien. Teori pembelajaran sosial diterapkan guna untuk memberikan gambaran secara
langsung sehingga dapat merubah mindset dari klien selama ini. Kaena pembelajaran langsung lebih
berarti daripada kita memberikan pembelajaran yang membuat klien berfikir dan membayangkan. Yang
dibutuhkan adalah kenyataan bukan andai-andai yang memunculkan banyak pemikiran. Dasar teori yang
kedua yaitu teori motivasi, ini sangat cocok sekali diterapkan karena yang dibutuhkan klien yang sedang
mengalami perilaku menyimpang adalah dukungan, semangat bukan hujatan atau cacian. Ketika
pendamping semangat dalam membantu permasalahan yang dihadapi maka sedikit banyak akan
berdampak pada pola fikir anak, ia akan merasa ada tanggung jawab sendiri karena sudah merasa
diperhatikan dan dibutuhkan. Teori yang ketiga yaitu reality construction yang menjadi puncak
pemecahan masalah untuk klien. Karena disini pendamping terjun secara langsung mengetahui
permasalahan yang terjadi dan dapat memberikan solusi dari permasalahan yang terjadi.

Você também pode gostar