Você está na página 1de 5

PENJAMINAN EMISI (UNDERWRITING)

Penjamin emisi efek(“Underwriter”) merupakan salah satu kegiatan pokok dari


perusahaan efek (securities company),yang mengadakan kontrak dengan
emiten(issuer) untuk melakukan penawaran umum melalui pasar modal bagi
kepentingan emiten.Peran serta tanggung jawab penjamin emisi sangatlah penting
dalam melakukan due diligent di samping upaya untuk mensukseskan penjualan efek
kepada masyarakat investor baik di dalam maupun di luar negeri sehingga dana hasil
efek yang terhimpun dapat dimanfaatkan bagi pengembangan usahanya

Peran penjamin emisi


Penjamin emisi di dalam proses go public mempunyai beberapa fungsi utama
sebagai berikut :
1.Memberikan jasa/konsultasi kepada emiten dalam persiapan go public.
Disini penjamin emisi merupakan mitra dalam membuat perencanaan,pelaksanaan
serta pengendalian proses emisi(dari persiapan dokumen emisi sampai pada penjualan
efek di pasar perdana
2.Menjamin efek yang diterbitkan oleh emiten(bukan menjamin kualitas efek),dalam
arti bahwa penjamin emisi bertanggungjawab atas keberhasilan penjualan seluruh
saham emiten kepada masyarakat luas
3.Dalam melakukan kegiatan promosi dan pemasaran efek yang diterbitkan oleh
emiten,dalam hal ini penjamin mempunyai tugas yang tidak kalah pentingnya dengan
kedua fungsi terdahulu.karena masyarakat investor perlu memperoleh informasi
secara baik
Melihat peran dan fungsi underwriter tersebut di atas, maka keberhasilan suatu
emisi efek jelas sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan pengalaman penjamin emisi
terutama dalam pemasaran.Penjaminan emisi efek (underwriting) senantiasa berkaitan
dengan risiko yang dapat dihadapi oleh underwriter terutama apabila emisi dalam jumlah
yang cukup besar. Perhitungan clan perkiraan mengenai kemampuan atau kekuatan pasar
yang Icurang tepat akan menimbulkan risiko terhadap tidak berhasilnya suatu emisi efek
yang pada gilirannya akan mengakibatkan tanggung jawab penjamin emisi atas
penjualan efek yang diemisikan tersebut. Oleh karena itu, pelaksanaan penjamin emisi
efek, umumnya dilaluikan dalam suatu sindikasi yang terdiri atas kalangan
penjamin emisi.
Untuk maksud ini perlu dilakukan pendesainan dan pendistibusian informasi
secara menarik,akurat dan up to date.Dengan demikian peranan penjamin emisi adalah
sebagai mediator antara perusahaan yang mencari dana jangka panjang dengan
masyarakat investor yang menginvestasikan dananya dalam sekuritas guna
memperoleh keuntungan dimasa mendatang.Selain itu,juga ikut menggarap
pembentukan harga efek yang ditawarkan di pasar perdana.Kewajaran harga efek
tersebut teruji melalui mekanisme harga di bursa,yakni melalui proses Tarik-menarik
antara kekuatan permintaan beli dan penawaran jual dari efek tersebut

Dilihat dari masing-masing fungsi dan tanggung jawab dalam sindikasi penjamin
emisi maka underwriter dapat digolongkan sebagai berikut:

A . Penjamin Utama Emisi (Lead Underwriter)


Lead underwriter dengan emiten membuat suatu perikatan dalam suatu perjanjian
penjaminan emisi efek. Dalam perjanjian tersebut penjamin emisi menjamin menjual efek
clan pembayaran seluruh nilai efek.Apabila dalam suatu emisi terdapat lebih dari satu
penjamin emisi utama, maka penjamin dilakukan secara bersama.

Tugas pokok Penjamin Utama Emisi adalah sebagai berikut:


a. Menjamin penjualan emisi efek clan pembayaran keseluruhan nilai efek yang
diemisikan kepada emiten.
b. Mewakili para penjamin emisi efek dalam hubungannya dengan emiten clan pihak
ketiga.
c. Menetapkan bagian kewajiban masing-masing bagian emisi efek sesuai
dengan ketentuan yang telah disepakati dalam perjanjian antara penjamin emisi.
d. Mengumpulkan semua hasil penjualan efek yang dilakukan oleh para penjamin peserta
emisi dan para agen penjual pada tanggal setelah masa penutupan penawaran urn urn.
e. Menyerahkan hasil penjualan efek kepada emiten serta membayar efek yang
tidak habis terjual tepat pada tanggal yang disepakati.

B. Penjamin Pelaksana Emisi (Managing Underwriter)


Seperti disebutkan bahwa dalam suatu emisi bisa saja terdapat lebih dari satu lead
undenvriter. Apabila hal tersebut terjadi, maka di antara mereka hanis dipilih satu
atau lebih yang akan bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi atau managing
underwriter. Penjamin pelaksana emisi dalam suatu proses emisi memiliki tugas
sebagai berikut:
a. Mengatur pengelolaan serta penyelenggaraan emisi efek.
b. Mengoordinasikan seturuh penjamin emisi dalam hal pelaksanaan penjaminan efek,
serta kegiatan-kegiatan lainnya sesuai dengan kewajiban para penjamin emisi efek.

3. Penjamin Peserta Emisi (Co-underwriter)


Fungsi co-underwriter in] adalah ikut menjamin penjualan dan pembayaran nilai efek
sesuai dengan porsi efek yang diberikan kepadanya yang diikat dengan suatu
perjanjian penjaminan emisi dan dalam pelaksanaan suatu emisi co-underwriter tidak
bertanggung jawab langsung kepada emiten, tetapi kepada leacd underwriter.
Kerja sama antara penjamin emisi efek yaitu sebagai lead, managing dan co-
underwriter diwujudkan dalam suatu perjanjian antar mereka yang disebut dengan
Perjanjian Antarpenjamin Emisi. Selanjutnya, penjamin emisi efek setelah
memisahkan jum(ah porsi yang akan langsung ditawarkan sendiri kepada investor,
dapat juga mempergunakan jasa perusahaan-perusahaan broker atau perusahaan efek
sebagai agen penjual (selling agent) untuk melaksanakan penjualan
efek yang sebenarnya merupakan bagian underwriter yang bersangkutan. Ikatan kerja
sama antara penjamin emisi dengan agen penjual tersebut dilakukan atas dasar suatu
perjanjian yang disebut Perjanjian Agen Penjual.

Jasa Penjaminan Emisi


Dalam melaksanakan fungsi penjaminan emisi, underwriter memperoleh pembayaran
dari emiten yang disebut jasa penjamin emisi
atau underwritingfee. Besarnya fee biasanya ditetapkan berdasarkan kesepakatan
antara emiten dengan underwriter yang dinyatakan dalam suatu persentase.
Jumlah fee tersebut dihitung dari nilai penawaran pada pasar perdana.

Jasa-jasa penjamin emisi tersebut terdiri atas:


a. Management fee. Pada dasarnya management fee ini dibayarkan kepada penjamin
pelaksana emisi (managing under-writer).
b. Underwriting fee, yaitu pembayaran fee kepada semua penjamin emisi secara
proporsional artinya besar-kecilnya fee yang dibayarkan tergantung dari besarnya
bagian efek yang dijamin oleh masing-masingunderwriter.
c. Selling fee, yaitu pembayaran fee kepada agen penjual yang ditunjuk (broker atau
perusahaanperusahaan efek) berdasarkan perjanjian agen penjual yang besarnya sesuai
dengan jumlah efek yang terjual.

Jenis Perjanjian Emisi


Penjaminan emisi efek selalu dihadapkan pada kemungkinan risiko. Oleh karena itu,
penjamin emisi benar-benar harus mempelajari dan meneliti seakurat mungkin
mengenai keadaan atau kinerja emiten dan memproyeksi kemampuan dan minat
calon investor terhadap saham atau efek lain yang akan dijamin emisinya. Risiko
maksimum yang akan dihadapi oleh underwriter adalah kemungkinan tidak lakunya
efek yang diemisi. Apabila hal tersebut terjadi, maka underwriter yang
bertanggung jawab dan mengambil alih seluruh efek yang tidak tei jual
tersebut. Dalam praktiknya harga perdana efek akan sangat berpengaruh pada minat
investor untuk membeli suatu saham. Dilihat dari kepentingan emiten, makin tinggi
harga suatu saham di pasar perdana makin memperbesar kemampuan permodalan
dan makin menguntungkan bagi emiten yang bersangkutan. Sebaliknya, dari
sisi underwriter makin tinggi harga perdana suatu saham, maka besar pula risiko
kerugian yang mUmgkin timbul. Dalam mekanisme penjaminan emisi ini
mempertemukan kepentingan masing-masing pihak, underwriter dan emiten,
biasanya dengan melalui negosiasi yang cukup panjang dan alot.

Dalam kegiatan underwriting, dikenal beberapa jenis dan cara penjaminan emisi
sebagai berikut:
a . Kesanggupan penuh (full commitment underwriting)
Full commitment atau sering juga disebutfrrnz commitment underwriting adalah suatu
perjanjian penjamin emisi efek di mana penjamin emisi mengikatkan diri Umtuk
menawarkan efek kepada
masyarakat dan membeli sisa efek yang tidak laku terjual. Dari pengertian tersebut
berlaku ketentuan bahwa underwriter berusaha menjual di pasar perdana kemttdian
membeli efek yang ternyata tidak laku terjual dengan harga yang sama dengan harga
penawaran pada pasar perdana. Ketentuan ini berlaku pada penjaminan emisi di
pasar modal Indonesia. Sedangkan fu1l commitment di Amerika Serikat memiliki
persepsi yang berbeda yaitu underwriter membeli seluruh saham emisi kemudian
menjual kembali kepada investor dengan harga yang tentunya lebih tinggi.

b. Kesanggupan terbaik (best efforts commitments)


Dalam komitmen ini, underwriter akan berusaha semaksimal mungkin menjual efek-
efek emiten, Apabila ada efek yang belum habis terjual underwriter tidak wajib
membelinya dan oleh karena itu mereka hanya membayar semua efek yang
berhasil terjual dan mengembalikan sisanya kepada emiten.

c . Kesanggupan siaga (stand by commitment)


Penjamin emisi menUu•ut komitmen ini adalah underwriter berusaha menawarkan
efek semaksimalnya kepada investor. Kemudian apabila ada sisa yang belum teijual
sampai batas waktu penawaran yang telah ditetapkan, underwriter menyanggupi
membeli sisa efek tersebut dengan harga tertentu sesuai dengan perjanjian yang
besarnya di bawah harga penawaran pada pasar perdana.

d. Kesanggupan semua atau tidak sama sekali (all or none commitment)


Komitmen ini menyatakan bahwa apabila efek yang ditawarkan tersebut ternyata
sebagian tidak terjual, maka penjualan efek tersebut dibatalkan sama sekali. Artinya
bagian efek yang telah laku dipesan oleh investor akan dibatalkan penjualannya dan
semua sisa efek dikembalikan kepada emiten. Selanjutnya, dalam konteks ini dikenal istilah
komitmen minimum atau malcsimum. Komitmen ini mengatur apabila penjualan efek
telah rnencapai batas minimum penjualan yang ditentukan misalnya,
maka underwriter dapat meneruskan penawaran sampai batas maksimum penjualan.
Akan tetapi apabila sampai batas waktu tertentu, efek yang teijual belum memenuhi
ketentuan jumlah minimum niaka penjualan efek dibatalkan.
Audit Penjamin Emisi Efek

Perusahaan efek atau biasanya disebut sekuritas, seringkali menjadi tolak ukur industri
pasar modal di indonesia. Saat ini syarat penambahan modal kerja bersih disesuaikan
(MKBD) yang ditetapkan oleh OJK, membuat banyak perusahaan efek yang memiliki
modal kecil harus memutar modal agar tetap memenuhi persyaratan sebagai Perantara
Pedagang Efek maupun Penjamin Emisi Efek.

Pada dasarnya setiap audit bertujuan untuk mengetahui kinerja operasional suatu
perusahaan. Namun demikian, audit yang dilakukan oleh regulator seperti OJK
bertujuan untuk memastikan kepatuhan perusahaan efek terhadap peraturan-peraturan
yang ditetapkan OJK. Hal ini berguna agar meminimalisir pelanggaran di bidang pasar
modal dalam suatu perusahaan efek (baik dilakukan oleh individu dalam perusahaan
tersebut maupun badan usaha perusahaan efek) yang menyimpan dana dan efek
nasabah.

Tidak sedikit perusahaan efek yang antipati jika dilakukan audit atau pemeriksaan oleh
OJK. Padahal dalam kenyataannya, pemeriksaan tersebut bertujuan melihat kegiatan
operasional yang dilakukan oleh perusahaan efek tersebut, apakah sesuai dengan
standar prosedur yang sudah ditetapkan OJK dalam beberapa peraturan. Sehingga, alur
proses bisnis yang dijalankan sesuai dan tidak terjadi penyimpangan yang terkait dana
dan efek nasabah. Hal ini berguna untuk menjamin kepastian hukum nasabah
perusahaan efek yang berinvestasi di pasar modal.

Setiap perusahaan efek layaknya memenuhi persyaratan sejak awal pendirian


perusahaan efek dan mematuhi kriteria yang ditetapkan oleh OJK agar dalam
menjalankan kegiatan usahanya di masa mendatang semakin mudah untuk mentaati
peraturan-peraturan baru yang dikeluarkan OJK yang menyesuaikan dengan kondisi
industri pasar modal saat ini. Sehingga jika terdapat peraturan baru, maka perusahaan
efek tinggal menyesuaikannya dengan proses bisnis yang dijalankannya.

Cara mudah untuk perusahaan efek menjalani pemeriksaan / audit yang dilakukan OJK
adalah memastikan bahwa semua peraturan OJK telah dijalankan dan sesuai dengan
proses bisnis yang ada di tiap perusahaan efek. Dengan demikian, industri pasar modal
akan berkembang dengan baik jika salah satu sarananya yaitu perusahaan efek atau
sekuritas telah siap secara infrastruktur, sigap terhadap aturan hukum (rule of law), dan
amanah menjalankan bisnisnya yang bermodalkan kepercayaan investor untuk
menginvestasikan uangnya di pasar modal.

Você também pode gostar