Você está na página 1de 32
BAB IIL TINJAUAN PUSTAKA A. Sungai 1, Pengertian Sungai Suatu alur yang panjang di atas permukaan bumi tempat mengalirnya air yang berasal dari hujan disebut alur sungai dan perpaduan antara alur sungai dan aliran air didalamnya disebut sungai (Sosrodarsono, 1984). Sungai merupakan sistem alur alam, dapat terdiri dari satu atau lebih alur-alur yang bertemu atau bercabang. Dengan kondisi fisik alami seperti diatas, sungai akan ‘menjadi terminal dari perjalanan gerakan air di sungai (kuantitas dan kualitas), beserta interaksinya dengan tampang basah sungai, sangat dipengaruhi oleh perjalanan menuju ke sungai tersebut Sungai mempunyai fungsi mengumpulkan curah hujan dalam suatu daerah tertentu (DAS Daerah Aliran Sungai) dan mengalirkannya ke laut Apabila intensitas hujan yang jatuh di suatu DAS melebihi kapasitas dari suatu sungai akan menyebabkan debit sungai meningkat. Apabila debit sungai lebih besar dari kapasitas sungai untuk mengalirkan debit maka akan terjadi luapan Di DAS bagian hulu dimana kemiringan lahan dan kemiringan sungai besar, atau disuatu DAS kecil pada tebing sungai schingga terjadi_ ban kenaikan debit banjir dapat terjadi dengan cepat, sementara pada sungai-sungai besar kenaikan debit terjadi lebih lambat untuk mencapai debit puncak (Triatmodjo, 2008). Air yang mengalir dalam saluran atau sungai dapat berasal dari aliran Kontribusi air permukaan atau dari air tanah yang merembes didasar sung tanah pada aliran sungai disebut aliran dasar (baseflow), sementara total al n disebut debit (runoff). Air yang tersimpan di waduk, danau dan sungai disebut air permukaan (surface water) (Suripin, 2004). 2, Perilaku Sungai Sungai adalah suatu saluran drainase yang terbentuk secara alamiah. Akan tetapi disamping fungsiny: fa sebagai saluran drainase (alam) dan dengan adanya air yang mengalir di dalamnya, sungai menggerus tanah dasarnya secara terus-menerus sepanjang masa exsistensinya dan terbentuklah lembah- lembah sungai. Volume sedimen yang sangat besar yang dihasilkan dari keruntuhan tebing-tebing sungai di daerah pegunungan dan tertimbun di dasar sungai tersebut, terangkut ke hilir oleh aliran sungai. Karena di daerah pegunungan kemiringan sungainya curam, gaya tarik aliran airnya cukup besar. Tetapi setelah aliran sungai mencapai dataran, maka gaya tariknya sangat menurun, Dengan demikian beban yang terdapat dalam arus sungai berangsur- angsur diendapkan. Karena itu ukuran butiran sedimen yang mengendap di bagian hulu st ingai lebih besar dari pada di bagian hilirnya. 3. Alur Sung: Suatu alur sungai dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu : a, Bagian Hulu Bagian hulu sungai merupakan daerah sumber erosi karena pada umumnya alur sungai melalui daerah pegunungan, bukit, atau lereng gunung yang kadang-kadang mempunyai ketinggian yang cukup besar dari muka air laut. Alur sungai dibagian hulu ini biasanya mempunyai kecepatan yang lebih besar dari pada bagian hilir. b. Bagian Tengah Bagian ini merupakan daerah peralihan dari bagian hulu dan_ hilir. Kemiringan dasar sungai lebih landai sehingga kecepatan aliran relatif lebih kecil dari pada bagian hulu. Bagian ini merupakan daerah keseimbangan antara proses erosi dan sedimentasi yang sangat bervariasi dari musim ke musim, c. Bagian Hilir Alur sungai dibagian hilir biasanya melalui dataran yang mempunyai kemiringan dasar sungai yang landai sehingga kecepatan alirannya lambat Keadaan ini sangat memudahkan terbentuknya pengendapan atau sedimen. Endapan yang terbentuk biasanya berupa endapan pasir halus, lumpur, endapan organik, dan jenis endapan lain yang sangat labil B. Daerah Aliran Sungai 1. Pengertian Daerah Aliran Sungai Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang secara topografik dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannya ke laut melalui sungai utama (Asdak, 2002). Dengan demikian, DAS dapat kesatuan wilayah tempat air hujan mengumpul ke sungai menjadi aliran sungai jpandang sebagai suatu unit Garis batas antara DAS adalah punggung permukaan bumi yang dapat memisahkan dan membagi air hujan menjadi aliran permukaan di masing- masing DAS. Wilayah daratan tersebut dinamak daerah tangkapan air (catchment area) yang merupakan suatu ekosistem dengan unsur utamanya terdiri atas sumber daya alam (tanah, air, dan vegetasi) dan sumber daya manusia sebagai pemanfaat sumber daya alam. 2. Bentuk Daerah Aliran Sungai Sifat-sifat sungai sangat dipengaruhi oleh Iuas dan bentuk daerah alirannya, Bentuk suatu daerah aliran sungai sangat berpengaruh terhadap kecepatan terpusatnya air. Secara umum bentuk daerah aliran sungai dibedakan menjadi 4 macam (Sosrodarsono, 1976) : a, Daerah aliran radial Daerah aliran radial adalah daerah aliran sungai yang berbentuk seperti kipas atau lingkaran dimana anak-anak sungainya mengkonsentrasi di suatu titik secara radial. Daerah aliran sungai yang demikian mempunyai banjir yang hesardi dekat titik pada pertemuan anak-anak sungai b. Daerah aliran sejajar (pararel) Bentuk ini mempunyai corak dimana dua jalur daerah aliran bersatu di bagian hilir Banjir itu terjadi di sebelah hilir titik pertemuan sungai-sungai ¢. Daerah aliran kompleks Dalam keadaan yang sesungguhnya kebanyakan sungai-sungai tidaklah 10

Você também pode gostar