Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
T "l;, /
. ....'..::'v
\.'
A. PENDAHULUAN
I
Pandangan yang sangat mementingkan efisiensi umumnya kurang
t distribusi pendapatan yang adil dan merata harus dicapai meskipun kadang
kala hams dibayar dengan efisiensiyang lebih rendah.
I Perbedaan pandangan di atas bukanlah hal yang baru lagi dan bahkan
sudah berkembang sejak timbulnya pemikiran ekonomi modern yang
I dipelopori oleh Adam Smith pada akhir abad ke-18. Dalam dinamika
pembangunan, efisiensi dan pemerataan memang tidak perlu
dipertentangkan karena keduanya merupakan sasaranyang sangat strategis
I dan sama pentingnya.Namun dari tinjauan normatif, kedua sasarantersebut
tetap perlu dikaji secara mendalam apakah penekanarr salah satu sasaran
T *
St"f Biro Moneter dan I(euangan negara,BAPPENAS.
I Lil'rat Prijanrbodo. I996a.I(enapa Pemerintah Hanrs Ikut Caurpur Tangan
I Dalarn Perekonornian?
I
I
T
Ir
2
I satu disiplin yang cukup sulit untuk dipahami. Pertama, ia mencakup semua
esensi pokok dari teori elconomi mikro yang kadang kala sangat mekanistik.
Itupun hanya untuk memahami efisiensi perekonomian saja. I(ed ua, welfare
I economics juga mengakomodasi cabang disiplin ilmu lainnya seperti politik,
etik, serta moral. I(aitan dengan disiplin ilmu lain yang erat tersebut
I
I
I
3
I
contoh dalam tulisan ini akan mengambil bentuk perekonomian paling
I sederhana di mana hanya ada dua individu (A dan B), dua komoditi yang
diproduksi, diperdagangkan, dan dikonsumsi (X dan Y), dan dua faktor
I
I
I
4
I l. Efisiensi Produksi
I
t )
I Gambarl. EfisiensiProduksi
T TT
I I
I'i
LI
I IL
II\
I Irlr
I
t Misalkan alokasi faktor produksi pada arvalnya berada pada titik M1.
Apakah alokasi ini efisien?jawabnya adalah tidak. I(arena apabila alokasinya
I dipindahkan pada titik M2, maka produksi X akan meningkat (kurva isoquant
X1 akan beralih ke X2), sedangkanproduksi Y tidak akan berkurang (tetap
p a d aY r ) . 6
I ProdusenX
r-rocusen oan Y
/\ dan r akan mencan kombinasi
aKan mencan faktor produksi
r(omDlnasl rar(ror Prooul$l yang
I mampu meningkatkan kuantitas produksirrya secara bersama. i(ombinasi
faktor produksi yang memunglcinkanadalah sepanjangjalur coreyaitu setiap
t titik pada contractntrve yang terletak antara titik M2 dan M3. I(atakan bahrva
alokasifaktor produksi yang terjadi adalah pada titik Mq. Dengan alokasi ini
marginalrate of teclmicaltransfornafior (MRTS) antara kapihl dan terragakerja
I
t
I
I
t Secara singkat ef-rsiensiproduksi dapat disimpulkan sebagai berikut.
Pertama, efisiensi produksi dapat terjadi pada setiap titik pada contractcurve.
Sepanjangcontractfiirve ini, peningkatan produksi pada satu perusahaanakan
I menurunkan produksi pada perusahaan lainnya. I(edua, karena masing-
masing produsen tidak akan bersediauntuk mengurangi tingkat produksinya,
t 2. Efisiensi Pertul<aran
t perekonomian1Y-YA+YB).
Misalnya bahwa alokasi barang dan jasa pada arvalnya adalah berada
I pada titik N1. Dengarr kriteria Pareto optinrum,maka alokasi pada titik N1
tidaldah efisien karena tirrgkat kepuasan masing-masingkonsumen (A dan B)
I
I
I I
I Gambar2. EfisiensiPertukaran
t +
I
I
I I
I
otal
I
I
I
I Sebagaimanaefisiensiproduksi, efisiensipertukaran akan terjadi pada
setiap titik alokasi yang berada pada jalur core dimana marginal rate of
I terjadi pada titik yang relatif mendekati N3 pada jalur core mal<aindividu A
I B tidak dapat menerima pertukaran kurang dari titik N3. Apabila individu A
mengajukan pertukaran dengan alokasi Na, maka individu B akan menolak
dan perekonomian akan tetap pada titik N1 dan tidak memenuhi kriteria
I Pareto. Dalam pasar yang bersaing sempurna tidal< ada lcelcuatan pasar
yang dapat mengatur distribusi pendapatan secara adil dan merata.
I
3. Efisiensi Pasar Barang dan |asa
I Pasar barang dan iasa dikatakan efisien apabila perilaku konsumsi
I
I
I
9
I C. PARADIGMA UTILITARTAN
I
I
t0
t yang sangat mampu hanya memberi tambahan utilitas yang sangat kecil.
Sebaliknya tambahan pendapatan bagi masyarakat papan bawah dapat
meningkatkan kesejahteraannya secara berarti. Dengan demikian apabila
I
I II
t Gambar3. SocialWelfaredalamPandanganUtilitarian
I
I
I
I
I 'o^
oB
I
Pada Gambar 3, total kemakmuran masyarakatadalah'semualuasan
I di bawah kurva Margittal rJtility (MU). Perhatikan bahrva kurya MUA dan
MUB adalah simetris, menunjukkan fungsi utilitas yang identik antara
I
I
I
t2
I
D. PARADIGMA RAWLSIAN
I Pernyataan Rawl yang sangat terkenal adalah: " All social values -
liberty and opportunity, income and wealth, and the bases of self respect -
I hirarldri Rawl, liberty adalah nilai sosial tercinggi yang harus dimiliki oleh
setiap individu di dalam masyarakat.I(eberadaannyasama sekali tidak dapat
dikompensasikandengan komoditi fisik.
I Dalam kaitan dengan distribusi pendapatan, Rawl berpendapat bahwa
W(U') : MaxintizcMin(U;)
I
I
I
l3
I
I(edua, karena anggapan ini, masyarakat papan bawah cenderung untuk
I menganut perilaku risk aversedalam kegiatan ekonominya. /tlsft averseadalah
perilaku yang menghindari kegiatan-kegiatanyang beresiko karena dengan
demikian justru akan mengakibatkan tingkat kesejahteraannyam..,r.,r,.,r'r.t'
I
Pandangan Rawl mengenai kesejahteraansosial mempunyai beberapa
I implikasi pokok yang sangat penting. Pertama bahwa tidak ada trade-of
selama redistribusi pendapatan mampu meningkatkan taraf kesejahteraan
masyarakat bawah. Sebaliknya apabila distribusi pendapatan makin timpang
I dengan jurang pendapatan yang makin besar antara kelompok masyarakat
paling mampu dan paling bawah, maka tingkat kesejahteraan masyarakat
I miskin) saat ini lnempunyai tingkat pendapatan sebesarRp 20.000,- per bulan atau
sama dengan tingkat kesejahteraan sebesar 16. Tiba-tiba ia dihadapkan pada
tantangan usaha baru dengan resiko berhasil dan gagal rnasing-masingsebesar(ni)
I 5Oo/o.Apabila berhasil, tingkat pendapatannya akan rneningkat rneniadi Rp
30.000,- dan setara dengan tingkat utiliti sebesar I B. Sedangkan apabila gagal
I tingkat pendapatannya akan tumn meniadi Rp 10.000,- per bulan dan setara
dengan tingkat utiliti sebesar10. Bagaimanaorang tersebut akan bersikap terhadap
tantangan yang beresiko tersebut? Ia akan nrenghitung expectedutility dengan
uretnbobot kedua resiko yang dapat tinrbul dari usaha yang baru tersebut, atau
E(U)=n'gt+rc2u2, di tnana notasi I dan 2 menunjukkan berhasil dan gagalnya
usaha baru yang akan diialani. Dengan dernikian cxpcctcdutility akan bernilai
s e b e s a r E ( U ) = (U
. 5( )R ps o . o o O ,+- ; ( . 5 )U ( R p1 0 . 0 0 0=) ( . 5 ) ( t B ) + ( . 5 ) ( t 0: ) 1 4 .
]elas tingkat utiliti sebesar14 ini lebih kecil dari tingkat utilitas semula (16).
Akibatnya, orang yang bersangkutantidak akan nrengarnbilpeluang yang tersedia
tersebut.
I
I
I
l4
I
bagi efisiensiperekonomian.Arrorv (1973) memberi contoh yang sederhana.
I Misalnya setiap individu dalam perekonomiandapat memproduksi dengan
jumlah jam kerja yang sarna.Tapi lcarenaprodulctitivitas yang berbeda, malca
I E. I(ESIMPUIAN
I 0B
t Ws
W
I ll1
I
I
t
I
l5
Setiap titik yang berada pada kurva tersebut terbentuk dari pasar
bersaing sempurna seperti yang telah diuraikan di depan. Perhatikan apa
yang teriadi apabila distribusi pendapatan berada pada titik D. Menurur
kriteria Pareto, titik D adalah distribusi pendapatan yang "sah" selama semua
I ketentuan dalam persaingan sempurna dan voluntary exchangedipenuhi,
meskipun menurut pandangan 'etik dan moral adalah berat kepada B.
t realokasi dapat berakhir misalnya pada titik G atau setiap titik antara O-F.
I(esimpulan ketiga bahwa distribusi pendapatan yang adil dan merata
dapat dicapai dalam pasar bebas, meskipun tidak senantiasa diiamin.
Apabila preference untuk pemerataan sangat dominan, besar kemungkinan
bahwa efisiensiperekonomian akan menurun.
I
I
l6
I'
dan berkelanjutan. Langkah ini perlu diikuti dengan upaya untul<
I masyarakatkurangmampu.
menu mbuhkembangkan potensi keberdayaan
t DAFTAR PUSTAI(A
Di dalam appendiks ini hanya diulas secara sangat singkat dan sederhana
I analisa keseimbangan umum (general equilibriunr analysis) untuk
perekonomian sangat sederhana dimana hanya terdapat dua individu yaitu
I (A dan B), dua komoditi (X dan Y), dua faktor produksi yaitu kapital (I()
dan tenaga kerja (L). Harga komoditi X dan Y dinyatakan dalam Px dan Py,
sedangkan harga dari faktor produksi untuk I( dan L masing-masing
I dinyatakan sebagair dan or.
I l. Efisiensi I(onsumsi
I
I
l:
t'7
l-
tercipta di atas irg" mencerminkan nilai tukar masing-masingbarang
I (marginalrateof substitution)sehinggaMRS = - 0Y/0X - Px/Pv.Proseduryang
samafugadapatdilakukanterhadapindividuB sehinggaMRSA=MRSB.
I 2. Efisiensi Produlcsi
I
I
I
I
I
I
I
I